Diandra kembali menutup pinggangnya yang berbekas luka bakar itu lalu dia kembali duduk di atas brankar.
"Ini terasa sangat sakit kalau disentuh padahal tinggal bekasnya saja tapi masih saja terasa sakit dan panas," jelas Diandra.
"Apa rasa sakitnya selalu datang setiap hari atau waktu tertentu saja?" Tanya Otniel dengan serius.
Vasko dan David hanya wanti wanti agar kedua manusia itu tidak berdebat lagi.
"Tidak setiap hari, jika aku memikirkan hal yang berat atau stres maka akan terasa sangat sakit," jelas Diandra.
"Ohhh begitu itu mah Obatnya gampang," jawab Otniel sambil manggut-manggut pertanda dia tau apa solusi dari penyakit Dian.
"Apa ?" Tanya Dian.
"Jangan stres hahahhaha" jawab pria itu yang malah bercanda padahal mereka sudah benar benar serius mendengarkan jawaban dari pria itu.
"Grrhhhhh..... Otniel!!!" Kali ini Yang kesel bukan cuma Diandra saja tetapi Vasco mengeraskan rahangnya sambil menatap Otniel membuat pria bergelar dokter itu merinding ketakutan ketika melihat singa lapar sudah siap menerkamnya.
"Heheh maaf maaf, " kekeh Niel.
"Jelaskan dengan benar!" Ucap David.
"Ummm.... Sebenarnya yang aku katakan tadi juga tidak salah, cara untuk menghindari rasa sakit yang paling mudah adalah menghindari stres ataupun depresi dan berpikir berlebihan, penyembuhan paling cepat, nah kalau untuk penyembuhan secara medis kamu bisa datang ke dokter bagian saraf dan meminta bantuan mereka," jelas Otniel.
"Ohhh Baiklah terimakasih pak Dokter," jawab Dian sambil tersenyum lembut dan sangat cantik.
Ini kali pertama mereka melihat wanita itu tersenyum dengan sangat lembut, membuat keuigan malah tersipu malu dengan senyuman manis Diandra.
"Apa aku sudah bisa keluar dari sini?" Tanya Dian.
"Bagaimana?" Tanya David.
"Sudah, kamu sudah sehat," ucap Otniel.
"Terimakasih semuanya, tanpa kalian aku mungkin ..." Diandra tampak murung mengingat kejadian terakhir yang terjadi pada dirinya.
"Sebenarnya ada apa denganmu?" Tanya David berpura-pura.
"Aku... Aku..."
"Tak apa katakanlah, toh kau sudah jadi bagian dari kami sekarang karena kau akan menikah dengan David," ucap Vasko.
Diandra menatap mereka semua dengan mata berkaca-kaca.
"Aku... Aku dibuang hiks hiks hiks, mereka membuangku, aku tidak punya siapa siapa lagi, aku bahkan tidak tau siapa orang tuaku, aku... Aku hanya seorang anak yang dibuang," tangis Diandra pun pecah di depan mereka semua, Dian menangis seperti seorang gadis kecil di depan tiga kakak laki lakinya.
Melihat Dian menangis membuat mereka merasa sedih, entahlah apalagi Vasko baru kali ini dia merasa simpati dengan seorang wanita.
David duduk di samping Dian, dengan hati hati dua menggenggam tangan Diandra.
"Jangan bersedih, kau masih punya keluarga, sekarang kau adalah bagian keluarga kami, menikah lah denganku, aku akan bertanggungjawab atas apa yang telah terjadi diantara kita," bujuk David.
Dian menatap David, dia mengingat dengan jelas wajah yang membuatnya merasa tenang meskipun telah mengalami hal yang tidak seharusnya mereka lakukan sebelum sah melakukan pernikahan.
"Apa kau yakin mau menerima wanita yang bahkan tidak punya latar belakang keluarga ini? Apa pendapat keluargamu nanti saat mereka tahu kalau kau menikah dengan seorang wanita yang tidak tahu darimana jelas asal-usulnya," ucap Diandra.
"Tidak mereka tidak akan menanyakan itu, mereka justru akan menghajarku karena telah membuatmu menangis, " ucap David mengingat Keluarganya yang benar benar rempong .
"Apa mereka tau?" Tanya Dian pelan dan di jawab anggukan kepala oleh David.
"Aku justru di desak untuk segera menikahimu, jika tidak maka aku akan di hapus dari daftar nama keluarga," jelas David.
Ya, sehari yang lalu dia menghubungi Papinya tentang kejadian yang terjadi diantara dirinya dan Diandra.
Tentu saja, Dia mendapatkan Omelan paling mengerikan dari Papi, Mami dan kakak perempuannya. Dia benar benar di marahi oleh ketiga orang yang tinggal jauh dari dirinya itu.
"Jadi bisakah kau bantu pria yang malang ini?" Tanya David.
"Tapi apa kita akan menikah tanpa ..." Diandra berhenti sambil menatap David.
"Tanpa cinta ?" Tanya David dan di balas anggukan kepala oleh Dian.
"Cinta bisa di bangun, tapi apa kau mau mencintai seorang pria buruk rupa?" David balik bertanya, Otniel dan Vasko bahkan tak menyangka kalau sahabat mereka itu akan menanyakan hal seperti itu pada Dian.
Cinta?
Jangan ditanya, David memang pernah mencintai seseorang hanya saja bertepuk sebelah tangan karena wajahnya yang buruk rupa.
Pada awalnya wanita itu mau bersamanya, namun karena tak tahan dengan ejekan orang dan mendapatkan pria yang lebih sempurna dari David, perempuan itu meninggalkan David dan malah berselingkuh dengan pria tampan kaya raya.
Sejak saat itu David tak pernah membuka hatinya untuk orang lain, dia cukup tau diri dengan wajahnya yang menyeramkan.
"Aku tidak masalah, lagi pula aku bisa apa toh aku sama dengan dirimu," ucap Dian sambil menunduk.
David tersenyum tipis, dia menggenggam tangan Dian sambil menepuk nepuk punggung tangan wanita itu dengan lembut.
"Tenang, semua akan baik baik saja," ucap David sambil tersenyum bahagia.
"Uhuk.... Ka...kau David kan? Ka.. kau benar benar David kan!!!!" Teriak Otniel sambil terbelalak, mulutnya terbuka lebar untung ilernya gak keluar, matanya membulat, dia benar-benar tak percaya David tersenyum semanis itu sungguh pemandangan langka.
Pletakk
Vasko memukul kepala Otniel membuat pria muda itu menatap kesal ke arah Vasko.
"Ck... Aghhhh.... Kau hampir mengeluarkan otakku !!!" Gerutu Otniel dengan wajah kesal dan marah.
"Diamlah, atau kubuat kau berbicara selamanya!" Ucap Vasko sambil melemparkan tatapan ancaman pada Otniel.
"Sudah kenapa jadi kalian yang berdebat," ucap David.
"Ahhh Diandra kita belum berkenalan, aku David dan yang sangar ini Vasko lalu si bodoh itu Otniel dan yang sedang molor disana Joel," jelas David.
"Aku Diandra, ehh dari mana kalian tau namaku?" Tanya Dian heran padahal kan memang mereka belum berkenalan.
"Otniel mengenalmu karena kau anak dari keluarga Aniston, tentu orang kenal dengan dirimu," jelas David yang berbohong dan menumbalkan Otniel.
"Aku?" Ucap Otniel sambil menunjuk dirinya sendiri namun tatapan Vasko benar benar menusuk jantungnya.
"Heheh memang aku," kekeh Otniel.
"Lalu apa pekerjaan kalian? Kalau aku hanya seorang karyawan di sebuah toko buku," ucap Diandra.
" Aku sudah jelas kau tau, aku hanya pekerja lepas, kalau Vasko.."
"Aku ketua preman, dan Joel hanya seorang petani, cuma Otniel yang punya pekerjaan elit diantara kami," jelas Vasko.
"Ohhhh.... Memang dia punya pekerjaan elit tapi attitudenya gak elit, hhhaha" kekeh gadis itu sambil bersembunyi di depan dada David dan mengintip ke arah Otniel yang masang wajah garang.
"Ck... Sepertinya rumah akan ramai karena mulut ceplas ceplos si wanita aneh ini!" Ketus Otniel.
"Kurasa rumah kalian sudah ramai hanya dengan ocehan kak Otniel hahahah" kekeh Dian lagi.
"Kakak????" Ucap Otniel.
"Iya tentu saja, kalian kan sudah tua," kekeh Dian .
"Ternyata kau sangat cerewet! " Ejek David.
"Hehehhe," Diandra hanya tertawa di depan mereka.
"Baiklah ayo bersiap siap, kita pulang, kapan kalian akan menikah?" Tanya Vasko.
"Hari ini, lagi pula hanya kita dan Taka ada yang bisa diundang," ucap David ya g sudah membuat keputusan.
"Apa secepat itu?" Tanya Dian.
"Kenapa ? Apa ada masalah dengan itu?"David balik bertanya, ya pria itu terkadang bisa sangat hangat tetapi di saat yang bersamaan bisa sangat dingin.
"Eh... Ti... Tidak," uca Dian sedikit gugup dan takut saat wajah David berdekatan dengan wajahnya, membuat dia melihat dengan jelas wajah buruk rupa pria itu.
"Dia takut," batin David, segera dia menarik wajahnya lalu berdiri menjauh.
"Cepatlah berkemas, kita akan mendaftarkan pernikahan lalu melakukan pemberkatan, setelah itu kau akan tinggal bersama kami," ucap David sambil memasang wajah datar lalu keluar dari ruangan itu.
"Ada apa dengannya? Kenapa tiba-tiba.." Otniel menatap heran pada David namun Vasko memberi kode agar tidak melanjutkan perkataannya.
.
.
.
Like, vote dan komen 😊😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
jangan takut Diandra David tersinggung tuh
2023-07-11
0
Bagoes Soeryawan
dan (tak) ada yang....
2022-03-17
0
Bagoes Soeryawan
atau ku buat kau (tidak bisa) berbicara....
2022-03-17
0