Mendengar kata kata Joan membuat rekan kerja David mengeraskan rahang mereka, selain merasa di rendahkan mereka juga dihina oleh pria itu di depan tamu hotel mereka.
Sekitar 10 orang pelayan yang tengah bertugas di lobi dan mendekati mereka dengan wajah marah dan kesal.
“Kalian tidak akan lepas dari ini tuan Joan Montana, dan kau.....” ucap rekan David sambil menunjuk reni.
“Kurasa bukan hanya kami yang melihat apa yang terjadi disini bukan? Kurasa semua langganan hotel kami yang terhormat menyaksikan apa yang terjadi kan?” ucap mereka.
Para tamu hotel menganggukkan kepala, mereka tau jelas siapa yang salah.
“Munafik,” umpat David sambil berjalan mendekati mereka dan memberikan sapu itu ke tangan Joan.
“Bersihkan lobi ini sampai benar benar bersih, anak kalian yang membuat kotor maka itu tanggung jawab kalian,” ucap David dengan tegas.
“Apa? Kami membersihkan ini?” ucap Reni tak habis pikir.
“Memangnya kau siapa hah, kau bahkan Cuma dihitung sebagai daki di hotel ini,” ejek Reni dengan wajah kesal, bagaimana bisa mereka di permalukan di hadapan publik oleh seorang pria buruk rupa.
“Kami pengurus hotel yang memastikan kalau tidak ada kotoran yang masuk ke dalam hotel kami ini,” ucap David dengan nada tegas.
Reni benar benar geram, dia berjalan ke arah David dan ...
Sraaaakkkk......
dia menarik masker pria itu hingga robek membuat pria itu menunduk menyembunyikan wajahnya yang buruk.
Melihat perlakuan Reni yang tidak sopan terhadap privasi David. Mereka semua berdiri mengelilingi David dan menutupi pria itu agar tidak dilihat oleh para tamu yang menginap di hotel itu.
Aksi mereka melindungi rekan kerja sesama pelayan justru mendapatkan perhatian dari para tamu, banyak yang menatap kagum pada mereka, pantas saja hotel ini di sebut sebagai hotel paling baik dalam attitude pelayanan, privasi dan keamanan, buktinya ada di depan mata mereka sendiri.
“Lakukan itu sekarang atau kami akan menyebarkan ini ke publik dan merusak nama grup Montana,” ucap para pelayan hotel itu mengancam mereka.
Joan dan Reni menatap para pelayan itu dengan tatapan kesal sekaligus marah. Namun, sekali lagi kini bukan Cuma para pelayan itu yang menatap mereka, tetapi juga para pengunjung hotel yang juga ikut menatap mereka sambil memegang ponsel mereka masing masing dan mengarahkannya ke arah keluarga Montana.
“Sial, awas kalian semua,” teriak Reni dan Joan yang dengan terpaksa membersihkan lobi itu dengan kedua tangan mereka sendiri.
Kejadian memalukan yang menjadi sorotan publik itu langsung saja menjadi trending topik di seluruh media.
Belum lagi tindakan solidaritas para pegawai hotel yang bersama sama mau membantu rekan kerja mereka yang terkena body shaming oleh keluarga Montana. Hal ini benar benar membuat mereka kesal.
Setelah kejadian di hotel tadi, mereka semua kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
“Aduh maaf ya David, harusnya aku yang ke bawah tadi, lagi pula jahat sekali mereka huh seandainya aku disana sudah ku hajar pria itu habis habisan,” ucap Yogi si kepala pelayan yang terkenal dengan sifat ramahnya itu.
“Sudahlah Pak saya baik baik saja, lagi pula rekan rekan juga membantu saya, kalau begitu saya pamit pulang dulu pak,” ucap David.
“Ahh sudah jam 8 malam ya, baiklah, terimakasih atas kerja kerasnya hari ini, silahkan ambil upah kamu,” ucap Yogi sambil memberikan amplop upah David.
Pria itu menerima amplop dan menghitung uangnya, merasa sudah tepat dia memasukkannya ke dalam kantong jaketnya.
“Terimakasih pak, Saya permisi,” ucap David meninggalkan ruangan staf hotel itu.
Yogi menatap kepergian David,” khaaahhh.... dia benar benar....... kereeennnn,” ucap Yogi yang ternyata asik menonton pertunjukan di lobi tadi, dia yakin kalau David akan mengatasi semuanya dengan baik dan sesuai dengan dugaannya masalah terselesaikan dengan baik.
“Aku salut dengan bawahanku, ahhh mereka semua benar benar mau di pimpin, jika begini aku bisa melaporkannya pada pemilik hotel ini, beliau pasti bangga,” ucap nya sambil bersenandung ria.
Sementara itu, David menaiki sepedanya dan mengayuhnya menuju rumah dimana dia tinggal dengan yang lainnya, matanya melirik cincin pernikahan di jarinya, seharusnya hari ini adalah hari bahagia karena dia akhirnya menikah dengan Diandra gadis kecil di masa lalu.
Hanya saja mengingat kejadian tadi, membuat hati David kembali sakit, dia teringat dengan pengkhianatan mantan kekasihnya itu.
Rasa sakit, benci, dan dendam membuat dirinya melindungi hatinya agar tidak disakiti kembali oleh orang orang seperti Reni. Bahkan dia sampai menutup hatinya pada wanita yang sudah sah menjadi istri dan miliknya seutuhnya.
“Maaf Tante Kath, sepertinya aku akan sulit memenuhi janji yang kuucapkan dulu pada tante, kalau apa pun yang akan terjadi nanti, aku akan menjaga Lily,” gumam David yang berhenti di pinggir jalan sambil menatap langit.
“Karena Lily yang sekarang bukan Lily yang dulu lagi, dia lupa denganku tan, bagaimana bisa aku membuatnya bahagia kalau dia saja tidak mengingatku, selain itu dia sudah banyak berubah,” ucap David.
Dia mengingat janjinya pada Lily dan Mama Lily saat mereka bersama sama di hotel waktu itu, tepat sebelum kecelakaan terjadi di hotel itu.
“Lily yang dulu sudah berubah menjadi Diandra, dia takut padaku, kalau itu Lily dia tak akan pernah menunjukkan tatapan takut itu padaku,” ucap David.
Pria lemah yang dibodohi oleh perasaan dan pikirannya sendiri, membuat dirinya memasang benteng pada seorang wanita yang merupakan Cinta pertamanya yang dia pikir sudah meninggal dunia saat kebakaran itu, sebab rumornya Dian kecil tertimpa bongkahan api yang menimpa pinggangnya, itulah yang menjadi keloid di punggung Diandra saat ini.
Dulu saat David belum sukses dan masih menumpang hidup dengan orang lain, dia hanyalah seorang anak lelaki yang rajin bekerja, harta orangtuanya memang banyak tetapi dia menolak semua fasilitas itu.
Dia bertemu dengan orang orang baik seperti Mama angkat Diandra dan Dian sewaktu remaja, mereka sering berbincang bersama jika kedua orang itu berkunjung ke hotel itu.
Meski Diandra kecil adalah Lily, gadis yang menjadi cinta pertama David, tidak membuat hati David seketika itu kembali lagi sebab cinta pertamanya itu sudah lama hilang dari dirinya, bahkan di hatinya sudah pernah ada nama Reni wanita yang menyakiti dirinya.
David mengayuh sepedanya dengan cepat sebab hari sudah malam, dia tiba di rumah dimana dia tinggal bersama sahabat sahabat serta istri barunya.
Saat dia tiba, Joel juga sampai dengan membawa mobil Vasko dan menenteng kentong belanjaan untuk kebutuhan mereka.
“Eh baru pulang?” ucap Joel yang di balas anggukan kepala oleh David.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan terdengar suara gelak tawa dari dalam rumah yang dulunya suram dan menyeramkan itu.
“Hahahahah...... nggak disitu kak, jangan digeser ahhh.... lebih cocok begini, kakak keren kayak hercules hahahaha,” terdengar suara tawa puas Diandra, suara khas yang tidak hilang meski Dian lupa ingatan.
Deghh..... Deghh..... Deghhh
“Hahahah kak David, kemari kak kejar Lily hahahahaha...... hahahahaha” Terngiang suara itu di kepala David membuat jantungnya berdegup kencang.
“ Wah seru banget ya, kakak juga mau di foto dong,” ucap Joel yang membuat mereka menoleh.
“Kak Joel udah sampai?” ucap Dian dengan senyuman lembut menyambut Joel yang menghampiri mereka, namun seketika senyumannya hilang saat melihat David yang menatap ke arahnya, dia mengalihkan perhatiannya, dan memasang wajah dingin.
“Jika kau bisa bersikap dingin maka aku juga bisa melakukan hal yang sama, jangan anggap aku sama dengan wanita masa lalu mu itu, jika suatu saat aku hamil karena kesalahan malam itu aku tak akan pernah memberitahukannya padamu,” batin Diandra yang tertawa bersama yang lain.
“Dia berubah, dia benar benar berubah, tapi kenapa disini terasa sakit?” batin David menatap mereka sebentar, lalu naik ke lantai dua.
Joel melirik Diandra dan David, “Sudah kuduga akan begini, hehh.... ini akan menjadi drama yang menyenangkan,” batin Joel.
.
.
.
Like, Vote dan Komentar ya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
dasar yah mereka egois
2023-07-11
0
Bagoes Soeryawan
(walau) apapun yang terjadi...
2022-03-17
0
Nuryanti Nuryanti
duh diandra dan davin jangan sok cuek dong padahaldeg2 ser tu jantung.
2022-02-20
0