Arcella gadis cantik nan ceria yang baru berusia 15tahun.Masih sedikit manja mungkin wajar sebagai seorang bungsu.Cella panggilannya terbiasa dengan perhatian dan kasih sayang keluarganya,namun sudah lama ia merasa kesepian.
Ketika orang tuanya di sibukan oleh pekerjaannya,harapan perhatian dari kakak kakaknya pun sudah tidak ia dapatkan.Mengenal Raffa mebuat Cella seperti mendapatkan apa yang dia butuhkan selama ini.Memiliki seseorang yang memberinya perhatian.
"Semangat amat Cell kaya baru melihat dunia luar aja" Ucap Raffa menggoda.
"Iya dong semangat sekarangkan ada Kak Al yang nemenin jadi gak sendirian lagi,Kak Drian sama Kak Aurel dah gak peduli,tiap Cella ada apa apa selalu gak mau" Ucap Cella datar.
Raffa langsung mengusap usap puncak kepala gadis itu penuh perhatian.
"Ya udah Cella jangan ngambek sama mereka ya,mungkin mereka belum punya waktu,Kak Al minta Cella tetap baik sama mereka.Lagian sekarang kan ada Kakak jadi jangan ngambek-ngambek lagi" Dengan kedua tangannya Raffa menarik kedua pipi Cella hingga bibirnya tertarik membentuk senyum yang lebar.
"Ihhhh Kakak apaan sihh gak usah di tarik juga kali,tar gak balik lagi gimana" Seru Cella memukul mukul bahu Raffa dengan manja.
Raffa yang melihat Cella,hanya tertawa.Melihat gadis itu kembali ceria.
"Yu Kak kita cari buku dulu" 😊 Cella yang seakan tidak lagi sungkan,langsung mengaitkan tangannya pada lengan Raffa.
Raffa hanya tersenyum melihat tingkah Cella,ia merasa Cella bagai adiknya sendiri yang harus di jaga.
Merekapun berjalan bergandengan menuju toko buku yang berada di lantai 4.
Sementara di rumah Raffa,Ryo juga Ferdy terlihat sedang santai.Semua barang yang di kirim sudah tersusun dengan rapi.
"Habis ini lo mau kemana Fer?" Tanya Ryo.
"Paling nanti mau jemput Siska buat ketemu sama si Boss,secara ya sekalian perkenalan dengan tempat ini dan si Boss.Mungkin sore nanti" Jawab Ferdy.
"Gak salah gue percaya sama lo Fer,gesit lo kaya angkot nyari setoran hehe" Lanjut Ryo tertawa ringan.
"Sue lo keren gini di samainnya sama angkot kerenan dikit kek" Jawab Ferdy malas.
"Iya deh iya lo itu ibarat mobil keren dengan nomor M12 yang depan belakang ada tulisan via terminal,top banget pokonya" Ryo sambil angkat satu jempolnya.
"Biadab lo tuh, masih satu spesies itu mahh dodol.Rese lo" Bales Ferdy tertawa.
"Fer lo mau keluar cari makan gak bareng yuk sekalian nyusul si Al" Tawar Ryo.
"Gak usah deh kan gue harus ke tempat Siska,kalo ikut malah ke sorean"
"Ya udah mau gue pesenin makanan gak,lagian gue liat lo betah di sini" Sambil berucap Ryo langsung sibuk dengan ponselnya.
"Gak usah Yo nanti sekalian balik aja gue"
"Ya udah gue cabut dulu kalo gitu,makanan lo udah gue pesenin.Bentar lagi datang and woles free" Ucap Ryo seraya meninggalkan Ferdy.
"Makanan apaan Yo,tau gratis mending gue pilih-pilih dulu" Balas Ferdy tersenyum smirk.
Sebelum keluar Ryo pun sedikit mengeraskan suaranya.
"Nasi liwet komplit buat tiga orang di tambah air mineral dan lemon tea dingin" Setelah berkata Ryo langsung ngacir.
"Oyyyyyy dasar anak tuyul,serius lo,ehhh malah kabur lagi.Kalo bener siapa yang mau ngabisin.Dikira perut gw gentong" guman Ferdy kesal sendiri.
Kembali ke kediaman keluarga Adrean.Aurel yang tampak sudah terlihat rapi plus make up minimalis,tetap cukup membuatnya tampil cantik maximal.
