Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"

Itulah hari pertama Martini disekap dan menjadi budak pemuas hasrat. Oshin, itulah nama Jepang yang diberikan komandan Harada kepadanya. Martini diperkosa berulang-ulang hingga merasa kesakitan dan mengalami pendarahan pada organ genitalnya.

Martini disekap di kamar khusus sang komandan. Kamar itu paling besar, terpisah dan tidak diberi nomor seperti kamar lainnya. Yang dia tahu, gadis-gadis di 36 kamar lainnya itu jauh lebih menderita karena masing-masing harus melayani puluhan tentara setiap harinya.

Tempat itu seperti lokalisasi yang teroganisir dengan adanya cicada (pengelola asrama) dan kerani (pemberi tiket untuk tamu) meski tak pernah sekalipun gadis-gadis di sana menerima hasilnya.

Ibu Martini bercerita panjang lebar. Namun yang paling menyita perhatianku adalah ketika aku tunjukkan tentang katana yang kemarin aku foto di hpku.

"Salah satu pekerjaku kesurupan, menggunakan katana ini dan berulang kali berteriak 'Shi! Shi! Shi!' Apakah Ibu tahu artinya?" tanyaku penasaran.

"Shi di dalam bahasa Indonesia artinya empat atau mati," jelas Bu Martini.

Ibu Martini ingat betul, bahwa pada suatu malam terjadi sebuah peristiwa yang sangat mengerikan di tempat itu. Kamar nomor 4, iya betul nomor 4. Darah berceceran di lantai dan dinding kamar. Potongan tubuh yang berserakan tercerai dari kepala, kaki dan tangan-tangannya.

Aku bergidik mendengarkan cerita Ibu Martini. Leherku terasa dingin dan bulu kudukku berdiri. Namun, karena penasaran aku tetap mendengarkan ceritanya. Secara singkat begini penuturannya ....

***

Tidak termasuk Bu Martini yang dikhususkan untuk komandan, di antara 36 jugun ianfu di ianjo itu, Fuyumi adalah primadonanya. Fuyumi menghuni kamar nomor 4. Nama aslinya adalah Sridiah. Karcisnya selalu yang paling laris.

Setiap tentara yang datang ke rumah bordil militer itu diwajibkan membeli karcis. Ada perbedaan tarif bagi kalangan serdadu dan perwira Jepang. Siang hari, untuk pangkat serdadu, setiap kali masuk kamar harus membayar karcis 2,5yen, sementara mulai pukul 17.00 membayar 3,5yen. Pukul 24.00 sampai pagi untuk perwira membayar 12,5yen. Dalam sehari pelanggan Fuyumi bisa 15 sampai 20 orang.

Semuanya hasil penjualan karcis disimpan oleh cicada, si pengelola rumah bordil. Semua jugun ianfu dijanjikan akan menerima hasil kerjanya setelah keluar dari sana. Itu tentu janji kosong belaka.

Musashi, adalah salah satu serdadu Nippon yang jatuh hati pada Fuyumi alias Sridiah. Musashi seringkali membeli karcis untuk dua atau tiga jam agar Fuyumi bisa beristirahat. Sejak saat itu Musashi menjadi tamu yang paling diharapkan oleh Fuyumi.

Bagai sebuah kisah cinta yang rumit, Sridiah sudah terlanjur mencintai Dipo, orang lokal yang bekerja sebagai tukang kebun dan penyuplai sayuran untuk militer Jepang.

Sedangkan Sridiah sendiri dulu pernah mempunyai suami dan bayi perempuan. Namun, suaminya hilang saat romusha. Setelah dibawa ke tambang batu kapur, tak seorangpun tahu keberadaannya. Sedangkan anak Sridiah dirawat oleh Dipo, si penyuplai sayuran, sekaligus sahabat suaminya.

Kejadian malam berdarah itu bukanlah antara Musashi dan Dipo. Semua berawal ketika beberapa pelanggan Fuyumi yang lain cemburu kepada Musashi. Empat orang tentara yang dalam keadaan mabuk menerobos kamar Fuyumi yang sedang bercinta dengan Musashi. Mereka menebas tubuh Fuyumi begitu saja persis di hadapan Musashi. Lalu memotong-motongnya dengan sadis.

Jugun ianfu lainnya yang mengetahui hal itu berteriak histeris. Mendengar keributan, Dipo yang kebetulan saat itu sedang menagih uang pembayaran sayuran segera berlari ke kamar Fuyumi. Dia merebut katana yang dipakai Nippon untuk menebas Fuyumi tadi dan mulai menyerang dengan membabi buta. Tiga tentara Nippon mati mengenaskan di kamar itu oleh tangan Dipo.

Dipo yang sedang terluka justru dibantu oleh Musashi. Dia menembak beberapa tentara lain yang menyerang Dipo. Musashi melarikan diri, dan para tentara Nipon mengejarnya. Sedangkan Dipo yang cukup cerdik bersembunyi di tempat Ibu Martini. Tak ada seorangpun yang akan mencurigai kamar milik komandan ini.

Keadaan menjadi semakin kacau, karena ternyata berbarengan dengan kejadian itu tentara sekutu menyerang basis-basis militer Jepang dengan menjatuhkan bom dari pesawat udara.

***

"Akulah yang mengobati Dipo, dan kamilah yang menyembunyikan koper itu dengan menguburkannya ...," kata Bu Martini, "koper itu milik komandan Harada yang aku curi."

Mendengar cerita Bu Martini, aku jadi membayangkan betapa mengerikannya kehidupan saat itu. Beruntung aku tidak hidup di masa itu.

"Lalu, Bu. Mengapa koper itu hingga kemarin masih di sana?" tanyaku keheranan.

"Setelah malam itu, Dipo melarikan diri entah kemana. Membawa serta anak perempuan Sridiah. Sedangkan aku diselamatkan oleh Pak Lurah, disembunyikan di rumahnya sebelum diantarkan kembali ke orangtuaku.

"Tetapi pandangan masyarakat waktu itu memojokkan aku seakan-akan aku melacurkan diri kepada Jepang! Menurut mereka aku hanya perempuan kotor bekas Jepang!

"Mereka juga masih memanggilku Oshin, nama yang tak ingin kumiliki.

"Aku begitu trauma akan masa lalu. Bahkan aku masih berumur sembilan tahun dan belum tahu apa itu menstruasi saat komandan brengsek itu menodaiku berkali-kali!

"Sejak saat itu aku tak pernah berpikiran mengambil koper hijau itu meskipun ada cukup banyak uang di dalamnya," ungkap Bu Martini lirih.

"Lalu apa yang terjadi dengan bangunan Ianjo itu, Bu?" tanyaku penasaran kepada Bu Martini yang masih melihat foto-foto kuno yang aku bawa tadi.

"Bom sekutu meledakkannya. Aku dan jugun ianfu yang lainnya sudah terlebih dahulu berhasil meloloskan diri karena semua tentara Jepang sedang dalam kekacauan karena serangan sekutu," kenang Bu Martini. "Para anggota PETA juga memanfaatkan keadaan itu untuk memberontak dan menyerang balik mereka. PETA itu tentara buatan Jepang yang isinya orang-orang Indonesia."

"Bagaimana nasib jugun ianfu yang lainnya, Bu?" tanyaku kemudian, berharap masih ada saksi hidup yang lainnya.

Bu Martini menggeleng lalu menjawab, "Tinggal aku yang hidup. Beberapa dari mereka ada yang terkena gangguan jiwa lalu hilang entah kemana. Yang lainnya sudah lama meninggal karena penyakit kelamin yang sangat mengerikan. Bahkan ada yang rahimnya membusuk."

"Tentara Jepang tidak pernah memakai k0nd0m ketika menyetubuhi kami ribuan kali. Agar tidak hamil, kami disuntik setiap bulan"

Sungguh tragis, hatiku terenyuh mendengarkan kisahnya. Tak kusangka ada begitu banyak sejarah kelam di rumah itu.

"Terimakasih, Bu Martini. Kapan-kapan saya ke sini lagi," ujarku hendak berpamitan.

Tetapi ekspresi Bu Martini menahanku. Kulihat tangannya bergetar memegang dua buah foto yang terakhir kali dia lihat itu.

"Ada apa, Bu?" tanyaku heran.

"Ternyata tempat ini benar-benar ada ...!" seru Bu Martini "sungguh Nippon biadab!"

"Tempat apa ini sebenarnya?" tanyaku kebingungan saat melihat kedua foto yang tak begitu jelas itu.

Bu Martini menjawab, "Aku tidak yakin, Pak Dharma. Suatu hari aku mendengar pembicaraan komandan Harada dan beberapa petinggi militer yang baru usai berpesta menikmati tubuhku, bahwa ini adalah tempat rahasia di bawah tanah. Aku sendiri yang pernah tinggal di sana tidak tahu letaknya atau pintunya di mana?"

***

Perutku mulai mual mengingat dua foto mengerikan itu. Pikiranku sibuk membayangkan bagaimana jika ruangan mengerikan tersebut selama ini masih ada di sekitar rumah baruku itu.

Dimana letaknya?

Apa hubungannya dengan kejadian-kejadian seram selama ini?

Cerita terakhir dari Bu Martini sebelum aku meninggalkan rumahnya sungguh di luar nalar.

Unit 731, begitu mereka menyebutnya. Merupakan suatu divisi sangat rahasia dari tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia ke-2. Unit 731 ini adalah unit khusus yang ...

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

jare simbahku...lebih sengsara dan menderita dijajah jepang daripada belanda...

2022-03-24

2

Mario 😑

Mario 😑

saya suka cerita nya 👍

tapi sepertinya cerita ini memang di adopsi dari beberapa kejadian di masa penjajahan Jepang 🧐

dan itu membuat darah ku sedikit mendidih 😈

2021-11-13

0

Mirai Amthy

Mirai Amthy

Mantap👍
Lanjut baca,mumpung masih siang🤣

2021-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!