Di satu pagi tampak Raffa tengah sibuk mengatur interior rumahnya.Jam kuliahnya nanti siang membuat dirinya memiliki waktu untuk menata rencana Coffe Shopnya.Ia sadar pengalamannya masih sangat dangkal untuk urusan ini.
Akhirnya ia pun menerima saran dari sahabatnya itu.Raffa berfikir akan lebih baik bila rencana ini cepat terealisasi.
Sekitar 9:30AM nampak Ryo bersama seseorang telah sampai di kediamannya.
"Assalamualikum" Ucap Ryo seraya masuk.
"Waalaikumsalam, ehhh Yo muncul juga lo" Sahut Raffa.
"Iya lahh, kalo gak dateng bisa bisa lo nangis kangen ma gue haha.Ohh iya behb,kenalin ini teman gue yang bisa bantu soal rencana lo,setidaknya dia jago lah kalo urusan ngopi paste, pokonya Barista juara walaupun baru tingkat kecamatan" ucap Ryo masih terus cekikikan.
"Ohh iya salam kenal bro, gue Raffa,senang bisa belajar banyak dari ahlinya.
"Haha jangan denger si Ryo gue juga pemula kok baru mulai belajar dikit dikit.Ryo udah sedikit banyak cerita soal rencana lo, lagian gue juga lagi free makanya sepertinya gue bisa bantu.Ohh ya gue Ferdy,lets do this" Serunya penuh semangat.
"Hehe thank Bro,seperti lo liat kita akan gunakan tempat ini.Semua perlengkapan mudah mudahan ready,nah kira kira menurut lo apa yang kurang atau yang perlu di tambah" Ucap Raffa meminta pendapatnya.
Ryo sendiri hanya duduk santai dan sibuk dengan ponselnya.Membiarkan mereka berdua asyik berdiskusi.
Setelah beberapa saat ferdy mengamati setiap sudut ruangan yang sudah tertata cukup rapi.
"Menurut gue sih ini udah cukup lumayan,posisi meja bar dan meja pelanggan ok, hanya mungkin perlu tambah beberapa aja.Kalo buat awal segini aja sih cukup, cuma kalo gue sih enaknya di tambah dari sekarang toh disini masih banyak ruang kosong" Ferdy pun terus menjelaskan ide ide nya.
"Kita bisa bikin aja meja dan kursi kayu buat tambahan plus sekalian dekorasi kayu mungkin bahan jati belanda bisa jadi pilihan"
"Gue sihh ngikut aja baiknya Bro,plus ide lo ok juga" Raffa terlihat antusias
"Kayanya ruangan bar plus ruangan sebelah ini lebih ok kalo di gabung.Terlihat lebih luas kali aja nanti di ujung sana bisa bikin panggung kecil,mungkin akustik life musik misalnya" Lanjut Ferdy.
"Hmmm boleh juga sarannya bro, sedikit renovasi aja sih.Selebihnya gue serahin lo aja bro, gue percaya lo lebih mampu" Balas Raffa.
"Ok kalo begitu gue rasa 1-2mingguan kita bakal bisa opening sih" Ucap Ferdy penuh keyakinan.
"Ya udah gue balik dulu ya,sekalian banyak yang harus dipersiapkan,barang dan bahan plus nyari posisi kasir lah,minimal buat ngeringanin kerjaan "
"Mau gue anter gak?" Tawar Ryo
"Gak usah, gue pake ojek online aja Yo.Ok gue pamit dulu ya" Ucap Ferdy dengan bergegas.
"Ok thank ya" jawab Raffa.
"Gimana Behb aman? lo percaya aja, Ferdy cukup pengalaman dan bisa di percaya" Ucap Ryo.
"Ya mudah-mudahan ga ada halangan lah" harap Raffa.
"Ngomong-ngomong Behb, lo sama si Aurel kenapa sihh? kok gue lihat kaya tom and jerry tau gak" Selidik Ryo.
"Aurel? Emang kenapa sama dia, perasaan gue baik baik aja"
"Deuhhhh so asik banget pura-pura gak tau,harus ya gue jelasin.Yang gue lihat si Aurel itu kaya sinis banget sama lo,masa iya lo gak ngerasa.Walau sekilas gue aja bisa lihat" Ryo mencoba menjelaskan.
"Entahlah gue gak terlalu merhatiin.Lagian gue paling gak mau punya musuh, makanya gue sih positif thinking aja"
"Ya semoga aja lah gak jadi masalah ke depannya" Ucap Ryo lirih.
"Ehh Behb dah siang nih,nyari makan yu,sekalian tar ke kampus bareng"
"Lo duluan aja Yo masih banyak yang mesti gue beresin nih,mumpung masih ada waktu"
"Ya udah gue balik dulu ya ,see u at class Behb,Assalamualaikum" Ryo pun pamit meninggalkan Raffa dengan kesibukannya.
Sekitar pukul 1 siang Raffa berangkat menuju kampusnya.Setelah melewati hiruk pikuk jalan raya ia pun sampai.
Tak lama Aurel terlihat memasuki area parkir kampus.
Aurel yang di temani Luna terlebih dahulu memasuki kampus.Di susul Raffa di belakang nya.
Tepatnya di koridor kampus tiba-tiba,
"Bruuuughhhhhkk"
"Aduhhhhhhhhhh" Jerit Aurel
"Aawwwwww" Begitupun seorang gadis yang terlihat repot dengan buku bawaannya yang banyak sudah berserakan.
Tentu saja kejadian itu menjadi perhatian semua orang yang melihatnya.
"Apaaan sihhhh lo,ga bisa ya lebih di pake gitu matanya" Kesal Aurel
berusaha bangun dari posisi jatuh terduduknya.Gak sulit bagi Aurel karena setiap orang begitu berlomba membantu Aurel.
"Lu gak apa apa Rel?" Ucap Luna.
"Iya kamu gak apa-apa kan?"
"Ada yang sakit gak?"
"Aku bantuin ya?" Ucap para kumbang yang mengelilingi Aurel.
"Maaf ya" Ucap gadis itu tidak berani menatap Aurel.
Raffa yang menyadari itu langsung mendekatinya seraya membatu dia.
"Sini biar saya bantu" Ucap Raffa sambil merapikan buku yang berserakan.
Aurel yang melihat Raffa malah menolong gadis itu.Wajahnya terlihat semakin marah.
"Ini bukunya,kamu gak apa apa kan?" Tanya Raffa meyakinkan.
"I, i iya saya gak apa-apa terimakasih" Balas gadis itu malu malu.
"Ehhh saya minta maaf ya,saya salah" Lanjut gadis itu seraya menatap Aurel .
"Maaf sekali lagi,saya permisi"
Sesaat setelah gadis itu pergi
Raffa menoleh ke arah Aurel dengan tersenyum.
"Nona kamu baik-baik saja kan?" Tanya Raffa dengan ramah.
"Apa,pergi lo sana, gak perlu lo sok peduli sama gue,urus aja tuh cewe tadi!" Dengus Aurel emosi.
"Dahh, sabar sabar tar cantiknya ilang" Ucap cowo modus.
"Udah dehh gue gak apa-apa" Jawab Aurel malas.
"Tapi Non yakin, gak apa-apa?" Tanya Raffa ingin meyakinkan.
Tak lama Ryo sudah d tempat itu.Sementara Aurel kembali terlihat marah.
"Heh, lebih baik lo diem deh, mual gue dengernya!" Masih dengan nada marah pada Raffa.Aurel pun bergegas pergi.........
"Oy Behb ada apaan lagi sihh, mentang-mentang siang hari auranya panas banget, kenapa sihh" Tanya Ryo.
Seraya berjalan Raffa pun menjawab,
"Gak tau juga, tadi si Aurel tabrakan pas jalan, terus gue samperin.Pas gue tanya malah marah"
"Masa sih,tabrakan sama siapa,trus lo tolongin dia?" Tanya Ryo lagi.
"Ya gue nolongin sih,tapi cewe yang tabrakan sama dia.Lagian yang nolong dia dah berjibun Yo" Jelas Raffa.
"Whaatt! serius kaya gitu?" Teriak Ryo.
"Dihhh anak tuyul gak usah teriak depan muka gue bisa kali,pecah gendang dangdut gue" Kesal Raffa.
"Hehe kan kaget gue, masa iya teriak kaget mendesah,emang film blue"
"Emang film blue mendesah, perasan isinya animasi anjing yang orangnya ga ada kerjaan tiap hari nyari jejak kakinya sebagai petunjuk" Ucap Raffa polos.
"Serahhh lo,atur aja olangan" Seru Ryo mengejek.
"Balik ke topik utama Behb,apa mungkin si Aurel marah karena lo lebih milih bantu orang lain dari pada dia sendiri" Ucap Ryo menerka.
"Masa sihh,tapi gak mungkin juga.mungkin dia masih marah karena insiden injekan gue waktu itu kali" Balas Raffa.
"May be" Jawab Ryo pendek,seraya berusaha memutar otak.
Tanpa berlama lama mereka pun segera kedalam kelas.
Dalam kesempitan Ryo mencoba mengambil kesempatan.
"Luna, main yu?" Ucap Ryo penuh canda.
"Dihhh Ryo nyebelin,emang di kira anak TK kali ya" Balas Luna sambil melempar bola kertas.
Ryo pun kabur menuju tempat duduknya.
Raffa pun sudah duduk di tempatnya.Sesekali iya melirik Aurel yang terlihat masih cemberut.Saat pandangan mereka bertemu Aurel segera buang muka.
Raffa hanya menghela nafas lalu tersenyum,
"Semoga aja marahnya ga akan lama,ga enak banget kaya punya musuh" guman Raffa dalam hati.
Jam kuliahpun di mulai.
Sampai sekitar pukul 5 sore nampak kebanyakan mahasiswa telah banyak meninggalkan kampus.
"Mau langsung pulang Behb?" Tanya Ryo.
"Kayanya sih gitu Yo, masih banyak urusan di rumah"
"Ya udah tar gue mampir lah ke tempat lo Behb,masih terlalu siang buat pulang"
Namun saat melihat Luna dan Aurel bersiap Ryo pun mendekatinya,
"Selamat sore My Princess Luna" Ucap Ryo seraya membungkukan tubuhnya.
"izinkan Prince Ryo mengantarmu pulang"
"Ihhhhhh Ryo,udah dehhh jangan aneh,lagian gue pulang bareng Aurel" Ucap Luna tersipu malu.
"Baiklah kalo begitu my Princess.Biarpun hati ini sedih mendengarnya,tapi aku yakin suatu saat kita pasti bersama sampai pelaminan" Goda Ryo.
Luna hanya menjulurkan lidah mendengar ucapan Ryo,tapi dihatinya mulai terasa terusik.Ada rasa hangat yang menyelimutinya.Lamunan Luna pun buyar ketika Aurel menarik tangannya dan mengajaknya segera pulang.
Raffa pun terlihat sudah bersiap pulang.Sambil memanaskan motornya,ia melihat Vina yang sedang berjalan sendirian.
"Hey Vin,mau pulang?"
"Ehhh Al, iya ni mau pulang baru mau pesen ojol" Sahut Vina.
"Si Ryan kmna, bukannya biasa bareng, apa mau bareng gue aja Vin, searahkan lewat jalan pemuda?"
"Emmmm iya sih,tapi apa gak ngerepotin Al?" Sahut Vina malu.
"Siapa yang gak mau sih di anter cowo baik plus tampan" Guman Vina dalam hati.
"Enggak lah,ayo kebetulan bawa helm dua nih" Tawar Raffa makin serius.
"Ya udah dehh ,makasih ya" Ucap Vina berbunga bunga.
Sementara di dalam sebuah mobil urung melaju tatkala melihat interaksi Raffa dan Vina.
"Heh! cowok sok baik, taunya genit juga" Dengusnya terlihat kesal.
"Ada apa sihh Rel?" Ucap Luna penasaran dan mengikuti arah pandangan Aurel.
"Ehhh si Al mau boncengin siapa dia? mmh bareng si Vina itu sih kelihatannya" sambung Luna.
"Bodo, bukan urusan gue!" Seru Aurel seraya melajukan mobilnya dengan kasar.
"Ya ampun Aurel, pelan dikit napa sihh Rel?" Ucap Luna dalam keterkejutannya.
Aurel yang tidak perduli terus menginjak gas lebih dalam.Hatinya benar benar merasa gusar, ingin rasanya segera pergi dari tempat itu.
[[ Bersambung ]]
Bagaimana kelanjutannya ,ikuti terus kelanjutannya gesss .......😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments