Tuan Arogan

Devan membuang kesal mukanya sambil berdecih. Dia kemudian berdiri tidak menghabiskan makananya yang berada di piringnya. Entah kenapa tiba - tiba lelaki itu tak berselera untuk makan?

"Kau ajari dia dengan benar untuk melakukan pekerjaannya! Dia harus menyadari keberadaan dirinya saat ini tergantung olehku. Tubuh dan jiwanya bukan miliknya lagi. Harga yang pantas dia berikan padaku sebagai bayaran hutang yang di miliki Ayahnya." ujar Devan pada Siska.

"Baik Tuan." balas Siska sambil mengangguk.

Devan berjalan melangkah meninggalkan tempat itu tanpa menoleh sedikit pun pada Rena atau pun ke arah ke kedua pelayan yang lain. Mereka menghempaskan napasnya dengan berat, badan mereka seolah terhempas dan terkulai setelah Devan meinggalkan tempat itu. Saat - sat menegangkan telah mereka lewatkan.

"Aku tidak tahu kenapa Tuan Devan, memilihmu secara khusus sebagia pengganti Evelin? Melihat sikapnya yang dingin dan seakan ingin melahapmu hidup - hidup. Aku sangat yakin hari - hari yang akan kau lalui di rumah ini hanya mengulur sisa nyawamu, Rena," ucap seorang pelayan yang berwajah cantik yang tadi berdiri tepat di samping Siska .

"Safa! Kau jangan asal berucap!" Bela Siska.

"Lantas, apa yang tadi kita lihat? Bukankah sudah membuktikan demikian?" elak gadis yang bernama Safa itu.

Dia memasang wajah tak suka pada Rena yang terdiam. Perlakuan Safa padanya sudah tidak aneh lagi, di rumah makan atau di bar tempat dia bekerja Rena memiliki orang yang bersikap sama seperti Safa. Selalu membencinya, selalu menghujatnya, dan selalu menganggap dirinya musuh. Entahlah, Rena tidak pernah bisa memahami jalan hidupnya. Selalu saja membuat orang kadang berlaku tidak semestinya.

"Lebih baik kau ajari anak baru ini dengan cepat! Agar dia tidak mencekik dirinya sendiri karena frustasi Tuan Devan selalu memarahinya," sarkas Safa sambil membawa semangkok hidangan dari atas meja dan berjalan menuju dapur kemudian dengan sengaja menubruk pundak Rena hingga gadis itu terpental sedikit.

"Safa!" Jerit Siska sambil melotot.

Safa tidak menghiraukannya, dia kembali menatap Siska dengan senyum sinis dan berlalu pergi begitu saja.

"Apa kau tidak apa - apa?" Siska langsung mendekati Rena yang menegakkan tubuhnya. Rena menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dirinya baik - baik saja.

"Jangan hiraukan perkataan atau sikapnya itu, Rena! Safa memang selalu begitu, dia selalu tidak terima pelayan baru selangkah lebih maju darinya. Sekarang lebih baik kita membereskan semua hidangan di sini!" Ucap Siska sambil mengajak untuk memulai pekerjaan baru Rena.

"Aku tidak terganggu dengan sikap buruknya dan juga cibirannya karena sebelumnya aku sudah terbiasa mendapatkannya. Kini yang aku pikirkan hanya satu. Apakah aku bisa terlepasa dari genggaman Tuanmu itu?" balas Rena sambil mengambil salah satu wadah yang terletak di atas meja.

Siska terperangah mendengar ucapan Rena. Dia tidak habis pikir dengan perkataan Rena. Tapi dia tahu, apa yang di katakan gadis itu memang wajar. Dulu, dia pun mengalami hal yang sama. Bedanya di beruntung pada hari pertamanya berada di rumah ini Siska tidak mendapatkan perlakukan kasar dari Devan.

***

Rena, Siska, Safa dan Lili mengerjakan tugas mereka dengan mulut terdiam. Tak ada candaan, tak ada sapaan, hanya Siska yang mengajaknya bicara dan mengarahkan apa yang harus dia lakukan.Kini mereka sedang berada di dapur mencuci semua bahan makanan yang akan di jadikan bahan untuk makan malam nanti. Devan sangat di siplin dalam asupan makanannya, dia tepat waktu dan selalu konsisten. Semua itu dia lakukan agar kondisi tubuhnya tetap sehat dan terjaga.

"Kau harus menjawab dengan cepat jika Tuan Devan bertanya dan diam saja bila Tuan Devan belum selesai berbicara," ujar Siska.

"Bukankah aku tadi tidak memotong pembicaraannya, Siska? Malahan dia yang memotong ucapanku. Aku sangat bingung dengan sikapnya itu dia sangat Arogan," balas Rena setengah berbisik.

Dia harus berhati - hati dalam berucap agar tidak mendapatkan masalah lagi dengan lelaki itu?

"Tuan Devan memang seperti itu, Rena?" jawab Siska.

"Benarkah? Apakah ada seorang wanita yang mau menjadi kekasihnya? Dia bahkan terlihat mengerikan di mataku?" bisiknya kembali.

"Tuan memiliki seorang kekasih bernama Nona Elisa. Kau harus lebih berhati - hati padanya dia jauh lebih mengerikan dari pada Tuan," bisik Siska mulai bergosip.

Entah kenapa pertemuannya dengan Rena membuat Siska merasakan menemukan seorang teman. Bagi Siska, Rena merupakan tipe gadis yang natural dan menyenangkan.

"Benarkah? Tuhan memang selalu adil untuk setiap makhluk yang di ciptakan - Nya. Tuanmu itu memiliki jiwa dan tempramental seperti itu sudah di pastikan dia akan memiliki pasangan yang sesuai dengan karakternya itu," canda Rena sambil tertwa kecil.

Siskapun ikut tertawa kecil sambil melirik ke seluruh ruangan. Dia takut ada yang menguping pembicaraan mereka. Beberapa pelayan sering mencari muka dan menginjak rekannya agar terlihat baik di hadapan Tuan Devan.

"Aku harap Nona Elisa tidak merasa tersaingi olehmu," ucapnya pelan.

"Maksudmu? Bukankah dia wanita terpilih yang beruntung menjadi kekasihnya? Dia tidak harus cemburu dengan pelayan rendahan seperti kita, apalagi aku," elak Rena

"Kau harus merendah di depannya! Saat dia datang kerumah ini, setiap ada pelayan wanita baru Nona Elisa akan meminta Madam untuk bertemu dengannya empat mata. Jika dia tidak menyukaimu dia akan melakukan apa saja agar pelayan yang tidak dia sukai selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Tuan Devan," terangnya.

"Ya Tuhan, tidak cukupkah pelayan di sini di siksa oleh satu orang."

"Rena! Kemari!" tiba - tiba terdengar seseorang memanggil Rena.

Mereka berdua menoleh ke arah yang sama, wanita yang di panggil Madam itu berdiri di lorong pintu masuk dengan wajah khasnya.

"Ya Madam," Rena langsung menghampirinya.

"Kau ikut denganku! Dan kau Siska teruskan pekerjaanmu!" Perintah Madam.

"Baik Madam"

Rena melangkah mengikuti Madam, sesekali gadis itu menoleh ke seluruh ruangan. Salah satu ruang besar di lantai satu yang sangat luas dengan dekorasi bertema klasik. Barang - barang yang terdapat di sana terlihat megah dan mahal. Dengan seksama Rena memperhatikan lebih dekat bahkan mengoleskan jari telunjuknya ke salah satu sandaran kursi mewah yang dia lewati tidak ada sedikit debu pun yang menempel di jarinya.

"Luar biasa, rumah ini begitu megah dan mewah," gumam Rena pelan.

Langkah mereka terhenti, setelah berada di depan wanita yang sedang duduk santai. Wanita itu bermake up tebal, rambut panjangnya yang bergelombang berwarna kuning emas, dia biarkan terurai, wajahnya terlihat sangat cantik. Rena bisa memastikan pakaian yang di kenakannya berharga mahal. Wanita yang sangat cantik dan elegan.

Wanita itu menatap tajam ke arah Rena yang memandang balik kepadanya. Dia berdiri sambil menyunggingkan senyum sinis. Rena menundukkan kepalanya karean tidak ingin wanita itu merasa di tantang oleh pelayan rendah seperti dirinya. Wanita itu melirikkan matanya ke arah Madam memberi isyarat agar Madam meninggalkan mereka berdua.

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.

Jangan lupa untuk like komen dan Vote.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

masih pacar udh ikutan mengatur yg di rumah devan...belum tentu jd istrinya..kl udh istri devan ya haknya perintah sana sini dan itu jd tanggung jawabnya sbg ny.devan

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Yohanes Devan Lazar
2 Pelanggan VIP
3 Kekesalan Devan
4 Menjadi Budak Devan
5 Menjadi Pelayannya
6 Serba Salah
7 Tuan Arogan
8 Terdiam Dalam Kebingungan
9 Salah Menilai
10 Rasa Penasaran
11 Kejadian Mengerikan
12 Takut Ketahuan
13 Tontonan Yang Tidak Mengenakan
14 Melarikan Diri
15 Tertangakap
16 Tempat Pelelangan
17 Tidak Rela
18 Gadis Nakal
19 Bekas Tanda Merah
20 Gadis Bodoh
21 Memendam Sebuah Pertanyaan
22 Amarah Devan
23 Terluka
24 Menemukan Gadis Pelelangan Itu
25 Lelaki Arogan
26 Bertemu Vino
27 Bukan Panah Asmara Tapi Panah Kesakitan.
28 Tangisan Rena
29 Malam Bersama Vino
30 Gadis Yang Menarik
31 Semua Karena Rena Part 1
32 Semua Karena Rena Part 2
33 Semakin Terasa Suram
34 Suasana Di Gudang
35 Amarah Vino
36 Merasa Kehilangan
37 Menemani Devan
38 Sepanjang Malam
39 Wanita Penyihir
40 Bermimpi Buruk
41 Sebuah Godaan Manis
42 Kecemburuan Elisa
43 Karena Sebuah Sebab
44 Kebersamaan Vino dan Rena
45 Terjadi Lagi
46 Dasar Anak Nakal!
47 Ajakan Vino
48 Butik
49 Keinginan Rena
50 Komedi Putar
51 Amarah Vino
52 Pria Aneh
53 Kabar Tentang Rena
54 Terganggu Dengan Sikap Devan
55 Dua Rasa
56 Peringatan Dari Elisa
57 Mencari Keberadaan Rena
58 Takdir Devan
59 Mengingat Kenangan Masa Kecil
60 Sikap Devan Yang Aneh
61 Sebuah Informasi
62 Kedatangan Mario Lazar
63 Menemukan Gadis Pilihan
64 Ketakutan Rena
65 Di Jadikan Calon Istri
66 Lelaki Sedingin Es
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Yohanes Devan Lazar
2
Pelanggan VIP
3
Kekesalan Devan
4
Menjadi Budak Devan
5
Menjadi Pelayannya
6
Serba Salah
7
Tuan Arogan
8
Terdiam Dalam Kebingungan
9
Salah Menilai
10
Rasa Penasaran
11
Kejadian Mengerikan
12
Takut Ketahuan
13
Tontonan Yang Tidak Mengenakan
14
Melarikan Diri
15
Tertangakap
16
Tempat Pelelangan
17
Tidak Rela
18
Gadis Nakal
19
Bekas Tanda Merah
20
Gadis Bodoh
21
Memendam Sebuah Pertanyaan
22
Amarah Devan
23
Terluka
24
Menemukan Gadis Pelelangan Itu
25
Lelaki Arogan
26
Bertemu Vino
27
Bukan Panah Asmara Tapi Panah Kesakitan.
28
Tangisan Rena
29
Malam Bersama Vino
30
Gadis Yang Menarik
31
Semua Karena Rena Part 1
32
Semua Karena Rena Part 2
33
Semakin Terasa Suram
34
Suasana Di Gudang
35
Amarah Vino
36
Merasa Kehilangan
37
Menemani Devan
38
Sepanjang Malam
39
Wanita Penyihir
40
Bermimpi Buruk
41
Sebuah Godaan Manis
42
Kecemburuan Elisa
43
Karena Sebuah Sebab
44
Kebersamaan Vino dan Rena
45
Terjadi Lagi
46
Dasar Anak Nakal!
47
Ajakan Vino
48
Butik
49
Keinginan Rena
50
Komedi Putar
51
Amarah Vino
52
Pria Aneh
53
Kabar Tentang Rena
54
Terganggu Dengan Sikap Devan
55
Dua Rasa
56
Peringatan Dari Elisa
57
Mencari Keberadaan Rena
58
Takdir Devan
59
Mengingat Kenangan Masa Kecil
60
Sikap Devan Yang Aneh
61
Sebuah Informasi
62
Kedatangan Mario Lazar
63
Menemukan Gadis Pilihan
64
Ketakutan Rena
65
Di Jadikan Calon Istri
66
Lelaki Sedingin Es

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!