Sore hari selepas jam kuliah,penuh semangat Raffa bersiap mengikuti kegiatan kemahasiswaan.Sesuai dengan hobbynya di bidang musik dan olahraga,Raffa memilih basket sebagai pilihannya.Untuk musik dia masih ragu,karena basket selalu menjadi nomor satu buatnya.
Setelah beberapa pengarahan,sebagai perkenalan diadakan pertandingan eksibisi,bertujuan untuk mengetahui kemampuan para anggota baru.
Pertandingan 1x20menit di bagi untuk beberapa tim,karena banyaknya peminat.Junior lawan Senior pun di mulai.
Hingga tiba akhirnya tim Raffa melawan tim senior pun tiba.
Pertandingan berjalan cukup seru,walau cuma pertandingan pemanansan,aura persaingan terlihat begitu ketat.
Raffa terlihat pamain yang begitu menonjol,layaknya seorang kapten tim.Sesekali terlihat memberi arahan dan kode strategi kepada teman timnya.Namun begitu Raffa tidak terlihat egois,ia lebih mengutaman teamwork.Raffa hanya sesekali melakukan shoot atau drive cepat kedalam basket.
Beberapa orang yang menonton di buat kagum oleh permainan Raffa,tapi tidak sedikit juga yang gusar terutama para senior yang merasa geram ingin adu kehebatan.
Disatu moment terlihat Raffa sedang menguasai bola,dengan gerakan fake pass dilanjut fake step Raffa dengan cepat melakukan drive di akhiri spin move ke kanan menghindari pemain defend lawan,di akhiri gerakan Switch hand layup..
"Gerakan bagus bro." salah satu teman tim memuji.
"Biasa aja koq,masih harus banyak belajar." Ucap Raffa merendah
Tak ayal kejadian itu membuat riuh seiisi lapangan,siulan dan teriakanpun bersahutan.
"Boleh juga tuh bocah baru"
"Kayanya bakal ada saingan nih si Leon sama si Revan." Ucap salah satu senior.
"Masih jauh levelnya ma gue,masih terlalu hijau buat lawan gue." Ketus Revan.
Sementara Leon hanya terdiam dingin dengan mata tajam terus menatap ke arah Raffa
Di salah satu bangku penonton sepasang mata terus memandang Raffa dengan serius.Mata gadis cantik itu hanya sesekali berkedip tanda dia begitu serius.
"Wahhh si Al jago juga ya," ucap Luna
Aurel masih terdiam.
"Hey Aurel," seru Luna
"Ehhhh iya apaan Lun,gak usah teriak juga kali." Ketus Aurel
"Lagian lu diem mulu,serius amat sihh nontonnya,si Al jago ya dah gitu cakep lagi." Goda Luna
"Dihhhh halu lo,biasa aja," jawab Aurel dingin.
Aurel memang suka sekali menonton pertandingan olahraga terutama basket.
"Emmmmmm biasa aja ya,terus yang luar biasa siapa dong Aurel Anastacya Adrean," Luna mengedipkan matanya berusaha menggoda.
"Malesin," Aurel cuma memutar bola matanya seraya membuang mukanya.
"Hihihi Aurel Aurel," Luna cekikikan.Namun tidak lama Luna di kagetkan seseorang yang menepuk pundaknya.
"Hai cantik ketemu lagi, hai juga Rel,belum pada pulang?" sapa Ryo dengan senyum.
"Ihhhh sentuh sentuh awas lo tar naksir berat" Sahut Luna.
"Wahhh kalo gitu sentuh lagi deh,biar makin naksir, aa Ryo ga keberatan kok kalo sama Luna," ucap Ryo dengan nada menggoda.
"Ihhhh Ryo apaan sihh,ga jelas bgt,"
balas Luna sambil memukul Ryo dengan tasnya.
"Jauh jauh sana ihhh," seru Luna dengan menjulurkan lidahnya malah terlihat lucu.
"Hehe" Ryo cuma cekikikan sambil menahan rasa gemesnya.
"Cihhh males banget," seru Aurel dengan dingin,tak mengacuhkan Ryo.
Sementara pertandingan Raffa telah selesai dengan kekalahan timnya dengan skore tidak terlalu jauh.Namun penampilan Raffa sudah sangat mencuri perhatian.
"Ok tim selanjutnya silahkan siap siap." Ucap pelatih.
Seraya bertepuk tangan sebagi tanda penghormatan setelah pertandingan.
Raffa pun keluar lapangan dan duduk dengan meluruskan kakinya.
"Al" Panggil Ryo dari arah belakang.
"Ehhhh Yo,masih disini lo?" Sahut Raffa seraya menuju tempat Ryo.ia sedikit terkejut karena disitupun ada Luna juga Aurel.
"Hy Lun, Non," Sapa Raffa sopan dan masih takut Aurel marah ia belum berani memanggil dengan namanya.
"Hy Al," Hanya Luna yang mau menjawab sedangkan Aurel terus dingin memandang ke arah lain.
Raffa hanya tersenyum tidak mau di ambil hati.
Sementara di area lapangan,sadar idola baru kampus ada di sana,beberapa orang sudah mulai sibuk caper pada Aurel.
"Emhh emhh gesit juga tu anak baru,hati hati Artis kampus di gebet duluan tuh " Ucap salah seorang senior.
"Wahhh saingan Leon episode dua kalo itu sih haha," Ledek senior yang lain
"Hahaha basket dan pacarku di gebet bocah,jangan lupa bisa kalian tonton di FTV nanti malam." Ucap yang lain lagi
"Berisik lo pada,dia bakal jadi cewe gw,liat aja nanti," Leon yg kesal segera beranjak menuju Aurel berada.
Tanpa malu Leon langsung duduk di sebelah Aurel.
"Hy" Ucap leon menyapa.seraya melirik Raffa dengan tatapan tajam.
Aurel yang sedikit kaget,tapi anehnya Aurel langsung tersenyum.Seperti orang baru mendapat inspirasi.
Leon seorang pribadi yang dominan,seorang kapten tim basket.Selain memiliki wajah tampan keturunan,berasal dari keluarga kaya raya.Orangtuanya pun sangat berpengaruh di lingkungan kampus tersebut.
"Hy juga Kak." Bales Aurel
merasa mendapat respon,Leon merasa menang.Tersenyum masam ke arah Raffa.
Merasa di perhatikan Raffa hanya tersenyum.Toh dia seniornya yang harus di hormati.
Berbeda dengan Raffa,Ryo mulai menampakan ketidak sukaanya.Membuang nafasnya keras.
"Heehhh.....racun tikus." Ucap Ryo
"Ngomong apaan lu," Leon menatap Ryo dengan tajam.
"Kaga gue cuma mau basmi tikus d rumah." Seru Ryo santai
Raffa menatap Ryo dan menggeleng pendek,sebagai tanda untuk Ryo gak cari masalah.
Leon melanjutkan obrolannya dengan Aurel.
"Ehh iya gue Leon,nama lo siapa?" Sambil mengulurkan tangannya.
"Aurel Kak salam kenal,yang ini temen ku Luna," Seraya membalas uluran tangan Leon
"Mmm saya Luna Kak,salam kenal." sebelum tangan Luna membalas.
dengan cepat Ryo bergerak dan menggenggam mesra tangan Luna dengan posisi berlutut.
"Luna cantik pegang tangan aa Ryo aja ya,gak boleh yang lain,aa Ryo juga ga akan pegang cewe lain, hanya ada Lunanya Ryo," dengan senyum terindahnya Ryo menggoda
Mendengar kata kata indah Ryo,jantung Luna pun berdegup cukup kencang hingga tak terasa pipinya sudah merah merona.Ingin sekali menyembunyikannya entah dengan berlari sejauh mungkin ataupun terbang jauh menuju awan.Tapi karena itu gak mungkin Luna mengulurkan tangan satunya ke arah wajah Ryo,ternyata.
"Awww awww aduhh,sakit ihhh lepasin,Luna Luna lepas dong cantik," Ryo mengaduh takala Luna menarik telinganya cukup keras.
"Rasain tuh akibatnya kalo ngomong asal, hi hi hi," Ucap Luna cekikikan
"Duhh sama calon imamnya kok gak ada mesra mesranya sih." Celetuk Ryo
"Adddddaaaaawwwwwwwwwwww," Ryo pun menjerit ketika satu cubitan level tujuh mendarat di tangannya.
Raffa yang tidak tahan langsung tertawa dengan puasnya.Sedangkan Aurel dan Leon hanya melongo melihat tingkah Ryo.
Memecah moment tersebut Raffa berpamitan.
"Sorry ya gue ada perlu,pamit dulu sebentar,yu Yo biasa dah deket waktunya." Raffa menepuk bahu Ryo lalu beranjak mengambil tas nya.
"Ayo semua duluan ya,Luna aa ke belakang dulu ya." Lalu Ryo menyusul Raffa.
Sepeninggal duo R.R,obrolan mereka bertiga berubah menjadi sedikit dingin.Terlihat hanya Leon sendiri yang antusias.
"Mumpung rehat maghrib,ada yang mau makan atau minum." Tawar Leon.
"Ehh gak usah Kak,jangan ngerepotin." Sahut Aurel mulai merasa gusar.
"Ohh iya Aurel kapan kapan bolehkan gue ajak jalan,diner or nonton,gimana mau kan?" Leon mulai semakin intens
"Emhh gimana nanti ya,gak janji juga bisa enggaknya Kak,takutnya sekarang sekarang sibuk." Sahut Aurel makin datar
Luna yang memperhatikannya merasa heran.Temannya itu cepet banget berubah suasana hatinya.
"Aneh banget si Aurel,kaya bunglon cepet berubah ubah moodnya,apa mungkin karena Raffa ya,tapi dia kaya benci juga,bingung?" guman Luna dalam hatinya.
Setelah beberapa waktu Raffa dan Ryo telah kembali ke lapangan.Aurel Luna dan Leon masih terlihat mengobrol.
Raffa setelah menyimpan tasnya kembali ke lapangan dan berlatih.
Sementara Ryo kembali ketempat dimana ada Luna dan Aurel...
"Prrrrriiiiiiiittttttttt" pelatih memberikan kode untuk semua berkumpul.
Semua anggota tim'pun berkumpul.Termasuk kapten tim Leon.
"Hey Luna gak kangen kan?" Ucap Ryo asal.
"Nggak......ehhhh kangen deng." Dengan tatapan manjanya.
"yang bener nihhh." Ryo berbunga.
"Iya bener,kangen pengen itu," Ucap Luna makin menggoda.
"Pengen apa sihh aa Ryo bakal kasih apapun untuk Luna seorang."
"Pengen.....ini!" Luna pun kembali mencubit pinggang Ryo sambil tertawa.
"Aduhhhhhhhhh sakiiiiitttttt ahhhhh awwwww ampun Luna cantik,baik,bagai bidadari turun dari genteng," Bukannya di lepas cubitan Luna makin keras.
"berrissiiiikkkkkkkkkkkkk," teriak Aurel yang kesal karena tingkah dua orang yang asik sendiri.Aurel merasa jadi nyamuk.
Semua orang otomatis menatap ke arah Aurel.Sadar akan hal itu,dengan kesal ia segera berlalu dan meninggalkan Hall olahraga menuju parkiran.Luna pun menyusul temannya itu.Setelah berpamitan pada Ryo.
Sementara setelah pengumuman dari pelatih.Hasil seleksi pemain baru telah di putuskan.Raffa sendiri masuk tim utama walau statusnya masih cadangan.Yang tidak lolos masuk tim b.
dan tak lama kegiatan latihan hari ini berakhir.
Setelah berganti pakaian Raffa bersama Ryo pun bersiap pulang.
"Lo gak ikut kegiatan Yo?"
"Masuk tim futsal sihh kayanya."
"Ohhhh temen lo yang mau bantu soal Coffee Shop gimana?" tanya Raffa
"Aman tinggal kapan lo mau mulai aja."
"Dah siap sih tinggal ngobrol buat konsep sama teknisnya aja,biar sama sama enak mesti ada meeting semua yang terlibat." Jelas Raffa
"Haha meeting,gaya lo kaya CEO di buku buku hidayah." Balas Ryo
"Ngaco lu, dah ahh yu pulang," Ajak Raffa
"Gak mau bareng Behb,motor lo biar taro di sini aja jadi Satpam kampus," Ryo terkekeh
"Rese lo,yu ahhh gue duluan Yo." Balas Raffa
Akhirnya mereka pun meninggalkan kampus dengan perasaan yang berwarna...............
[[Bersambung]]
ikuti terus kelanjutannya gess 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments