Suamiku Si Tampan Buruk Rupa
Diandra Aniston berjalan sempoyongan di sebuah hotel mewah, dia baru saja menghadiri pesta penting perusahaan keluarganya bersama kakak tiri dan Ibu tirinya atas perintah sang Ayah, agar tak perlu repot pulang ke rumah di tengah malam karena acara sampai larut membuat mereka menyewa kamar di hotel itu.
"Pusing," ucap gadis itu sambil memegang kepalanya yang terasa sangat berat setelah menenggak segelas wine, padahal biasanya dia tidak mudah mabuk seperti ini.
"Dian ada apa denganmu!" ucap seorang wanita yang tak lain adalah kakak tiri Dian yang bernama Bella. Dia memegang lengan Dian yang terlihat pusing dan gelisah, Bella tersenyum sinis saat melihat Dian mulai tidak berdaya.
"Kak Bella, aku... aku pusing," cicit gadis berusia 23 tahun itu.
"Kau pusing, sudah ayo kuantarkan kau ke kamar, " ucap Bella dengan senyuman licik di wajahnya.
Dengan cepat Dian menepis tangan Bella, dia menyadari ada sesuatu yang salah dengan minumannya tadi dan tidak berhati-hati saat menerima minuman dari pelayan.
"Aku sendiri saja, tak usah menolongku!" ucap Dian ketus sambil berjalan sendiri menuju lift. Dian sadar kalau dia terkena jebakan dua wanita ular dimana salah satunya sedang tersenyum puas dari sudut ruangan menatapnya pusing seperti saat ini.
Bella tersenyum sinis menatap Diandra yang sudah berjalan sempoyongan menuju lift.
"Aku akan menjadi nona satu satunya di keluarga Aniston, kau harus bergabung dengan Ibumu yang sudah mati itu, Bella Aniston akan menajadi satu satunya nona muda di keluarga Aniston!" Ucap Bella dalam hati.
Gadis itu merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang yang telah dia sewa sebelumnya untuk menjebak dan melecehkan Diandra di dalam kamar Dian.
"Target sudah di jalan, kau tunggulah di depan pintu kamarnya, lakukan tugas mu dengan baik, nikmati saja gadis bodoh itu, ahhh... Dan lagi dia itu masih perawan," ucap Bella yang berbicara di sudut ruangan dengan senyuma jahat di bibirnya.
"....."
"Terserah,kau bisa menikmatinya sampai pagi tapi ingat mengambil gambarnya, jika kau tidak bisa melakukannya jebak dia dengan orang lain, kurasa banyak pria hidung belang di tempat ini," ucap Bella.
"...."
"Ck... Iya tenang saja wajahmu tak akan ku ekspos, aku akan mengekspos wajah si bodoh itu,"
"..."
"Lakukan saja, bosnya aku atau dirimu !!!" Bentak Bella dengan nada kasar hingga membuat beberapa tamu undangan melirik perempuan itu, namun dengan cepat Bella menunduk seraya meminta maaf untuk menjaga citra baiknya di hadapan para tamu undangan.
Bella mematikan ponselnya, dia terlalu emosi menghadapi orang suruhannya yang banyak maunya itu.
"Hemm... Huffft sekarang saatnya menunjukkan pada publik siapa nona Aniston sebenarnya," ucap Bella sambil merapikan rambutnya dan dan berjalan dengan anggun ke tengah tengah pesta.
Matanya jelalatan mencari pria pria muda dan kaya raya untuk dijadikan sebagai sasaran.
Dan..
Hap..
Matanya menangkap pemandangan langka dimana tiga pria tampan sedang duduk menikmati wine mereka, seutas senyuman licik terukir indah di wajah gadis itu.
Dia melenggak lenggok ke arah ketiga pria itu hingga seorang pria buruk rupa menabrak bahunya.
Brukk
Mereka berdua terjatuh, sontak ketiga pria itu tampak terkejut namun mereka diam saja.
"Maafkan saya nona," ucap pria buruk rupa itu.
"Arrhhhhhkkkk.... Monster!!!!" Pekik Bella saat melihta wajah pria yang tampaknya sedang pusing itu.
Seluruh mata tertuju pada mereka, Bella cepat cepat berdiri dan menatap kesal ke arah pria berwajah seram itu.
Plaakkk...
"Beraninya kau menyentuhku dasar sampah masyarakat!!!!" Pekik Bella dengan wajah merah padam menahan amarah yang sudah membuncah.
Ketiga pria tadi mengepalkan tangan mereka saat melihat hal itu di depan mata mereka.
"David!!" Batin para pria yang tak bisa berbuat apa apa saat pria buruk rupa bernama David itu mengetukkan jarinya ke lantai sebagai pertanda agar mereka tenang dan tidak membongkar rahasia nya.
"Maafkan saya nona, saya cukup pusing hingga tidak memperhatikan jalan saya," ucap David sambil menahan sesuatu yang akan meledak di dalam dirinya.
David memakai pakaian pelayan hingga dia tampak seperti salah satu pelayan di acara pesta itu, dan sebuah masker yang terpasang di wajahnya meski masih menunjukkan bekas luka bakar di wajah sebelahnya kirinya.
"Hmm... Ekhmm," Bella melirik para tamu undangan dan ketiga pria tampan tadi, dia berusaha dengan baik menjaga chemistry-nya di depan orang-orang penting itu.
"Baiklah, karena aku berasal dari keluarga Aniston yang penuh hormat aku akan memaafkanmu, pergilah, jangan lakukan kesalahan yang sama," ucap Bella sambil menampakkan senyum palsu di wajahnya.
"Terimakasih nona," ucap David sambil berlalu dari hadapan gadis itu dan berlari dnegan cepat sebab tubuhnya benar benar sudah panas.
"Dasar munafik!" umpat David di dalam hatinya.
Beberapa menit yang lalu, David tengah minum dengan ketiga pria tampan itu. Dia memakai topeng berwarna hitam yang menutupi wajahnya, jika dia hadir di acara itu maka semua orang akan tau siapa dirinya, dia adalah David Nicholas Saputra pesohor di negeri Jerman.
Seorang pria blasteran Jerman Indonesia, yang hidup memisahkan diri dari keluarga Besarnya di Indonesia setelah kejadian buruk yang menimpa dirinya.
Pebisnis ulung yang tidak pernah menampakkan wajahnya ke hadapan publik, dan tentu saja dia tidak hanya berperan besar dalam dunia bisnis, dia juga memegang kendali dalam dunia bawah.
Seorang pelayan menghidangkan minuman untuk mereka, ke empat nya asik dengan obrolan mereka sambil menenggak minuman itu, dan David sama sekali tidak menaruh curiga pada minuman itu.
Beberapa menit kemudian David menyadari kalau dirinya sudah terkena jebakan entah dari siapa yang berani bermain-main dengan dirinya.
"Aku pergi dulu, sepertinya aku dijebak, kalian cari tau siapa bajingan yang berani beraninya melakukan itu padaku!!" Titah David sambil berjalan meninggalkan mereka dengan tetap tenang agar siapa pun yang mengikutinya tidak merasa curiga.
"Tapi Dav, kau akan dalam bahaya!!" Ucap Joel salah satu sahabatnya namun tak dihiraukan pria itu karena obat itu mulai menunjukkan efeknya.
David berjalan menuju toilet pria. Dia menuju sebuah toilet di ujung ruangan itu.
Ceklek,
David membuka pintu rahasia melalui dinding toilet tertutup itu.
Cepat cepat dia mengganti pakaiannya menjadi pakaian pelayan dan membuka topengnya lalu memakai masker.
Wajah cacatnya terpampang dengan jelas, David mencari sesuatu di dalam lemari dalam ruangan itu, ya obat penawar untuk perangsang itu.
"Arhhh.. ***** " kesal David saat kotak obatnya tak ada disana, bagaimana dia bisa selengah itu meninggalkan obat penawar yang seharusnya dia bawa selalu di dalam kantong celananya.
"Aku harus ke atas, akhhh... Sial!!!" Umpat David sambil menggebrak meja dalam ruangan rahasia itu.
Dengan cepat dia berjalan melalui pintu bangunan yang lain dan berusaha berjalan senormal mungkin layaknya seorang pelayan.
"Heh pelayan tolong ambilkan wine!" Ucap salah satu tamu undangan, dengan cepat David membungkuk dan menuruti ucapan pria itu.
David berjalan dengan cepat melewati tamu undangan hingga akhirnya dia bertubrukan dengan Bella yang berlenggak-lenggok di tengah pesta.
"Arhhh sialan!!" Umpat David dalam hatinya, namun dia harus menjaga agar penyamarannya tak terbongkar.
Hingga saat Bella menampar wajahnya dia benar benar geram saat ini, namun berusaha setenang mungkin menghadapi wanita itu.
Kembali ke masa sekarang, David berlari sekencang-kencangnya menuju kamarnya di lantai atas gedung itu.
Sementara itu Dian berjalan sempoyongan, tubuhnya terasa panas, dia merasa gelisah dan tak mampu bertahan dengan kegelisahannya.
"Arhhh kenapa panas sekali," ucap Dian yang kini sudah berada di dalam lift. Matanya mulai sayup, dia tak dapat melihat pintu dengan jelas.
.
.
.
Jangan lupa like, vote dan komen kalau kamu suka, jadilah pembaca yang mau mengapresiasi karya author terimakasih 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Cantika Fitri Fie
semangat thor
2023-04-05
0
Saidah Aida
semangat KA 🥰
2023-03-17
0
Reisa Adi Widya
ini novel k 4 mu yg q bc y thor
2022-11-30
0