Masih dalam suasana pesta yang berubah sendu.Nampak Raffa sendiri telah beranjak dari dalam kolam.Dibantu Ryo ia membereskan isi kadonya yang berantakan juga ponselnya.Vina dan Ryan pun nampak menghampiri keduanya.
"Al lo gak apa-apa kan?" Ucap keduanya.
Raffa hanya mengangguk lalu tersenyum.
Ryo yang sedari tadi mencoba menahan emosinya sepertinya sudah tak sanggup lagi.Dengan tergesa gesa Ryo menuju ke tempat Aurel berada.
"Maaf Rel boleh gue bicara sebentar?" Ucap Ryo dengan wajah yang sangat serius.
Tanpa menunggu jawaban Aurel,Ryo melanjutkan.
"Gue cuma mau nanya,sebenernya kesalahan apa sih yang pernah si Al perbuat,hingga lo segitu bencinya?" Ryo berkata penuh penekanan.
Ucapan Ryo cukup membuat Aurel kelu begitupun semua orang yang mendengarnya.
Termasuk Mitha juga Luna namun bagi mereka ada sepercik rasa setuju pada ucapan Ryo.
Belum lagi Ryo berbicara semakin jauh.Dari belakang Raffa telah memegang pundak Ryo dengan sedikit mencengkram.
Membuat Ryo tercekat.
Dengan tersenyum Raffa lalu mengangguk.
"Sudah jangan di lanjutkan lagi,semua ini salah gue yang gak bisa datang lebih awal" Raffa mencoba menenangkan Ryo,
lalu ia menoleh ke arah Aurel dengan tersenyum.
"Maaf Nona,saya mohon maaf tidak bisa hadir lebih awal,sekali lagi selamat ulang tahun yang ke19,semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan juga kebahagiaan.Saya izin pamit,maaf sudah menggangu pestanya,saya permisi".
Baru beberapa langkah Raffa berjalan,Ryo menahan langkahnya.
"Al" Ucap Ryo dengan suara yang terdengar berat.
Seakan mengerti apa yang dirasakan Ryo,ia mencoba menenangkannya.
"Gue gak apa apa jangan khawatir,sebaiknya lo tetap disini" Sahut Raffa sambil membisikan sesuatu.Lalu kembali melangkahkan kakinya meninggalkan pesta yang belum usai melewati tangga terdekat.
Vina dan Ryan segera menyusul Raffa namun Ryo menahannya.
"Ryo si Al" Ucapan mereka terhenti saat Ryo menatap mereka lalu berkata.
"Al minta kita tetap disini"
"Tapi Ryo" Keduanya berhenti mempertanyakan takala Ryo terlihat tersenyum dan menganggukan kepalanya.Merekapun kembali ketempat duduknya masing masing.Hanya Ryo yang mencari tempat tenang untuk dirinya.
Sementara itu dengan semua pakaiannya yang basah,angin malam telah menyapanya dingin.
Raffa melangkah melewati sisi lain rumah besar tersebut.Perasaan Raffa benar benar tak karuan.Terkejut,sedih,bingung bercampur menjadi satu,namun ia tetap berusaha tidak terus terlarut dalam perasaannya.Raffa akan selalu berusaha menjadi orang yang kuat.Kata itu terus ia tanamkan dalam hatinya.
Tepat di teras samping tampak seorang gadis muda tengah asik bermain gitar.Melihat seseorang berjalan ke arahnya,gadis itu pun menghentikan permainanya lalu menatap Raffa penuh tanya.
Sadar kalo dirinya di perhatikan Raffa pun membalasnya dengan senyuman.Tanpa di duga gadis muda itu menyapanya.
"Maaf Kak,kenapa basah kuyup begitu?" Ucapnya penasaran.
"Ehhhh iya ini tadi kurang hati hati, jadinya jatoh deh ke kolam" Sahut Raffa sedikit terkekeh.
"Yang bener Kak?,bukan gara-gara kak Aurel kan?" Selidik nya.
Setelah beberapa saat gadis itu kembali berucap.
"Ya udah Kak,di situ ada kamar mandi sebaiknya ganti bajunya dulu,sebentar ya aku bawain handuk sama baju dulu" Lanjut gadis itu merasa iba.
Belum sempat Raffa mengucapkan satu kata pun gadis itu sudah meninggalkannya.
"Hmmmm gadis yang baik jadi keinget Nita,dia pasti seumuran sama Nita" Guman Raffa dalam hatinya.
Tak lama gadis itu sudah kembali dengan membawa handuk juga satu pakaian.
"Nih Kak maaf ya cuma ada tshirt lama punya bang Drian"
"Ehhh itu udah lebih dari cukup,terimakasih ya maaf loh sudah merepotkan,Kakak ganti dulu ya" Ucap Raffa.
Gadis itu tersenyum seraya menganggukan kepalanya.
Sementara di lokasi pesta setelah acara makan makan di lanjutkan hiburan,selain live musik ada pertunjukan sulap dan juga beberapa hiburan dari tamu undangan.
Namun momen tidak mengenakan Raffa masih begitu membekas di hati Ryo,ia terlihat sudah tidak bisa menikmati pesta ini.Luna yang menyadari itu berusaha menghiburnya.Ia pun menghampiri Ryo yang duduk termenung seorang diri.
Tatapan kosong Ryo terpecah kala tangan hangat seseorang menyentuhnya.
"Ryo kamu gak apa apa?" Luna mencoba menenangkan Ryo.
"Ehhh Luna maaf ya aku jadi membiarkan kamu seorang diri" Ucap Ryo lirih
"Gak apa apa aku bisa ngerti,kamu pasti sedih karena kejadian tadi" Jawab Luna penuh pengertian
"Aku masih gak ngerti kenpa Aurel bisa melakukan semua itu,Al itu sudah seperti saudara bagiku,melihat dia di sakiti akupun merasakan sakitnya.Cemoohan bahkan membuatnya lebih buruk.Lebih baik Aurel menyakitiku jangan Al" Lanjut Ryo menumpahkan perasaannya.
"Bisa kamu bayangin.Dalam situasi seperti itu dia masih memikirkan orang lain,kamu tahu sebelum Al pergi,dia berbisik padaku bersikaplah seolah tidak terjadi apa apa,jangan sampai semua orang menyalahkan Aurel,nikmati pestanya.
Ryo menundukan kepalanya menahan gejolak hatinya yang tak karuan.
Luna menggenggam tangan Ryo dengan kedua tangannya.
"Kamu memang orang baik Ryo Al pasti bangga memilikimu sebagai temannya,aku pun beruntung bisa mengenalmu" Ucap Luna penuh perasaan.
Tak terasa tangan mereka semakin menyatu jari jemari saling mengenggam tak terpisahkan.
"Ya udah yo aku balik ketempat Aurel dulu ya".Lunapun melangkah dengan perasaan yang campur aduk.Rasa hangatnya semakin bertambah takala sepasang tangan telah melingkar memeluk erat dirinya dari belakang.Satu wajah dengan mata terpejam terhias senyum penuh kedamaian menyandar di bahunya.
Jantung Luna berpacu kencang,wajahnya menghangat terlukis rona merah.Taman hati terbuka menyajikan bunga bermekaran.
"Ryo" Ucap Luna mematung dalam keterkejutannya.
"Terimakasih ya cantik,adanya dirimu selalu sanggup memberikan ketenangan untukku". Ryo semakin mempererat pelukannya.
"Duh Ryo stop buat aku terbang,cepat sadarkan aku dari mimpi indah ini karena aku takut mimpi ini tak selamanya" Guman Luna semakin salah tingkah.
Ryo yang telah dapat menguasai kembali dirinya lalu melepaskan pelukannya.
"Ehhh maaf Luna aku sudah lancang" Ucap Ryo menjadi salah tingkah.
"E....e....i, iy, ya iya gak apa apa kok,ya udah aku kesana dulu ya" Sahut Luna mencoba mengatur nafasnya yang sesak.
Dengan sedikit berlari Luna meninggalkan Ryo berusaha menyembunyikan wajahnya yang telah merah semerah merahnya.
Sesampainya di mejanya ia lalu menghempaskan tubuhnya, tertunduk dengan senyum yang terus terkembang.Mitha yang melihat itu pun terusik.
"Lun hey napa lo,di kejar hantu ya lo"
"Apaan sih lo,gue baik-baik aja bawa-bawa hantu segala"
"Lo sakit Lun,muka kaya kepiting rebus gitu,lo gak kesambetkan?" Mitha makin penasaran.
Luna sendiri tak acuh terus mengulas senyum
"Dihhhh malah cengengesan sendiri,merinding gue" Ucap Mitha seraya bergidik
"Ngaco lo ahhh,Aurel kemana Mith?" Luna mencoba melirik ke setiap sisi.
"Kayanya ke dalam dehh,mungkin benerin make upnya kali" Balas Mitha menebak
Sementara di tempat Raffa berada, ia sudah selesai mengeringkan tubuhnya.
"De makasih ya" Ucap Raffa seraya
melipat handuk dan menaruhnya di jemuran portable.
"Iya sama-sama,ini di minum dulu Kak mumpung masih hangat" Tawarnya
"Aduhhh bener-bener ngerepotin ya,Kakak terima ya?" Tidak ingin menolak kebaikannya Raffa pun mencicipi minuman dan camilan yang di sediakannya.Teh madu hangat itu cukup bisa mengusir rasa dingin di tubuh Raffa.
"Ehhh iya boleh tahu namanya,nama kakak Raffa Alfajrian,biasa di panggil Al" Ucap Raffa seraya mengulurkan tangannya.
"Boleh kok Kak,namaku Arcella panggil Cella aja biar gampang" Seraya menyambut uluran tangan Raffa.
"Ohh iya tadinya Kakak bawa kado ini untuk Aurel,hanya saja mungkin ia tidak menyukainya,sayang daripada di bawa pulang lagi,mungkin Cella mau menerimanya cuma agak berantakan mungkin rusak juga?" Ucap Raffa seraya menyerahkan kado tersebut.
Dengan mata berbinar Cella mengangguk anggukan kepalanya.
"Bener nih Kak buat aku? makasih ya Kak" Ucap Cella tampak senang.
"Ya itung itung hadiah karena sudah nolong Kakak,Alhamdulillah kalo mau menerimanya" Jawab Raffa tersenyum lebar.
Tanpa mereka sadari dari balik dinding kaca,di dalam rumah tersebut sepasang mata terus memperhatikan interaksi keduanya.Dengan wajah kesalnya ia pun bergegas meninggalkan ruangan itu.Menaiki tangga menuju kamar pribadinya.Dengan kesal ia menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang begitu besar menenggelamkan perasaannya dalam kenyamanan serta hangatnya.
"Dasar cowok brengsek" Lirih nya dengan mata yang berkaca kaca.Entah apa yang sebenernya ia rasakan.
Sementara suasana pesta masih berjalan,tamu undangan nampak masih asik bersantap sambil menikmati sajian musik.
Leon yang berada di sana mulai gusar karena tidak bisa berdekatan dengan Aurel.Pikirnya pesta ini kesempetan besar untuk menarik perhatiannya.Namun semua itu jauh dari realita.Ia pun hanya mengutuk dirinya sendiri dengan kesal.
Di sisi lain Ryo yang masih khawatir akan sahabatnya memutuskan berjalan ke arah Raffa pergi.Berharap Raffa mungkin masih berada di tempat ini.
Di tempat Raffa dan Cella berada. Obrolan mereka masih berlanjut.
"Kak jujur deh,bener bukan karena kakak aku,mungkin kak Aurel ngprank atau jailin Kak Al gitu?" Tanya Cella
"Kok kamu mikirnya begitu De?"
"Ya kali aja,soalnya saat kak Aurel masih sekolah menengah atas tiba-tiba aja berubah,ga ngerti kenapa,dulu kak Aurel baik selalu mau nemenin Cella sekarang jutek,jadi ngerasa gak punya temen kalo di rumah" Ucap Cella sendu
"Emmm gitu, ya udah kalo gitu Kakakk mau kok jadi temen kamu Cell,kalo butuh apa apa jangan sungkan sama Kakak ya" Jawab Raffa
"Bener ya Kak janji gak bohong?" Seru Cella berbunga.
Raffa mengangguk lalu tersenyum.
"Ya udah nih tulisin no HP Kakak biar aku simpan" Lanjut Cella seraya menyerahkan ponselnya.
Setelah menuliskan nomornya,Raffa segera mengembalikan ponsel nya.
"Ya udah kalo gitu Kakak pamit dulu ya,takut makin malam makin dingin, masih pake celana juga sepatu basah nih" Sahut Raffa.
"Ya udahh makasih ya Kak" Ucap Cella.
"Harusnya Kakak yang ngucapin terimakasih" Balas Raffa.
"Behb" Seru Ryo yang ternyata menyusulnya.
Cella yang melihat Ryo datang segera masuk kedalam rumah.
"Ehhh kenapa kesini lo" Kata Raffa terheran
"Sengaja nyari lo gue masih khawatir,ternyata masih disini"
"Gak apa apa gue Ryo udah jangan mikir macem-macem,ni juga gue baru mau pulang,gue duluan ya ga enak nih bawahan masih basah semua.Ya udah Yo gue pamit duluan,inget permintaan gue lo tetep di sini ampe acaranya selesai,lagian lu mesti bawa pulang Luna dengan selamat juga kan?" Ucap Raffa menekan poin pentingnya.
"Ok deh Behb,hati-hati lo" Ryo terus menatap Raffa yang beranjak pergi.Dengan perasaan sedikit lega.
Pesta pun sudah berada di akhir acara.
MC pun meminta semua tamu undangan untuk berkumpul.Di akhiri dengan doa bersama dimana Aurel sudah berada di tengah acara.
Pestapun selesai,semua tamu undangan pun mulai meninggalkan kediaman Aurel.Pesta mewah itu pun nampak tidak membuat Aurel terkesan bahkan tak satu kado pun yang coba ia buka.
Mengurung diri dalam kamar mungkin hanya itu yang bisa dilakukannya.Menatap kosong langit kamarnya dimana hati dan fikirannya melayang tak tentu arah.Berharap hari esok lebih indah dari hari ini
[[ Bersambung ]]
Bagaimana kisah perjalanan mereka?
Ikuti terus ceritanya gess 😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
see you soon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments