Ch. 6 "Djawa Taika Renga"

Sesampainya di rumah Nirmala, aku beranikan diri bertanya kepada ibunya.

"Maaf, Bu. Kalau boleh saya mau bertanya tentang Kakek Dipo?"

"Ada apa, Nak? Memangnya Nirmala cerita apa?" Ibu Siti balik bertanya.

"Enggak apa-apa, Bu. Hanya ingin tahu saja," jawabku.

Padahal dalam hatiku ingin membuktikan apakah Kakek Dipo ini adalah orang yang sama dengan yang diceritakan Bu Martini? Atau kebetulan saja namanya sama?

"Apa benar kakek Dipo ini dulu tinggal di desa K*lirej* waktu masih muda?" tanyaku menyelidik.

Ibu Siti menjawab, "Dulu itu Kakek Dipo pernah cerita bahwa desanya di pelosok tetapi karena letaknya yang strategis menghubungkan pantai R*mb*ng dengan kota minyak C*p* yang sangat penting maka pasukan Jepang pun mengambil alih desa Kakek Dipo. Iya betul, desa itu bernama K*lirej*."

"Ibu sendiri pernah kesana?" tanyaku.

Ibu menjawab, "Belum pernah, hanya tahu letaknya agak masuk ke hutan. Kakek Dipo juga bilang bahwa orangtua kandung ibu adalah sahabatnya dan sudah meninggal saat terjadi pemberontakan PETA. Tidak ada kuburannya. Selain itu kakek Dipo juga melarang, jadi ibu tidak pernah ke sana."

"Bagaimana Ibu dan Kakek Dipo bisa selamat?"

"Kakek Dipo menjadi buruan dalam sepekan, melarikan diri melintasi hutan! Berhasil lolos padahal membawa ibu yang waktu itu masih bayi!" balas Ibu Siti.

"Kenapa sampai diburu, Bu?"

"Katanya karena kakek telah menghabisi tiga tentara jepang, pakai pedang mereka sendiri. Jago ya kakek, padahal waktu itu cuma penjual sayuran," jawab Ibu.

Celaka! Ternyata benar!

Kini terungkap sudah siapa ibu Siti sebenarnya. Apakah aku harus ceritakan semuanya sekarang?

"Silakan diminum, Mas. Biar tidak masuk angin," kata Nirmala yang sedari tadi di dapur membuat minuman.

"Iya, terimakasih," jawabku kepada Nirmala.

"Bu, ini tadi dibungkuskan gurami bakar sama mas Dharma. Kesukaan Ibu kan?" kata Nirmala kepada ibunya.

"Aduh, iya. Ibu makan dulu ya, terima kasih lho, Nak Dharma." Menuju ke ruang makan.

Aku tersenyum, mengangguk dan menjawab, "Silakan, Bu."

"Aku juga terima kasih lho, Mas. Udah baik dan perhatian sama ibuku," kata Nirmala tak lama kemudian.

"Jangan begitu, sudah aku anggap ibuku sendiri kok."

Dalam hati aku rasa sebaiknya cepat memberikan cucu pada ibu. Kasihan umurnya sudah hampir 78 tahun. Tiga kali menikah tapi baru bisa hamil malah di usia lima puluhan. Itupun dengan suaminya yang ketiga, empat belas tahun lebih muda darinya.

-------

Dalam perjalanan pulang hatiku berbunga-bunga. Sungguh beruntung aku berjodoh dengannya. Bagiku, Nirmala akan menjadi sosok seorang istri yang sempurna.

Tetapi tak dapat aku pungkiri ada yang mengganjal di pikiranku, takdir apa di balik semua ini?

Secara tidak sengaja, aku telah menyiapkan reuni gila untuk Nirmala di rumah baru yang aku beli itu. Cucu dari Sridiah itu akan kembali ke tempat dimana sang nenek telah menjalani tragedi hidupnya yang berakhir dengan tragis itu.

Sedangkan Ibu Siti sendiri tak tahu sama sekali tentangnya, apalagi Nirmala.

Apakah aku harus segera memberitahu semua ini pada mereka?

Atau menunggu hingga saatnya tiba?

Atau sebaiknya tetap menjadi rahasia?

***

Agung, Udin dan dua temannya sedang bercengkrama di teras rumah saat aku datang.

"Nih aku bawain lauk," kataku setelah memarkir motor.

"Wah istimewa memang boskuh ini!" seru Agung yang sedang bermain gitar.

"Gurami bakar! Asyik!" seru Eko setelah membuka bungkusannya.

"Din, ayo kita makan" kata Bambang kepada Udin.

"Makasih lho, boskuh!"

"Iya, makan yang kenyang. Besok libur dulu ga apa-apa kan hari Minggu. Sekalian nunggu tenaga tambahan nanti Senin mulai lagi," kataku sambil memasuki rumah.

"Asiyaap, Bos! Santai-santai malam ini," kata Agung yang mulutnya sedang penuh nasi.

***

Aku mengambil koper hijau komandan Harada, dan memeriksanya. Sebuah buku catatan berwarna coklat tua membuatku penasaran apa isinya.

Selama ini belum pernah aku buka, karena ada gembok kombinasi tiga angka di sampulnya. Pantas kemarin pak RT dan kepolisian tidak membukanya.

Aku hanya coba-coba saja, siapa tahu benar apa yang aku pikirkan. Aku putar angka di gembok tersebut. Tujuh ... Tiga ... Satu .... dan ternyata benar!

Gembok itu terbuka. Segera aku lihat halaman pertama.

'Djawa Taika Renga', entah apa artinya. Tertera angka tahun di sana 2602.

Aku teringat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia menggunakan tanggal 17 Agustus tahun '05 yang merupakan kependekan dari angka tahun 2605 karena menggunakan penanggalan kalender Jimmu Jepang yang lebih awal 660 tahun daripada kalender masehi.

Beberapa halaman awal berisikan tulisan-tulisan berhuruf kanji Jepang yang tidak aku mengerti. Juga ada beberapa potongan artikel seperti koran. Lalu tempelan foto-foto beberapa orang Jepang dengan pakaian militer dan dokter. Sedangkan di baliknya seperti foto tiga orang "batman" tanpa bagian telinga yang lancip, sedangkan bagian mulutnya tertutup semacam masker. Mereka terlihat sedang melemparkan sesosok mayat pria lusuh ke tumpukan mayat-mayat lainnya.

Aku terkejut melihat halaman selanjutnya. Terselip di sana foto manusia yang dibedah perut hingga dadanya. Ususnya terburai tak beraturan dan terlihat jantungnya tergeletak di atas meja operasi. Darah di mana-mana, terutama di sekitar alat-alat seperti gunting, pisau dan gergaji. Anehnya orang yang dibedah itu tampak masih hidup dan meronta.

Ada juga dua orang berdiri terikat di balok kayu besar dan bekas ledakan di tembok belakangnya. Satu orang masih utuh, sedangkan yang satunya tinggal bagian atas separuh.

Kepalaku mulai pening, padahal masih banyak yang belum aku lihat di halaman selanjutnya.

***

Jreng! Jreng!

"Sabtu malam, ku sendiri. La la la .... Tiada temanku lagi ...."

Terdengar suara Agung dan kawan-kawannya sedang bermain gitar dan bernyanyi di teras.

Aku tutup buku catatan itu, dan mencoba melupakannya.

Ah, sebaiknya aku simpan saja buat besok. Tak selera aku melihatnya. Antara jijik, kasihan dan penasaran sebetulnya.

Aku belum bisa tidur, jadi aku bergabung dengan Agung dan kawan-kawan. Waktu menunjukkan pukul 23.47 saat kami mendengar suara mencurigakan itu.

Kami terdiam. Agung menghentikan petikan gitarnya. Udin berhenti bernyanyi. Eko bahkan menahan kunyahan kacang di mulutnya yang menganga. Bambang sudah tertidur pulas di samping kami dari tadi. Mendengkur pula.

"Apa kalian juga mendengarnya?" tanyaku kepada mereka.

"Eko, coba kamu cari asal suaranya," desak udin ketakutan.

Dari arah tower sebelum areal makam terdengar seperti rintihan seseorang meminta tolong. Suara itu semakin keras. Lalu dari kejauhan tampak sesuatu.

Tidak begitu jelas karena membelakangi lampu penerangan jalan, sedangkan cahaya kuning lampu itu tak begitu terang. Hanya bayangan hitam yang kami lihat semakin mendekat, menuju ke arah kami dengan langkah yang berat seperti kelelahan habis berlari. Wajahnya berdarah menetes dari pipinya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

K
E
R
E
N
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2021-09-26

0

Tria Juwita

Tria Juwita

baru sampe sini dah dag dig dug,, krna liat gambar nya

2021-02-12

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Hmmm lanjutt

2020-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!