Benar saja Rumi tak bisa sama sekali tidur sampai pagi, dia bergegas untuk pergi sekolah setelah selesai mandi dan sarapan.
Hari ini Rumi akan jalan kaki pergi kesekolahannya, Rumi pergi sangat pagi agar bisa merasakan udara sejuk dipagi hari.
Sangat sejuk belum ada polusi di pagi hari udara yang dia hirup pun sangat segar, Rumi berjalan kaki dengan sangat riang.
Sampai juga disekolahnya Rumi, perlahan dia buka kartu unjiannya itu, ternyata dia kebagian dikelas yang ditempatinya dulu saat masih kelas VII.
Rumi terus saja mencari namanya dan yey ketemu namanya dan ada dibangku paling pojok dekat jendela.
Rumi pun membuka kembali buku bahasa indonesia lagi untuk menghafal kembali, hari ini mata pelajaran pertama saat UN ya bahasa indonesia, untung saja bukan matematika, kalau tidak pusing kepalanya ini.
Angga pun ternyata sama sekelas dengan Rumi namun Angga belum sadar kalau mereka satu kelas, karna Rumi sedang menundukan kepalany itu.
Perlahan Angga mencari tempat duduknya dan paling ujung dia duduk dengan perempuan, namun perempuan itu hanya menunduk saja sedang membaca bukunya, namun bila Angga pandang terus menerus ko ini seperti Rumi ya.
"Rumi " ucap Angga dengan pasti, karna dia sudah tau postur tubuhnya Rumi meskipun Rumi menutupnya sekalipun.
Rumi pun menengok ke arah seseorang yang memangilnya itu ternyata Angga, perlahan dibukanya masker yang dia pakai oleh Rumi "Angga kamu kelasnya disini juga " tanya Rumi sambil tersenyum.
"Iya Rum malahan kita sebangku " jawab Angga sambil menunjuk namanya yang ada dimeja.
Teman-teman yang lain berbisik-bisik melihat Angga dengan Rumi, mereka semua sudah tau perihal Angga yang putus dan disitu ada Rumi, mereka seperti menganggap Rumi yang rebut Angga dari Wulan.
Rumi dari tadi diam saja seolah-olah dia tak dengar, biarin aja mereka mau bilang apa yang penting Rumi tak melakukan apa yang mereka bicarakan.
Bell berbunyi dan guru pengawas masuk, yang mengawas dari sekolah lain, saat guru itu masuk semua yang dikelas terutama laki-laki tiba-tiba heboh mereka memuji ibu guru itu namun dimataku berbeda. Aku melihatnya saja sudah tidak nyaman dan wajahnya pun aneh menerutku.
"Rum cantik ya ibu gurunya " kata Angga sambil berbisik.
"Menurut aku sih aneh Angga mukannya dan menurut aku juga biasa aja deh ga cantik-cantik banget seperti ada sesuatu gitu dalam tubuhnya " jawabku sama sambil berbisik.
Angga pun tak menjawab lagi, ibu guru itu pun langsung membagikan kertas ulangannya, banyak yang menatap kagum pada guru itu, namun Rumi malah tak nyaman saat guru itu menghampiri meja Arum.
Arum seperti melihat ada sesosok makhluk dibelakang wanita itu selalu mengikutinya.
Apakah wanita ini memakai susuk, tapi entah lah Arum tak mau shoudzon.
Arum yang sudah selesai mengerjakan ulangan boleh keluar terlebih dahulu, Arum hanya duduk-duduk saja di teras depan kelasnya menatap ikan-ikan yang sedang berenang.
"Rum jangan ngelamun terus " tegur Ayudia yang memang sekalas juga denganku.
"Eh Yu engga kok, kamu udah selesai "
"Udah dong Rum makannya aku bisa keluar "
"Kamu ada hubungan apa sama Angga " tiba-tiba saja Ayudia menanyakan itu.
"Tak ada aku sama Angga cuma sahabat biasa aja ko Ayu "
"Tapi banyak yang bilang kamu perusak hubungan Angga sama Wulan "
"Terus kamu percaya gitu Yu " sambil menatap lekat-lekat mata sodaranya itu.
"Ya engga lah Rum, makannya aku tanya langsung sama kamu apa yang terjadi sampai kamu di cap seperti itu "
"Entah lah Yu mungkin Wulannya aja kali ya, yang kaya gitu padahal aku sama sekali ga rebut Angga kita cuman temenan aja, mungkin juga gara-gara Angga yang mau anterin aku waktu aku pingsan loh Yu"
"Oh gitu ya Rum, pokonya kalau ada yang labrak kamu nanti lawan ya jangan sampai kau diem aja, kamu kan ga salah, terus kamu juga minta sama Angga buat selesaiin semuanya sama Wulan dengan baik-baik dan jangan bawa-bawa kamu"
"Hemmm nanti aku coba deh Ayu " sambil mengela nafas.
Rumit banget ya, padahal aku sama Angga cuman sahabatan aja.
Apa Rumi harus menjauh lagi dari Angga, tapi kenapa hatinya ragu untuk melakukan hal itu kembali.
Rumi saat ini sedang fokus melihat ke arah lorong dekat ruang guru yang memang lampunya itu suka mati tiba-tiba meskipun siang hari tak pernah dimatikan karna kalau dimatikan akan gelap sekali.
Terus saja Rumi menatap pada satu lorong sebelah yang ada paling pojok.
Arum melihat seperti ada orang yang sedang berdiri dengan pakaikan seragam sekolah namun berbeda dengan seragam yang murid disini pakai dengan membelakangi Arum.
Orang itu memakai seragam putih namun memakai Rompi serta rok kotak-kotak dengan sepatu hitam dan rambut di kepang dua apa dia murid baru.
Lalu perlahan orang itu memutar tubuhnya dengan sangat pelan-pelan sekali dan astagfirullah wajahnya pucat sekali dengan matanya yang merosot kebawah selain pucat banyak darah yang bercucuran.
"Rumi hey kenapa melamun"
Rumi sangat kaget sekali ternyata itu Angga "kamu udah selesai Angga "
"Udah kamu kenapa ngelamun aku panggil-panggil ga nyaut "
"Liat deh kamu tatap depan lorong itu yang paling pojok ada hantu Angga "
"Mana ga ada, disitu kosong Rumi yaudah yu jangan disini kita kekantin aja "
Rangga pun menarik Arum tanpa menghiraukan Ayudia yang sedang duduk di sebelah sahabatnya itu.
Saat menuju kantin pun sama banyak yang berbisik-bisik Arum sampai tak nyaman dan menundukan kepanya.
"Angga aku mau kekelas aja ya "
"Kenapa kamu kan belum makan "
"Aku ga nyaman mereka terus aja bisik-bisik saat aku lewat sama kamu "
"Yaudah kalau kamu ga nyaman aku samperin orang-orang itu "
"Jangan Angga nanti malah makin ga suka lagi mereka sama aku dan kamu juga akan kebawa-bawa lagi"
"Kamu tenang aja semua akar masalah ini dari aku, jadi aku yang harus tanggung jawan kamu disini aja ya " ucap Angga agar Rumi tenang.
"Dengar kalian yang membicarakan Rumi dari pagi sampai sekarang aku bersama Wulan putus bukan karna Rumi itu adalah keinginanku sendiri tak ada sangkut pautnya dengan Rumi jadi kalian semua diam lah, jangan urusi hidup orang lain urus saja hidup kalian sendiri jangan seperti orang tak punya kerjaan saja ,jika kalian tak tau duduk masalahnya dimana dan tak tau kejadian yang sebenarnya diam lah " ucap Angga dengan berteriak biar semua penghuni sekolah tau, dia sangat marah kejadian yang tak harus orang tau malah jadi konsumsi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments