Ch. 15 "Oeroesan"

Pak Ricky memacu mobil ini melewati jalan-jalan pintas. Jelas sekali bahwa sedan hitam itu memang mengikuti kami.

Kenapa lewat sini, Pak? tanya Mas Kukuh yang duduk di kursi belakang.

"Iya, sudah malam kok muter-muter?" sahut Nirmala keheranan.

Aku dan Pak Ricky terdiam tak ingin membuat yang lain khawatir atau panik.

"Belok di depan, Pak" ucapku setelah terlintas sebuah ide saat melihat rambu perbaikan jalan dan papan proyek.

Pak Ricky mengikuti instruksiku, dan mulai kebingungan. "Di depan macet itu, Pak. Ada pengecoran."

Memang aku sengaja karena tahu siapa yang mengerjakan proyek di ini. Kami dihentikan oleh beberapa flagman pengatur lalu lintas.

"Maaf jalan dialihkan, Pak!" kata seorang flagman menghampiri kami.

"Kami mau supervisi, Mas. Sudah janjian sama Pak Jefri di lokasi," sahutku dari kursi tengah.

"Pak Dharma, apa kabar?" seorang asisten pelaksana proyek mendatangi mobil kami. Aku mengenali wajahnya tetapi lupa namanya.

"Alhamdulillah baik. Kebetulan lewat sini. Bagaimana progresnya? Lancar?" tanyaku padanya.

"Sudah 50% kok, Pak. Sementara ini seuai target, lancar." jawabnya.

"Bagus. Saya lanjut jalan ya? Keburu malam."

"Oh, silakan." Asisten itu memberi ijin.

"Itu sedan hitam yang di belakang bukan rombongan kami, jangan boleh masuk," kataku sambil menunjuk mobil penguntit yang berhenti agak jauh itu.

"Baik, Pak!"

Sebuah excavator yang sedang bekerja sudah diberi aba-aba untuk membiarkan kami melintas. Untunglah beberapa flagman tadi menuruti perkataanku dan menghentikan sedan itu. Bahkan menutup jalan dengan excavator. Pak Ricky segera tancap gas setelah lolos dari situ.

"Apa mau mampir dulu, Mas?" tanya Nirmala.

"Cuma lewat aja kok, lihat progres pekerjaan temanku sampai di mana." Aku beralasan agar semua baik-baik saja.

***

Sampai di rumah, aku segera letakkan barang bawaan lalu ke kamar mandi melewati sebagian tenaga renovasi rumah yang sudah terlelap di ruang tamu. Tak semuanya kukenal, karena tambahan tenaga yang kuminta sepertinya membuat Pak Mandor Asmudi merekrut beberapa orang baru.

Saat kembali dari kamar mandi, perhatianku tertuju ke kamar nomor dua. Seperti ada sesuatu di dalam sana? Aku masuk dan menyalakan lampu, tetapi tidak bisa. Mungkin bola lampunya putus. Tak terlihat ada tumpukan tas atau baju seperti biasanya. Bahkan aku sampai memicingkan mata karena minimnya pencahayaan. Bukankah para tenaga meletakkan barang-barangnya di sini? Mengapa kamar ini kosong?

Tunggu, sepertinya ada sesuatu di pojok sana. Apakah itu tas, jaket atau apa? Tak jelas, hanya bentuknya menyerupai tas gunung dengan warna abu-abu yang terlihat.

"Sedang apa, Pak Dharma?"

"Astagfirullah! Pak Asmudi mengagetkan saja. Ini kenapa dikosongkan, Pak?" tanyaku kepadanya.

"Wah, bagaimana menjelaskannya ya. Emmm, sebaiknya besok saja, Pak. Bisa tanya langsung sama anak-anak." Menjauh dari pintu kamar mengikutiku.

"Progres pekerjaan lancar?"

"Lancar jaya, tidak ada masalah. Perkiraan bisa selesai sesuai target."

"Ya, sudah. Lanjutkan!"

"Siap! Laksanakan!" gurau Pak Asmudi.

"Emangnya lagi upacara bendera?"

"Hehehe ...." Pak Asmudi tertawa singkat sambil menepuk lenganku.

"Sudah sampai kos-kosan, Mas?" Sebuah pesan masuk di HP-ku.

"Sudah. Segera istirahat ya, ibu juga pasti capek," balasku sambil memberi kode permisi pada Pak Asmudi.

"Iya, Mas. Ibu sudah tidur," jawab Nirmala.

"Oh, iya. Kalau besok ibu cari kotak itu, bilang bahwa kotaknya aku simpan. Tadi ketinggalan di dashboard mobil Pak Ricky."

"Pasti ibu lupa, Mas. Kan waktu perjalanan pulang tidur terus karena ga tahan mabuk kendaraan."

"Siapa tahu besok ibu cari-cari."

"Terima kasih ya, Mas Dharma. Sudah menyelamatkan ibu dan perhatian sekali sama ibu. Alhamdulillah foto preweddingnya sudah selesai."

"Jangan lupa, itu ibuku juga. Istirahat gih, besok disambung lagi." Aku berbaring di kamar depan.

"Iya, Sayang. Ini lagi balas-balas komentar di novel-novelku sebentar. Kamu tidur duluan aja. Mmuach. Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam, Sayang. Mmuach," jawabku singkat.

Sejak berhenti bekerja di bank, memang kesibukan Nirmala sekarang menjadi author di beberapa platform online dan penerbit. Mungkin bagi beberapa orang bekerja di bank adalah karir yang bagus, tetapi pemikiran Nirmala berbeda. Kerisauannya terhadap riba membuatnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang telah digelutinya sekitar enam tahun itu.

Dia lebih nyaman menjadi seorang author. Bahkan sebelum kami bertemu di musala itu, salah satu karyanya pernah begitu populer dan tak kusangka ternyata dialah penulisnya. Saat karya dan namanya begitu fenomenal, dia seakan hanya tokoh di balik layar, tak suka menampakkan diri di media sosial.

Profesi Nirmala mengingatkanku tentang sebuah surat yang ditemukan oleh Ibu Siti. Kira-kira apa yang tertulis di sana? Aku buka kotak itu. Ada sebuah sapu tangan rajut yang benangnya sudah menguning. Di bagian tengah tertera sebuah huruf "S" yang dikelilingi hiasan tak wajar, serupa sulur pada tanaman rambat yang menjalar pada huruf itu. Lalu di bawahnya, selembar foto perempuan sangat cantik di sana, terbingkai warna jamur dan tinta yang pudar pada kertasnya. Siapa dia?

Yang terakhir, sebuah surat. Membuatku penasaran apa yang tertulis di sana. Segera kubaca surat yang masih menggunakan Ejaan van Ophuysen itu dengan penerangan di meja kerjaku. Benarkah ini surat dari Bapaknya Bu Siti? Untuk siapa surat ini? Apa yang sebenarnya ingin disampaikan? Fantasi mulai membuat otakku terangsang saat aku mulai membacanya. Adakah surat ini untuk Sridiah, istrinya?

Semula aku sangka Ini adalah sebuah surat cinta yang memancarkan kehangatan. Namun, ada sesuatu dalam tulisan surat ini yang membuatku sangat resah. Gayanya berbeda secara materi dari gaya penulisan orang biasa. Isinya tentang kerinduan dan kesedihan, ditulis karena kesepian dan kesunyian mencekam, serta ketidakpastian apa yang akan menghadang di depan.

Di bagian tengah surat tertera urusan sangat penting, tetapi tak ada penjelasan secara rinci.

Sedangkan bagian akhir surat, lebih mirip bahasa sandi yang tak bisa dibaca sembarang orang. Hanya ada beberapa abjad di antara paragraf akhir itu! Selebihnya campuran angka, tanda baca dan simbol-simbol yang tak kumengerti. Aneh!

Begini bunyi surat tersebut ....

*Sedalam-dalamnja kata tida' akan mampoe menampoeng rindoekoe kepadamoe dan anak kita. Akoe menyesal telah membiarkan boeah tjinta kita terlahir di antara

derita setiap djengkal tanah noesantara ini. Terlahir dalam sistem teror sang pemilik kerakoesan jang berlebihan. Nippon membangoenkan rasa hormat pada diri sendiri sambil menoendjoekkan kebiadaban moesoehnya. Namoen, dengan tiada disadarinja memboeat liang koeboernya sendiri. Dikiranya orang Indonesia ta' ada melihat sesoeatoe keboeroekan dan kehinaan pada badannja. Hmm, orang Indonesia sadar djoega akan keganasan goeroenja. Tak lama lagi, kita akan bersatoe kembali, Sridiah.

Rentjana soedah tersoesoen. Dan engkaoe, Dipo, engkaoe haroes kembali padakoe. Tida'. akoe beloem akan membalas dendam oentoek pengchianatan itoe demi oeroesan jang sangat penting. Engkaoe orang sakit, Dipo! Segala tindakanmoe itoe tindakan sakit. Pengiriman dari tempat lain soedah banja' dimoelai. Akoe toenggoe di peroet siti, sampai semoea soedah berkoempoel di sini*.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

pusing baca nya lgsg skip aja 😂😂😂😂

2021-09-26

0

Mirai Amthy

Mirai Amthy

Hadeh....
Pertama kali aku kesulitan dalam membaca
Yah walau udah tau gimana cara bacanya,tetep aj sulit

Dan setelah puluhan menit,akhirnya aku bisa membacanya🤣

2021-04-19

3

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Savage bgt tu gambar... wkwkwk 😂

2020-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!