Ch. 5 "Identitas Terkuak?"

Cerita terakhir dari Ibu Martini sebelum aku meninggalkan rumahnya sungguh di luar nalar.

Unit 731, begitu mereka menyebutnya. Merupakan suatu divisi sangat rahasia dari tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia ke II. Unit 731 adalah unit khusus yang terdiri dari para dokter dan ilmuwan untuk keperluan perang.

Unit ini mempelajari potensi kemampuan bertahan hidup jika prajurit terluka di medan perang, misalnya bagaimana efek dan tindakan jika kehilangan banyak darah. Eksperimen yang mereka lakukan sangat brutal. Seperti mengamputasi tubuh manusia atau bahkan binatang lalu disambungkan ke bagian tubuh yang lain untuk bertahan hidup.

Kemudian mereka juga melakukan pengujian daya hancur suatu bom, granat, atau senapan pada obyek manusia berdasar jarak-jarak tertentu. Juga ada indikasi bahwa mereka membuat senjata biologi berupa kuman atau virus untuk menciptakan wabah bahkan epidemi di wilayah musuhnya.

Hanya itu yang sementara ini dapat aku simpulkan, berdasarkan apa yang Bu Martini ketahui dari pembicaraan komandan Harada dan tamu-tamu rahasianya. Tetapi jika memang benar ada eksperimen seperti itu, adalah tidak mungkin mereka menggunakan tentara mereka sendiri. Pastinya obyek percobaan yang dikorbankan adalah warga suatu negara yang dijajahnya. Sungguh kejam!

Sesampainya di rumah, aku memeriksa pekerjaan renovasi rumah. Hanya empat orang bekerja hari ini. Sepertinya harus segera menambah tenaga lagi agar selesai tepat waktu sebelum hari pernikahan. Akan aku sampaikan hal ini pada Mandor Asmudi besok di rumah sakit. Sebenarnya aku masih tidak enak hati, sudah tiga orang tenaganya yang celaka di rumah ini.

"Gimana, Mas? Ada kekurangan apa ini? Material dan semen masih?" tanyaku kepada para tenaga sambil mengecek pekerjaan mereka.

"Masih cukup untuk dua hari ini, Pak. Papan untuk bekisting yang kurang," jawab Agung.

"Kalau besinya?"

"Yang diameter 12' kemarin masih kosong di toko, Pak."

"Iya, nanti ditanya lagi. Sudah aku pesan kok. Sekalian kalau ada kekurangan lainnya diberitahukan ya, Agung. Jadi pengirimannya sekalian".

"Oke, Pak."

"Nih aku belikan rokok tadi satu slop."

"Wahhh makasih, Pak. Jadi semangat ini kerjanya," ucap Eko terkekeh.

"Semalam waktu tengah malam ribut-ribut kenapa ya?"

"Ini si Udin, Pak! Katanya waktu tidur ada yang merangkul!" seru Eko.

"Ahh Udin dirangkul gitu aja kok, mungkin teman-temanmu lagi pada kangen istrinya. Hahaha," candaku.

Dengan ekspresi serius Udin menjawab, "Nah itu dia Pak. Awalnya saya kira ada yang tidur di belakang saya. Tapi saat tersadar, itu tidak mungkin. Karena saya tidur paling pinggir dan di belakang saya itu tembok."

"Makanya berdoa sebelum tidur, biar tidak mimpi yang aneh-aneh," tukas Agung.

"Bukan mimpi! Berani sumpah!" sergah si Udin.

"Ya sudah nanti malam Udin tidur di kamar nomor satu, biar saya tidur di sofa," kataku menenangkan Udin. "Dilanjutin kerjanya!"

Mereka menjawab kompak, "Assyaap, Pak!"

Ada apa dengan kamar nomor dua itu? Aku jadi teringat penampakan di hari-hari pertama dulu. Namun sejak rombongan Pak Asmudi datang, aku yang semula tidur di kamar dua pindah ke kamar satu. Aku tak pernah diganggu lagi sejak saat itu.

Ah, kusingkirkan pikiran tidak rasional itu.

Apakah kami 5 orang pria dewasa harus ketakutan dengan hal-hal di luar nalar seperti ini?

***

"Silahkan duduk dulu, Nak. Biar ibu panggilkan Nirmala" ucap Ibu Siti calon mertuaku setelah menjawab salamku.

"Iya, Bu. Mau ajak Nirmala jalan-jalan, mumpung malam Minggu," jawabku seraya tersenyum.

Lalu keluarlah Nirmala yang begitu anggun dengan perpaduan warna terakota dan krem pada baju gamisnya.

"Maaf ya, Dik. Agak terlambat datang."

"Tidak apa-apa, Mas. Lebih baik terlambat datang daripada terlambat melamar," gurau Nirmala.

"Hahaha, bisa aja kamu ...," jawabku geli.

"Bu, Nirmala pergi dulu. Assalamualaikum," kata Nirmala dari depan pintu.

"Wa'alaikum salam, hati-hati di jalan," sahut ibunya.

Kami segera meluncur ke sebuah advertising undangan di pusat kota. Lengkap sekali toko ini. Berbagai macam model dan tipe kertas undangan ada disini.

"Gimana, Mas? Bagus yang ini ya?" tanya Nirmala setelah beberapa kali memilih contoh undangan yang menarik.

"Iya, yang ini cocok pilihannya dan warnanya juga kalem."

Akhirnya kami memilih dua format undangan. Segera kami mengisi formulir data nama, tanggal acara, lokasi dan sebagainya. Karena banyaknya pesanan, kami tidak bisa langsung melihat contoh hasil desainnya. Mungkin besok akan dikirim via HP. Sekarang tinggal menunggu kiriman gambar hasil desainnya. Untuk jadwal foto prewedding jika tidak ada halangan kemungkinan kami dapat jadwal minggu depan.

Setelah dari sana kami makan malam di area taman alun-alun kota. Sembari lesehan di tengah taman yang penuh hiasan lampu warna-warni itu kami menunggu pesanan gurami bakar disiapkan.

"Kabar bapak bagaimana, Dik?" tanyaku sambil minum es jeruk.

"Alhamdulillah baik, Mas. Kemarin malam telepon." Membenahkan pakaiannya di depanku.

"Sudah clear jadwal cutinya? Aman?"

"Iya, Mas. Sudah pesan tiket pesawat juga kok. Nanti tiga hari sebelum pernikahan kita, bapak datang. Dapat cuti dua minggu."

"Alhamdulillah, berarti kita jadi menikah kan?" gurauku.

"Ihhh, Mas Dharma. Jangan-jangan ada yang lebih cantik dariku, jadi Mas Dharma berubah pikiran?"

"Tidak tahu," jawabku menggoda.

"Atau ada yang lebih baik?" desak Nirmala.

Aku jawab singkat, "Tidak tahu."

"Kok gitu, Mas? Tidak tahu terus jawabnya?" Nirmala geram dan penasaran.

"Iya, tidak tahu. Bagaimana aku bisa tahu sedangkan aku sudah mencukupkan hatiku untukmu. Tidak ada yang lain. Tidak akan pernah ada," jawabku merayu.

"Ahhh, gombal," Nirmala tersenyum.

"Bu, ada gombal ga?" seruku pada ibu pemilik warung.

Ibu pemilik warung menyahut, "Iya, ada Pak. Sebentar." Lalu ibu itu datang membawa gombal. Aku dan Nirmala pun tertawa.

"Ssstt, jangan keras-keras!" bisikku sambil sedikit tertawa.

"Mas, dulu waktu ibu dan bapak menikah kasihan lho," kata Nirmala.

"Kenapa?"

"Iya kan ibu dulu anak yatim, tidak punya wali nikah. Makanya ibu terus mendesak bapak supaya datang waktu pernikahan kita."

"Benar kah? Orangtuanya sudah almarhum semua waktu ibu menikah?" tanyaku dengan prihatin.

Nirmala menjawab, "Nah itu dia, ibu tak pernah tahu siapa orang tua kandungnya. Sejak bayi, ibu diasuh oleh bapak angkat. Namanya Kakek Dipo. Sampai Kakek Dipo meninggal pun belum pernah cerita siapa orangtua kandung ibu."

Tunggu, aku seperti tidak asing dengan nama itu?

Dipo... Dipo... Dipo?

Dimana aku pernah mendengarnya?

Astagfirullah!

Dipo?

Apakah Kakek Dipo ini yang diceritakan oleh Ibu Martini?

Dipo yang membawa anak Sridiah?

Apakah Ibu Siti calon mertuaku itu anak dari Sridiah?

"Mas! Halooo ...," sela Nirmala sambil melambaikan tangannya di depan wajahku, "Kok malah melamun? Ini guraminya sudah datang. Makan yuk!"

"Hah, i-- iya," jawabku terkaget.

Pikiranku tak tenang membayangkan jika ternyata memang ibunya Nirmala itu adalah anak dari Sridiah yang dibawa Dipo. Berarti Nirmala adalah cucu dari Sridiah alias Fuyumi?

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Mirai Amthy

Mirai Amthy

Gombal:Kain🤣🤣🤣

2021-04-19

3

Sofa Lina

Sofa Lina

waahh...kakek Dipo,,,,,,

2021-03-26

2

Wulan Wulann

Wulan Wulann

bagus banget ceritanya bukan cuma horor tapi jg mengenang sejarah

2020-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!