"Girls jalan yuk,sekalian cari makan di luar.Bosen di kamar mulu.Ajak Aurel pada dua sahabatnya.
"Boleh aja sih" Jawab Mitha
"Aku sih yes" Ucap Luna menirukan juri pencarian bakat.
"Ya udahhh ayo jangan diem mulu" Ucap Aurel yang sudah bergegas turun.
Dengan menggunakan mobil Aurel akhirnya mereka bertiga pun pergi.
Sementara Cella masih terlihat serius memilih buku yang ia perlukan.Raffa sendiri mengikutinya dengan antusias.
"Sudah dapat bukunya Cell,mau Kakak bantu cari gak?" Tanya Raffa.
"Udah sih kak" Balas Cella menunjukan buku belajar piano dan keyboard.
"Gak sekalian buku belajar gitar juga.Kemaren Kakak liat kamu lagi main gitar Cell" Ucap Raffa seraya meletakan bukunya di tangan Cella, yang tengah memegang buku dengan kedua tangannya.
Tiba tiba muncul ide jahilnya,Raffa pun terus menaruh buku di tangan Cella.
"Nahh ini bagus,ini,ini ,ini juga" Seru Raffa hingga tangan Cella penuh dengan buku yang hampir menutupi wajahnya.
"Ihhhh Kakak ngapain sih,ini berat.Kakak mau nyiksa Cella ya?" Keluh Cella sambil menahan buku yang terasa makin berat.
"Hihi ya udah Kakak ke toilet dulu ya Cell,tunggu ya" Raffa terkekeh sambil berlalu.
"Ihhh si Kakak nyebelin,mana berat lagi ini,aduhhh duhhh" Cella yang tidak kuat lagi membuat buku di tangannya terlepas jatuh berserakan.
Cella yang kesal lalu mencoba membereskannya.
Raffa yang memang tidak beranjak,mengendap endap ke arah belakang Cella.Dengan suara yang di beratkan ia pun menegurnya.
"Maaf Mba cantik mau saya bantu?" Ucap Raffa dengan suara berat juga ngbass.
"Gak usah om,saya masih bisa sendiri kok" Jawab Cella tanpa melihatnya.
"Gak apa apa,saya bantu ya" Raffa bergegas membantu Cella.
Saat Cella dengan jelas melihat wajahnya rasa kesal juga geli bercampur menjadi satu.
"Ihhhhhh Kak Al bener bener nyebeliiinnnnnn" Dengan gemas satu cubitan mendarat manis di pinggang Raffa.
"Aawwwww ampun Cella,maaf Om hanya bercanda,aduhhh ampun" Raffa hanya meringis.
Setelah selesai Cella lalu meninggalkan Raffa dengan wajah di tekuk,namun di hatinya ia ingin sekali tertawa geli.
Raffa sendiri tersenyum melihat tingkah cella.
Saat ponselnya berdering Raffa segera menerima panggilan tersebut.
📱"Hallo"
📱"Oyy Behb masih di SCM gak lo?
📱"Masih ni lagi nyari buku"
📱"Cakep gue dah deket,tar gue call lagi" Ucap Ryo lalu menutup panggilannya.
Setelah Cella membeli beberapa buku yang ia perlukan mereka berdua kembali berjalan menikmati ramainya pusat perbelanjaan tersebut.Beberapa tempat mereka kunjungi walau hanya sekedar melihat lihat.
Setelah membeli beberapa minuman mereka kembali berjalan dengan Cella menggandeng lengan Raffa dengan posesif.
"Kak ke game center yuk?" Tanpa menunggu jawaban.Cella menarik Raffa untuk mengikutinya.Raffa hanya menuruti dengan penuh semangat.
Penuh canda tawa mereka mencoba beberapa permainan.Sampai di permain dance Raffa menolak bermain karena bukan keahliannya.
Di sisi lain yang tidak jauh Aurel dan dua sahabatnya nampak keluar dari salah satu cosmetics store.Dunia memang sempit tanpa mereka sadari,mereka berada di mall yang sama dengan Raffa juga Cella
"Kemana lagi nih?" Ucap Luna bersemangat.
"Jalan dulu aja lah,sambil cuci mata" Balas Mitha
"Gak salah cuci mata Mith,bukannya lo gak doyan laki" Lanjut Aurel meledek.
"Deuhhh sekata kata,biar gw tomboy tapi 100% normal lah" Balas Mitha tidak mau kalah.
Saat Luna menjauhkan pandangannya ke arah lain ia menangkap orang yang di kenalnya.
"Al , Cella" Seru Luna sedikit tertahan.Lalu menajamkan pandangannya.
"Apaan Lun" Mitha mengikuti arah pandangan Luna.
Aurel yang menyadari juga melihat Raffa dan Cella langsung menarik kedua sahabatnya sedikit bersembunnyi memanfatkan salah satu pilar bangunan.
Mereka bertiga menjadi saksi bagaimana Cella begitu bersenang senang dengan Raffa yang setia menemani gadis itu bermain.Raffa terlihat sesekali memberi minuman yang ia pegang padanya,memberikan tissue untuk sekedar mengusap keringatnya.
Kehangatan keduanya membuat Aurel begitu merasa kesal.
Wajah cantiknya terlihat memerah
Luna dan Mitha yang menyadarinya hanya terdiam was was.
Momen kejutan lain berlanjut ketika seseorang mendekati ke arah Raffa dan Cella.Terutama Luna keterkejutannya begitu berlebih saat pemuda yang selalu membuat jantungnya berolahraga berada tidak jauh dengannya.Binar mata Luna terpancar,wajah merona senyumpun tersimpul sempurna.
"Heyyyy ketemu juga lo" Seru Ryo.
"Ehhh baru nyampe lo" Balas Raffa,seraya menyambut tangan Ryo lalu menempelkan sebelah bahunya.
"Wihhh seru ni main dance" Ucap ryo pada Cella.
Cella yang masih fokus bermain hanya membalas dengan senyuman.
Tidak begitu lama permainan Cella berakhir dengan mendapat skor yang cukup tinggi.
"Hebat juga kamu de,tos dong" Ucap Raffa seraya menyodorkan air mineral padanya.
"Ohh iya ini temen Kakak kenalin Ryo"
"Salam kenal ya,saya Ryo"
"Ehh iya kak,namaku Cella"
"Cella ya,kok mirip Aurel ya? Cuma lebih muda" Ryo memperhatikan Cella dari atas sampai ke bawah.
"Ihhh Kakak sa ae,namanya juga satu pabrik" Balas Cella geli.
Ryo dan Raffa pun tertawa berbarengan.
"Ya udah cari makan yuk,sambil sekalian istirahat" Ucap Raffa yang di balas anggukan Cella.Lalu
Cella pun kembali merangkul tangan Raffa sambil berjalan.
"Eh nih tissuenya masih keringetan tuh,tar aceemmm lagi" Goda Raffa.
Cella membalas dengan memukul bahu Raffa.Cella mengusap wajahnya juga lehernya,dengan satu tangan tetap menggandeng Raffa tidak mau lepas.
"Makasih ya Kak udah mau nemenin,Cella seneng banget"
"Iya sama-sama Cella,Kakak juga seneng kok nemenin kamu" Balas Raffa tulus.
"Telepon Luna ahh,biar pasangan juga" Guman Ryo.
Di lain sisi,Luna yang menerima panggilan Ryo tidak tahu harus bagaimana.
"Ponsel lo tuh teriak mulu" Seru Mitha
"Ehhh iya gak apa apa gak terlalu penting kok" Balas Luna gugup.Saat ponselnya behenti berdering.Satu notifikasi pesan menyusulnya.Luna memeriksa dengan tanpa mengeluarkan ponsel dari tasnya.
📨"Hy cantik lagi dimana?"
📨"Lagi jalan sama Aurel ,Ryo" Luna membalasnya tanpa bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
"Ngapain sih pake di umpetin segala Lun" Sindir Mitha.
Dengan wajah yang terlihat kesal Aurel mengeluarkan nafasnya dengan kuat.
"Udah dehhh ahhhhh,ga jelas banget kita di sini,yu nyari makan" Aurel berusaha bersikap biasa.
"Kita ke Resto favorit gue aja"
Mereka bertiga akhirnya meninggalkan tempat itu menuju tempat yang Aurel maksud.
Sementara Raffa Cella juga Ryo terlihat sudah bersantai di salah satu gerai makanan.Beristirahat juga mengisi perut mereka yang kosong.
[[ Bersambung ]]
Bagaimanakah hubungan Raffa dan Aurel selanjutnya?
dan luna yang terjebak situasi sulit antara memilih menjaga perasaan ryo atau aurel?
ikuti terus ya gess 😉😉😉😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments