Siang menjelang sore dengan cuaca yang begitu cerah.Di sebuah rumah yang tidak terlalu besar berlantai dua namun dengan halaman yang cukup luas penuh tanaman membuatnya terlihat begitu teduh dan nyaman.
Didalam salah satu kamar,tampak seorang remaja tengah sibuk membereskan semua perlengkapannya.Sepertinya akan berpergian jauh atau bahkan dalam waktu yang relatif lama.Terlihat dari tas besarnya yang terisi penuh.
Setelah semua tertata dengan rapi,remaja tampan berkulit putih berumur 19tahun dengan tubuh cukup atletis ditambah tinggi badan yang mencapai 182cm yang tak lain adalah Raffa Alfajrian.
Tatapan sayunya terus menatap keluar jendela seperti sedang menahan beban di dadanya.Beberapa kali terlihat membuang nafas dengan berat,Raffa pun dengan tiba-tiba menjatuhkan badannya di atas tempat tidur sambil menatap langit langit rumahnya.
Seakan membuyarkan lamunannya tiba-tiba terdengar ketukan,lalu terbukalah pintu kamarnya.Terlihat seorang wanita paruh baya namun masih terlihat aura kecantikannya memangil dirinya......
"Al kamu tidur?" tanya wanita yang tak lain Ibunya (Al panggilan sayang sang Ibu sedari kecil)
"Ehhh Bu,enggak Al hanya merasa sedikit sedih harus meninggalkan rumah ini terutama Ibu."
Raffa pun membenarkan posisinya menjadi duduk di tepi tempat tidurnya,di ikuti Ibunya yang duduk bersebelahan dengannya.
"Kamu jadi berangkat sore ini Nak? jangan terlalu banyak pikiran ya,Ibu akan baik baik saja disini,lagian ada Nita jadi Ibu gak akan sendirian."
Kata Ibu sambil mengusap puncak kepala Raffa penuh kasih sayang.
"Iya Bu tetap saja Al jadi tidak bisa menjaga dan bantu Ibu lagi kalo jauh dari Ibu,andai saja Ayah masih disini ya Bu."
Mimik wajah Raffa makin terlihat sedih,sambil menundukan kepala Raffa berusaha menyembunyikannya.
Ibu yang menyadari semua itu,langsung memeluknya disertai usapan lembut di punggungnya.
"Sudah Nak,jangan bersedih lagi ikhlaskan yang sudah terjadi,Ibu tidak mau semua itu melemahkanmu,jalan kedepan masih sangat panjang,kuat lah dan selalu bersemangat menatap hari-hari selanjutnya,Ayah sudah tenang disana dan akan selalu ada di hati kita sampai kapanpun."
"Terimakasih sudah menjadi Ibu yang terbaik buat Al ya Bu,tanpa malaikat penuh kasih yang selalu ada di sisi Al,mungkin Al tidak akan menjadi anak yang pantas untuk Ibu."
Satu kecupan hangatpun tercipta di kening Raffa,ia pun membalas dengan mencium punggung tangan Ibunya.
"Do'ain Al ya Bu,semoga Al jadi pribadi yang lebih baik lagi juga menjadi kebanggan keluarga."
"Iya doa Ibu tidak akan pernah putus untukmu,semoga semua berjalan lancar dan sesuai harapanmu ya Nak."
"Aammmiiin,terimakasih banyak ya Bu"
"Disana kamu jadi tinggal di rumah peninggalan Ayah Al,yang Ibu tau rumah itu belum beres,masih tahap finishing dan belum banyak perlengkapan dan perabotannya loh?"
Ibu meyakinkan lagi.
"Iya Bu,makanya Al dulu gak langsung kuliah,Al nyicil buat beres-beres disana dan alhamdullillah sudah cukup nyaman untuk di tinggali Bu."
"Apa lagi di sana nanti cuma Raffa sendiri yang tinggal, satu kamar sudah beres dan siap."
Ucap Raffa penuh keyakinan.
"Syukurlah kalo begitu,jangan lupa buat kasih tahu Ibu kalo ada yang kamu perlukan atau kurang apapun ya Al,
insyaallah Ibu pasti akan bantu kamu." Ucap Ibu.
"Baik,Ibu pasti jadi orang pertama yang Al kabari bila ada apa apa,"
jawab Raffa menenangkan Ibunya.
"Drrrreeettttttttt....dreeeettttttt,"
di iringi nada dering panggilan Raffa pun segera meraih ponselnya.
"Al angkat dulu ya Bu,ini dari Ryo." Kata Raffa
"Baik Nak,salam buat Ryo ya Ibu kangen juga sama dia," tukas Ibu.
"Ya sudah Ibu kedapur dulu ya nyiapin bekal buat kamu di perjalanan."
Raffa pun membalas dengan anggukan juga senyuman terbaiknya.Lalu ia segera menggeser tombol terima.
"Hallo, ***...." Belum lagi selesai ucapan Raffa sudah di potong Ryo.
"Assalamuallaikum,Waalaikumsalam.Hallo Bibehhb hehe,lo jadikan berangkat ke sini hari ini?" seru Ryo sumringah dan penuh semangat.
"I miss u so much Behb," Ryo terkekeh.
"Hadeuhhh,dari dlu emang ya ga pernah sembuh ni anak," balas Raffa.
"Iya jadi,sore ini gue berangkat kesana mungkin sekitar habis maghrib nyampenya."
"Behb jangan lupa langsung ke rumah gue ya,dah di shareloc ya kali az lo lupa." Ucap Ryo.
"Iya iya tar di kabarin kalo dah sampai sana,gue mau siap-siap dulu." Jawab Raffa.
"Dihh ga peka amat sih jadi cowo,akuh kan masih kangen bingit loh,masih pengen ephonan," sahut Ryo dengan manja.
"Jirrrrrr Ryo malesin banget sih lo,ngidam apaan sihhh Ibu lo dulu," ucap Raffa sedikit gusar.
"Gak aneh aneh sih Behb,yang gue tau Ibu hanya pengen makan mangga muda,cuma di atas tower BTS," jawab Ryo sedikit ngakak.
"Hmmmmmm,gak mau dosa takutlah ketawa,makin gak ada nyambungnya lo mah bambang," Raffa menghela nafas.
"Ya sudah gue mau berangkat dulu."
"Ok Behb see u soon, i lope u moal ada ending nya,muacchhhhhhh bay bay," Ryo yang terus terkekeh bahagia.
"Uwweeeekkkhhhhhh,geli anjiirrrr Ryo,gue rukyah juga lo di bengkel ketok magic,dahh ahhhh ga bakal ada ujungnya kalo sama lo wassalam." Dengan cepat Raffa menutup panggilan teleponnya.
Setelah beberapa saat Raffa membereskan semua bawaannya dan menyusun di atas motornya,saat berpamitanpun tiba.Dunia serasa berhenti buat Raffa saat ini.
"Bu sebenarnya Nita kemana sih Bu,koq dari tadi Al ga liat Nita," tanya Raffa pada Ibunya.
"Ohhh Nita,tadi Ibu suruh antar pesanan pakaian,kebetulan banyak pesanan makanya Ibu minta tolong Nita sebagian."
"Alhamdulillah kalo gitu Bu,semoga tambah berkah,Al pasti do'ain Ibu makin sukses usahanya."
"Aammiiinnn," jawab Ibu.
"Ya sudah Bu, Al pamit berangkat dulu ya,doa'in selamat sampai tujuan.Salam buat Nita ,sekalian titip pesan untuk selalu jaga juga bantu Ibu,jangan lupa sampaikan ya Bu," ucap Raffa seraya tersenyum.
"Iya sayang hati-hati di jalan jangan ngebut ngebut ya,jangan lupa kalo ada waktu sempetkan buat nengok Ibu disini ya," Sekali lagi Ibu pun memeluk jagoannya penuh kasih,tidak bisa di bohongi rasanya sedih juga berpisah dengan anak paling besarnya ini.
"Al berangkat Bu,assalammuallaikum,"
dengan menahan rasa sedihnya harus berpisah dengan Ibundanya,Raffa tetap berangkat dengan menguatkan dirinya.
Ini bukan perpisahan untuk selamanya,toh Raffa masih bisa bertemu di saat ada waktu luang.Ucap Raffa dalam hati mencoba lebih menenangkan dirinya.
Akhirnya ia pun memulai perjalanan menuju Ibu Kota untuk mencapai semua mimpinya.............
[[salam semua semoga bisa menyenangkan kalian semua ya 😁👍]]......selamat mengikuti
ikuti kelanjutannya terus ya
saya akan kembali setelah jeda iklan tutup ****** berikut ini 😅😅 see you
Satu jam sudah Raffa lewati.Tanpa terasa waktu ashar telah terlewati beberapa saat yang lalu.Sadar akan hal itu Raffa pun mencoba menelisik daerah yang ia lewati dengan harapan menemukan Mesjid untuk melaksanakan kewajibannya.
Tanpa kesulitan akhirnya Raffa menemukan sebuah Mesjid yang cukup besar yang berada tepat di jalan utama yang sedang ia lewati.Raffa memilih untuk memarkirkan motornya tepat di depan tempat penjaga Mesjid bertugas,selain sebagai tempat penitipan barang juga untuk memantau area parkir Mesjid.
"Bang maaf,titip tas sama sepatu ya?
sekalian motor saya itu,soalnya ada barang bawaan saya juga,agak ribet kalo mesti di turun-naikan lagi,"
ucap Raffa dengan sopan.
"Ohh boleh silahkan Dek,insyaallah aman hehe." Balasnya.
"Terimakasih bang sebelumnya,saya izin shalat dulu,mari bang."
Petugas mesjid tersenyum membalas dengan anggukan.
Raffa pun bergegas menuju tempat berwudhu.Setelah selesai ia segera melangkah ke dalam Mesjid.
Langkahnya terhenti untuk merapikan celana panjangnya yg terlipat saat berwudhu tadi.Di rasa sudah cukup rapi Raffa mulai melangkah kembali sambil mengibaskan celananya.
tiba-tiba,
"Bruggghh,"
Alangkah kagetnya karena ia merasa telah menyenggol seseorang.Matanya yang sedari tadi fokus ke bawah dengan cepat mencari seseorang yang ia senggol.Reflek tangannya langsung memegang tangan dan punggung seseorang yang ia yakini korban senggolan mautnya.
Rasa kaget Raffa semakin bertambah,ketika kedua mata mereka bertemu dan saling pandang hingga beberapa saat.Bagaimana tidak sangat kaget,ternyata yang raffa senggol ialah seorang gadis muda berhijab dengan wajah lucu.Setelah sama tersadar tanpa sengaja mereka berkata berbarengan...
"Yahhhhh wudhu lagi dehhhh."
Sadar ucapannya senada,membuat keduanya senyum senyum.Gadis muda itu pun tersipu malu segera menyembunyikan rona pipinya dengan ujung hijabnya.Sedangkan Raffa segera melepaskan genggaman dan menjauhkan tangan satunya dari punggung gadis tersebut.
"Maafkan saya Mba,saya kurang hati-hati," Ucap Raffa penuh kesopanan takut lawan bicaranya lebih tua darinya.
"Ehhhh i i iy iya Mas gak apa-apa,gak ada yang sakit kok,cuma deg-degan aja," jawab gadis itu dengan polosnya.
"Ma..makks maksud saya hanya kaget aja,iya itu kaget hehe."
"Duhh kok malah salting gini sihh,dia ganteng pake banget sih" gumannya.
"Bener ya ga ada yang sakit,maaf ya sudah bikin kaget dan harus kembali berwudhu," Raffa tersenyum
"Iya gak apa apa,gak perlu terus minta maaf," sahut gadis itu dengan sesekali memandang wajah Raffa.
"Ya sudah saya tinggal dulu Mba,"
Raffa pun mengatupkan dua tangannya di dada,lalu segera beranjak kembali ke tempat wudhu.
Selesai Shalat Raffa terlihat mengecek ponselnya yang sedari tadi bergetar,menandakan banyak pesan atau panggilan yang masuk kepadanya.
"Ampun ni anak,ga ada kerjaan lain apa ya,pesan sama misscall dah menuhin aja." Guman Raffa.
📨 Me: "Apaan sihhh malihhh!?"
bawel amat lo kaya bini muda
lagi pms.
📨 Ryo: "Sudah nyampe mana Behb? lama amat sih lo nyampenya?"
📨 Me: "Lahhh ni kuya,lo kira gue Valentino Rossi yang nikung aja ampe helmnya nempel aspal.baru juga jalan satu jam'an gue."
📨 Ryo: "Wkwk lo mah Mbah di sebut, makanya nyamainnya ama Marques dong biar semakin di depannnnn."
📨 Me: "Beda server woooyyyyy kuya!
bodo ahh ga peduli gue,sama sama
gak kenal ma mereka."
📨 Ryo: "Cepet lo kesini malah curhat
lagi.dikira gue dukun pelet."
📨 Me: "Tau ahhhhh mati lampu
habis makan gue jalan lagi.Awas
kalo lo ga ada di rumah."
📨 Ryo: "Ok Bibehbkuhh....si yu."
Setelah istrahat dan mengisi perutnya dengan bekal yang sudah di siapkan bundanya,Raffa pun melanjutkan perjalanannya.............................
Di temani senja yang semakin merah,Raffa memacu motornya menyusuri padatnya jalanan.Hingga ia pun nampak sudah memasuki kawasan perumahan yang cukup mewah,dan berenti di salah satu rumah tingkat dua yang cukup besar...
Setelah memarkirkan motornya kedalam Raffa pun coba menghubungi Ryo.....
"Hallo yo,gue dah di rumah lo nih."
"Yang bener lo, kok gue gak liat ada lo sih Behb?" sahut Ryo.
"Yahh lo naik dong yo ke lantai dua terus lo terjun ke halaman rumah lo,pasti lo liat gue." jawab Raffa asal.
"Syeeettttt ngeri amat ide lo Behb,pengen banget sih lo liat gue jadi makhluk halus.Mana ahhhh ga ada lo di rumah,apa malah gue yang ga ada di rumah ya?"
"Whahaha sorry Behb lupa gw kalo lagi di rumah tetangga sebelah," Ryo yang masih ngakak langsung lari kecil balik ke rumahnya.
"Kebiasaan,buruan lo kesini." Raffa sedikit kesal dibuatnya.
Tak lama Ryo sudah menampakan batang hidungnya.Tanpa basa basi Ryo berlari dan langsung memeluk erat Raffa dari depan sambil bergelantungan.Ryo mirip bocah yang di gendong Ibunya.
"Bibeehhhhhbbbb akhirnya gw bisa ketemu lo lagi," Ryo bagai bocah di kasih permen satu karung terlihat begitu bahagia.
"Yo,gila lo lepas berat tau woyyy," Raffa coba menahan untuk tidak goyah dan jatuh.
"Hadeuhhhh gak romantis lo ahhh,dah lama gak ketemu,lamaan kek peluknya," Sambil terus merangkul pundak sahabatnya ini Ryo mengajak Raffa masuk ke dalam rumahnya.
"Assalammuallaikum." ucap Raffa.
"Waalaikumsallam Behb," jawab Ryo terkekeh.
"Duduk Behb, gw panggil Bunda Ratu dulu,"
Ryo pun bergegas masuk ke ruangan tengah.
"Wahai Bunda Ratu dimanakah kau berada,hamba membawa kejutan untuk Bunda Ratu.Sudikah Bunda Ratu meyisihkan sedikit waktu untuk menemui tamu spesial yang telah menunggu didepan," Ryo pun membungkuk di depan bundanya.
"Apa sihh Ryo,kamu nihh aneh aneh aja,emang ada siapa sih Sayang," ucap Mami Ryo.
"Mami looking alone bae lah monggo di payun."
"Duhhh ni anak makin aneh aja," jawab Mami Ryo.
Seraya menuju ruang tamu dimana Raffa sudah duduk dengan santainya.
Melihat Maminya Ryo,Raffa langsung mengucapkan salam.
"Assalammualaikum Tante."
"Waalaikumsallam,ehhh Raffa lama gak ketemu kamu makin tinggi n ganteng aja,apa kabar kamu Nak?"
Raffa langsung mengecup punggung tangan Mami Ryo dengan sopan.
"Langsung lupa sama anaknya yang juga ganteng,yang terkenal ampe ke luar angkasa," dengus Ryo memasang wajah cemberut.Lalu menghempaskan badannya di kursi sebelah Raffa.
"Aduhhhh anak Mami pake cemburu segala," Seru Mami tersenyum.
"Kabar baik Tante,alhamdulillah keluarga di rumah juga kabarnya baik," ucap Raffa mendahului
"Alhamdulillah,syukur kalo semuanya baik-baik saja.Ohh ya sudah siap buat kuliah di sini Nak?" ucap Mami Ryo.
"Insyaallah siap Tante,do'ain lancar ya Tante." jawab Raffa.
"Pasti Mami do'ain kalian berdua sukses,terutama kamu Ryo semoga benar-benar serius menjalani masa kuliah ini,jangan main-main loh."
"Iya Bunda Ratu,kan bareng Raffa makanya Ryo bakal semangat."
"Ya sudah Ryo sama Raffa ke atas dulu ya Mam,biar Bibehb akoh bisa istirahat," seru Ryo sambil cekikikan.
Sedangkan Raffa cuma garuk garuk kepala gak gatal lihat tingkah sahabatnya itu.
"Baiklah kalo begitu,selamat istirahat ya,kalo mau apa-apa ambil sendiri jangan malu-malu,anggap rumah sendiri ya," ucap Mami Ryo.
Di dalam kamar Ryo setelah setelah Raffa melaksanakan shalat Maghrib.Ia pun membaringkan tubuhnya melepas lelah setelah perjalanan yang cukup jauh.
"Mau nginep gak lo disini?" tanya Ryo
"Kayanya kaga yo,masih banyak yang perlu gue beresin di rumah sini."
"Hmmmmmmhhhhh gak seru lo ahhh,kenapa gak tinggal bareng gue aja sih disini,amami juga pasti seneng ada lo disini," dengus Ryo.
"Enggaklah Yo ga enak gw,lagian nantikan lo tau sendiri rencana gue soal buka Coffee Shop di rumah gue itu."
"Iya tau gue,ya sudah lah kalo gitu.
Besok lo ada acara gak,gimana kalo besok kita cari perlengkapan dan alat tulis buat persiapan kuliah,ok gak?"
"Ya ok sih, gue tunggu di rumah gue aja lah ya,tapi kalo mau otw lo call gue dulu," sahut Raffa.
"Siiippppppp Behb," Ucap Ryo sambil menempelkan dua jempolnya tepat di wajah Raffa.Akhirnya merekapun terlibat pergumulan penuh canda dan tawa,hingga malampun tak terasa sudah semakin larut.
[[ BersambunG ]]
Masih di dalam kamar Ryo terlihat dua sahabat ini masih asyik bermain playstation.Hingga satu teriakan pendek Raffa mulai menghentikan semuanya.
"Akhhhh sialan,gara-gara lo ngajak main game jadi kemalemankan gue,dah mau jam10 lagi."
"Halahhh alibi kemaleman,kalah bilang aja boss,lagian belom terlalu malam juga bencong aja pulang subuh gak pernah ngeluh," ucap Ryo meledek
"Tengil lo,justru gue bukan bencong makanya gak pulang subuh," sahut Raffa tidak mau kalah
"Hehe mau gue anter gak Behb?" tawar Ryo.
"Emang lo berani pulang sendiri nanti?" ucap Raffa sambil menaik turunkan alisnya.
"Jelassslahhhh lo kira gw lemahhh,ya pasti gak beranilah makanya lo temenin juga gue balik,jadi adilkan gue anter lo,trus lo anter gue,fix aman adil dan damai,"
Ucap Ryo mengusap hidungnya seraya pasang muka sok gagah.
"Aman adil dan damai pala lo di getok thanos,kapan kelarnya kuya mesti bolak balik gak jelas kaya gitu."
"Haha ya udah hati hati di jalan Behb,gue anter ke depan."
Sesaat Raffa dan Ryo pun sudah berada di depan rumah.
"Ya udah Ryo gue pamit dulu,salam sama Mami n Papi lo bilangin maaf gak sempet pamit ke mereka."
"Ok hati-hati ya,kabarin gue kalo dah nyampe rumah lo."
Raffa pun mengangguk dan langsung menjalankan motornya meninggalkan Ryo yang masih merasa rindu akan sahabatnya itu.
Dalam perjalanan Raffa memutuskan mengambil jalan pintas.
Hingga di suatu tempat sepi karena itu merupakan jalan perumahan penduduk yang hanya cukup untuk dilewati satu mobil.
Didepan Raffa melihat seorang pemuda tengah di keroyok tiga orang dengan bermacam senjata.
Saat satu pengeroyok menyerang dari arah belakang.
Sontak Raffa menghentikan motornya di posisi agak di tengah jalan.Seraya melepaskan tas yang di gendongnya,lalu melemparkan tasnya itu ke arah si pengeroyok.
"Buuuggghhh."
Tas mendarat tepat di wajah kanan si pengeroyok yang tadi siap mengayunkan goloknya.Insting menolong Raffa lebih besar dari rasa takutnya.
Belum sempat si pengeroyok bersiap, Raffa meraih tangannya dengan cepat lalu melakukan gerakan patahan.
"Aaakkkhhhhhh,"
pekik si pengeroyok
dan senjatanya pun terlepas.Tidak berhenti disitu Raffa segera melakukan kuncian ke belakang,di susul satu tendangan ke arah pinggang.Membuat si pengeroyok jatuh bergulingan.
Pengeroyok sempat tertegun di buatnya.Melihat lawannya bertambah
dimana Raffa yang sudah memegang golok membuat pengeroyok kehilangan nyalinya.Senjata mereka kalah besar karena satu orang hanya memegang pisau lipat dan yang satu hanya memegang pentungan pendek semacam Riot Baton.
"Cabut cabuttttt men," Perintah salah satu pengeroyok, di ikuti dua temannya yang sama merasa ciut ambil langkah seribu.Mereka pun kabur dengaan dua sepeda motornya.
"Jangan kabur lo," saat hendak mengejar,gerakannya di tahan oleh seseorang yang ia tolong.
"Gak perlu lo kejar, lagian gue gak butuh bantuan lo kalo cuma ngadepin curut model begitu," dengan dinginnya.
"Satu yang lo harus inget, gak nyari masalah lebih besar salah satu jalan terbaik untuk selamat." ucap pria tersebut.
Raffa langsung tertegun di buatnya..
Setelah terdiam beberapa saat.Akhirnya ia memberanikan diri membuka mulutnya.
"Maaf Bang saya gak bermaksud begitu,saya reflek ngeliat Abang di keroyok," Ucap Raffa.
Pria itu hanya diam dan berjalan menuju motornya,tapi tiba-tiba si pria tersebut jatuh dengan menumpu pada lutut dan satu kaki terlipat,dengan tangan memegang pinggang sebelah kirinya.
"Astagfirullah Bang,Abang gak apa apa?"
"Abang berdarah Bang,saya antar ke Rumah Sakit Bang," seru Raffa "Sepertinya salah satu pengeroyok berhasil melukainya." gumannya dalam hatinya.
Dari arah lain muncul dua orang sepertinya warga sekitar yang baru mencari makanan.Raffa pun segera meminta bantuan salah satu warga itu untuk mengantarnya ke rumah sakit terdekat.Itupun setelah melalui perdebatan panjang,karena pria itu tetap menolak di bawa ke R.S.
"Terimakasih Pak,ini buat ganti ongkos pulang Pak,biar saya sendiri yang bawa abang ini ke dalam."
"Gak usah gak apa, lagian rumah saya gak jauh bisa jalan kaki kok,saya pamit dulu ya,Assalammuallaikum."
"Waalaikumsallam," jawab Raffa,sambil menghela nafas ia pun bergegas membawa pria tersebut ke ruang IGD untuk mendapatkan perawatan.
Setelah semua selesai Raffa pun masuk ke ruangan.Ia sudah mendapatkan penjelasan juga obat yang di resepkan Dokter tersebut.
"Permisi Bang ini obatnya,kata Dokter Abang akan baik-baik saja,tidak fatal hanya memang perlu istirahat dan jangan dulu banyak bergerak," ucap Raffa.
Pria itu hanya mendecih lalu berkata.
"Luka gini doang,bukan masalah besar dan gak usah lo khawatir sama gue,sebaiknya lo pulang sebentar lagi orang-orang gue bakal datang."
Tidak mau lagi berdebat Raffa pun hanya bisa menghela nafas panjang dan beranjak ke luar.
"Ya sudah Bang saya pamit,semoga lekas sembuh Assalamualaikum."
"Tunggu,siapa nama lo."
"Saya Raffa Alfajrian Bang."
"Hemmmmm bakal gue inget nama lo."
Raffa hanya tersenyum lalu melanjutkan langkahnya.Belum jauh ia melangkah Raffa berpapasan dengan tiga orang berpakaian khas pemotor dengan rompi bermotif sama dengan tulisan besar.Raffa masih dapat membacanya.
"The Street Runner," ucap Raffa pelan.
"Mungkin itu orang yang dimaksud,ahhh sudahlah sebaiknya gue pulang,bener benar sudah larut malam ini."
Raffa dengan segera meninggalkan Rumah Sakit menuju rumahnya yang memang jaraknya tidak terlalu jauh.
"Akhirnya kamarku idamanku."
Dengan langkah gontai ia pun membereskan tas dan bawaannya,menyimpannya ke dalam lemari.Raffa segera merebahkan tubuh lelahnya dan memejamkan mata.Tak lama Raffa sudah tertidur pulas.............
Kesadaran Raffa mulai terkumpul,sesaat setelah samar-samar mendengar adzan subuh.Setelah melaksanakan kewajibannya,Raffa memutuskan untuk berolahraga.
Lari pagi sekalian mencari sarapan cuma itu yang di pikirkannya.Karena peralatan juga perabotan banyak yang belum ia bereskan.Termasuk perlengkapan dapur.
Setelah beberapa kali terlihat sibuk dengan kegiatan di rumahnya Raffa pun memutuskan untuk segera membersihkan badannya.Setelah selesai berpakaian dan menyeduh secangkir kopi instan.beruntung teko listriknya masih berfungsi baik,membuatnya tidak kesulitan untuk membuat air panas.
Di temani secangkir kopi Raffa menerawang setiap sudut ruangan,sepertinya hanya tinggal beberapa penyesuaian dan finishing tempat ini bakal siap jadi sebuah Coffee Shop ataupun Cafe.Raffa semakin tenggelam hingga tanpa sadar ia terbuai dalam lamunannya ....hingga teringat akan Alm Ayahnya ....
Raffa cukup beruntung punya rumah peninggalan Ayahnya.Sebelum meninggal karena sakit keras saat ia masih kelas empat SD Ibu pernah bercerita keluarganya punya rencana pindah ke Ibu Kota karena Ayahnya harus mutasi untuk memenuhi permintaan kantor pusat.Rasa sedihnya pun tidak pernah berkurang ia sangat merindukan sosok Ayahnya.
"Tenggggg nenggg nengggg ninngg,"
(anggap nada dering ponsel)
membuyarkan lamunannya ketika seseorang menghubunginya.
📱"Hallo."
📱"Hallo Behb hari ini kita jadi jalankan,sekalian cuci mata lahh."
📱"Iyyaaaa Yo." suara Raffa sedikit bergetar.
📱"Napa lo,kok lesu gitu,ga pantes woyyy."
📱"Ehh yo,ga apa-apa gue baik-baik aja,gimana Yo?"
📱"Bentar lagi gue kesitu Behb,lo shareloc ya takut nyasar hehe."
📱"Iya gw tunggu,nanti gue share."
📱"Mantaappppp gue jalan sekarang,tungguin."
Telepon pun terputus.Raffa segera beranjak ke kamarnya untuk siap-siap
celana jeans blue black plus tshirt putih ditambah kemeja flanel hitam terlipat di bawah siku dengan sepatu sneakers putih.
Selang beberapa lama.
"Tiinnnn tinnnnnn," Ryo memberikan isyarat kalo dia sudah sampai,belum sempat keluar mobil.Raffa sudah beranjak mendekatinya.Ryo menurunkan kaca mobilnya,seraya berkata.
"Wiiidihhhhhhh mau kemana Bang,cakep amat kaya mau nyari jodoh." goda Ryo
"Berisik lo,ni biar lo ga malu aja bawa gue," sahut Raffa sambil merapikan rambutnya yang memang sudah panjang sepipi.
"Ga pake lama,lets go masuk."
"Allright.....lo keluarin mobilnya dulu,sekalian gue tutup pagernya."
Akhirnya kedua sahabat inipun berangkat ke arah pusat kota..............
[[ bersambung......jangan kemana mana ya gess ikutin terus perjalanan mereka ]] 😁😁😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!