Sebulan sudah Raffa lewati,hari hari yang cukup menyita waktu.Kegiatan awal kampus seperti OSPEK yang menguras tenaga.Tapi positifnya ia mulai memiliki banyak teman dan lebih mengenal dunia barunya itu.
Di sisi lain Raffa harus pintar membagi waktu mempersiapkan rencana Coffee Shopnya.Bagi dirinya memiliki pendapatan dari sekarang akan sangat membantu beban orang tuanya.
Hari barupun mulai Raffa jalani,sebagai mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen.
📱 "Behb mau gue jemput gak,sekalian aja yu bareng." Tawar Ryo.
📱"Thank Yo,kayanya gue bawa kendaraan sendiri,takut ada keperluan mendadak." Jawab Raffa.
📱"Ok deh,sampe ketemu di kampus kalo gitu,bye." Ryo pun menutup panggilannya.
"Hempp ni anak semangat bener,moga aja tahan lama," ucap Raffa sambil menghela nafas.
Setelah itu Raffa pun segera berangkat menuju kampusnya.
"Oyy Behb tungguin."
"Ehhh lo,baru nyampe juga." Sahut Raffa.
"Hehe iya,lo kok bisa tau sih,hebat lo kaya anak indihome yang punya indera ke lima," Ryo cekikikan.
"Hehe asal banget si lo,renyah tau lawakan lo." Sindir Raffa.
"Duduk situ dulu Bebh,masih ada waktu sebelum kelas di mulai,ada yang mau gue obrolin sama lo," muka Ryo sumringah.
"Apaan sih lo,muka lo ngedadak mesum gitu,curiga gue ngomongin hal gaje pasti," seru Raffa dengan malas.
"Yang ini beda,lo tau kan ternyata Luna ma cewe dingin waktu itu,satu jurusan ma kita Behb." Ryo makin semangat.
"Satu jurusan gimana rumah kita aja gak searah bambang," Raffa memutar bola matanya malas.
"Hahaha lo kalo ngelawak bener gak banget,muka lo kaku ,gak pantes lo," Ryo tertawa dengan puas.
Tiba-tiba Ryo berhenti tertawa,di saat matanya mampu menangkap kedatangan dua putri cantik,yang tak lain Luna dan Putri Es begitu Ryo menyebutnya.
Di setiap langkahnya dua Putri cantik itu membuat kehebohan,karena banyak mahasiswa terutama yang mencoba menggoda dan mendekati mereka.Benar benar layaknya Artis di kumpulan fansnya.
Saat mereka melewati Raffa dan Ryo langkah merkapun terhenti karena Ryo datang tepat di hadapannya.
"Selamat pagi Luna cantik dan juga siapa namanya? gue lupa," ucap Ryo sambil nyengir
"Ga penting juga lo tau," ketusnya
seraya melirik Raffa yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya serius.
"Hemmmpp sok cool banget tu orang,belom tau kali gue siapa." Gumannya dalam hati.
"Pagi Ryo and pagi juga Raffa," jawab Luna dengan ramah.
"Ehhh iya pagi,panggil Al aja biar gampang," Ucap Raffa seraya tersenyum dan melirik ke arah cewe jutek sebelah Luna dan kembali sibuk dengan ponselnya.
"Cihhh sok cakep banget,pura pura sibuk sama HP," Guman si jutek dalam hatinya.
"Udahh yuk Lun,gak penting juga kelamaan di sini,lagian lo baik baikin mereka mulu gak ada kerjaan banget," Dengan tatapan yang makin tajam lalu ia pun beranjak pergi menuju kelas lebih dulu.
"Iya iya ehhh Rel, Aurel tunggu." Luna pun mengejar Aurel,setelah berpamitan.
"Bagus padahal namanya plus cantik juga orangnya,tapi kok gitu amat ya Behb,kecilnya kurang makan coklat kali ya,kebanyakan es batu," Seru Ryo sambil mengusap wajahnya.
"Ya udah sih,yuk masuk," Males ikutan bahas,seraya menarik kuping Ryo.
"Woyyyy ini kuping bambang,di kira ketel kali ya,maen jewer aja ni orang." Keluh Ryo kesal ,sambil mengusap telinganya Ryo pun mengikuti Raffa.
Kelas pagi pun tak lama di mulai.Raffa terlihat begitu serius mengikutinya.Tapi tidak dengan Ryo tampak sekali perhatiannya tertuju pada Luna.Hingga Dosen pun menegur dirinya yang terlihat jelas sedang senyum senyum sendiri.
"Hey kamu,saya minta fokus di setiap kelas saya,anak baru sudah malas malasan begitu,ngapain kamu senyum sendiri?" Seru Dosen pengajar
"Ehhh maaf Pak," ucap Ryo sedikit kaget.
"Kaya belum pernah kasmaran aja." Gumannya pelan.
"Bilang apa kamu!"
"Enggak enggak Pak,saya bilang maaf." ucap Ryo.
Saat Dosen pengajar memulai kembali materinya.
Ryo yang sadar Luna menoleh padanya,langsung mengedipkan satu matanya menggoda
Luna cuma menjulurkan lidahnya mengejek.
Ryo malah terkekeh pelan,merasa gemas.
Setelah beberapa lama kelaspun berakhir.
"Hoyy Behb makan yu?" Ucap Ryo sambil mengusap perutnya.
"Boleh juga,makan dulu sambil nungggu waktu Dzuhur," seru Raffa sambil menggendong tasnya lalu beranjak menuju kantin bareng Ryo dan beberapa temannya.
Setelah memesan makanan masing masing merekapun tampak menikmati acara makan siangnya di barengi obrolan dan candaan ringan.
Setelah selesai dan cukup beristirahat Raffa pun berucap.
"Sorry men temen,gue kebelakang dulu,titip tas gue deh,bentar lagi gue balik ke sini lagi."
Sambil berdiri Raffa menarik Ryo yang masih menikmati jus buahnya.
"Ayoooo lo ikut gue juga buruan,minum jus aja di eja lo mah Yo."
"Kemana sih ahhh,suka ga jelas," Ryo masih mencoba menyedot jusnya.
Ryo dengan kesal mengikuti Raffa.
Saat berjalan melewati jajaran meja.Tepat dimana meja Aurel dan Luna yang juga sedang berada di kantin,posisinya memang agak berjauhan.Jadi mereka sama sama tidak saling melihat.
Ketika Raffa mengambil langkah,di saat yang sama Aurel pun menggerakkan kakinya dari bawah meja ke samping meja.
Raffa pun menginjak punggung kaki Aurel yang bergerak tepat ke tempat Raffa berjalan.Raffa yang hilang ke seimbangan segera menopang ke meja di sekitarnya.Jika tidak mungkin dia sudah jatuh.
"Aduhhhhh lo punya mata gak sih? Mikir dong kaki gue lo injek seenaknya," Aurel naik pintam.
"Duhhh lo kenapa Rel?" Sahut Luna.
"Ada apaan Al?" Ryo kaget plus bingung.Coba memahami apa yang terjadi,sesekali melirik Aurel ,Luna juga Raffa bergantian.
Beberapa cowok dsitu pun mulai caper bin modus depan Aurel.Menanyakan ada apa.
Raffa hanya tersenyum ramah melihat keaadaan ini.
"Ehhh maaf Nona saya gak sengaja,waktu saya jalan tadi saya gak ngeliat kaki Nona di situ,makanya saya terus berjalan," sahut Raffa dengan tetap tersenyum ramah.
"Ohhhh jadi gue yang salah gitu!"
"Lo yang nginjek kaki gue dengan sengaja dan tanpa dosa lu nyalahin gue gitu? hebaatt banget lo ya,mana sepatu gue jadi kotor lagi!" Mode marah Aurel sudah makin naik.
"Lo udah salah harusnya sadar diri dong,minta maaf kek" ucap Seseorang.
"Iya bener,malah sok," sahut beberapa mahasiwa yang mau sok jadi hero depan Aurel.
Raffa hanya menghela nafas pelan.
"Ya sudah Nona saya minta maaf saya salah,sebagai tanda maaf,mari saya bersihkan sepatunya." Jawab Raffa dengan sopan
seraya mengambil tisu beberapa lembar untuk membersihkan sepatu Aurel.
Saat bertekuk lutut dan hendak mengelap sepatunya,Aurel dengan sengaja mendorong bahu Raffa dengan kakinya cukup keras.
"Bruggghhhhh" Raffa jatuh terduduk.
Ryo serta luna terkesiap seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat..
"Al!" teriak Ryo.
"Aurel!" seru Luna.
Beberapa orang yang sok pahlawan tadi tampak tertawa puas melihatnya.
"Haha sukurin lo"
"Huhhh puas lo sekarang," Ucap mereka.
Ryo nampak gregetan melihat tingkah cowok cowok caper tersebut.Tatapannya menajam dan tangannyapun terkepal.
Raffa yang sedikit kaget hanya mengibas ngibaskan bajunya,seraya tersenyum ia pun berdiri.
"Ya sudah maaf kalo saya mengganggu,saya permisi dulu Nona kalo sudah tidak ada yang bisa saya bantu,sekali lagi saya mohon maaf,
permisi," ucap Raffa sambil tersenyum dengan tidak nampak sedikitpun rasa marah atau kesal.
Ia pun segera beranjak pergi di susul Ryo menuju mesjid karena waktu Dzuhur telah tiba.
Sementara di tempat Aurel dan Luna.
"Bisa tolong tinggalin kita berdua!" Seru Aurel dengan wajah dinginnya.Beberapa cowo caper pun satu persatu membubarkan diri.
Setelah keadaan tenang,Luna membuka pembicaraan.
"Rel kok kamu gitu banget sih,ga biasanya lo kaya gitu."
"Napa,lo belain cowo nyebelin itu." Ketus Aurel.
"Enggak gitu juga Rel,tp ya kenapa sih lo bisa segitu sebelnya sama si Al?" ucap Luna menyelidik.
"Wajar kali gue sebel,dia nginjek kaki gue Lun," cowo sok kaya gitu mesti di gituin,biar gak makin kurang ajar guman Aurel dalam hati.
"Aurel Aurel,ga pernah bisa ngerti gue sama pikiran lo," ucap Luna nyerah.
"Ya udah sih,kenapa juga lo yang pusing."
Luna pun tidak melanjutkan perdebatannya lalu menyibukan diri menikmati minumannya.
Setelah beberapa saat.Terlihat Raffa dan Ryo pun sudah kembali dari mesjid.Ketika berpapasan kembali Raffa hanya mengulas senyum kepada Aurel,ia berjalan tenang seperti tidak terjadi apa apa.
Ryo yang melihat Luna ingin rasanya menyapa tapi suasana tadi membuatnya mengurungkan niatnya.
Ryo hanya tersenyum manis takala bertatapan dengan Luna.
"Sebenarnya tadi kenapa sih Behb?" Ucap Ryo
"Haha geli Yo gw dengernya,kaya pasangan satu spesies lo berdua," ucap Ryan di ikuti yang lain ikut tertawa.
"Iya aneh banget kalian." sambung Vina
"Dahh yang tadi ga usah di bahas,soal ke anehan dia nih,emang dari dulu si Ryo mah rada rada," ucap Raffa malas.
"Jangan salah paham dulu lo pada,nanti juga lo pada faham kenapa gue bisa gitu sama doi," ucap Ryo seraya menaik naikan alisnya.
"Ya udah cabut yu,cari udara segar sebelum lanjut kelas sore," seru Raffa
dan merekapun membubarkan diri.
Tanpa Raffa tau sepasang mata terus memperhatikannya.
"Kayanya memang mesti di kasih pelajaran lebih,masih bisa cowo sok itu bertingkah seperti gak ada apa apa.Tunggu saja." gumannya.
[Bersambung]
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Akankah Raffa semakin terjebak hal hal yang bertambah rumit?
Ikuti terus ceritanya .....stay tuned gess 😃👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments