Sementara itu David tengah berada di luar, dia sedang melakukan pekerjaan paruh waktunya sebagai seorang cleaning service di sebuah hotel dan akan bekerja sampai jam delapan malam, David memiliki beberapa pekerjaan palsu yang dia buat buat untuk mengisi waktu luangnya sambil mengamati cara kerja para bawahannya di tempat dia bekerja.
Jik ada satu saja di dapatinya karyawan yang bersikap sombong dia akan langsung memberikan hukuman sesuai dengan tingkat toleransi yang sudah dia tetapkan sendiri.
Jadi David bekerja sebagai pekerja paruh waktu di semua lini bisnis miliknya dengan tujuan mengawasi manajemen dari tingkat bawah.
David merupakan bos yang sedikit gila jika sudah menyangkut tentang pekerjaan, mungkin sebagai media untuk menutupi kekosongan di hatinya dia memilih menyibukkan diri dengan berpura pura menjadi orang dari kalangan bawah padahal harta kekayaannya saja tidak tertandingi.
Dia menikmati perannya sebagai orang biasa, karena dia bisa lepas dari sorotan kamera, paparazi, gosip miring seperti yang selama ini melanda dirinya, lalu yang paling penting menghindari wanita meskipun dia akhirnya harus menikah tanpa siap membuka hatinya.
“ddavid, minta tolong kamu bantuin Niko di lobi dong, ada anak anak yang nangis nangis sampe tumpahin semua minumannya di lobi, dia juga hancurin vas bunga, Cuma kamu yang lagi kosong, minta tolong ya,” pinta pengawas pelayan hotel itu pada David dengan sopan meski David adalah bawahannya di hotel itu.
“Baik Pak Yogi,” jawab David dengan nada dingin dan datar seperti biasanya, dia dengan cepat mengambil peralatan kebersihan dan berlari menuju lobi dimana kekacauan terjadi.
“ihhhh serem banget auranya David, tapi dia emang gak pernah bicara panjang lebar ya,” gumam Yogi sambil melanjutkan pekerjaannya mengecek keluar masuknya langganan hotel dan memastikan anggotanya memberikan pelayanan yang terbaik.
David berjalan dengan tergesa gesa, dia melihat seorang anak laki laki tengah merengek di tengah lobi sambil memegang mainannya, mungkin usia anak itu sekitar 6 tahun, tampak dari belakang seorang wanita berusaha menenangkan putranya yang memang mudah menangis itu.
“Husshhhh sayang jangan menangis lagi ya, bentar lagi Daddy pasti pulang, kamu jangan nangis, jangan buat mereka semua kesulitan, ” ucap wanita itu sambil memeluk anak laki lakinya.
“Nggaaaaakkkk mauuuuuuu.... aku mau nya daddy sekarang, aku gak mauuuuuu,” teriak anak laki laki itu sambil berteriak sekencang kencangnya sambil menangis dan berlari kesana kemari memberantaki seluruh ruangan itu.
“Andreee....” teriak wanita itu membuat David mendengar jelas suara wanita yang sangat di kenalnya beberapa tahun lalu, wanita yang telah membuat lobang yang sangat besar di dalam hatinya.
Deghhh....
Mata David terbelalak, jantungnya berpacu kencang, dia menatap ke arah wanita itu, David selalu memakai masker jika bekerja agar wajahnya tidak menjadi pusat perhatian.
Anak kecil itu berlari sekencang kencangnya hingga.....
Brukkk....
Karena tidak melihat apa yang ada di depannya anak kecil itu menubruk kaki David, hingga membuat anak kecil itu terpelanting sendiri ke lantai sedangkan David diam saja tidak melakukan apa apa dan hanya menatap anak kecil yang sedang merengek dan menangis itu.
“Andreeeee.....” pekik wanita itu lalu menghampiri anaknya dan segera membantu Andre berdiri.
Andre menangis histeris sambil menunjuk ke arah David yang diam saja.
“Mo...monster Mom, itu ada monster, mukanya jelek, dia buruk rupa.... huaaaaaaa....... Dia udah mukul andre Mom hiks hiks hiks..... Andre takuuuuuttt,” teriak anak kecil itu sambil mengejek David.
Wanita itu menoleh ke arah David, betapa terkejutnya dia saat melihat mantan kekasihnya yang dia tinggalkan berdiri sambil menatap mereka dengan tatapan dingin dan penuh dengan kemarahan.
“David, kau david kan? Cihhh apa yang kau lakukan pada anakku, kau benar benar kurang ajar, kau membuatnya terjatuh,” pekik wanita itu.
Mendengar ucapan mereka berdua yang seolah sedang melakukan *P*laying Dumb membuat David menyunggingkan bibirnya di balik masker itu.
Dia tidak menggubris ucapan wanita yang biasa di panggil Reni itu, dia melanjutkan pekerjaannya dengan cuek dan tidak memperdulikan keberadaan mereka berdua.
Dia membersihkan lantai yang basah dan memasukkan semua cemilan anak kecil yang berhamburan di lantai itu ke dalam tempat sampah.
Swoppp... swoopp.... swoppp...
David hanya melanjutkan pekerjaannya,” Bisa kalian berdiri? Lantainya jadi kotor dan bau busuk,” ucap David dengan nada benar benar dingin membuat Reni mengepalkan kedua tangannya karena merasa terhina oleh David.
“Sayang ada apa ini?” panggil seseorang yang tak lain adalah suami Reni, perempuan itu tersenyum tipis,”Habis kau David,” batin reni yang kini memulai perannya sebagai seorang korban.
“Hiks hiks hiks.... ayo nak, kamu pasti kesakitan," ucap Reni berpura-pura.
" sayang, anak kita terjatuh gara gara dia, sepertinya dia masih punya dendam masa lalu pada kita sampai melakukan itu pada Andre yang malang,” ucap wanita dengan air mata buayanya sambil memeluk andre yang masih menangis.
“Apa itu benar?” ucap pria bernama Joan Montana itu sambil menatap ke arah David yang asik sendiri dengan pekerjaannya.
“Iya dia membuat anak kita terjatuh, dia juga menatapku dengan sangat menyeramkan, au takut hiks hiks hiks,” ucap Reni si wanita penuh drama itu.
“Cihhh mulut busuknya itu benar benar membuatku muak, dia memang istri dari tuan Joan yang terkenal sukses dalam dunia bisnis itu, tetapi attitudenya benar benar nilao 0, sepertinya ini gambaran untuk orang orang yang terkejut kaya, menjijikkan,” ucap salah satu pelayan yang merupakan rekan kerja David.
“Ya kau benar, aku tidak menyukainya, entah kenapa mereka harus datang ke hotel ini,” gerutu temannya yang lain.
Sementara itu, Joan semakin memanas karena tidak di gubris oleh David, dia menendang keranjang sampah dan alat kebersihan yang di bawa David hingga membuat semua isinya tumpah dan mengotori lantai lagi.
Brakkkk....
“Dasar monster beraninya kau menyakiti anak dan istriku,” teriak Joan hingga perhatian seluruh tamu hotel tertuju pada mereka. David diam saja, dia menatap joan dan keluarganya dengan tatapan datar.
“Bersihkan kembali,” Dua kata keluar dari mulut David yang berhasil membuat siapa pun merinding ketakutan mendengar suara berat dan mendominasi keluar dari mulut pria itu.
Dia memberikan sapu yang ada di tangannya pada Joan,” Bersihkan,” ucap nya sekali lagi denagn nada memaksa, sontak Joan tiba tiba diam membeku di hadapan pria itu. Dia hanya seorang pelayan hotel tetapi wibawanya melebihi presdir besar.
“Cih... mana sudi aku menyentuh sampah kotor itu,’ ucap Joan dengan nada sombong.
“Itu adalah balasan karena kau telah menyakiti anak dan istriku, dasar monster buruk rupa, pelayan rendahan seperti dirimu memang akan selalu iri dengan orang sukses seperti kami, kau bahkan tidak bisa melupakan istriku? Sihhh aku tak tau akan jadi seperti apa hidup Reni jika dia menikah denganmu dulu, ” ucap Joan mengejek David.
“ Dan kalian semua pelayan rendahan di hotel ini, aku akan membuat karir kalian hancur malam ini juga, beraninya kalian,” ucap Joan menyombongkan diri menatap mereka semua.
.
.
.
Like, Vote dan komen juga ya 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
dasar pasangan okb yg tidak ada adap
2023-07-11
0
Laurentia Delimarta
Kompak n berani rekan2 kerja David
2021-11-24
0
Ina Core
liat saja nanti joan... kmu akan tau sp david sebenarnya
2021-11-23
0