Situasi di dalam Coffee Shop terlihat dua orang yang begitu sibuk.Siska dan Ferdy dengan begitu antusias menata dan merapikan semua perlengkapan.Karena hari yang di tunggu tunggu akhirnya tiba.
"Sis enaknya jam12 aja kali ya bukanya?" Ucap Ferdy sambil mengelap meja bar.
"Ya aku sih gimana baiknya aja,lagian yang bakal sibuk kan kamu Bang.Aku cuma nerima uang doang" Balas Siska bercanda.
"Yeee ya bantuin juga lah,nganterin pesanan pelanggan juga beresin meja" Jelas Ferdy
"Iya iya becanda doang,jangan di anggap serius" Lanjut Siska.
"Ngomong ngomong si Boss kapan nemenin kita ya?"
"Nemenin kita apa nemenin kita? Nemenin lo tepatnya kan?" Ucap Ferdy sewot.
"Ihh nggak nggak Bang,setidaknya kalo ada si Boss bakal lebih ringan aja kerjanya" Sahut Siska sambil tersenyum senyum.
"Idihhh senyum lo tuh mengandung ke modusan.Dari pada nunggu yang gak ada,mending puas-puasin nih sama yang ada" Ucap Ferdy sambil merapikan rambutnya lalu menyilangkan tangan di depan dada seraya menaikan satu alisnya.
Siska yang melihat tingkah Ferdy malah tertawa di buatnya.
"Hihi bukan gagah Bang malah lucu,tuh sekalian depan pintu masuk aja,anggap patung selamat datang" Ucap Siska terkekeh.
"Hehe parah lo gue disamain sama patung" Ucap Ferdy seraya pergi meninggalkan Siska.
"Ehh Bang mau kemana? Jangan marah dong,masa aku di tinggal sendiri"
Ferdy terus berjalan tanpa menghiraukan siska.Setelah membuka pintu lalu Ferdy melongokkan kepalanya seraya terkekeh.
"Gue mau beli makan,mau nitip sekalian gak Sis? hehe" Ucap Ferdy sambil cengengesan.
Sontak Siska melempar kain lap di tangannya dengan sebal.
"Ihhhhh dasar si Abang bikin panik aja,ke warung depan sana kan? Titip satu ya pake ayam goreng serundeng tahu tempe plus sambel hehe"
Setelah makan siang bersama merekapun resmi membuka Coffee Shopnya.Setelah beberapa waktu pelanggan mulai berdatangan.Walau belum banyak tapi cukup membuat mereka senang.Terlebih Ferdy saat kedatanggan kenalan juga teman dekatnya,ia begitu bersemangat menjalani kesibukannya ini........
Waktu terus berjalan,tanpa terasa siang sudah berganti sore.Di kampus Raffa yang baru selesai kuliah sedang terlihat membereskan buku-bukunya.Tampak juga Ryo dan teman yang lain.Mereka pun terlibat obrolan yang santai.
"Al nanti malam ya gue ke tempat lo" Ucap Ryan di ikuti yang lainnya.
"Harus dong gue tunggu banget kedatangan kalian,yang terpenting do'anya" Balas Raffa.
"Siap Al sukses ya,gue duluan ya" Ryan dan yang lain pun meninggalkan Raffa bersama Ryo
"Behb mau langsung cabut lo?" Ucap Ryo
"Iya gak enak gue sama Ferdy juga Siska takut mereka butuh bantuan,lagian hari pertama buka masa iya gue telat datang.Gak pantes banget kan sebagai yang punya hajat" Balas Raffa.
"Ya udah nanti ketemu di tempat lo aja ok Behb.Ehh lo gak liat Luna?" Ucap Ryo celingukan.
"Gak tau juga,dah pulang duluan kali Yo" Balas Raffa seraya mengangkat bahunya.
"Emmmmm ya udah Behb gue duluan ya.Asalamuallaikum" Ucap Ryo lalu berlalu pergi.
"Waalaikumsallam hati-hati Yo" Balas Raffa.
Ryo hanya mengacungkan jempolnya seraya melanjutkan langkahnya.
Tak lama setelah Ryo pergi Raffa pun mulai melangkahkan kakinya untuk pulang.
Namun langkah Raffa terhenti kala tanpa sengaja melihat Aurel yang tengah duduk di taman kampus berdua dengan seorang yang sangat malas Raffa temui.
Aurel yang melihat Raffa sedikit terkejut dan langsung menghentikan pembicaraannya.
Leon sendiri langsung berdiri dan menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Mau apa lo!" Sungut Leon
Raffa hanya menatap Leon malas lalu melirik Aurel.Tanpa berlama lama Raffa segera meninggalkan mereka.
Aurel yang melihat kepergian Raffa lalu terlarut dalam lamunannya.
"Kok tumben tu orang mukanya gak enak gitu,apa mungkin ya gara-gara gue berduaan?" Guman Aurel dalam hati lalu tersenyum penuh arti.
Leon sendiri setelah kepergian Raffa kembali duduk dengan serius.
"Jadi gimana Rel gue udah penuhin janji gue sama lo,kapan lo tepatin janji lo?" Ucap Leon begitu serius.
"Iya tau,cuma malem ni gue ga bisa.Ada acara ke tempat pembukaan Coffee Shop si Al" Aurel beralasan.
"Apaa Coffee Shop? Hahaha bisa apa tuh bocahh,palingan warung kopi norak.Tapi menarik juga ok Rel sebagai jaminan lo gak bohong,lo kesana bareng gue.Tapi inget janji kita belum selesai,gimana setuju?" Lanjut Leon
"Ya udah iya iya ok" Ucap Aurel malas.
"Sepertinya ada bagusnya juga gue datang sama Leon,kita liat aja nanti reaksinya" Lanjut Aurel dalam hatinya.
Sekitar pukul 5 sore Raffa sudah berada di kediamannya.Setelah membersihkan diri ia pun segera bergabung dengan Ferdy dan Siska.
Raffa terlihat keren dengan apronnya.Raffa dengan semangat melayani pelanggan yang datang.Siska pun begitu,dengan adanya Raffa ia terlihat sangat antusias.
Pelanggan datang dan pergi,hari pertama buka sungguh berkesan buat Raffa.Menjalankan usaha memang butuh kerja keras juga kesabaran,namun Raffa begitu menikmati prosesnya.
Hari sudah berganti malam beberapa teman kampus Raffa telah banyak yang datang suasana pun terasa begitu hangat.
"Hey guys gimana? Kalo ada yang kurang jangan ragu bilang ma gue ya" Ucap Raffa pada temannya.
Tampak dua orang beranjak masuk kedalam Coffee Shop.Siska yang sudah terbiasa pun mengucapkan salam selamat datang.
"Selamat datang di R2F Ruang Hati Coffee ,silahkan" Ucap Siska dengan ramah.
"Wihhh pasangan ter hits kita datang tuh guys" Seru Ryan yang seketika membuat mereka semua sedikit heboh.
Ryo yang datang berdua dengan Luna cukup membuat teman kampusnya heboh.
Setelah memesan Coffee favoritnya Ryo dan Luna pun duduk berdekatan dengan temannya.Merekapun terlibat obrolan dan candaan tidak ketinggalan sindiran menyangkut hubungan Ryo dan Luna.
Tanpa semua orang sadari kehebohan akan lebih bertambah.Saat Aurel datang bersama Leon.
Leon yang selalu ingin pamer kedekatannya dengan Aurel terus merangkul bahunya.Aurel sebenarnya risi akan hal itu tapi memilih diam.
"Selamat datang di R2F Ruang Hati Coffee,silahkan" Ucap Siska.
Leon dan Aurel memilih tempat yang agak terpisah.
Semua orang yang melihatnya saling melempar pandang penuh tanya.
Ryo yang merasa tak percayapun menyikut pelan tangan Luna.Sedangkan Luna pun sama tak percayanya.
Raffa yang melihat kedatangan mereka sedikit tercekat,sedikit tak percaya Aurel datang dengan Leon.Namun ia berusaha menguasai dirinya.
"Heh pelayan sini lo" Dengan tengilnya Leon menunjuk Raffa
Ryo yang mendengarnya langsung naik pintam terlihat tangannya mengepal.Namun Luna yang tau langsung menggenggam jemarinya.
Teman-teman Raffa yang lain pun merasa tidak suka dengan sikap Leon.Tapi mereka berusaha menjaga sikap.
Raffa berusaha bersikap baik pada semua pelanggannya siapapun itu.Maka ia pun segera mendekat.
"Malam,ada yang ingin di pesan" Ucap Raffa dengan sopan.
"Coffee Latte satu,Hot Caramel Chocolate satu.Buruan ya" Seru Leon dengan begitu sok.
Aurel yang sedari tadi terus memperhatikan Raffa.
Tidak beberapa lama Raffa segera mengantar pesanan Leon juga Aurel.
"Maaf ,ini pesanannya.Selamat menikmati" Ucap Raffa dengan ramah.
"Thank ya pelayan, mudah-mudahan gak lo tambah racun ya di minuman gue" Seru Leon dengan sinis.
Mendengar semua itu semua orang menoleh ke arah Leon.Aurel yang sedari tadi diam mulai merasa gelisah.Ia merasa berada di tempat yang salah.Merasa semua orang ikut menyalahkannya.
Raffa yang belum jauh melangkah hanya membalikan badannya.
"Insyaallah gak ada hal semacam itu,silahkan di nikmati.Kami tidak akan berbuat sejauh itu" Ucap Raffa menegaskan.
Setelah kembali ke mejanya Ferdy mendekati Raffa.
"Siapa sihh Boss tu orang? tengil amat" Ucap Ferdy yang begitu terusik.
"Udahh biarin aja kita tetap berikan pelayanan terbaik mau seperti apapun pelanggan yang datang" Ucap Raffa sambil menepuk bahu Ferdy
hingga membuatnya sedikit tenang.
Raffa yang tidak mau ambil pusing lalu bergabung dengan teman kampusnya untuk mengetahui penilaian mereka tentang kedainya ini.
Secara mengejutakan Cella pun datang berkunjung.
Dengan antusias Cella masuk lalu segera mendekat ke arah Raffa
"Hallo kak Al" Ucap Cella begitu semangat.
"Hey Cella kamu datang juga,makasih ya sudah datang" Seru Raffa.
"Mau pesan sesuatu gak?" Tanya Raffa.
"Hazelnut Coffee Late aja deh" Jawab Cella.
"Ya udah di tunggu ya" Ucap Raffa.
Ketika Raffa beranjak ke meja barista Cella pun mengikuti dengan begitu senangnya,seraya bermanja manja pada Raffa.Cella begitu antusias melihat Ferdy meracik minumannya.
Aurel yang melihat semua itu sontak merasa sebal.Apa yang di harapkannya sama sekali tidak terjadi.Tidak terlihat Raffa terganggu dengan kedatangannya dengan Leon.Aurel pun semakin gelisah dengan Cella yang terlihat begitu dekat dengan Raffa begitupun Raffa yang seperti tidak keberatan dengan kemanjaan Cella.
"Balik yuk,tiba-tiba pusing gue" Ucap Aurel.
"Yakin mau balik Rel?" Balas Leon sedikit kecewa karena belum puas ngerjain Raffa.
Melihat Aurel mengangguk,Leon segera menuju ke kasir.Setelah membuka dompet dan mengambil Satu lembar uang pecahan 100.000.
Tanpa di duga ia melemparkan uang tersebut kelantai tepat di depan Raffa.
"Nih pelayan ambil aja kembaliannya" Seru Leon.Lalu beranjak menyusul Aurel yang telah keluar duluan.
Tingkah Leon makin memancing emosi semua orang,namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Raffa sendiri terlihat tenang.
Sebelum mobil mereka meninggalkan tempat tersebut Raffa sudah menyusul mereka.
"Maaf ini kembaliannya,terimakasih sudah mau datang" Ucap Raffa pada Leon,lalu menyerahkan uang kembaliannya ke genggaman Leon.
Leon yang merasa semakin kesal melemparkan uang tersebut ke wajah Raffa.
"Sok gak butuh lo,makan tu duit pelayan.Anggap aja gue sedekah buat fakir" Sungut Leon dengan kasar.Lalu tancap gas meninggalkan Raffa.
Raffa hanya menghela nafas berusaha menekan emosinya seraya memungut uang yang di lempar Leon. Ia akan mengembalikannya nanti di kampus pikirnya.Lalu kembali masuk untuk menghabiskan waktunya bersama Cella dan teman-temannya.
[[ Bersambung ]]
Bagaimana Raffa menghadapi leon?
Apa hubungan dengan Aurel apakah akan membaik?
See u next episodes 😉😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments