Ch. 17 "Mencari Arti"

Segera aku hubungi Nirmala. Kutelepon berkali-kali. Tersambung tetapi tidak diangkat! Entah karena dia terlelap, HP di-silent, atau dia diculik seperti yang kutakutkan? Dengan panik segera aku nyalakan motor dan menuju rumah Nirmala!

"Tunggu, mau ke mana Pak?" tanya Pak Asmudi.

"Saya titip ke Pak Asmudi dulu semuanya. Maaf, saya harus segera."

"Hati-hati, semoga selalu dalam lindunganNya!" ucap salah seorang anak buah Pak Asmudi sambil memberikan jaket kepadaku.

Entah siapa namanya, dia pekerja tambahan yang belum sempat kukenal.

Segera aku meluncur, yang aku pikirkan hanya keselamatan Nirmala. Namun, baru sampai sekitar tower ada telepon masuk dari nomor tak dikenal.

"Ha--halo! Siapa ini?"

"Bawa kotak itu ke taman kota, tunggu di bangku putih dekat air mancur!"

"Br*ngs*k! Siapa ini? Jangan macam-macam kamu!"

Tut

Tut

Tut

Sambungan telepon sudah putus. Kucoba lagi menghubungi Nirmala, masih belum ada respon. Pikiranku mulai kalut, apakah seseorang menculik Nirmala dan Ibu? Apa pentingnya kotak kaleng ini?

Setelah keluar dari desa aku urungkan niat ke rumah Nirmala. Ini ancaman serius, bagaimana mungkin seseorang bisa masuk ke rumah dan menggunakan HP Ibu? Aku yakin ini bukan sebuah prank. Hari ini bukan suatu hari istimewa.

Kupacu motor semakin kencang menembus dingin dan gelapnya malam. Aku harus segera tiba di taman dan menyelesaikan semua ini.

***

Taman kota telah sepi, hanya tinggal beberapa warung kopi lesehan yang sedang bersiap tutup. Jam di tugu taman menunjukkan pukul 02.11 ketika aku duduk di bangku putih yang dimaksud. Suara gemericik air mancur dan kerlip lampu hiasannya tak sanggup untuk menenangkanku.

"Ambil ransel hitam di samping tempat sampah sebelah kirimu, tinggalkan kotak kaleng itu di kursi," kata seseorang di HP-ku.

"Aku sudah bawa kaleng itu, untuk apa lagi ransel?"

"Bawa ke arah batas utara kota! Jangan banyak tanya!"

Sial. Apa maksud semua ini? Aku tak punya pilihan selain menuruti perintahnya. Kubawa ransel hitam itu dan beranjak pergi. Aku sempat melihat ke sekeliling, berharap ada seseorang yang mencurigakan, pasti dialah pelakunya. Namun, semua tampak normal biasa saja.

Beberapa menit aku melaju ke arah batas utara kota. Beberapa polisi yang sedang razia menghentikanku.

"Selamat malam, Pak. Bisa tunjukkan surat-suratnya? Tujuan ke mana?" tanya salah seorang dari mereka.

Saat ini santer beredar isu virus covid-19 yang menular dan mematikan. Pikirku mereka hanya sedang mengawasi perbatasan agar tak sembarang orang melintas tanpa pemeriksaan.

Aku merogoh dompet mengeluarkan surat-surat yang dimaksud sambil berpikir jawaban apa yang akan kuberikan. Blank. Aku tak mampu berkata apa-apa dan rupanya hal itu membuat para polisi curiga.

Tiba-tiba sebuah mobil patroli datang dari arah belakangku dan keluar beberapa orang berpakaian preman mengepung. Aku semakin kebingungan harus bagaimana. Salah seorang dari mereka memaksaku turun dari motor dan merampas tas ransel hitam itu.

Semua terjadi begitu cepat. Mereka membuka ransel itu dihadapanku. Ternyata isinya adalah beberapa paket narkoba. Ini gila! Seseorang telah menjebakku!

Percuma aku berdebat dengan para polisi. Barang bukti jelas-jelas mereka dapatkan. Saat itu juga aku digelandang ke polres. Aku tertangkap basah, meski sebenarnya ini adalah jebakan tetapi tak bisa dibuktikan. Nomor yang tadi meneleponku sudah tidak aktif lagi saat polisi meneleponnya.

***

"Ini salinannya, Mas." Nirmala memberikan secarik kertas padaku.

"Untung kamu sempat memfotonya waktu di hotel. Aku harus segera memecahkan sandi ini dan keluar dari sini," ucapku dari balik jeruji ruang kunjungan.

"Kita pikirkan dulu saja cara membebaskanmu."

"Tapi bagaimana kalau orang itu kembali lagi ke rumahmu?"

"Aku sudah sewa satpam dan memasang CCTV, tentu dia tidak akan berani. Lagipula untuk apalagi? Bukankah kotak itu sudah ada padanya?" jawab Nirmala.

"Aku yakin dia punya tujuan lain hingga membuatku ditahan di sini. Apa kamu ingat orang yang bernama Kawilarang? Mencurigakan, karena sedan itu mengikuti kita sejak dari rumah Pak Edi."

"Aku tidak tahu, Mas. Kenapa ini semua terjadi menjelang hari pernikahan kita. Dua minggu, hanya kurang dua minggu lagi," isak Nirmala hingga meneteskan airmatanya.

"Entahlah ...."

"Belum lagi Ibu. Sekarang dia sering linglung, Mas. Semua berawal dari kotak kaleng itu."

Tentu saja yang aku ketahui lebih banyak daripada Nirmala. Hanya sebagian yang dapat kujelaskan saat aku diperbolehkan meneleponnya dari kantor polisi ini dini hari tadi. Bukan, menurutku bukan berawal dari kejadian aneh waktu prewedding tetapi berawal dari rumah yang masih aku rahasiakan itu. Semua saling berkaitan.

Waktu kunjungan telah habis. Kukantongi secarik kertas salinan itu secara sembunyi-sembunyi, berharap bisa menyelesaikan teka-teki dari balik jeruji dan membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Sementara teman-teman author Nirmala mencoba memecahkan sandi itu, aku pun tak ingin berdiam diri.

***

Dua hari sudah kulalui dengan cecaran pertanyaan dari tim penyelidik. Mereka masih belum percaya bahwa sesungguhnya aku telah dijebak. Bahkan dalam interogasi aku sempat dipaksa untuk mengakuinya saja sehingga akan diperingan hukumannya.

Malam ini kubuka kembali sandi itu. Kuingat-ingat saat kunjungan kedua tadi Nirmala meyakinkanku bahwa simbol-simbol mata uang kemungkinan besar memiliki arti sesuai huruf depan mata uang. Hal tersebut dia simpulkan bersama teman-teman authornya.

$ adalah huruf "D" untuk dollar.

f adalah huruf "F" untuk florin atau "G" untuk guilder yang merupakan nama lain dari florin, mata uang lama dari Belanda.

¥ adalah huruf "Y" untuk yen atau "J" dalam ejaan van Ophuysen. Cocok juga dengan huruf awal negara pengguna mata uang itu, yaitu Jepang.

Sedangkan hasil pemikiranku sebelumnya adalah bahwa angka yang dominan ada di sana, yaitu 1234 melambangkan huruf "AIEO" karena dalam Ejaan van Ophuysen huruf vokal "U" sudah diwakili oleh "OE". Pemikiran sederhana tetapi Nirmala mengaku juga sempat berpikiran sama denganku.

Entah kenapa kami seperti terbius sandi-sandi itu. Dari bentuk awal yang ada, kami susun sedemikian rupa dengan lambang * untuk sandi yang belum bisa kami temukan persamaannya.

Maka kami susun sesuai yang telah dapat kami tebak.

*e*o*oe*i*oeda**e*a**i*oe*i*gi*oee*a**i*oe*e*a*a**idjaoei*oe*ja*a*g*e*oe*a**i**oe*e*i*******e*da*di*oe**oe*di*i*ia*a**a*a******di*a*a*

Ini masih sangat rumit, tetapi kami yakin sudah berada di jalur yang tepat. Sayang sekali, jam kunjungan yang sangat terbatas membuat kami harus bersabar hingga esok hari.

Sementara itu otakku terus menebak-nebak cara untuk mengartikan simbol lainnya. Banyaknya kemungkinan sungguh membuatku frustrasi.

***

Hari ketiga, seakan melupakan masalah lainnya kami hanya fokus menyelesaikan sandi rahasia tersebut. Aku termotivasi untuk membuktikan adanya motif seseorang menjebakku. Sedangkan Nirmala, selain membantuku, juga ingin memecahkan teka-teki sandi yang tertulis di surat yang ditemukan Ibu Siti. Siapa tahu bisa membuatnya kembali waras, sembuh dari linglungnya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Mirai Amthy

Mirai Amthy

Fiks author nya pinter

2021-04-19

4

Sofa Lina

Sofa Lina

mummeT liat teka teki nya🙈

2021-03-28

3

Isnaaja

Isnaaja

ko aku jadi pusing sendiri lihat teka tekinya? haduh,,, semangat untuk kak author aku tunggu hasil teka tekinya.😃

2020-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!