Ch. 20 "Fight!"

Segera kugandeng Nirmala untuk sembunyi di bawah perosotan, di balik peti kayu. Sedangkan Obi bersembunyi entah di mana, tak terlihat karena bunker ini terlanjur gelap. Hanya sedikit penerangan dari beberapa ventilasi udara atau tepatnya lubang-lubang pengawasan pantai itu.

"Bisakah kita keluar dari atas sana, Mas?" bisik Nirmala.

"Sepertinya tidak, kecuali kita temukan rahasianya. Tadi aku tak sengaja bisa masuk."

"Celakanya pintu besi yang di sana itu juga hanya bisa dibuka dari luar, Mas. Makanya saat tak sengaja tertutup, kami terjebak di sini cukup lama sebelum kamu datang."

"Pasti ada pintu lain. Pintu yang digunakan ibu untuk menuju mulut gua, dulu jejaknya memasuki gua dari pantai," timpalku.

"Psst! Mereka datang!"

Ctak

Ctak

Grak

Grak

Dang!

Dari arah yang berlawanan, pintu besi itu terbuka, beberapa orang memasuki ruangan dengan senter yang terang. Mereka masih sibuk mengganjal pintu besi itu agar tak tertutup. Jantungku semakin berdebar melihat dua orang dari mereka membawa senjata api.

Ini gawat!

Benar-benar gawat!

Beberapa dari mereka mulai mendekati peti-peti di tengah ruangan.

"Lets open this box," kata salah seorang dari mereka yang membawa linggis. [Ayo kita buka]

Klang

Klang

"Now we are very very rich, Guys!"

[Sekarang kita sangat sangat kaya!]

"Whoooaa!" sahut yang lainnya.

[Wow]

"Its awesome!"

[Luar biasa!]

Klang

Klang

Klang

Mereka semakin bersemangat membuka peti-peti yang ada. Tapi reaksi mereka tak lagi sama. Kini hanya racauan tak jelas, bahkan mirip bertengkar. Kuintip mereka hanya lima orang, mungkin yang lain menunggu di luar.

"What is this?" Seseorang menyoroti lantai. [Apa ini?]

"A bloody tissue!" raung rekannya.

[Sebuah tisu berdarah!]

Itu pasti tisu Nirmala yang digunakan mengelap darahku tadi! Celaka!

Cklak!

Cklak!

Cklak!

Kudengar mereka mengokang senjata. Arah senter mereka mulai berseliweran mencari kami. Nirmala ketakutan dan menarik lengan jaketku dengan kedua tangannya.

Srak

Srak

Suara langkah mulai mendekat, semakin dekat. Tak kusangka akan menghadapi situasi seperti ini. Baru kali ini melawan orang-orang berpistol, membuatku ragu. Haruskah aku menyerang duluan atau angkat tangan dan berharap komplotan itu cukup baik sehingga melepaskan kami? Situasi masih gelap, cukup menguntungkan untuk menyerang karena mereka belum menemukan saklar untuk menyalakan lampu.

Brakk!

Bug

Bug

Dak

Ternyata Obi sudah terlebih dulu menyerang. Berani betul dia.

Aku pun segera bertindak, mengagetkan dan menghantam seorang yang mendekati tempat sembunyi kami. Si keriting itu terjatuh, mungkin pingsan, tapi entah di mana pistolnya.

Dor!

Dor!

Dor!

Terdengar suara letusan pistol beberapa kali semakin membuat suasana mencekam. Obi begitu lincah menghindar dari tembakan dengan sembunyi di balik peti-peti. Hebatnya dia sudah menjatuhkan dua orang, sementara si pria bertopi putih yang tadi menembakinya sedang mengisi ulang peluru.

Aku bermaksud segera membantu tetapi di hadapanku masih ada seseorang memegang linggis menghadang. Tangan kirinya memegang senter menyilaukan mataku.

Brakkk!

Untung aku segera menghindar dari ayunan linggisnya yang kini tertancap di peti. Segera kuterkam dia bagai pertarungan jalanan. Kami berjibaku cukup keras. Badan kekarnya tak mudah aku kalahkan. Beberapa kali tinjunya membuat bagian wajahku nyeri. Namun, saat kami sama-sama mencoba berdiri, beruntung tendangan kaki kiriku tepat mengenai ulu hati dan membuatnya terkapar.

Kini musuh kami tinggal si topi putih, sementara aku mendekat dan mengecohnya, Obi menerjang dari belakang membuat pria itu tersungkur. Segera kami mengeroyok dan membuatnya babak belur. Segera aku rebut pistolnya.

Dor!

Sebuah tembakan di udara mengagetkan kami.

Siapa yang tertembak?

Dari kegelapan, perlahan Nirmala muncul membawa senter. Diikuti si keriting yang ku jatuhkan pertama kali tadi, ternyata sudah sadar. Dia mencengkeram kerah baju dan menodong Nirmala dari belakang.

Aku bidikkan pistolku pada si keriting itu, tetapi dia di belakang Nirmala. Haruskah aku menembak? Apakah akan tepat sasaran? Bahkan aku belum pernah menggunakan pistol.

"Drop your gun or I'll kill her!" ancam si keriting itu.

[Jatuhkan pistolmu atau kubunuh wanita ini!]

Patt

Cklak

Cklak

Seseorang dari mereka menyalakan saklar dan bola-bola lampu kuning satu persatu menerangi ruangan.

"Pergilah! Cepat!" desakku seraya melirik Obi lalu melihat pintu besi yang masih terbuka itu.

"Tapi ..." sahut Obi, "bagaimana dengan kalian?"

"Cepatlah!"

Obi berlari ke arah pintu besi, si topi putih merebut pistolku dan menembakinya.

Dor

Dor

Tang!

Meleset, Obi berhasil keluar dan dua orang mengejarnya.

"Dharma ... Dharma ... seharusnya kamu tetap di penjara. Cari mati kau ke sini?" ucap si topi putih itu.

"B*j*ng*n! Rupanya kau pelakunya!" sentakku.

"Bukankah aku sudah cukup baik hati, hanya menahanmu di penjara," jawabnya lirih, membelakangiku lalu menuju Nirmala yang sedang ditodong si keriting.

"Damar! Tak kusangka kau di balik semua ini?" teriak Nirmala.

"Diam kau! Sudah bagus aku tak membunuh ibumu malam itu!" racau Damar si ahli geologi amatir itu.

"Dasar b*j*ng*n kau!" Baru kali ini aku mendengar Nirmala memaki.

"Kini aku terpaksa membunuh kalian berdua."

"Tunggu!" gertak Nirmala, "Kau yakin semua emas itu ada di sini? 6.000 ton? Hahaha, bodoh sekali kau!"

Aku terdiam, memikirkan omongan Nirmala. Apa benar? Atau hanya tipuan agar kami berdua tak dibunuh? Cerdik sekali dia.

"What did you say? Speak or I'll shot you both!" Si keriting mulai geram.

[Apa yang kamu katakan? Bicara atau kutembak kalian berdua.]

"Wait! Maybe she said the truth," ucap Damar, "Wake up you stupid moron." Damar membangunkan pria pembawa linggis yang masih pingsan.

Tak lama kemudian pria yang ternyata orang Filipina yang dulu kutemui di hotel itu bangun dan mulai memeriksa sisa peti yang belum terbuka, dibantu si keriting. Kini Damar yang mengambil alih menodong Nirmala.

***

"We got only about 200 tons here!"

[Kita hanya punya sekitar 200 ton di sini]

"What! This is b*llsh*t!"

[Apa! Ini tidak mungkin!]

"Katakan, dari mana kau tahu? Di mana emas yang lain?" desak Damar.

"Lepaskan kami, atau kalian tidak akan pernah tahu!" gertakku meskipun sebenarnya aku tak tahu di mana sebenarnya emas yang lain.

Damar terdiam mungkin memikirkan perkataanku. Dua rekannya datang mendekat sambil menyeringai.

"Aku hanya butuh salah satu diantara kalian, siapa yang mau bicara lebih dulu akan aku biarkan hidup." pancing Damar memainkan ancamannya sambil mengarahkan pistolnya padaku.

"I give you a chance to think and explain! We will wait patiently."

[Aku beri kau kesempatan untuk berpikir dan menjelaskan! Kami akan menunggu dengan sabar.]

"As while, we need an entertain," kata si pria linggis.

[Sementara menunggu, kami butuh hiburan]

"Hey, Sweety. Lets have fun!"

[Hai, Manis. Ayo kita bersenang-senang.]

Kedua orang asing itu menarik tubuh Nirmala ke atas peti. Satu orang menahan kedua tangannya, sedangkan si keriting mulai melepas sabuk besinya dan membuka resleting celananya.

"Lepaskan aku! lepaskan!" Nirmala berontak saat dua orang asing itu mulai berbuat tak senonoh. Kedua orang asing itu dengan beringas merobek pakaian Nirmala.

"Mas Dharma!," teriak Nirmala histeris.

Aku tak sanggup melihat kejadian ini. Emosiku berkecamuk. Gigi dan Kepalan tanganku sudah bergeretak menahan amarah. Dengan nekat aku merangsek maju menerjang.

Dor!

Dor!

Damar menembakku persis saat aku menyerang si keriting itu. Dua kali terdengar suara tembakan sebelum tubuhku ambruk bersebelahan dengan si keriting.

Kesadaranku mulai hilang ... semakin pudar.

Terakhir kali, aku mendengar lagi suara itu ....

DOR!

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Isnaaja

Isnaaja

mas darma jangan mati!!!

2020-12-02

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Like lagiii

2020-08-21

0

Mega Platina

Mega Platina

tegang thor.. tp penasaran..ceritanya bermula ada hantunya lanjut ke orang yg memburu harta karun...top bgt

2020-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2 Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3 Ch. 3 "Saksi Hidup"
4 Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5 Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6 Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7 Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8 Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9 Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10 Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11 Ch. 11 "Gua Misterius"
12 Ch. 12 "Persimpangan"
13 Ch. 13 "Kawilarang"
14 Ch. 14 "Stalker"
15 Ch. 15 "Oeroesan"
16 Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17 Ch. 17 "Mencari Arti"
18 Ch. 18 "Motif"
19 Ch. 19 "Bunker"
20 Ch. 20 "Fight!"
21 Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22 Ch. 22 "Concussion"
23 Ch. 23 "Malam Pertama"
24 Point of View
25 Turning Point
26 Pengakuan Pembunuh
27 Puzzle
28 Sunyaruri
29 Reuni
30 Live
31 Klender 1944 Tragedy
32 Roti Isi Selai
33 Lezat, kan?
34 Taken
35 Roman Picisan
36 Promise
37 Pelanggan
38 Dendam Kesumat
39 Malam tanpa Akhir
40 Sempal
41 Burned
42 Sleko
43 Hereditary
44 Hidden Paradise
45 Honeymoon
46 Issue
47 Rindu
48 Run
49 Naif
50 Foto
51 Why?
52 Transaksi
53 Business and Pleasure
54 Bro
55 Malam Istimewa
56 Black Magic
57 Bloody Love
58 Saw the Devil
59 Altar
60 Sempurna
61 Copet Kecil
62 Kun Tianna
63 Gombel
64 Digondhol
65 Baby Face
66 Taman Langit
67 Ummu Sibyan
68 Senja di Taman Langit
69 Harta Berharga
70 Mereka
71 Menampakkan Diri
72 Jalanan
73 Berkumpul
74 Cermin
75 Kurang Beruntung
76 Flash
77 Mayat Editor
78 Senjata Pembunuhan
79 Licik
80 Ditemukan!
81 Insting
82 Moratorium
83 Sidik Jari
84 A Good Job!
85 Demi
86 Praduga
87 Recruitment
88 TKP
89 Lorong Berdarah
90 The Target
91 Escape
92 Innocence
93 Perburuan (1)
94 Perburuan (2)
95 Perburuan (3)
96 Perburuan (4)
97 Perburuan (5)
98 Perburuan (6)
99 Telanjur
100 Terusik (1)
101 Terusik (2)
102 Petunjuk (1)
103 Petunjuk (2)
104 Petunjuk (3)
105 Kisah Kelam (1)
106 Kisah Kelam (2)
107 Kisah Kelam (3)
108 Verjaring (1)
109 Verjaring (2)
110 Verjaring 3
111 Verjaring (4)
112 Stalker (1)
113 Stalker (2)
114 Stalker (3)
115 Stalker (4)
116 Enkripsi (1)
117 Enkripsi (2)
118 Enkripsi (3)
119 Waktu (1)
120 Waktu (2)
121 Waktu (3)
122 Hilang (1)
123 Hilang (2)
124 Hilang (3)
125 Pelaku (1)
126 Pelaku (2)
127 Dendam
128 Lelah
129 Pola (1)
130 Pola (2)
131 Pola (3)
132 Dokumen (1)
133 Dokumen (2)
134 Misi (1)
135 Misi (2)
136 Live (1)
137 Live (2)
138 Tragedy (1)
139 Tragedy (2)
140 Tragedy (3)
141 Deposit Box (1)
142 Deposit Box (2)
143 Det. Markum (1)
144 Det. Markum (2)
145 Diculik (1)
146 Diculik (2)
147 Diculik (3)
148 Diculik (4)
149 Sunyaruri (1)
150 Sunyaruri (2)
151 Sunyaruri (3)
152 Lezat (1)
153 Lezat (2)
154 A1 (1)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Ch. 1 "Ketenangan yang Terusik"
2
Ch. 2 "Menguak Sejarah"
3
Ch. 3 "Saksi Hidup"
4
Ch. 4 "Shi! Empat atau Mati?"
5
Ch. 5 "Identitas Terkuak?"
6
Ch. 6 "Djawa Taika Renga"
7
Ch. 7 "Buntung dan Tergantung"
8
Ch. 8 "Aku, Korban Selanjutnya"
9
Ch. 9 "Tragedi, Penyesalan, dan Pelajaran"
10
Ch. 10 "Petaka Prewedding"
11
Ch. 11 "Gua Misterius"
12
Ch. 12 "Persimpangan"
13
Ch. 13 "Kawilarang"
14
Ch. 14 "Stalker"
15
Ch. 15 "Oeroesan"
16
Ch. 16 "Sebuah Pesan"
17
Ch. 17 "Mencari Arti"
18
Ch. 18 "Motif"
19
Ch. 19 "Bunker"
20
Ch. 20 "Fight!"
21
Ch. 21 "Bunga Lili Emas"
22
Ch. 22 "Concussion"
23
Ch. 23 "Malam Pertama"
24
Point of View
25
Turning Point
26
Pengakuan Pembunuh
27
Puzzle
28
Sunyaruri
29
Reuni
30
Live
31
Klender 1944 Tragedy
32
Roti Isi Selai
33
Lezat, kan?
34
Taken
35
Roman Picisan
36
Promise
37
Pelanggan
38
Dendam Kesumat
39
Malam tanpa Akhir
40
Sempal
41
Burned
42
Sleko
43
Hereditary
44
Hidden Paradise
45
Honeymoon
46
Issue
47
Rindu
48
Run
49
Naif
50
Foto
51
Why?
52
Transaksi
53
Business and Pleasure
54
Bro
55
Malam Istimewa
56
Black Magic
57
Bloody Love
58
Saw the Devil
59
Altar
60
Sempurna
61
Copet Kecil
62
Kun Tianna
63
Gombel
64
Digondhol
65
Baby Face
66
Taman Langit
67
Ummu Sibyan
68
Senja di Taman Langit
69
Harta Berharga
70
Mereka
71
Menampakkan Diri
72
Jalanan
73
Berkumpul
74
Cermin
75
Kurang Beruntung
76
Flash
77
Mayat Editor
78
Senjata Pembunuhan
79
Licik
80
Ditemukan!
81
Insting
82
Moratorium
83
Sidik Jari
84
A Good Job!
85
Demi
86
Praduga
87
Recruitment
88
TKP
89
Lorong Berdarah
90
The Target
91
Escape
92
Innocence
93
Perburuan (1)
94
Perburuan (2)
95
Perburuan (3)
96
Perburuan (4)
97
Perburuan (5)
98
Perburuan (6)
99
Telanjur
100
Terusik (1)
101
Terusik (2)
102
Petunjuk (1)
103
Petunjuk (2)
104
Petunjuk (3)
105
Kisah Kelam (1)
106
Kisah Kelam (2)
107
Kisah Kelam (3)
108
Verjaring (1)
109
Verjaring (2)
110
Verjaring 3
111
Verjaring (4)
112
Stalker (1)
113
Stalker (2)
114
Stalker (3)
115
Stalker (4)
116
Enkripsi (1)
117
Enkripsi (2)
118
Enkripsi (3)
119
Waktu (1)
120
Waktu (2)
121
Waktu (3)
122
Hilang (1)
123
Hilang (2)
124
Hilang (3)
125
Pelaku (1)
126
Pelaku (2)
127
Dendam
128
Lelah
129
Pola (1)
130
Pola (2)
131
Pola (3)
132
Dokumen (1)
133
Dokumen (2)
134
Misi (1)
135
Misi (2)
136
Live (1)
137
Live (2)
138
Tragedy (1)
139
Tragedy (2)
140
Tragedy (3)
141
Deposit Box (1)
142
Deposit Box (2)
143
Det. Markum (1)
144
Det. Markum (2)
145
Diculik (1)
146
Diculik (2)
147
Diculik (3)
148
Diculik (4)
149
Sunyaruri (1)
150
Sunyaruri (2)
151
Sunyaruri (3)
152
Lezat (1)
153
Lezat (2)
154
A1 (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!