David keluar dari kamarnya dengan ekspresi tak bisa di baca, sikap dingin pria itu benar benar membuat orang penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
"Apa kau masih mengingat kejadian dulu? Bukankah itu masa lalu Dav, dan mereka adalah orang yang berbeda, kau sudah menikahinya," ucap Vasko sambil menepuk bahu David.
Vasko paham apa yang ada di pikiran David, pria itu pasti mengingat wanita yang dia sangat cintai dulu meski bukan cinta pertama.
Wanita yang awalnya mau menerima segala kekurangannya tetapi malah berujung melakukan kecurangan terhadap dirinya.
Saat dia akan mengungkapkan identitas nya karena yakin kalau wanita itu memang benar benar akan menjadi pasangannya seumur hidup, disaat yang sama pula wanita itu menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya.
David yang waktu itu bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran tempat dimana dia bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Bahkan kekasihnya juga ikut bekerja disana, namun ternyata wanita itu tergiur dengan pria muda kaya raya serta memiliki paras yang tampan dan memilih tidak mengakui Dev yang tidak sempurna.
Bagi Dev uang hanya akan menghancurkan segalanya, semua rencana hidup yang disusunnya dengan matang justru harus hancur berantakan karena uang.
Uang memang menarik hati tetapi di saat yang bersamaan, uang adalah racun paling mematikan.
"Dia sama saja Vasko, tatapan takutnya itu, kami juga menikah karena aku mau bertanggung jawab atas dia, lagi pula aku yakin dia akan hamil, aku akan membiarkannya mengandung anak itu lalu setelah itu dia bebas dengan pilihannya, aku akan melepasnya dan mengambil anakku," ucap David dengan nada datar.
"Dia pasti akan meninggalkan aku karena wajahku, persis seperti wanita itu, aku tidak siap," ucap David dengan tatapan sendu.
Bughh
Vasko memukul perut David dengan keras, Joel dan Otniel yang mendengar itu juga me jadi geram.
"Kau bena...." Vasko berhenti saat mendengar suara seseorang.
"Yaaaaa....... Dasar orang gila kau!!!!!" Pekik Diandra yang baru turun dari lantai dua, dia mendengar semua percakapan mereka. Mereka semua terbelalak, tak menyangka kalau Dian akan mendengar semuanya.
"kau pikir aku pabrik anakmu kampret, kalau kau menikah hanya takut karena aku hamil anakmu dan pada akhirnya mengambil dia dari diriku sekarang juga CERAIKAN AKU!!!!!" pekik Dian dengan wajah kesal.
"Tcihhh..... Kupikir kau pria yang punya semangat, ternyata kau pria paling lemah, " ketus Dian, tampak dia benar benar sakit hati saat mendengar perkataan David tadi.
"Ternyata kau bukan pria yang punya pendirian, jangan bandingkan aku dengan wanita wanita mu itu kampret, sial!!!" Ucap Dian dengan nada ketus.
"Minggir kau!!!" Ketus Dian sambil dengan sengaja menyenggol lengan David, wajah kesalnya adalah bentuk rasa kecewanya saat mendengar perkataan David.
Diandra berjalan menuju pintu keluar, hingga panggilan Joel menghentikan kakinya.
"Kau mau kemana?" Tanya Joel.
"Pulang!!" Jawab Dian dengan nada ketus, tapi Joel dan yang lainnya bisa melihat kalau tangan gadis itu gemetaran menahan rasa kecewa di hatinya.
"Kemana kau akan pulang, ini sekarang rumahmu, " ucap Otniel yang tidak menyangka kala Dian memilih pulang.
" Rumah? Ahh baiklah aku akan menopang disini, aku hanya ingin mengambil pakaianku dari sana, tenang saja aku akan membayar untuk tinggal disini, aku pergi dulu!" Jawab Dian dengan suara ketus tapi terdengar suaranya bergetar.
Dian melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu, seketika wajah kesalnya tadi berubah menjadi wajah sedih, dadanya terasa sesak ingin dia menangis namun di tahannya sekuat tenaga.
Dia berjalan dengan cepat, dia keluar tanpa membawa apa apa tentu saja karena dia pun tidak membawa apa apa saat masuk ke rumah itu
Tanpa dia sadari air matanya malah mengalir membasahi kedua pipinya.
"Kemana pun aku pergi, aku selalu di tolak hiks hiks hiks,arhhhhh..... Sialan kalian semua, dasar manusia bajingaaaannnnnn!!!!" Diandra mengumpati David dengan wajah kesal dan marah.
Sementara itu di dalam rumah David masih bersikukuh dengan sikap dinginnya itu.
"Apa kau kehilangan pikiranmu David? Kenapa kau tega mengatakan itu!!!" Kali ini Otniel yang marah.
"Aku hanya mengatakan fakta, tidak lebih, terserah dia mau menanggapinya seperti apa,"jawab David.
"Bukannya kau bilang dia gadis yang kau cari dulu?dia gadis yang kau pikir sudah mati, tapi kenapa sekarang kau seperti ini? " Joel ikut angkat bicara.
"Dia memang gadis itu tapi dia sudah berubah banyak, dia bukan Lily yang ku kenal dulu dia hanya Dian seorang Dian yang takut dengan wajah seram ku" jawab David.
"Dasar bodoh, tentu dia berubah, dia itu lupa ingatan goblok, apa otakmu sudah tidak berfungsi? Jangan sok menjadi korban, Dian juga korban disini, dia yang paling menyedihkan dan lebih parahnya lagi dia harus menikahi pria bodoh seperti dirimu!!" Ucap Joel yang memasang wajah marah dan kesal.
"Kenapa kalian begitu membelanya? Sahabat kalian disini aku atau dia???" Tanya David dengan wajah kesal.
"Kau saja kami tapi kami bisa merasakan kalau Dian sakit hati dengan perkataan mu!!" Ketus Otniel.
"Kau benar benar sudah gila, sepertinya yang berubah disini bukan wanita itu tapi dirimu bodoh!!" Umpat Vasko dengan wajah kesal sambil berjalan keluar rumah dan meraih kunci mobilnya.
"Mau kemana kau?" Tanya Otniel.
"Mengejar Dian, kalian sadar tidak kalau dia bahkan tidak memegang uang sepeser pun, ponselnya saja tidak ada, bagaimana dia pergi ke rumahnya dengan jalan kaki, itu sangat jauh!!" Ucap Vasko si pria berbadan besar dengan tato di tangan kirinya dan wajah sangar yang tentu membuat siapa pun takut pada dirinya.
Tapi tidak dengan mereka yang mengenal Vasko, pria itu pria yang penuh perhatian.
"Kami ikut!!" Ucap Joel dan Otniel yang di balas anggukan kepala oleh Vasko.
Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dan meninggalkan David sendirian disana untuk merenungkan dirinya.
David memijit pelipisnya, dia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.
"Apa salah aku melindungi hatiku? Apa salah kalau aku bersikap waspada, ahhhhhh tapi apa aku keterlaluan?" Ucap David sambil mengusap kasar wajahnya.
Luka dari masa lalu membuat David berusaha Melindungi hatinya agar tidak terluka lagi lebih jauh, hanya saja dia salah mengambil langkah.
Dia melindungi dirinya dengan mengorbankan perasaan orang lain, apalagi orang itu adalah seorang wanita yang di tolak oleh keluarga nya.
Perasaan Kalut kini memenuhi hati dan pikiran David. Dia menyentuh wajahnya yang buruk rupa itu, kembali dia mengingat kilas balik momen ketika Mama Diandra menyelamatkan dirinya dan Diandra.
Sebuah janji yang terucap dari mulutnya kala itu, namun mereka terpisah saat keluar dari bangunan, dia di dorong keluar dari bangunan itu oleh Diandra sedangkan gadis itu terjebak di dalam.
Gedung rubuh, Mereka terperangkap di dalam.
David menunggu kabar, namun ternyata dinyatakan dua orang perempuan meninggal dalam kebakaran itu dan David berpikir kalau itu adalah Diandra.
Seminggu setelah kebakaran, dia terus mencari dimana gadis itu namun ternyata kabar menyedihkan terdengar ke telinganya.
Diandra kecil dan Ibunya adalah salah satu tamu langganan di hotel tempat David bekerja paruh waktu, Dian memiliki sifat yang benar benar berbeda dengan Diandra saat ini, dia adalah gasi kecil yang baik, ramah, lembut dan sosok yang hangat.
Diandra kecil bersahabat baik dengan David, dia adalah teman David jika mereka berkunjung ke hotel itu.
Oleh karena itu dia benar merasa kehilangan, namun entah kenapa setelah bertemu Diandra yang sekarang dia merasa takut, takut kalau hatinya dilukai lagi, takut kalau dia ditinggalkan.
.
.
.
Like, vote dan komen 😉😉😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
keterlaluan David kan Diandra sakit hati. David semua orang bisa berubah bukan seperti yg kita inginkan dan seperti dirimu berubah aduh David 🤕
2023-07-11
0
Bagoes Soeryawan
dia adalah (gadis) kecil....
2022-03-17
0
Nuryanti Nuryanti
ayolah david jangan songong gitu deh. blm d jalani udah buat ulah, minta maaf dong sama dian 🤗🤗🤗🤗
2022-02-20
0