"Luar biasa, tapi sang pemilik gadis itu. Masih menginginkan harga yang lebih menarik lagi," bujuk sang protokol sambil melirik ke arah Devan.
"3 Milyar... " Vino mengangkat tangannya dan Devan langsung menoleh padanya.
"Luar biasa, siapa lagi yang berani untuk mengajukan penawaran tuan Tampan itu,"
"3 Milyar setengah," tantang laki - laki yang ada di kursi pojok itu,"
Terdengar suara gemuruh para calon pembooking.
"5 Milyar!" Vino kembali mengacungkan tangannya dan semakin membuat ruangannya gemuruh.
"Kau berniat sekali memiliki gadis itu, Vino," ucap Devan dengan nada sinis.
"Aku akan menjadikannya gadisku, dia gadis yang sempurna," balas Vino sambil tersenyum dan menatap ke arah Rena.
Mendengar ucapan Vino, amarah Devan memuncak, dia berdecih kesal. Perasaan itu, tiba - tiba muncul saja di hatinya. Devan tidak rela bila Rena mendapatkan pengagum baru.
Devan mengalihkan pandangannya, entah kenapa jantungnya berdegub kencang saat melihatnya. Dia tidak memahami perasaannya saat ini, yang tidak rela melepas Rena. Setelah melihat para lelaki yang duduk berjajar di sampingnya begitu antusias melihat Rena, termasuk Vino. Melihat Rena yang ada di atas panggung dengan kebingungan dan tidak bisa mengontrol tubuhnya, Devan sedikit gusar. Padahal dia yang memutuskan untuk menjual gadis itu agar mendapatkan uangnya yang belum di kembalikan oleh Adam, Ayah Rena.
Mata Devan terus menatap tajam ke arah Rena yang masih berdiri di atas panggung pelelangan. Dia berdiri dan melangkah meninggalkan panggung begitu saja.
*****
Kini Rena sudah di bawa ke sebuah kamar. Dan Devan sedang berdiri di depan Rena yang sedang menggeliat - nggeliat di atas kasur, Gadis itu sesekali mendesah sambil mengingau tak karuan. Obat yang bercampur dalam darahnya masih menguasai kesadarannya. Ya, Devan memutuskan untuk tidak menjul Rena di pelelangan.
Devan mendekati Rena dan duduk di sampingnya, dan terus menatapnya. Devan tersenyum sendiri dan menyadari kebodohannya saat ini. Dia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya karena telah berbaik hati mengasihanninya. Semua itu terjadi akibat dorongan hati Devan yang tidak rela jika gadis itu di miliki oleh orang lain.
Telujuk Devan menyusuri sisi wajah Rena yang masih gelisah dengan desaham dan kicauannya yang tidak karuan. Walaupun matanya terpejam Devan melihat dengan jelas kecanikannya terpancar dari wajahnnya. Gadis pemberani yang tadi membuatnya marah. Membuat dirinya mengambil keputusan untuk menjadikan dia sebagai gadis pelelangan karena terdorong oleh emosi sesaat.
Dia melakukan itu, ingin memberikan Rena pelajaran, agar tidak memiliki keberaniaan lagi untuk melarikan diri. Bukan itu saja alasannya, Devan kadang tidak bisa mengontrol diri di saat orang yang berada dalam genggamannya melawan apalagi melarikan diri. Bersyukurlah Devan tidak bertindak lebih jauh lagi padanya.
Tempramennya yang kasar dan sering hilang kendali itu belum bisa Devan tahan. Siapa pun termasuk Elisa yang dengan sukarela menyerahkan tubuhnya dan mengklaim bahwa dirinya sebagai kekasih Devan pun kerap, mendapatkan perlakuan kasar. Elisa masih satu - satunya wanita yang masih bertahahan. Walaul pun Devan hanya menjadikannya sebagai teman tidur nya. Devan tidak pernah mengganggap Elisa sebagai kekasihnya. Tetapi Elisa terus menempel padanya, dan Devan memiliki alasan untuk tidak menolak ke inginan gadis itu,"
Bersambung..
Jangan lupa untuk like, komen dan vote. Jangan lupa tinggalkan jejak komen darin kalian lagi ya~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Jasmine
wadoww...gagal deh dilelang pdhl udh ditawar Vino 5 M.
harga sungguh fantastis..berarti untung 3 M devan kl jd dibawa vino
2022-04-11
0
Jasmine
wow 5 M yg benar aja...anjriiitt...wadowww...
2022-04-11
0