Nadia, The Indigo Girl

Nadia, The Indigo Girl

PROLOG

Siang yang cukup terik membuat seorang gadis berkerudung putih yang memakai seragam putih-biru tergesa-gesa berlari sambil memayungkan kepalanya dengan tangannya, gadis itu melihat ada yang ganjil saat sesuatu menimpa kepalanya. Saat di lihat ke bawah kakinya.

“Apaan nih!!” kata sang Gadis sambil meraih buah itu.

“Loh kok ada jambu.” Gadis itu langsung melemparnya tatkala yang ia lihat jambu di penuhi darah dan belatung. 

“Wah...perasaan gua kagak enak nih.”  Gadis itu mendongakkan kepala ke atas pohon sontak sang gadis langsung berteriak histeris dan lari terbirit-birit.

Bagaimana tidak yang dia lihat adalah sundel bolong yang mengendong bayi kecil dan bermata merah. Gadis itu berlari terbirit-birit sambil berteriak membuat semua orang di jalan melihatnya dengan penuh rasa heran.

Sesampainya di rumah dengan napas tersengal Ibunya menanyainya.

“Kamu kenapa Nadia?” tanya sang Ibu sembari mendekat. Nadia menceritakan semuanya saat perjalanan pulang ke rumah, Ibunya langsung menepuk jidatnya tatkala anaknya masih lemah.

“Kamu ‘kan punya indra ke-enam Nadia ngapain kamu harus takut!” ucap sang Ibu sambil menjentul kepala sang anak.

“Ya udah kamu ganti baju abis itu Ibu gorengin nugget,” perintah sang Ibu. 

Gadis itu langsung menyalami Ibunya lalu berlari ke kamar tidurnya yang berada di lantai atas sambil menaiki tangga rumahnya, Ibunya hanya mengelengkan kepala tatkala anaknya ceroboh hampir menjatuhkan gelas kaca di meja.

“Ada-ada aja sih tu bocah! ada aja!” tutur sang Ibu. Nadia langsung menganti seragam sekolahnya kemudian turun ke bawah ingin mengisi perutnya yang lapar.

Setelah usai melakukan aktivitasnya Nadia kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan diri. Malam sudah semakin larut dan udara semakin dingin karena hujan sampai menusuk ke tulang, tetapi gadis itu masih tetap bertahan untuk belajar.

  Setelah selesai belajar Nadia merapikan bukunya lalu melakukan solat isya dan membersihkan diri mencuci wajah serta menggosok gigi, sebelum tidur di kasur spring bed yang empuk.

Nadia yang baru saja memejamkan matanya, langsung membuka kembali matanya sambil mengedarkan pengelihatan-nya ia amat terkejut dan heran bagaimana tidak saat membuka mata ia sudah duduk di kursi sebuah taman yang sama sekali tak mengenali tempat ini.

Nadia juga lebih heran banyak wanita, anak-anak dan orang-orang memakai pakaian Eropa awal tahun tiga puluhan, dan ada pula orang melayu yang menggunakan kebaya dipadukan dengan rok batik serta bersama pria Eropa dan membawa anak-anak campuran antara Indo Belanda.

saat menoleh ke samping kanan ia melihat pemuda yang umurnya Sembilan belas tahunan sedang tersenyum.

“Kok banyak orang bule, ini tempat wisata kali ya atau berada di luar negeri, tetapi masih tahun tiga puluhan.” Nadia mengernyitkan dahinya sambil membatin dalam hati, memang selama ini dia sangat suka hal berbau barat seperti musik dan film.

Seharusnya ia bersyukur jika ada di luar negeri, tetapi ini sangat aneh tiba-tiba saat bangun ada pria tampan di sebelahnya, lebih herannya lagi bahasanya juga aneh bukan bahasa Inggris atau bahasa Spanyol yang ia tahu, pemuda itu memiliki kulit putih gading, bermata warna biru seindah permata, berambut pirang, di sertai pipi yang sehalus gading dengan hidung yang lancip dan tinggi.

Mata biru milik pria asing ini seperti laut menenangkan bila menatapnya, tetapi tatapannya sangat tajam lalu menatap liar ke arah Nadia. Ingin sekali Nadia berbicara, tapi mulutnya seakan kelu.

Mata Nadia menatap dari atas sampai bawah memperhatikan pria di sampingnya secara seksama. Pemuda bule ini memakai pakaian militer di sertai topi barret berwarna merah kemudian tanpa aba-aba pria berambut pirang itu langsung memangku tubuh Nadia.

“Ik suka aroma tubuh je, Lieve.” Nadia diam terpaku, dengan reflex kedua tangannya mengalungkan diri di leher milik pemuda bule ini.

Sontak Nadia langsung meremang karena aliran darahnya mengalir yang membuat pipinya memerah.

Gadis itu merasa nyaman di dekapan pria bule yang sama sekali tak di kenalinya lalu ciuman itu menjalar ke leher Nadia kemudian mereka bertatapan sejenak.

Sungguh Nadia adalah gadis polos yang tidak pernah merasakan momen seintim ini kepada lawan jenisnya, biarlah ini hanya mimpi meskipun hanya sejenak, dan biarlah Nadia merasakan cinta pertama kalinya meskipun ini hanyalah mimpi yang bisa saja menjadi nyata.

Di saat sedang asyiknya bercumbu tiba-tiba ada suara yang membangunkannya siapa lagi kalo bukan peri kembang tercintanya, sang Ibu mulai mencerewetinya.

 Suara yang membangunkannya terdengar sangat keras. “Nadia bangun solat subuh terus sekolah udah siang!” kata Ibunya sambil menepuk-nepuk pipi tembam Nadia, tetapi hanya di jawab lenguhan kecil olehnya.

“Iya, Bu ini udah bangun.” 

“Ya udah nanti ke bawah udah Ibu siapin nasi goreng, terus susunya jangan lupa di minum nanti asam lambung kamu kambuh lagi!” perintah sang Ibu kemudian menuruni tangga rumah untuk ke bawah.

Nadia segera mandi lalu berpakaian kemudian melaksanakan solat subuh, selesai solat ia memakai parfum dan lip balm. Setelah selesai ia ke bawah untuk sarapan. 

Sesampainya di sekolah Nadia menundukkan kepalanya tatkala mendengar gunjingan lagi.

 Gadis itu sudah biasa di perlakukan seperti itu jadi ia berusaha cuek, mungkin mereka iri tak lama ada sahabatnya yang memanggilnya.

“Nadia!!” gadis itu menoleh saat Namanya di panggil. Ternyata itu suara sahabatnya Ananda dan Ningrum.

“Woy!! napa lu manggil,” mereka saling mendekat.

"Eh ke kelas kita yuk!” ajak Ananda dan Ningrum. Nadia berfikir sejenak dan menyetujui saran kedua sahabatnya.

“Ya udah ayo, tapi anterin gua taro tas dulu.” Nadia kepada kedua sahabatnya. Ananda berfikir sejenak kemudian menyetujui Nadia.

Setelah menaruh tas Ananda dan Ningrum mengajak Nadia ke kelas mereka berdua 9D, mereka bertiga membahas sekolah mana yang nanti akan mereka masuki setelah lulus.

"EH! Ningrum, Nanda. Kenapa sih gua yang selalu dijadiin bahan candaan gua ‘kan juga manusia." Ujar Nadia yang sedih.

“Iya sih gua juga mikirnya gitu, sampai lu gak dimasukin grup angkatan di WA (WhatsApp) itu ‘kan keterlaluan.” Ananda yang tampak kesal.

“Udahlah sabar aja, Allah bakal bales semuanya. Yang di atas itu maha tahu,” kata Ningrum.

“Jadi lu coba sabar aja,” lanjut Ningrum.

 “Ya udah deh,” dengus lelah Nadia yang sudah pasrah dengan nasibnya nanti.

...⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─...

Waktu pulang sekolah seluruh siswa bersorak gembira karena mendapat pengumuman libur tiga hari termasuk Nadia, seperti biasa saat di angkutan umum pun tiada yang mau satu kendaraan dengan Nadia.

Gadis tersebut akhirnya pulang sendirian ia turun di sebuah gang dan memilih agar tidak mau lagi melewati area pemakaman itu karena kejadian kemarin, jadi ia memilih jalan yang agak jauh sambil berpikir kejadian tadi di mimpinya.

Di dalam hati gadis itu merasa kesal pada sang Ibu karena membangunkannya pada saat sedang kasmaran Bersama dengan cowok ganteng impiannya tanpa sadar motor melaju cepat.

TIN!!!!!

“ARGH!” teriak Nadia yang terbuyar dari lamunan-nya.

"Dek!! kalo jalan jangan ditengah terus jangan bengong!!!” bentak pria pengendara motor itu dengan kesal.

“Maaf Pak, saya gak sengaja.”

Nadia yang masih syok dengan kejadian itu karena terlalu asyik melamun. Sesampainya di rumah gadis itu hanya bungkam tidak bicara soal apapun.

“Udah pulang, Nak...,” sambut sang Ibu.

“Udah kok Bu, ya udah aku ke atas dan ini.” Nadia menyerahkan surat edaran itu kepada sang Ibu yang membuat wanita itu penasaran, saat sudah di terima gadis itu langsung melenggang pergi menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.

Setelah selesai berganti pakaian dengan baju yang lebih santai, Nadia turun untuk menuju dapur dan mengambil minuman kaleng di kulkas. Lalu memperhatikan Ibunya memasak.

"Enak nih libur mulu.” Ledek sang Ibu saat sedang mengiris bawang dan cabai, Nadia juga tak mau kalah jadi ia kembali meledek sang Ibu.

“Iya dong Bu, bisa free di rumah.” Nadia langsung kembali menyesap minuman kalengnya.

“Oh, ya Nadia.”  Merasa di panggil Nadia menoleh.

"Nanti kamu cuci piring,” Ujar sang Ibu dengan santainya sambil menggoreng bumbu masakan.

“Ah, Ibu mah gak mau ‘kan---” Belum sempat gadis itu mengeluarkan kalimatnya sudah di potong cepat oleh Ibunya. 

“Nadia mau uang jajan kamu Ibu potong.” Ibu sepertinya tahu ancaman yang ampuh untuk Nadia.

“Ayo sekarang!” perintah Ibunya.

Nadia menuruti keinginan sang Ibu dengan setengah hati lalu mulai ngedumel.

Terpopuler

Comments

Smile

Smile

Thor,, knp semua bab nya jd di revisi ulang... Pdhl td udh baca sampe bab 56 pas mw ke 57 dibilang revisi ulang eh gak taunya dari Bab 1 di revisi ulang

2021-01-01

0

Kinanda Husnancandra

Kinanda Husnancandra

masih bingung sama tanda bacaa sama karakternya..
katanta nadia nya berjilbab tapi kesan dari bahasa nya ke ibu nya kok kurang sopan x ya..

2021-01-01

2

Devan Dhina

Devan Dhina

simak aja

2020-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Sebuah pertanda dan kehadiran si jubah hitam
3 Operasi usus buntu
4 Sebuah ilusi saat koma
5 lucid dream atau pertanda 2
6 Lucid Dream saat koma
7 Sebuah ilusi sekaligus pertanda
8 BAB 7 : Pertanda yang akan di pertemukan dengan Hanson
9 BAB 8 : Sebuah pertanda akhir sebelum sadar dari koma
10 BAB 9 : Lucid Dream saat koma
11 Tersadar dari koma
12 BAB 11 : Sarah dan the black robe
13 BAB 12 : Pulang dari rumah sakit
14 BAB 13 : Hantu anak kecil yang malang
15 BAB 14 : Hantu anak kecil bernama Raisa
16 BAB 15 : Masa lalu Raisa
17 BAB 16 : Masa lalu Raisa
18 BAB 17 : Akhir kisah hidup Raisa
19 BAB 18 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
20 BAB 19 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
21 Bab 20 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
22 Bab 21 : Awal bertemu Hanson di tempat sejarah
23 Bab 22: melepaskan roh dari tubuh
24 Bab 23: rumah yang penuh dengan hantu Belanda
25 Bab 24: Kehidupan tempo doeloe
26 BAB 25: Cowok genit yang bernama Budi
27 BAB 26: Pemantapan Materi
28 BAB 27: Rencana
29 BAB 28 : Pindah dari Batavia ke Buitenzorg
30 Ritual Pernikahan
31 Rencana memiliki anak
32 Cinta yang Sulit
33 Hantu Belanda Yang Posesif
34 Teman-teman Hanson
35 Gosip terbaru
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 akhir
63 EPILOG
64 Extra part
65 Sequel nya
Episodes

Updated 65 Episodes

1
PROLOG
2
Sebuah pertanda dan kehadiran si jubah hitam
3
Operasi usus buntu
4
Sebuah ilusi saat koma
5
lucid dream atau pertanda 2
6
Lucid Dream saat koma
7
Sebuah ilusi sekaligus pertanda
8
BAB 7 : Pertanda yang akan di pertemukan dengan Hanson
9
BAB 8 : Sebuah pertanda akhir sebelum sadar dari koma
10
BAB 9 : Lucid Dream saat koma
11
Tersadar dari koma
12
BAB 11 : Sarah dan the black robe
13
BAB 12 : Pulang dari rumah sakit
14
BAB 13 : Hantu anak kecil yang malang
15
BAB 14 : Hantu anak kecil bernama Raisa
16
BAB 15 : Masa lalu Raisa
17
BAB 16 : Masa lalu Raisa
18
BAB 17 : Akhir kisah hidup Raisa
19
BAB 18 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
20
BAB 19 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
21
Bab 20 : Sebuah permintaan Raisa sebelum pulang
22
Bab 21 : Awal bertemu Hanson di tempat sejarah
23
Bab 22: melepaskan roh dari tubuh
24
Bab 23: rumah yang penuh dengan hantu Belanda
25
Bab 24: Kehidupan tempo doeloe
26
BAB 25: Cowok genit yang bernama Budi
27
BAB 26: Pemantapan Materi
28
BAB 27: Rencana
29
BAB 28 : Pindah dari Batavia ke Buitenzorg
30
Ritual Pernikahan
31
Rencana memiliki anak
32
Cinta yang Sulit
33
Hantu Belanda Yang Posesif
34
Teman-teman Hanson
35
Gosip terbaru
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
akhir
63
EPILOG
64
Extra part
65
Sequel nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!