Mendengar penuturan David, Diandra mengingat kembali kejadian beberapa hari lalu dimana dia diusir oleh Papanya sendiri bahkan dia mendengar fakta baru tentang dirinya yang selama ini tidak dia ketahui.
"Ummm... apa kau tidak mengenaliku? atau seperti pernah bertemu denganku di masa lalu?" tanya David yang berharap kalau Diandra yang dipanggilnya Lily mengenal dan mengingat dirinya.
Vasko paham dengan perasaan David, dia menepuk bahu pria itu, sebab mereka sudah tau kalau Diandra mengalami lupa ingatan dan tahu bagaimana perlakuan ibu tiri wanita itu pada dirinya selama ini.
"Maksudmu? apa kau mengenalku jauh sebelum ini? maaf tapi aku mengalami Amnesia saat berumur 14 tahun karena sebuah kecelakaan...," ucapnya langsung terdiam saat dia mengingat lagi kalau dia yang menyebabkan Mamanya meninggal dunia persis seperti apa yang dikatakan oleh Nyonya Helen selama dia tinggal bersama wanita licik itu.
Mereka menatap Diandra terkejut sebab mereka mendapatkan informasi baru tentang wanita itu, "Sepertinya ada yang aneh," batin David.
"Sudahlah jangan ingat itu lagi," ucap David.
"Emmm... tapi kenapa kau menyelamatkanku, aku sudah bilang kalau aku tidak akan meminta pertanggungjawaban," ucap Diandra sambil menunduk.
"Bodoh!" kali ini David yang kesal mendengar ucapan wanita itu, "Kau itu korban dasar perempuan aneh, kau seharusnya meminta pertanggungjawaban bukannya sok jagoan melarikan diri," ucap David dengan wajah kesal bukan main.
"Aku benar benar tak ingin membuat mu kesulitan," ucap Diandra jujur.
"Kalau kau hamil karena kejadian malam itu bagaimana? " ucap David dengan wajah benar benar kesal.
"Eh... tak mungkin, tak mungkin aku langsung hamil, lagi pula kita lakukan cuma sekali," ucap Diandra.
"Kau bodoh sekali, kalaupun tidak hamil, apa sesuatu yang telah direnggut itu tidak berharga untukmu? " ucap David dengan nada marah sekaligus kesal.
"Eh... emmm itu," gumam Diandra.
"Hei nona, bersyukurlah karena masih ada pria baik yang mau bertanggungjawab setelah tidur dengan papan kayu rata seperti dirimu,"ejek Otniel yang kembali memancing perkelahian.
Diandra menatap kesal ke arah Otniel, " Diam kau dasar dokter gadungan, aku tidak meminta pendapat mu !!"ketus Diandra dengan wajah kesal.
"Cihhh coba bayangkan kalau kau dibiarkan di luar di kuburan waktu itu, kurasa kau akan segera bergabung dengan orang yang ada di dalam kuburan itu!!" ucap Otniel dengan nada ketus.
"Harus nya kau senang pria itu mau menyelamatkan dan malah mencarimu, asal kau tau, jika melakukan hubungan inti m laki laki tak akan berbekas tetapi perempuan berbekas sampai seumur hidup!!" ucap Otniel dengan tegas.
"Kalau itu aku tau pasti dasar dokter gadungan," ketus Diandra.
"Nah kau tau pasti tapi Kenapa kau melarikan diri waktu itu, atau apa karena wajahnya seperti itu sampai kau jijik dengan temanku hah? " ucap Otniel, David dan Vasko masih asik mendengar perdebatan kedua anak manusia itu sekaligus menantikan reaksi Diandra soal wajah buruk rupa milik David.
"tcihh... memang dasar perempuan itu sama saja hanya memandang fisik dan wajah, ketika ada cacat sedikit saja kalian langsung menghina dan menghindar dari orang itu, padahal belum tentu para wanita itu adalah wanita yang benar-benar sempurna secara fisik, munafik !!!" umpat Otniel dengan wajah kesal sambil menatap Diandra .
Mendengar ucapan Otniel membuat Diandra mengepalkan kedua tangannya sambil menggertakkan giginya karena dia merasa direndahkan sebagai seorang wanita.
"Benar kan apa yang ku katakan?" ejek Otniel sambil mendekatkan wajahnya ke hadapan Diandra.
Diandra mendengus kesal, dia menatap tajam ke arah Otniel hingga....
Plakk... pletakk... bughh..... bughh.... bughh...
Diandra memukul kening Otniel dengan sangat keras dan mengambil kesempatan untuk memukul dada pria itu hingga membuat Otniel terpental ke lantai yang dingin karena kehilangan keseimbangan akibat serangan dari Diandra.
"Cihh... hahh... hahhh... hahhh.... Dasar dokter gadungaaaann!!!" teriak Diandra kesal bukan main.
Vasko dan David tak menyangka kalau Otniel akan terpental seperti itu. Otniel bangkit berdiri dengan cepat sambil mengusap keningnya yang sakit akibat serangan Diandra.
"Dasar wanita gila, kenapa kau memukul kepalaku, dasar aneeehhh!!!!" pekik Otniel dengan kemarahannya bertubi tubi.
"Kau yang gila dasar dokter gadungan!!!" balas Diandra dengan nafas naik turun pertanda dia sedang sangat marah saat ini.
"Arhkkkk.... ingin aku menghajarmu dasar perempuan bodoh!!!" geram Otniel sambil mengepalkan kedua tangannya dan menggertakkan giginya.
"Heh mau pukul ya, nihh..." ucap Diandra sambil menunjuk pipinya.
"Plak.. Plak.. pukul nih ,kenapa gak dipukul hah? dasar dokter gadungan!!!" kesal Diandra..
"Arghhhh Diandraaaa!!!" geram Otniel dengan wajah memerah menahan amarah.
"Hei kalian hentikan jangan buat ribut disini!" ucap Vasko.
"DIAAAMM!!!" Bentak Diandra dan Otniel bersamaan membuat Vasko sedikit terkejut namun seketika itu dia memasang wajah datar, menyadari kesalahannya kedua anak manusia beda gender itu terdiam sambil menatap Vasko yang sudah mengeraskan rahangnya.
"Ck... sudah jangan berdebat lagi, kalian ini lebih dari anak anak, dasar aneh," ketus David menengahi mereka.
"Dian, aku akan bertanggungjawab, aku bukan pria bajingan yang meninggalkan seorang wanita yang sudah kutiduri sendirian, kita akan menikah!" ucap David.
"Tapi itu semua tergantung keputusanmu, kalau kau mau menikahi pria buruk rupa yang tidak punya apa apa ini atau tidak, pilihan itu ada di tanganmu, aku cukup sadar diri dengan wajahku," ucap David dengan wajah datar.
"Tetapi jika kau meminta uang, aku tak akan bisa memberikan apa apa, aku tak punya banyak uang sekarang, aku hanya seorang pekerja lepas," jelas David yang menutupi identitasnya dari Diandra.
"Ck... kalau mau tanggungjawab silahkan aku juga sadar kalau aku korban, tapi nggak perlu bawa bawa masalah fisik!" ucap Diandra dengan wajah kesal sambil menatap ke arah David.
"Kau pikir hanya kau saja yang tidak sempurna!" ketus Dian, dia berdiri sambil melepaskan selang infus dengan paksa.
"Hey kau mau apa!" ucap Otniel saat melihat Diandra melepaskan dengan paksa cairan infusnya.
"Diam dan lihat ini!" ketus Dian sambil berdiri dan membelakangi mereka.
Diandra menarik kaosnya membuat ketiga pria itu segera berputar dan memalingkan wajah mereka, sekaligus kesal dengan sifat sembrono gadis itu, bagaimana bisa dia menunjukkan tubuhnya pada orang lain.
"Heh, jangan berpikir aneh aneh dasar pria kolot," ejek Dian sambil menoleh ke arah Mereka bertiga yang berbalik dan memalingkan wajah mereka.
"Lihat ini, dan kau pak dokter, aku butuh bantuanmu, ini selalu terasa sakit," ucap Dian dengan nada yang lebih lembut.
Dian menarik kaosnya ke atas dan menunjukkan bekas luka bakar yang cukup lebar di bagian punggung bawahnya yang telah berubah menjadi keloid dan terkadang terasa nyeri jika disentuh atau tertekan sesuatu.
Vasko, David dan Otniel melihat bekas luka itu meski sedikit ragu untuk melihat punggung gadi itu.
David yang sudah tau dan melihat jelas keloid itu sebelumnya bersikap tenang dan biasa saja, sedangkan Vasko dan Otniel malah terbelalak melihat bekas luka itu.
"Astaga, lebar sekali, kenapa tidak diobati!" ucap Otniel yang ingin menyentuh keloid itu namun, tangannya langsung di tepis oleh David.
Pletak
"Jangan disentuh, nanti kalian berkelahi lagi!" ucap David yang mulai paham dengan kedua makhluk itu.
.
.
.
Like, vote dan komen 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
dalam susah masih sempat berdebat 🤭
2023-07-11
0
Siti Asmaulhusna
baca nya jadi malez
2022-06-16
0
Daliffa
nano"cerita y
2022-02-17
0