"Mau kemana sih kita?" ucap Raffa penasaran.
"Liat aja nanti,lo juga pasti tau hehe."
"Curiga gue liat muka centil lo." Ketus Raffa.
"Relax Behb, sebelum waktu kita tersita oleh hal memusingkan,ga ada salahnya senang-senang dulu kan?," Sahut Ryo menaik naikan alisnya sambil nyengir.
Merekapun sampai di salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang lokasinya berada di pusat kota.
"Yuk masuk Behb," sahut Ryo seraya menggandeng tangan Raffa.
"Gak perlu pake gandengan juga kali kuya,gue belum sesengklek lo," Raffa menghempaskan tangan Ryo.
"Hahaha serius mulu lo Behb,cepet keriput tau rasa lo, enjoy your life dong brother," jawab Ryo sambil terus ngakak.
"Yu dah,kita nyari perlengkapan perang dulu,habis itu baru cuci mata time hehe," Ryo pun menyeret Raffa dan bergegas menuju book store di lantai empat.
Setibanya di sana mereka berduapun sibuk memilih barang dan perlengkapan yang mereka butuhkan.
Hingga satu moment penuh warnapun terjadi.Ketika tengah asik memilih-milih,Ryo yang sedari tadi gak berhenti mengoceh.Dari obrolan jelas ampe ga jelas.Membuat dirinya tidak sadar juga fokus ketempatnya berjalan.
Saat tengah bercanda seraya berjalan mundur tanpa sengaja Ryo merasa tubuhnya goyah karena tersandung dan menginjak sesuatu.
"Dukkk.......brruuuugghhhhh"
"Awwwwww" jerit seorang perempuan.
"Haadduuuhhhhhhh," teriak Ryo karena ia jatuh terduduk dengan tangan menahan tubuhnya.Layaknya orang santai di pantai.
Seorang perempuan yang tengah memilih barang di rak paling bawah,dalam posisi bertekuk sebelah lututpun membuka mulutnya dengan nada kesal.
"Duhhhh siapa sih yang nendang dan injek kaki gue,gak ada kerjaan banget sihhh!?" Seru perempuan tersebut seraya mencari sang pembuat onar.Saat menoleh,wajahnya dan Ryo yang memang cukup dekat pun saling memandang.
Lima detik berlalu merekapun tersadar akibat celetukan Ryo yang ngasal.
"Ccaannn.....tiiiiikkkkkkkk." Ucap Ryo tanpa di saring.
Bagaimana Ryo tidak terpana perempuan itu sungguh menarik.Rambut lurus sepunggung,kulit putih,bibir pink tipis di atas' berisi di bawah,mata bulat coklat terang dengan kacamata bening sebagai aksesoris.
"Cantik pala lo peyang,bangun dong ini kaki gue ke himpit kaki lo," sahut perempuan tersebut menyentakan kakinya.
Tiba-tiba dua orang perempuan lain datang menghampiri mereka.Di susul Raffa pun menghampiri mereka.
"Ada apaan Lun,kenapa lo?" ucap salah satu perempuan yang berpenampilan tomboy.
"Kenapa lo." Perempuan lain yang berpenampilan paling anggun tapi dingin.Blouse v neck warna abu abu,di balut blazer hitam panjang sepaha,jean hitam 7/9 plus sandal heels hitam.Benar benar tampil sangat cantik.
"Heh lo apain temen gue hah! Mau macem-macem lo ya!?" Seru si tomboy.
Tak acuh dengan teguran si tomboy Ryo malah dengan cueknya berdiri dengan sedikit membungkuk lalu mengulurkan tangannya,berusaha membantu perempuan muda yang masih bertekuk lutut.
"Maafkan kesalahanku tuan putri cantik,izinkan saya membantumu."
Raffa yang melihat kelakuan sahabatnya,cuma bisa menggelengkan kepala.
"Hmmmmppp gak usah gue bisa diri sendiri." Jawabnya.
"Jangan sok kenal deh lo,sebaiknya lo pergi sana," Seru si tomboy yang sudah sangat kesal.
"Apa perlu gue panggil keamanan." Tambah si anggun dingin.
Tidak mau masalahnya semakin runyam Raffa mencoba menengahi keadaan ini.
"Ehhhh Mba smua, saya sebagai temannya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,semoga kesalahan ini bisa Mba maafkan.
Sekali lagi kami mohon maaf ya."
Raffa pun mengatupkan kedua tangannya di depan dada,seraya memandang bergantian ke tiga perempuan itu dengan tersenyum penuh kesopanan.Satu sikutan kecilpun Raffa daratkan ke arah Ryo sebagai kode.
"Ehhh maaf ya,tadi gak sengaja,saya meleng.Jadi nyenggol Tuan Putri cantik." Ucap Ryo masih mode usaha.
"Cihh masih modus,ok kali ini lo aman tapi awas kalo lo nyakitin temen gue lagi,lo urusan sama gue." Seru si tomboy mendahului yang lain.
"Ya udahh sih malesin banget,pergi yu," Tanpa berlama lama si dingin beranjak pergi menuju keluar,di ikuti si tomboy.
"Lun ayo lemot amat sih lo." Ucap si tomboy.
"Iya iya ni juga mau jalan,gak sabaran banget," dengan sesekali dia melirik ke arah Raffa dan Ryo.
"cakep juga,apalagi yang satu lagi cuma kayanya jaim gitu." Gumannya dalam hati.
Ryo yang merasa di lirik berusaha menggodanya dengan kedipan juga pistol sign.
"Putri cantik,semoga kita bisa bertemu kembali," seru Ryo dengan suara agak di tahan,takut semua orang mendengarnya.
"Kelakuan lo Yo,ampun dehhhh," Raffa menghela nafas.
"Heuuhhh ga boleh liat cewe,keluar sifat playboy lo."
"Eiiitttttt kata siapa,dari dulu cewe yang deket ma gue ga pernah lebih dari satu kan?" sahut Ryo.
"Gaya lo,tapi gak lama lo ganti merk mulu kuya.Jangan tanya gue tau dari mana,walau gak ketemu lo nyerocos mulu di chat n VC."
"Hahahaha lo emang sahabat gue paling top,hapal luar daleman gue," sahut Ryo terbahak-bahak.
"Najis daleman lo bukan urusan gue," balas Raffa snewen.
"Dah ahhh Behb mending nyari makan dulu lah,udah siang juga pantes kerasa laper."
"Itu baru cerdas," Raffa mengangkat jempolnya.
Restoran cepat saji K.F.C menjadi pilihan mereka.Tempatnya berada satu lantai di atas lokasi Bookstore
merekapun segera mengantri untuk memesan makanan.
Setelah pesanan mereka siap,merekapun segera memilih tempat duduk.
"Di pojok sana aja Behb biar bisa enak pemandangannya."
"Ayoo dah ,ngikut aja kalo gue sih,gimana yang bayar," ucap Raffa menggoda.
"Dont worry be happy,apa sih yang enggak buat Bibehkuh ini." Ryo cekikikan.
"Becanda gue yo,kalo tetep di anggap serius ya gur ikhlas aja." Raffa tertawa.
"Heleehhhhh sa ae si bambang," Seraya iseng Ryo menjewer pelan telinga Raffa.
Saat mau menyuap makanannya.
"Degh." Jantung ryo berdegup keras.
"Putri cantik,beneran jodoh nih gue ma doi."
"Ngomong apaan sih Yo,hey hey lo mau kemana!" Raffa terheran.
Terlihat Ryo beranjak mendekati satu meja yang terdiri dari tiga perempuan.
"Hey putri cantik,ketemu lagi," Sapa Ryo ramah.
Ternyata tiga perempuan yang tadi juga sedang berada di tempat yang sama.
"Dihhhh lo lagi-lo lagi,mau lo apa sih!
Ganggu aja." Seru si tomboy.
"Lagian biasa aja kali,manggil orang pake nama gak jelas gitu." Sahutnya.
"Gaje banget," Cewek dingin segera buang muka.
"Ya maaf dehh,lagian gue gak tau nama lo semua,ohh iya kenalin gue Ryo itu temen gue Raffa." Ryo berkata dengan ramah sambil mengulurkan tangannya.
"Gak nanya,mending pergi deh lo,ngilangin selera makan gue aja." Ucap si tomboy ketus.
Si cewek dingin semakin cuek dan tetap buang muka dengan acuh tak acuh.
"Gue luna,jd stop manggil nama gak jelas,risi tau," ucap Luna ketus.
"Diihhhhh Lun,malah ngasih angin lo,besar kepala tar ni orang," ucap si tomboy.
"Deuhhh pada jahat ni semua,ampe pada ga ada yang mau salaman ma gue,luna cantik juga beneran ga mau salaman sama aa ganteng ini,jangan kuatir aa udah vaksin kok,dr rabies,tetelo ampe c19" Ryo tersenyum lebar.
Luna terlihat menahan ketawanya melihat tingkah Ryo,sementara dua orang lainnya mulai semakin kesal.Walaupun tetap merasa geli.
Belum sempat Ryo makin bertingkah,dari belakang kerah bajunya sudah di tarik Raffa.Mirip orang ngejewer anak kucing.
"Dahh Ryo lo gangguin mereka mulu,makanan lo tuh dah di kerubungin naga," ucap Raffa kesal.
Seketika tiga perempuan itupun mulai memperhatikan Raffa.
Sadar dirinya di perhatikan Raffa segera berucap.
"Hy ,maaf ya temen saya dah lancang ganggu waktu makan kalian,silahkan di lanjutkan,biar ni anak saya amankan," dengan nada yang sopan Raffa berkata.
Luna cuma menganggukan kepalanya,sedangkan dua perempuan lainnya hanya menatap lekat wajah Raffa.Hanya si dingin yang dengan cepat membuang mukanya ke arah lain.
"Lepas dong Behb,belom minta no HP nya gue,jangan gitu dong penting ini, urusan masa depan ini,no hp nya Behb,dihhh ga peka lo mah ahhh."
Merekapun melanjutakn acara makannya.Sementara tigaperempuan tadi lebih dulu meninggalkan tempat tersebut.
[[Bersambung]]
Siapakah mereka?
Akankah Ryo dapat bertemu kembali dengan Luna?
Dan seperti biasa Raffa akan terbawa dalam masalah sahabatnya itu 😆😆😆 ...Tunggu jawabannya di episode selanjutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments