Diandra duduk termenung di dekat makam Ibunya, dia mengusap batu nisan itu dengan air mata bercucuran, dia menepuk nepuk dadanya yang terasa sangat sesak.
"Ma.. hiks hiks hiks, Mama, Mamaaa, Bagaimana aku akan hidup, bagaimana Dian akan bertahan di dunia yang kejam ini, Dian nggak punya siapa siapa lagi, mereka mengendalikan Papi, Mama hiks hiks tolong Diaan, ..." tangisan yang begitu menyayat hati terdengar di kuburan itu.
"Dian gak punya siapa siapa lagi, Dian.. Dian bahkan tak punya orang tua kandung, siapa Diaan... arhhhh hiks hiks hiks, tolong Diaaaannn Mamaa.... ahh..," Dian menangis hingga dia ambruk di atas tanah dan tidak sadarkan diri.
Langit mendung , hujan membasahi tanah menghantam tubuh mungil Diandra yang terluka, tanah menjadi basah dan udara menjadi dingin.
Luka di tubuhnya dan luka di hatinya seolah menjadi satu, menghancurkan pertahanan diri seorang Diandra yang dulunya gadis yang kuat dan ceria.
Beberapa orang berpakaian hitam tampak berlari ke area kuburan itu dengan menggunakan payung hitam.
"Bos kami sudah menemukan nona!" ucap salah satu pria berpakaian hitam itu melalui earphonenya.
"Blok Jalan pastikan tak ada yang melihat, jangan menyentuhnya, aku sedang di jalan!" ucap seseorang di balik telepon itu.
Mereka melakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh orang itu, tak ada yang berani menyentuh Diandra Tan seijin pria tadi.
Sebuah mobil sedan hitam masuk ke pekarangan pemakaman itu, pria berpakaian casual dengan topeng di wajahnya tampak keluar terburu buru dari dalam mobil tanpa menggunakan payung hingga air hujan membasahi tubuhnya.
Dia berlari sekencang kencangnya menuju tempat dimana Dian pingsan.
"Lili..." lirih pria yang tak lain adalah David.
Dia melihat tubuh Diandra yang benar benar lemah, wajahnya lecet, kakinya berdarah dihantam batu Jalanan, penampilannya benar benar acak acakan.
Hati David teriris melihat keadaan Diandra yang begitu mengenaskan.
Dalam sekali hentakan dia mengangkat tubuh Diandra dan membawanya menuju mobil. Hujan deras tak lagi dia pedulikan selama Diandra cepat di tangani.
Diandra kini dibawa menuju rumah sakit dan langsung mendapatkan penanganan khusus dari pihak rumah sakit, kondisinya cukup parah dan dia mengalami malnutrisi membuat David terkejut bagaimana bisa seseorang yang notabenenya tinggal di lingkungan keluarga kaya mengalami malnutrisi.
David duduk di ruangan serba putih itu, ruangan yang hangat dan nyaman, cukup luas untuk dijadikan kamar pasien.
Dia menatap Diandra yang masih belum juga bangun dari tidurnya padahal sudah seharian dia dirawat disana.
"Siapa dia?" tanya seorang pria dengan jas putih yang mengambil tempat duduk di sebelah David, dia adalah dokter kepercayaan David sekaligus sahabat David yaitu Otniel Natama dokter yang memiliki lisensi dalam berbagai bidang kedokteran karena kejeniusannya.
"Dia wanita yang tidur denganku semalam," ucap David.
Sontak Otniel terbelalak, dia langsung bangkit berdiri dengan mata membulat tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Ja..jadi semalam Ka..kau.." Otniel tergagap, David menganggukkan kepala.
"Apa kau tidak membawa penawarnya?? kenapa sampai seperti ini Daviiidd!!!" ucap Otniel benar benar tidak menyangka.
"Dosisnya terlalu kuat Niel, aku tak mampu menguasai diriku, dan asal kau tau dia juga dalam pengaruh obat yang sama," ucap David sambil menatap Otniel dengan wajahnya yang berbekas luka bakar itu.
"Dalam kondisi yang sama apa maksudmu!!"Otniel tiba tiba marah.
David menyerngitkan keningnya saat mendengar nada kemarahan dari suara Otniel.
"Bagaimana kalau dia hanya jebakan yang dipakai para bajingan itu untuk menjebakmu!!!!" ucap Otniel dengan nada marah, dia benar benar tidak bisa melihat sahabatnya itu terluka, cukup luka masa lalu yang merusak David jangan lagi ada yang melukai pria itu.
"Mereka semua licik David, jangan jangan perempuan itu pel4cur yang di sewa untuk menjebakmu!!" ucap Otniel tak habis pikir, dia selalu menasehati David agar selalu membawa penawar obat bila menghadiri pesta atau acara apa pun, karena dia tau banyak yang penasaran dengan sosok David yang selalu memakai topeng dan dikenal sebagai tuan Nicholas yang kejam.
"Tenang lah Otniel!" ucap seseorang yang baru masuk ke dalam ruangan perawatan itu, mereka berdua menoleh, tampak pria yang lebih dewasa dengan kumis tipis di wajahnya dan perawakannya yang sempurna masuk ke dalam ruangan itu.
"Ahh... bagaimana aku bisa tenang kalau David mengalami hal seperti ini Vasko, ini masalah besar, bagaimana kalau dia hanya ingin memanfaatkan David, bagaimana kalau... kalau dia..." Otniel berhenti berbicara.
"Duduk dulu, kau ini selalu saja panik menanggapi sesuatu, wanita itu juga korban disini dan kebetulan David mengalami hal yang sama, dan kurasa David kenal siapa wanita itu," ucap Vasko sambil menatap David dan Diandra secara bergantian.
Vasko adalah seorang Pemilik Club malam dan seorang gangster, dia dulunya hidup di jalanan sebelum akhirnya mencapai posisi saat ini, dia pria yang dingin sama seperti David dan dia yang tertua diantara mereka semua, masa lalunya yang menyakitkan mengubahnya menjadi sosok yang menyeramkan.
"Apa maksudmu?" tanya Otniel.
"Dia anak dari perempuan yang menyelamatkanku saat kebakaran di hotel waktu itu, Dia adalah Lili gadis yang kupikir sudah mati, satu satunya perempuan yang menerimaku saat yang lain mengejekku sebagai orang miskin," ucap David.
"Saat kau kabur dari rumah dan bekerja sebagai pelayan di hotel itu bukan? saat itu usiamu baru 18 tahun kan," ucap Otniel.
" Ya kau benar, saat itu Ibunya yang menyelamatkan Kami berdua, tetapi kami terpisah karena kejadian itu, dia mendorongku menuju pintu keluar sebelum sebuah bongkahan bangunan menutup jalan itu dan mereka terjebak di dalam," ucap David mengingat kejadian masa lalunya.
"Tapi bukan berarti kau tidak curiga padanya David, manusia bisa berubah, apalagi itu kejadian 9 tahun lalu!" ucap Otniel, pria ini yang termuda di antara mereka dan dia adalah sosok yang paling mudah panik dan curigaan diantara semua teman temannya.
"Hei Niel tenang lah, kenapa kau selalu panik, apa tak ada yang bisa kau lakukan selain panik hah? makan pisang ini supaya otakmu tidak tegang melulu!" ucap Seorang pria lagi yaitu Joel yang baru tiba di rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari Vasko.
Pria dengan pakaian sederhana, bajunya tampak sedikit lusuh, dia datang dengan menenteng sekeranjang buah. Pria ini adalah seorang petani di Jerman, dia adalah orang paling ceria di antara mereka berempat, meski hidup sederhana Joel bahagia menjadi seorang petani karena menurutnya bisa menyatu dengan alam.
"Ck... kau ini,aku tak bisa tenang kalau David dalam masalah seperti ini," ucap Otniel.
"Tenang dulu Niel!" ucap Vasko dengan nada sedikit membentak membuat Otniel diam dan menunduk.
David memegang pundak Vasko agar pria itu mengendalikan emosinya.
"Maaf," cicit Otniel, "Aku hanya khawatir," ucapnya lagi.
"Hmm.. dari yang kuselidiki dia juga korban semalam, seharusnya dia tidur dengan pria lain bukan bersama David, dia dijebak keluarganya sendiri," ucap Vasko sambil menunjukkan rekaman CCTV yang sudah diambilnya.
"Ya kau benar Vasko, mereka juga menjebak wanita itu, dan kebetulan aku juga mengalami hal yang sama," ucap David.
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya Joel.
"Aku akan bertanggungjawab, dia gadis yang ku ambil keperawanan nya tak mungkin aku membiarkan dia hancur karena kejadian itu," ucap David.
"Ja..jadi dia masih murni!"ucap Otniel tak menyangka.
"He...em, dan aku beruntung bertemu dengannya," ucap David sambil menatap Dian yang masih terlelap.
.
.
.
.
like, vote dan komen 😉😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
gadis yg menyelamatkannya dan bertemu lagi dalam kasus berbeda
2023-07-11
0
Indah Tampubolon
cerita ya menarik 👍👍
2022-04-19
0
Nuryanti Nuryanti
ceritanya sedih itu masih d awal. semoga selanjutnya menyenangkan ya. lanjut author
2022-02-20
0