Mr. Mafia

Mr. Mafia

Yohanes Devan Lazar

Suara bunyi langkah sepatu terdengar begitu nyaring, lantai yang di injak telah ternoda oleh bercak - bercak darah. yang keluar dari tubuh lelaki tua dengan wajah babak belur.Kedatangannya di tempat itu membuat suasana di ruang kecil itu semakin dingin dan menegangkan. Setelah beberapa saat sebelumnya terdengar suara pekikan dan kesakitan dan suara hantaman.

Lelaki itu memiliki perawakan tubuh yang kekar, wajah yang sangat tampan namun aura yang dia keluarkan begitu menakutkan. mata tajam terfokus melihat kearah Agam, nama dari laki - laki yang telah di pukuli oleh bodyguard Devan. yang masih menunduk dalam kesakitan.

Yohanes Devan Lazar sosok laki - laki kejam yang memimpin semua perkumpulan Mafia di negeri ini. Tidak ada satupun yang bisa lepas dari genggamannya, maka beruntunglah orang yang tidak mengenal bahkan bertemu dengannya. Sekali melakukan sebuah kesalahan padanya walaupun sangat kecil nyawa bisa menjadi taruhannya.

Devan duduk di kursi yang telah di sediakan oleh anak buahnya itu, kursi yang menghadap kearah lelaki yang sudah duduk bersimpuh sambil menahan tubuhnya agar tidak roboh.

"Dasar manusia miskin dan bodoh!" umpatnya .

"Tuan, saya mohon berikan saya waktu untuk melunasinya?" ucap Agam dengan tangan yang bergetar. dia tidak berani mengangkat wajah untuk menatap Devan.

"Dengan apa kau akan membayarnya, Hah!" teriak Devan sambil menghentakkan kakinya dengan keras.

"Saya akan berusaha menyediakan uangnya asal Tuan memberi saya waktu. Tolonglah Tuan. Kali ini percayalah padaku!." pintanya sambil bersimpuh.

Devan tertawa.

"Agam, sudah berapa kali aku memberikannya waktu padamu. Nyatanya kau malah bersembunyi di rumah kecil seperti ini. Jika kau berniat membayar nya dengan rumah ini pun, aku fikir tidak akan cukup untuk melunasi betapa besarnya hutang yang kau miliki padaku," bantah Devan.

"Tolong Tuan, satu kali lagi!" Pintanya kembali.

Agam dengan cepat langsung meraih kaki Devan. Kedua bodyguard yang memperhatikan percakan Agam dengan Tuannya langsung sigap, menarik lengan Agam. Namun Devan memberikan isyarat mata agar membiarkannya.

"Tolong Tuan! Kali ini percayalah padaku! Saya berjanji akan segera melunasinya!" Pintanya sambil kembali bersimpuh.

Urat ******** Agam sudah tidak lagi dia miliki. Dia sudah tidak memperdulikan harga dirinya di bawah kaki Devan.

Devan memutarkan bola matanya ke setiap penjuru ruangan. matanya melirik ke arah sebuah foto yang terpampang di dinding tak jauh darinya. Tergambar foto seorang gadis cantik dengan senyum polosnya. Devan mempertajam penglihatannya. Kesan pertama pada gadis berwajah sangat cantik dan natural itu,membuat Devan langsung tertarik. Gadis itu terlihat berbeda dengan wanita yang selalu menjadi teman tidurnya. mereka kerap memakai make up tebal agar cantik.

Anggap aja kaya gini yah.. yang dilihat oleh Devan tentang foto cantik Rena.😄

Devan langsung mendorong tubuh Agam dengan kakinya karena Agam terus saja memegang kedua kakinya. Agam terjungkal kemudian berdiri dan mendekati foto gadis itu.

"Aku akan memberikan mu kelonggaran waktu selama seminggu. jika kau tidak bisa membayar hutangmu padaku. Aku pastikan kau akan mendapatkan imbalan yang lebih menyakitkan". sambil tersenyum menatap tajam kearah foto gadis yang tepat berada di depannya.

"Terima kasih Tuan. Saya akan berusaha untuk menyediakan uang untuk membayarnya."

Devan kemudian berjalan begitu saja meninggalkan Agam diikuti oleh bodyguardnya dan meninggalkan rumah kecil itu yang akan menjadi salah satu sasarannya untuk mengambil uang yang telah di pinjam.

Entah kenapa setelah melihat foto gadis tersebut Devan sedikit memikirnya. Hatinya dilanda penasaran ingin melihat secara langsung gadis yang berada di foto itu. keinginannya langsung terkabul. Setelah mobilnya melaju tak jauh dari rumah Agam, terlihat seorang gadis berjalan kearah berlawanan. Gadis itu mengikat rambut panjangnya dengan sembarangan terkesan acak - acakan dan berantakan bahkan jaket yang ia kenakan terlihat lusuh.

"Pelankan laju mobilnya." perintah Devan setelah posisi gadis itu sejajar dengan mobilnya.

Devan menatap tajam. Garis wajahnya yang begitu cantik dapat dilihat dengan jelas. Wajahnya yang terlihat natural dan terkesan berantakan tetap saja tidak menutupi kecantikannya. Devan menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Baru kali ini ia di buat aneh oleh gadis yang berpenampilan lusuh seperti itu.

" Kembalikan lagi kecepatan lajunya!" sambil melihat punggung gadis itu dari arah kaca spion.

*****

"Ah, bagaimana ini? aku tidak mendapatkan uang hari ini? karena sebelumnya aku telah meminta gajihku di awal pada bosku. Ayah pasti marah besar karena aku tidak memberinya uang." gerutu Rena sambil menuju kearah rumahnya.

Virkanida Rena Clarista (Rena) Seorang gadis berusia 20 tahun. Setelah tamat sekolah SMA. Rena memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Baginya, biaya yang harus di keluarkan untuk melanjutkan pendidikannya begitu besar meskipun dia mendapatkan beasiswa. Namun, kepintarannya itu tetap saja tidak bisa digunakan untuk masa depannya.

Di siang hari Rena harus bekerja sebagai pelayan di Restoran dan di malam harinya bekerja sebagai waiterss, tepatnya sebagai pelayan wanita yang bertugas mengantarkan minuman di sebuah bar. kedua tempat itu merupakan pilihan yang bisa dia jadikan sebagai ladang penghasilannya. Semua itu dilakukan Rena untuk memenuhi semua kebutuhan Ayahnya yang selalu berjudi dan mabuk - mabukkan. Rena bahkan sering kali mendapatkan siksaan bila dia tidak memberikan uang kepada Ayahnya.

Rena berjalan ragu ketika tepat berada di depan rumahnya. keningnya berkerut ketika mendapati pintunya yang terbuka lebar. Diapun berjalan cepat langsung menuju kedalam rumah.

"Ayah...Ayah!" teriak Rena.

Uhuk..uhukk..uhukk

Terdengar suara Ayahnya yang terbatuk - batuk dan Rena langsung menghampiri Ayahnya yang sedang berjalan memegang perutnya sambil berjalan teertatih - tatih dan itu langsung membuat cemas.

"Ayah, apa yang sebenarnya terjadi? kenapa dengan wajah Ayah? ucap Rena khawatir karena melihat wajah Ayahnya terlihat bengkak dan memar di bagian tubuh tertentu.

"Lepaskan!" tolak Ayahnya sambil berteriak dan mendorong kasar. hingga Rena hampir terjatuh

"Mana hasil kerjamu hari ini?" sambil membuka telapak tangannya.

"Maaf Ayah, hari ini aku tidak bisa memberikan uang" ucapan Rena langsung terpotong. karena Ayah Rena langsung menyelanya.

" Dasar anak tidak berguna!" sambil melayangkan tangannya kearah Rena dan 'Plak'.

Rena tidak bisa menghindar. Karena tamparan di pipinya begitu cepat mendarat. Rena hanya menjerit kecil ketika sering kali dia di pukuli oleh Ayahnya bila tidak memberikan uang.

"Hahh.. aku benar - benar putus asa. memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan uang untuk membayarkan hutangku pada Bos yang kejam itu," gerutu Adam sambil duduk.

"Jadi kau terluka karena renternir itu Yah..?"

"Benar, aku meminjam uang untuk biaya hidupmu. Hutangku saat ini semakin membesar dan malangnya aku tidak bisa membayarnya. Semua ini karenamu, Rena. untuk membiayai hidupmu dari kecil." ucap Sang Ayah pura - pura sedih.

"Aku minta maaf Ayah, aku berjanji akan membantu mu melunasi hutangnya." ucap Rena khawatir.

"Apa kau sanggup melunasi hutangku yang berjumlah 2 milyar?".

" Apa? Du..dua milyar! jerit luna dengan mata melotot.

"Aku akan mencari jalan agar bisa melunasi hutang itu?".

"Tapi dari mana Ayah?" ucap Rena sedikit khawatir dan bingung.

"Seharusnya kau yang memikirkannya Rena! karena aku yang telah membiayai hidupmu, aku menanggung hutang besar itu. Lakukan sebisamu untuk membantuku" ucap Ayah Rena penuh penekanan.

"Aku akan berusaha semampuku untuk membantu, Ayah". ucap Kiran.

Rena kemudian menuju dapur untuk memasukkan air kedalam baskom. Kemudian membawa kain bersih dan kotak obat untuk membersihkan luka pada ayahnya agar tidak infeksi. Walaupun Ayahnya selalu berbuat kasar namun Agam tetaplah Ayah sekaligus keluarga satu - satunya yang dia miliki.

*** Terima kasih sudah membaca. Maaf kalau masih banyak Typho.

Jangan lupa like, komen dan vote***.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

udh tau miskin tak punya apa2 msh aja main judi...itulah penyakit yg susah disembuhkan...ntar lg akan dijuallah putrinya tuk mengganti hutang piutang ayahnya...kl ayahku seperti itu udh kumasukkan ke penjara...

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Yohanes Devan Lazar
2 Pelanggan VIP
3 Kekesalan Devan
4 Menjadi Budak Devan
5 Menjadi Pelayannya
6 Serba Salah
7 Tuan Arogan
8 Terdiam Dalam Kebingungan
9 Salah Menilai
10 Rasa Penasaran
11 Kejadian Mengerikan
12 Takut Ketahuan
13 Tontonan Yang Tidak Mengenakan
14 Melarikan Diri
15 Tertangakap
16 Tempat Pelelangan
17 Tidak Rela
18 Gadis Nakal
19 Bekas Tanda Merah
20 Gadis Bodoh
21 Memendam Sebuah Pertanyaan
22 Amarah Devan
23 Terluka
24 Menemukan Gadis Pelelangan Itu
25 Lelaki Arogan
26 Bertemu Vino
27 Bukan Panah Asmara Tapi Panah Kesakitan.
28 Tangisan Rena
29 Malam Bersama Vino
30 Gadis Yang Menarik
31 Semua Karena Rena Part 1
32 Semua Karena Rena Part 2
33 Semakin Terasa Suram
34 Suasana Di Gudang
35 Amarah Vino
36 Merasa Kehilangan
37 Menemani Devan
38 Sepanjang Malam
39 Wanita Penyihir
40 Bermimpi Buruk
41 Sebuah Godaan Manis
42 Kecemburuan Elisa
43 Karena Sebuah Sebab
44 Kebersamaan Vino dan Rena
45 Terjadi Lagi
46 Dasar Anak Nakal!
47 Ajakan Vino
48 Butik
49 Keinginan Rena
50 Komedi Putar
51 Amarah Vino
52 Pria Aneh
53 Kabar Tentang Rena
54 Terganggu Dengan Sikap Devan
55 Dua Rasa
56 Peringatan Dari Elisa
57 Mencari Keberadaan Rena
58 Takdir Devan
59 Mengingat Kenangan Masa Kecil
60 Sikap Devan Yang Aneh
61 Sebuah Informasi
62 Kedatangan Mario Lazar
63 Menemukan Gadis Pilihan
64 Ketakutan Rena
65 Di Jadikan Calon Istri
66 Lelaki Sedingin Es
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Yohanes Devan Lazar
2
Pelanggan VIP
3
Kekesalan Devan
4
Menjadi Budak Devan
5
Menjadi Pelayannya
6
Serba Salah
7
Tuan Arogan
8
Terdiam Dalam Kebingungan
9
Salah Menilai
10
Rasa Penasaran
11
Kejadian Mengerikan
12
Takut Ketahuan
13
Tontonan Yang Tidak Mengenakan
14
Melarikan Diri
15
Tertangakap
16
Tempat Pelelangan
17
Tidak Rela
18
Gadis Nakal
19
Bekas Tanda Merah
20
Gadis Bodoh
21
Memendam Sebuah Pertanyaan
22
Amarah Devan
23
Terluka
24
Menemukan Gadis Pelelangan Itu
25
Lelaki Arogan
26
Bertemu Vino
27
Bukan Panah Asmara Tapi Panah Kesakitan.
28
Tangisan Rena
29
Malam Bersama Vino
30
Gadis Yang Menarik
31
Semua Karena Rena Part 1
32
Semua Karena Rena Part 2
33
Semakin Terasa Suram
34
Suasana Di Gudang
35
Amarah Vino
36
Merasa Kehilangan
37
Menemani Devan
38
Sepanjang Malam
39
Wanita Penyihir
40
Bermimpi Buruk
41
Sebuah Godaan Manis
42
Kecemburuan Elisa
43
Karena Sebuah Sebab
44
Kebersamaan Vino dan Rena
45
Terjadi Lagi
46
Dasar Anak Nakal!
47
Ajakan Vino
48
Butik
49
Keinginan Rena
50
Komedi Putar
51
Amarah Vino
52
Pria Aneh
53
Kabar Tentang Rena
54
Terganggu Dengan Sikap Devan
55
Dua Rasa
56
Peringatan Dari Elisa
57
Mencari Keberadaan Rena
58
Takdir Devan
59
Mengingat Kenangan Masa Kecil
60
Sikap Devan Yang Aneh
61
Sebuah Informasi
62
Kedatangan Mario Lazar
63
Menemukan Gadis Pilihan
64
Ketakutan Rena
65
Di Jadikan Calon Istri
66
Lelaki Sedingin Es

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!