Hati Sang Penakluk
Siang menjelang sore dengan cuaca yang begitu cerah.Di sebuah rumah yang tidak terlalu besar berlantai dua namun dengan halaman yang cukup luas penuh tanaman membuatnya terlihat begitu teduh dan nyaman.
Didalam salah satu kamar,tampak seorang remaja tengah sibuk membereskan semua perlengkapannya.Sepertinya akan berpergian jauh atau bahkan dalam waktu yang relatif lama.Terlihat dari tas besarnya yang terisi penuh.
Setelah semua tertata dengan rapi,remaja tampan berkulit putih berumur 19tahun dengan tubuh cukup atletis ditambah tinggi badan yang mencapai 182cm yang tak lain adalah Raffa Alfajrian.
Tatapan sayunya terus menatap keluar jendela seperti sedang menahan beban di dadanya.Beberapa kali terlihat membuang nafas dengan berat,Raffa pun dengan tiba-tiba menjatuhkan badannya di atas tempat tidur sambil menatap langit langit rumahnya.
Seakan membuyarkan lamunannya tiba-tiba terdengar ketukan,lalu terbukalah pintu kamarnya.Terlihat seorang wanita paruh baya namun masih terlihat aura kecantikannya memangil dirinya......
"Al kamu tidur?" tanya wanita yang tak lain Ibunya (Al panggilan sayang sang Ibu sedari kecil)
"Ehhh Bu,enggak Al hanya merasa sedikit sedih harus meninggalkan rumah ini terutama Ibu."
Raffa pun membenarkan posisinya menjadi duduk di tepi tempat tidurnya,di ikuti Ibunya yang duduk bersebelahan dengannya.
"Kamu jadi berangkat sore ini Nak? jangan terlalu banyak pikiran ya,Ibu akan baik baik saja disini,lagian ada Nita jadi Ibu gak akan sendirian."
Kata Ibu sambil mengusap puncak kepala Raffa penuh kasih sayang.
"Iya Bu tetap saja Al jadi tidak bisa menjaga dan bantu Ibu lagi kalo jauh dari Ibu,andai saja Ayah masih disini ya Bu."
Mimik wajah Raffa makin terlihat sedih,sambil menundukan kepala Raffa berusaha menyembunyikannya.
Ibu yang menyadari semua itu,langsung memeluknya disertai usapan lembut di punggungnya.
"Sudah Nak,jangan bersedih lagi ikhlaskan yang sudah terjadi,Ibu tidak mau semua itu melemahkanmu,jalan kedepan masih sangat panjang,kuat lah dan selalu bersemangat menatap hari-hari selanjutnya,Ayah sudah tenang disana dan akan selalu ada di hati kita sampai kapanpun."
"Terimakasih sudah menjadi Ibu yang terbaik buat Al ya Bu,tanpa malaikat penuh kasih yang selalu ada di sisi Al,mungkin Al tidak akan menjadi anak yang pantas untuk Ibu."
Satu kecupan hangatpun tercipta di kening Raffa,ia pun membalas dengan mencium punggung tangan Ibunya.
"Do'ain Al ya Bu,semoga Al jadi pribadi yang lebih baik lagi juga menjadi kebanggan keluarga."
"Iya doa Ibu tidak akan pernah putus untukmu,semoga semua berjalan lancar dan sesuai harapanmu ya Nak."
"Aammmiiin,terimakasih banyak ya Bu"
"Disana kamu jadi tinggal di rumah peninggalan Ayah Al,yang Ibu tau rumah itu belum beres,masih tahap finishing dan belum banyak perlengkapan dan perabotannya loh?"
Ibu meyakinkan lagi.
"Iya Bu,makanya Al dulu gak langsung kuliah,Al nyicil buat beres-beres disana dan alhamdullillah sudah cukup nyaman untuk di tinggali Bu."
"Apa lagi di sana nanti cuma Raffa sendiri yang tinggal, satu kamar sudah beres dan siap."
Ucap Raffa penuh keyakinan.
"Syukurlah kalo begitu,jangan lupa buat kasih tahu Ibu kalo ada yang kamu perlukan atau kurang apapun ya Al,
insyaallah Ibu pasti akan bantu kamu." Ucap Ibu.
"Baik,Ibu pasti jadi orang pertama yang Al kabari bila ada apa apa,"
jawab Raffa menenangkan Ibunya.
"Drrrreeettttttttt....dreeeettttttt,"
di iringi nada dering panggilan Raffa pun segera meraih ponselnya.
"Al angkat dulu ya Bu,ini dari Ryo." Kata Raffa
"Baik Nak,salam buat Ryo ya Ibu kangen juga sama dia," tukas Ibu.
"Ya sudah Ibu kedapur dulu ya nyiapin bekal buat kamu di perjalanan."
Raffa pun membalas dengan anggukan juga senyuman terbaiknya.Lalu ia segera menggeser tombol terima.
"Hallo, ***...." Belum lagi selesai ucapan Raffa sudah di potong Ryo.
"Assalamuallaikum,Waalaikumsalam.Hallo Bibehhb hehe,lo jadikan berangkat ke sini hari ini?" seru Ryo sumringah dan penuh semangat.
"I miss u so much Behb," Ryo terkekeh.
"Hadeuhhh,dari dlu emang ya ga pernah sembuh ni anak," balas Raffa.
"Iya jadi,sore ini gue berangkat kesana mungkin sekitar habis maghrib nyampenya."
"Behb jangan lupa langsung ke rumah gue ya,dah di shareloc ya kali az lo lupa." Ucap Ryo.
"Iya iya tar di kabarin kalo dah sampai sana,gue mau siap-siap dulu." Jawab Raffa.
"Dihh ga peka amat sih jadi cowo,akuh kan masih kangen bingit loh,masih pengen ephonan," sahut Ryo dengan manja.
"Jirrrrrr Ryo malesin banget sih lo,ngidam apaan sihhh Ibu lo dulu," ucap Raffa sedikit gusar.
"Gak aneh aneh sih Behb,yang gue tau Ibu hanya pengen makan mangga muda,cuma di atas tower BTS," jawab Ryo sedikit ngakak.
"Hmmmmmm,gak mau dosa takutlah ketawa,makin gak ada nyambungnya lo mah bambang," Raffa menghela nafas.
"Ya sudah gue mau berangkat dulu."
"Ok Behb see u soon, i lope u moal ada ending nya,muacchhhhhhh bay bay," Ryo yang terus terkekeh bahagia.
"Uwweeeekkkhhhhhh,geli anjiirrrr Ryo,gue rukyah juga lo di bengkel ketok magic,dahh ahhhh ga bakal ada ujungnya kalo sama lo wassalam." Dengan cepat Raffa menutup panggilan teleponnya.
Setelah beberapa saat Raffa membereskan semua bawaannya dan menyusun di atas motornya,saat berpamitanpun tiba.Dunia serasa berhenti buat Raffa saat ini.
"Bu sebenarnya Nita kemana sih Bu,koq dari tadi Al ga liat Nita," tanya Raffa pada Ibunya.
"Ohhh Nita,tadi Ibu suruh antar pesanan pakaian,kebetulan banyak pesanan makanya Ibu minta tolong Nita sebagian."
"Alhamdulillah kalo gitu Bu,semoga tambah berkah,Al pasti do'ain Ibu makin sukses usahanya."
"Aammiiinnn," jawab Ibu.
"Ya sudah Bu, Al pamit berangkat dulu ya,doa'in selamat sampai tujuan.Salam buat Nita ,sekalian titip pesan untuk selalu jaga juga bantu Ibu,jangan lupa sampaikan ya Bu," ucap Raffa seraya tersenyum.
"Iya sayang hati-hati di jalan jangan ngebut ngebut ya,jangan lupa kalo ada waktu sempetkan buat nengok Ibu disini ya," Sekali lagi Ibu pun memeluk jagoannya penuh kasih,tidak bisa di bohongi rasanya sedih juga berpisah dengan anak paling besarnya ini.
"Al berangkat Bu,assalammuallaikum,"
dengan menahan rasa sedihnya harus berpisah dengan Ibundanya,Raffa tetap berangkat dengan menguatkan dirinya.
Ini bukan perpisahan untuk selamanya,toh Raffa masih bisa bertemu di saat ada waktu luang.Ucap Raffa dalam hati mencoba lebih menenangkan dirinya.
Akhirnya ia pun memulai perjalanan menuju Ibu Kota untuk mencapai semua mimpinya.............
[[salam semua semoga bisa menyenangkan kalian semua ya 😁👍]]......selamat mengikuti
ikuti kelanjutannya terus ya
saya akan kembali setelah jeda iklan tutup ****** berikut ini 😅😅 see you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
um 7098355
awal ptualangan 😁😁😁
2021-12-22
1
Nani Wijaya
lugas bahasanya
2021-12-07
0