Sesuai rencana sebelumnya, siang itu di kampus setelah jam kuliah paginya selesai.Raffa terlihat mencoba mencari Leon,yang akhirnya ia temukan tengah bersantai di salah satu sudut taman kampus.Sepertinya itu tempat biasa yang Leon dan teman-temannya datangi untuk sekedar bersantai di sela jam kosongnya.
Raffa lalu mendekatinya.Leon yang melihat Raffa hanya tersenyum sinis.
"Maaf gue kesini cuma mau balikin uang punya lo" Ucap Raffa seraya mengeluarkan uang kembalian semalam.
"Rese lo ya masih aja ngeributin hal sepele,maksud lo apa bocah ngeledek gue!?" Leon terlihat emosi.
"Gue gak ada maksud apa apa,ini uang lo jadi bukan hak gue,berapapun jumlahnya gue gak akan ambil sesuatu yang bukan hak gue" Lanjut Raffa berusaha sopan.
Di saat yang bersamaan Yogi yang baru keluar dari perpustakaan hendak pulang tak sengaja melihat Raffa yang tengah bersama Leon.Walaupun Yogi melihat dari kejauhan ia mencium gelagat yang tak beres.Dengan tergesa ia berlari menuju ke arah Fakultas Ekonomi.
Sesaat setelah melihat beberapa temannya yang masih berada di sana Yogi segera membuka mulutnya.
"Oyy....li.... liat si Ryo gak?" Dengan terengah yogi berusah mencari Ryo
"Ohhh tadi kayanya lagi ke toilet deh,cek aja noh" Balas Arif yang juga satu jurusan dengan mereka.
Sebelum Yogi sampai ,terlihat Ryo yang baru balik dari toilet berjalan ke arahnya.
"Napa lo Yog,habis di kejar setan lo?" Ucap Ryo sambil terkekeh.
"Si Al ,ehh ehh ehhh si Al yo gue khawatir di apa apain Leon tuh di taman sebelum Perpus" Ucap Yogi yang masih terengah engah.
Tanpa menghiraukan Yogi,Ryo secepat mungkin menyusul Raffa.
Sedangkan Yogi kembali ke arah teman teman nya berada.
"Lo kenapa sih kaya di kejar-kejar penagih pinjol aja" 🤨Tanya Ryan yang juga sudah berkumpul.
"Itu si Al,gue liat sama Leon and the genk.Gue kuatir makanya nyari si Ryo" Jelas Yogi seraya mengatur nafas nya.
Ryan langsung menoyor kepala Yogi.
"Dodol bukannya bilang dari tadi lo" Selesai berkata Ryan berlari ke arah yang dia yakin benar.
Sementara Arif kembali bertanya.
"Emang si Al dimana sekarang?"
"Di taman sebelum Perpus Rif" Ucap Yogi.
Mendengar itu Arif segera berteriak.
"Wooyyyyyy ogeb salah arah lo dodol,taman sebelom perpus anjirrr" Arif dan beberapa temannya pun berlarian menuju tempat Raffa berada.
"Setannnnn ,kodok burik,kadal buntung,babi ngepet napa lo gak bilang" Ryan pun ganti arah.
Masih diwaktu yang sama di lokasi Raffa berada.Leon terus mengusik Raffa dengan sikap kasarnya.
"Cihhh orang kere sok bersih lo,nihh lo ambil.Gak usah belaga,gue yakin lo ngiler sama tu duit" Seru Leon sambil mengusapkan ke wajah Raffa dengan kasar.
Uang satu lembar 50.000 dan dua lembar 2.000 pun berjatuhan.
Raffa yang terus berusaha bersabar.Kemudian menurunkan badannya lalu memungut setiap lembaran uang tersebut.
Beberapa orang yang tergerak menyaksikan kejadian itu pun banyak yang merasa iba.Ada juga yang masa bodoh.
Terlebih buat seseorang yang memang sudah memperhatikannya.Entah mengapa kali ini hatinya ikut merasakan apa yang Raffa alami.
Sedangkan Leon yang merasa menang terus tertawa seraya melempar hinaannya.
"Haha bagus pungut tuh semua bocah,jangan lupa berlutut dan cium kaki gue brengsek" Leon berkata begitu puas dengan bertolak pinggang.
Di iringi riuh tawa genk Leon cs yang begitu merasa puas.
Setelah semua uang Raffa ambil ia pun berdiri lalu mendekati salah satu teman Leon yang berada paling dekat.
Raffa meraih tangannya lalu menyimpan uang tersebut kedalam genggamannya.
"Sorry gue titip uang temen lo,setidaknya gue udah berusaha menjaga amanah,di terima tidaknya biar lo yang lebih tau mesti melakukan apa,thank ya" Raffa berucap seraya tetap menjaga senyumnya.
Teman Leon pun terkesiap hingga tidak bisa berkata kata.
