Diandra berjalan sempoyongan dan berusaha mencari dimana kamarnya. Namun tiba tiba tangan seseorang menarik dirinya membuat Dian terhuyung dan langsung terhempas ke dalam pelukan orang itu.
"Kemari, bantu aku !" ucap Seorang pria yang tampaknya mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Diandra.
Pria dengan masker yang menutupi wajahnya, dia adalah David yang sudah tidak mampu menahan pengaruh obat dari minuman yang ditenggaknya beberapa saat yang lalu.
"Emphhh... arhhh panas," gumam Dian yang kini menempel di dada Pria asing yang menarik dirinya tadi.
prak
Masker pria itu dilepaskan, tampaklah wajah seorang pria yang benar benar buruk rupa dan sangat menyeramkan namun tidak membuat Dian takut, dia memegang wajah itu sambil meracau tidak jelas.
"Apa ini sakit? punyaku selalu sakit setiap hari," gumam Dian yang menatap David dengan tatapan sayup.
Wajah bagian kirinya tampak memiliki bekas luka bakar yang sangat menyeramkan, hampir setengah wajahnya terbakar membuat penampilannya benar benar menyeramkan.
"Bantu aku," ucap pria yang mulai kehilangan kesadarannya itu, Dia menurut dia memang membutuhkan sentuhan seseorang saat ini.
"Eghh... panash aku benci ini, bantu aku!" Dian ikut meracau.
Diandra di tarik ke dalam kamar pria itu, dengan cepat mereka saling mecumbu satu sama lain, menyalurkan hasrat dalam diri mereka masing-masing.
Pria itu menutup rapat pintu kamarnya tanpa melepaskan kunci kamar dari pintunya karena dia sudah dipenuhi hasrat.
David, Dia adalah pria berdarah dingin, pebisnis yang disegani dalam dunia bisnis dan ditakuti oleh orang orang karena wajah seramnya.
Tatapan dinginnya mampu membunuh sejuta umat yang berani menatap dirinya.
Wajah khas Eropa dengan mata bagai emerald yang bersinar indah menjadi daya tarik pria itu.
Hanya saja sebuah tragedi besar di masa lalu membuatnya kehilangan seluruh semangat hidupnya, yang bahkan membuat wajahnya menjadi semenyeramkan itu.
Orang yang mengenal wajah aslinya hanya sedikit, dan di kehidupan sehari-hari dia hanya seorang pria miskin buruk rupa yang tidak punya apa apa.
David dikenal sebagai seorang pelayan di sebuah restoran dan Bekerja paruh waktu di hotel itu sebagai pelayan.
Dia akan muncul sebagai tuan Nicholas yang terhormat dengan memakai topeng untuk menutupi identitasnya jika ada acara besar seperti saat ini.
"Aku akan bertanggungjawab, kumohon bantu aku," gumam pria yang mulai mencumbu tubuh indah seorang Diandra Aniston.
Dia menyerang bibir gadis itu dengan lembut, permainan lembut yang berusaha dia lakukan sebaik mungkin di sela sela kesadarannya.
Diandra yang kehilangan kesadarannya ikut terbuai dengan sentuhan sentuhan lembut pria asing itu di tubuhnya, mengusap punggungnya dnegan lembut dan memberikan sensasi yang berbeda dalam dirinya.
"Eghh..." gadis itu melenguh saat bibir tipis pria itu mengecap leher jenjangnya dan bermain di area collarbone-nya yang terlihat seksi.
"Maaf kan aku," bisik pria itu lagi, dia ingin menghentikan ini namun efek obat perangsang itu membuatnya tak bisa menolak mencumbu tubuh Dian yang memberikan sensasi dingin di tubuhnya.
"Disini nyaman, dingin, tidak panas," racau Dian yang *****4* bibir pria itu dengan rakus.
"Apa dia juga..." David bergumam sendiri namun sedetik kemudian dia melanjutkan memuaskan hasratnya yang mulai memuncak apalagi Diandra semakin liar mencumbu dirinya akibat pengaruh obat yang dimasukkan dalam minumannya.
Perlahan dia membawa tubuh gadis yang sudah dikuasai obat itu ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di atas kasur king size, tangannya bergerak naik turun mengusap punggung gadis yang merengkuh di bawah tubuh itu.
"Ahh..." Dian merasakan tubuhnya semakin bergairah dengan permainan panas dari pria asing itu.
Tangan kekar pria itu mulai menelusup ke punggung Dian mengusap lembut punggung kecil itu namun ada sesuatu yang terasa kasar di bagian punggung gadis itu namun David tidak memperdulikan hal itu, dia membuka resleting gaunnya sambil memberikan tanda kemerahan di leher jenjang nan harum gadis itu.
Pria itu menegakkan tubuhnya dan membuka pakaian atasnya sendiri hingga tampaklah tubuh atas yang begitu mempesona, kotak kotak yang tampaknya dilatih dengan keras hingga menghasilkan pahatan yang indah di perut pria itu.
Srakkk...
Dalam sekali tarik, dia berhasil membuka gaun gadi itu dan terpampang lah gunung dan lembah yang siap untuk dijelajah oleh si pendaki.
Mereka benar benar kehilangan kesadarannya dan melakukan hal yang seharusnya tak mereka lakukan, hubungan yang tidak seharusnya terjadi dengan cara yang salah yang entah akan membawa kebaikan atau keburukan bagi mereka berdua.
Des*h4n demi des*h4n, peluh dan er4ngan nikmat kini terdengar menggema di dalam ruangan kamar yang cukup besar itu.
Pakaian mereka berhamburan di atas lantai, teronggok begitu saja.
"Hemph... Arrhhhh... Sa..kiit," Dian menangis saat merasakan rasa sakit di tubuh bawahnya ketika sesuatu memaksa masuk dan menerobos dinding pertahanannya.
Dengan pelan namun pasti mereka saling menyatu dan menikmati keindahan surga dunia dengan cara yang benar benar salah.
David menyemburkan benihnya di dalam goa sempit gadis yang kini sudah sah menjadi wanita dewasa itu.
"Ahhh.." mereka melenguh bersama saat mencapai puncak pelepasan mereka.
Keduanya tertidur dengan lelap dalam posisi saling memeluk akibat rasa lelah karena pergulatan panas mereka.
Tap... tap... tap
Terdengar suara ribut ribut di luar, ya suara di luar akan terdengar tetapi suara di dalam ruangan itu tidak akan terdengar karena di desain kedap suara.
Setelah terlelap beberapa jam, David mulai mendapatkan kesadarannya, dia menatap wajah teduh gadis yang baru saja dia renggut keperawanan nya tanpa ada ikatan pernikahan yang sah.
David menyerngitkan keningnya saat melihat wajah Dian dengan lebih jelas, sepertinya dia mengenali wajah itu.
"Aku telah menghancurkan kehidupan seorang gadis perawan," batin David.
"Maaf kan aku," ucap David sambil memeluk tubuh gadis itu dengan erat, namun sesuatu membuat dirinya benar benar penasaran.
Dia membuka selimut mereka, ditatapnya tubuh telanjang gadis itu bukan karena n4fsu melainkan penasaran dengan sesuatu yang terasa kasar di punggung wanita itu.
Dia melihat punggung itu dan betapa terkejutnya dia saat melihat bekas luka bakar di punggung Diandra yang cukup lebar dan sudah berubah menjadi keloid.
Matanya kembali menatap wajah perempuan itu dan langsung mencari sebuah tanda di belakang telinga perempuan itu.
Mata David terbelalak dengan apa yang dilihatnya, dia tak menyangka akan menemukan seseorang yang sudah dikiranya meninggal justru terjebak dengan dirinya pada kondisi yang sama sama dalam pengaruh obat.
"Lily..., ka..kau kah itu, Li..lily..." ucap David dengan suara bergetar menatap wajah Diandra wajah seorang gadis yang ada dalam ingatannya dan sudah dicarinya selama beberapa tahun belakangan ini namun tidak ditemukan tetapi akhirnya mereka dipertemukan takdir dalam keadaan seperti ini.
"Kita bertemu kembali, maafkan aku," ucap David sambil menarik gadis itu ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat, tanpa dia sadari air matanya lolos begitu saja saat melihat wajah Diandra yang dipanggilnya Lily itu.
"Bagaimana bisa kau ditempat ini, ada apa? Apa yang terjadi padamu? Kenapa aku tidak bisa menemukan dirimu ?" Ucap David sambil mengusap wajah wanita itu.
"Oh Tuhan ku harap dia tidak terpuruk karena kejadian ini, " ucap David lagi.
.
.
.
Hai semuanya pembaca karya author, silahkan berikan Like, Komentar dan Vote kamu ya untuk mendukung author supaya Author semakin semangat merilis up terbaru dari novel novel Author, terimakasih 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
lanjut penasaran
2023-07-11
0
Nining Sari Nengsih
nyimak ajah
2023-05-15
0
Cantika Fitri Fie
bln puasa bacanya di langkah langkah
2023-04-05
0