Ch. 16 "Sebuah Pesan"

Adalah paragraf ketiga dari surat ini yang membuatku paling penasaran. Suatu enskripsi deretan simbol tanpa tanda baca dan spasi, terasa mustahil untuk mengetahui arti tulisan ini.

%3^4|43!2!43$1#--3-1-?2'43-2-f2?433--1!!2?43!3|1?1-#2$¥1432?43?¥1:1-f?3--43'1-+2-?43:3!2(6000)#3-$1'$2'43--+43|$2!2-21+1[#1:1%(300)$2!1-1(?)

Dengan fisik yang kelelahan seperti ini aku menunda untuk mencari tahu makna dari paragraf ketiga surat itu. Beberapa kali aku menguap hingga sudut mata terasa basah. Kantung mataku terasa begitu berat.

Kusimpan kembali surat, foto, dan sapu tangan itu ke dalam kotaknya lalu kuletakkan di samping lampu meja kerja. Segera aku merebahkan diri di pembaringan.

Namun, tidurku belum sempat terlelap ketika sayup-sayup kudengar keributan di ruang tamu. Apa-apaan mereka ribut tengah malam begini?

Kepalaku selalu pusing jika terbangun atau dibangunkan saat tidur baru sebentar. Aku sudah bersiap menyemprot para anak buah Pak Asmudi yang mengganggu waktu istirahat ini. Namun, ketika membuka pintu, seketika aku berubah pikiran.

Sebagian dari mereka sudah membawa tas pakaian mereka keluar rumah. Mereka terlihat sangat terburu-buru. Aku yang tak tahu asal mula kejadian ini hanya menunggu penjelasan dari mereka atau setidaknya Pak Asmudi.

"Maaf, Pak Dharma. Kami tidur di bangunan yang baru saja di sebelah," cakap Pak Asmudi.

"Ada apa, Pak?"

"Selama ini kami masih tahan, tetapi sekarang semakin keterlaluan."

"Maksud Pak Asmudi apa?"

Seketika ruang tamu menjadi hening. Mulai terdengar suara genset tower menderu, pertanda listrik padam total. Tak ada yang berbicara atau bergerak sedikitpun. Lalu, terdengar suara lirih seperti tangisan seorang perempuan. Begitu menyayat hati.

Sontak mereka semua segera membubarkan diri menuju bangunan baru di sebelah. Kini tinggal aku berdua dengan Pak Asmudi yang sedang memegang senter kecil di HP model lamanya. Dia mengangkat senter HP-nya, menyorot ke bawah sehingga menerangi jarak di antara kami.

Kamar nomor dua, pasti kamar ini lagi. Seakan bertelepati dengan tatapan mata, aku dan Pak Asmudi mendekati pintu kamar yang terbuka separuh itu. Gelap, tak tampak apapun di sana. Sepetak ruang ini sejak awal aku menghuni rumah memang terasa slintru. Kami masih berdiri di depan kamar, ragu untuk memasukinya.

Ctak

Ctak!

Terdengar suara entah apa. Lalu tangisan itu kembali terdengar walau makin lirih. Aku berharap itu hanya suara binatang.

Kami kembali berpandangan. Lekat, layaknya sepasang kekasih. Kuputuskan meraih senter HP Pak Asmudi dan memasuki ruang kamar itu.

Kreekkk

Derit pintu tak bisa kuredam saat aku mendorongnya. Sorot senter kecil ini tak mampu menerangi seluruh bagian kamar yang berukuran 5x4m itu. Aku menjejakkan kaki beberapa langkah ke dalam diikuti Pak Asmudi di samping kananku. Lalu sebuah kilatan logam memantul di atas lantai semen saat aku soroti salah satu sudut kamar.

Aku seperti mengenali benda tersebut. Betul, itu adalah kotak kaleng milik Bu Siti. Bagaimana bisa berada di kamar ini? Bukankah tadi aku taruh di atas meja kerja di kamar nomor satu? Lebih aneh lagi, kotak itu dalam kondisi terbuka!

Meski gemetar aku terus maju, mendekati kotak kaleng itu. Pak Asmudi menggenggam lenganku, menarik untuk keluar kamar. Aku bergeming karena lebih fokus kepada kotak kaleng itu.

**Brak

Brak

Duk

Duk!

Brak**!

Kudengar Pak Asmudi berlari keluar dan menabrak beberapa barang di rumah. Entah kenapa dia meninggalkanku. Aku hanya sempat sekilas menyorotinya menyenggol pintu lalu berbelok menghilang dari pandangan. Justru pintu itu seakan terpantul dan kini bergerak menutup secara perlahan.

Aku bingung antara menyusul Pak Asmudi keluar atau mengambil kotak kaleng itu. Syukurlah listrik telah menyala kembali, cahaya lampu ruang tamu telah terlihat dari celah pintu yang belum tertutup sempurna.

Namun, kamar ini masih gelap. Aku ingat kata Pak Asmudi bahwa bola lampunya sering putus, mungkin ada yang korsleting. Kusorotkan senter sekali lagi ke arah kotak kaleng, dengan segera aku menutup dan mengambilnya. Namun ketika aku berbalik akan keluar, terdengar suara seperti kuku menggaruk di lantai semen kamar ini.

Krrtttkk!!!

Krrrtkkk!!!

Di samping pintu kamar yang hanya terbuka beberapa sentimeter terlihat sesosok wanita tengah merayap ke arahku! Entah utuh atau separuh, hanya tampak bagian kepala, dan tangannya. Wanita pucat itu merayap mendekatiku!

Aku terjengkang dari jongkokku! Tak sanggup untuk berdiri.

"Ke--m--ba--li ...," lenguh sosok wanita itu, "Kemba--likan!"

Rintihannya serak dan berat. Dia terus merangsek maju dengan kedua tangannya hendak menggapaiku, atau mungkin menggapai kotak yang kupegang ini!

"Apakah kamu Sridiah?!?" tanyaku panik dan gemetar.

Dia sedikit tersenyum dengan wajah mengerikannya. Kini tampak sudah tubuhnya hanya separuh bagian atas!

"Pak Dharma! Pak Dharma!" teriak beberapa orang yang datang membuka pintu.

Seketika sosok itu lenyap tak berbekas. Kedatangan Pak Asmudi dan beberapa anak buahnya memenuhi kamar ini. Mengerumuniku yang sedang terbengong memikirkan kejadian barusan.

Aneh! Apa yang baru saja terjadi di hadapanku?

Mereka merangkul dan membawaku keluar. Separuh botol air minum kureguk seketika. Aku masih terengah-engah di ruang tamu memegang kotak kaleng itu.

"Minum lagi, Pak!" Agung beringsut ke di sofa sebelahku.

"Sekarang Pak Dharma tahu sendiri, ini rumah berhantu." Udin duduk di lantai.

"Segera selesaikan renovasinya! Sementara kita tidurnya di bangunan sebelah semua. Aku akan sewa excavator untuk rubuhkan bangunan lama ini!" ucapku pada mereka.

"Kalau begitu, ayo kita semua ke bangunan sebelah!" ajak Pak Asmudi.

Aku beranjak mengambil HP dan tas selempangku di kamar depan. Kulirik meja kerjaku memastikan kotak kaleng yang kubawa ini adalah kotak yang sama. Benar, di meja sudah tidak ada, tetapi entah bagaimana berpindah ke kamar nomor dua.

Benarkah jin atau hantu bisa memindahkan benda?

***

Di bangunan yang belum selesai ini kami hanya beralaskan terpal dan kardus. Tepat di seberang bangunan lama, karena memang Pak Asmudi mengerjakan renovasi rumah berbentuk letter U sesuai permintaanku.

Beberapa dari mereka masih penasaran kejadian yang aku alami. Dengan setengah berbisik terdengar masing-masing dari mereka menceritakan pengalaman horornya terkait kamar nomor dua itu. Aku tak begitu menanggapi karena pikiranku sendiri masih belum fokus.

"Kalian tidurlah dulu," kataku saat kurasa situasi kurang kondusif karena sudah lewat tengah malam, sedangkan besok mereka masih harus bekerja.

Kucoba mengalihkan pikiranku dengan membuka HP. Namun justru di luar dugaan, ada sebuah pesan masuk yang ganjil di HP. Pesan itu sudah lewat dari 10 menit yang lalu. Sebuah pesan dari nomor Bu Siti calon mertuaku.

Apa ini maksudnya? Di pesan masuk itu terdapat foto Bu Siti yang sedang tidur, lalu ada sebuah tulisan di bawahnya, "Serahkan kotak itu dan isinya jika ingin semuanya selamat!"

Segera aku hubungi Nirmala. Kutelepon berkali-kali. Tersambung tetapi tidak diangkat! Dengan panik segera aku nyalakan motor dan menuju rumah Nirmala!

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Wahhh kode apa tu...

2020-08-17

1

Ga berani liat gambarnya dong, skip skip sambil merem lgsg baca paragraph bawahnya ..

2020-07-22

1

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

lanjutkaaan thor ceritanya bagus

2020-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!