Raffa segera melangkah meninggalkan tempat itu.
Leon yang sudah di liputi emosi melihat tindakan Raffa,mengejar lalu melayangkan tendangan tepat di punggung Raffa.
"Buuuggggghhhhh" Raffa setengah tersungkur dengan tangan menumpu badannya pada tepi tembok taman.
Leon yang masih belum puas bersiap menginjakan kakinya lagi.
Sesaat sebelum kaki itu menghujam tubuh Raffa.Nampak seseorang dengan sigap menahan kaki Leon dengan kedua tangannya.
"Berani lo sentuh dia lagi,lo urusan sama gue" Seru Ryo seraya sedikit mendorong kaki Leon menjauh.
"Cuihhh bocil tengil mana lagi lo yang cari mati" Ucap Leon seraya mendekat.Begitupun teman-temannya lainya ikut mengepung Ryo.
Ryo boleh pribadi yang kocak juga rame.Tapi saat harus berdiri untuk hal yang benar.Ryo berubah bagai ksatria yang rela mengorbankan apapun.
Ryo yang tidak merasa gentar membalas tatapan tajam Leon.Tanpa di duga Ryan,Arif dan yang lain juga telah berada di tempat tersebut lalu mendekat terlihat seperti membuat pagar hidup untuk melindungi Raffa.
"Haha kumpulan bocil minta di hajar nih" Seru salah satu teman Leon.
"Kasih pelajaran aja Bro,biar mereka tau diri" Tambah yang lain lagi.
Raffa yang sudah berdiri lalu melangkah kedepan lalu berdiri sejajar Ryo.
"Gue udah coba bicara baik baik,gue kesini bukan cari masalah.Gue tekankan sekali lagi gue cuma mau balikin duit lo" Sekali lagi Raffa menekankan niatnya.
Leon bukannya paham malah makin menjadi.Ia menarik kerah baju Raffa dengan kasar denggan kedua tangannya.
"Heehh omongan sok bersih lo bikin gue muntah,ngomong nih sama tangan gue" Leon berkata seraya bersiap melayangkan pukulan.
Gerakan Leon tertahan saat ada seruan yang cukup membuat semua orang terpaku.
"Heyyyy sedang apa kalian di situ,di dalam kampus kalian mau bikin kegaduhan" Teriak salah satu Dosen pengajar.
Situasi yang seperti mau perang antar geng pun seketika berubah lebih kondusif.Kedunya sama-sama membenarkan posisi dan tidak lagi berkumpul.
"Ehhhh enggak Pak ,kita cuma lagi diskusi" Ucap salah satu rekan Leon.
"Diskusi kok kaya mau tawuran ayo bubar,perlu saya adukan ke Dosen PA kalian masing-masing sepertinya.Ayo bubar!" Seru Pak Dosen memerintah.
Tiba tiba Luna sudah melangkah mendekati Ryo.Momen ini membuat dirinya berani untuk mendekat.Sedari tadi ia begitu was was menyaksikan semuanya dari kejauahan.
"Hey udahhh ayo pergi" Ucap Luna dengan tatapan serius.Dan sanggup membuat Ryo melunak.
Aurel yang juga berada di situ hanya membisu karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan katakan.Hanya sesekali menatap Raffa juga Leon.
Raffa dan Ryo juga teman-temannya segera membubarkan diri.Sedangkan Leon and the genk masih menatap mereka penuh kemarahan.
"Awas bocah ,urusan kita belum selesai" Ucap Leon seraya mengadukan kepalan tangannya sendiri.
"Lain kali bro jangan kita beri ampun lagi" Ucap Reno seraya menepuk bahu Leon.
Sementara itu Luna yang masih khawatir terus menatap Ryo yang masih terlihat kesal.
"Ryo ada apa sih sebenernya? Kok bisa ribut begitu?" Tanya Luna was was campur penasaran.
"Maaf Lun,aku juga gak tau yang sebenarnya,cuma tadi si Yogi bilang si Al lagi sama si Leon.Bener aja kecurigaan aku taunya si Leon bikin ulah" Balas Ryo.
"Udahh lupain aja ok guys,gue cuma mau nyerahin uang si Leon.Karena ya itu bukan hak gue,tau sendiri deh responnya" Jelas Raffa.
Merekapun meninggalkan kampus dengan perasaan yang berbeda beda.
Untuk Aurel ia diam dengan batin yang terus berperang.Tidak dapat di bohongi ia khawatir pada Raffa,tapi teringat sikapnya selama ini Aurel sangat merasa bersalah.Hingga ia tidak bisa mengambil sikap.....Aurel mulai merasa menyesal...............
[[ BersambunG ]]
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa hari-hari Raffa akan terus di warnai masalah?
Ikuti terus ya 😗😗😗😗😗😗😗😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments