Episode Delapan

Chelsea duduk mematung tak berdaya menyikapi tingkah Mark yang kali ini seperti bukan Mark yang dia kenal, laki-laki itu terlihat rapuh bahkan sikapnyapun manis pikirnya, lama sekali Chelsea membiarkan Mark bersimpuh menekan lembut dadanya....

"Berat....Dan Aku lapar," lirih Chelsea, "Tadi mau bicara apa?" tanyanya sambil kali ini memberanikan diri memegangi pipi suaminya, sebetulnya Chelsea masih merasa risih bagaimanapun dia belum bisa menerima kedekatan yang hari ini kerap Mark tawarkan kepadanya.

Suaminyapun beranjak berdiri, "Kamu harus mulai belajar masak! jika masih mau tinggal disini" jawabnya tegas. Chelsea kembali melongo melihat sikap Mark yang kembali menyebalkan, namun Mark pikir sudah saatnya mendidik Chelsea yang belum bisa itu ini, repot juga pikir Mark, "Maafkan aku, ini akan membuatmu mandiri." Gumamnya dalam hati hatinya lagi, melihat istrinya yang kembali menunjukan wajah frustasi.

"Aku masak! gila ya?!" Komplen Chelsea namun lagi-lagi Mark memasang wajah seriusnya, "Arrgh dia tidak main-main" keluh Chelsea dalam hatinya, Chelseapun kembali tertunduk dia paham betul kalau mimik wajah Mark begitu berarti memang harus dituruti, "Belajar dari siapa?" lanjutnya pasrah, "Googling dong! jangan film XXX aja yang dipelajari" jawab Mark santai.

Plak.....! Chelsea menampar suaminya dengan keras, kalimat Mark membuatnya tersinggung, suaminya menghina apa yang memang dia biasa lakukan dengan teman-temannya kalau pas kebetulan ngumpul dikantin sekolah, namun sekilas terlihat ada darah meleleh dari sudut bibir laki-laki itu, "Upss!" Chelsea menjerit sendiri kaget rasa kesalnya berubah menjadi penyesalan, diraihnya wajah itu dengan maksud mengusapnya, namun Mark menepis lengannya, mengelapnya sendiri sambil ngeloyor menuju dapur.

Diapun mengikutinya sambil Dag...Dig...Dug, "Sorry..." Ucapnya lirih, Markpun menghentikan langkahnya seperti tersambar petir, seumur mengenal gadis itu baru pertama kalinya dia mendengar Chelsea meminta maaf, ada perasaan lega dihatinya.

"Hp-ku kan tidak terbawa, mana bisa googling" lanjut Chelsea lagi, Markpun menoleh tersadar bahwa Chelsea tidak membawa apapun dari rumahnya, "Besok aku belikan" jawab Mark datar, dia tetap berusaha cool supaya Chelsea tetap merasa menyesal, "Aku harus mulai keras kepadanya" pikirnya lagi.

Mark menyodorkan dua Mie Instan dua butir telur sebagai permulaan untuk Chelsea belajar memasak, Chelsea hanya melongo, "Masak yang gampang dulu, rebus air hingga mendidih disini, terus siapkan penggorengan panaskan, isi minyak sedikit, saat minyak cukup panas pecahkan telurnya goreng, jangan lupa kasih garam dan merica diatasnya lalu angkat, jangan lupa perhatikan juga airnya jika sudah mendidih tuang kedalam cup, taburi bumbunya hidangkan, mudahkan?" Chelsea menggeleng, Mark kembali menunjukan wajah seriusnya, "Bantuin dulu" jawab Chelsea gugup, duh aku harus buru-buru kabur pikir Chelsea, "Aku bisa jadi budaknya lama-lama" gumamnya tanpa sadar, Mark menggeleng mengabaikan apa yang didengarnya, dengan santai laki-laki itu menarik kursi meja makan dan duduk disana menunggu, lagi-lagi Chelsea memandanginya dengan wajah kesal, namun dia benar-benar tak berdaya selain menuruti kemauan suaminya.

Sesekali Mark membuang muka untuk tertawa melihat tingkah istrinya yang sedang kelimpungan nengok air, nengok wajan, "Prek!" telur pertama hancur berhamburan diatas kompor, cangkang telur ikut tergoreng di wajan, "Haduuuh!!!" Pekik Chelsea sambil menengok suaminya yang santai membaca koran, kesal sekali rasanya, "Buang saja dan buat lagi, telurnya pecahkan sedikit diujung wajan buka dengan kedua jari pelan-pelan," ucap Mark seolah tak perduli dengan tetap membaca korannya, Chelsea menahan rasa kesalnya "Awas aja nanti" pikirnya geram.

"Aww!!!" Pekik Chelsea minyak panasnya ngamuk kesana kemari, Mark menahan diri untuk tidak membantunya, Chelsea mulai berkungfu melawan telur gorengnya, Chelsea terlihat menjauh dari wajan menghindari minyak sehingga telurnya gosong, hal itu lagi-lagi membuatnya kesal namun kini dia sudah mahir membuang, Mark kembali tertawa geli dari balik korannya.

Satu jam saja cukup membuat Chelsea berhasil menghidangkan telur ceploknya lengkap dengan dua cup mie instan terhidang di meja, "Silahkan Tuan," ucap Chelsea dengan nada sinis, Mark hanya menoleh santai sambil tersenyum puas menatap istrinya bercucuran keringat, Chelsea lanjut duduk dengan cemberut, "Keseeeeeel!!!!!!" Pekiknya dalam hati. Mark meraih tangan istrinya menatapnya kembali dengan pandangan bangga, sekilas Chelsea nampak terpana pantas Miranda selalu bilang "Bodyguardmu ganteng, tukeran yuk" Chelsea mengingat kalimat Miranda sahabatnya, "Duuuuuuh! untung gak tukeran!" gumamnya. "Tukeran apa?" jawab Mark, "Heh?...Tukeran panci!" jawab Chelsea gugup. Mark tetap memandanginya hangat, Chelseapun tambah grogi, gila musti cari cara untuk beranjak pikirnya, "Mau kemana lagi, sayang?" tanya Mark dia tahu istrinya sedang grogi, "Ambil minum Elu!" Balasnya, Chelsea menyodorkan segelas air putih untuk Mark dan satu untuk dirinya, "Perhatian sekali, terima kasih Sayang" lagi-lagi Mark menggodanya istrinya, "Aku tidak suka memasak, tidak suka rumah ini, tidak suka kamu!" lanjut gadis itu lagi, "Good! mari kita makan" Mark melipat korannya dan mulai tampak berdoa.

Mark tertegun, telurnya sangat asin namun dia tetap mengunyahnya lanjut menyendok cup mienya sudah bengkak kuahnyapun sudah mengering, "Ah sudahlah, paling beracun" pikirnya minimal istrinya sudah berusaha.

Sementara, "Huek!!! Kog asin?" Chelsea mendelik, mengomplen buatannya sendiri, "Siniin tukeran ini asin!" Pinta Chelsea melihat mark tampak asik melahap makanannya, Mark menggeleng menarik piringnya tanda tidak setuju kalau ditukar, Chelsea merajuk memaksa akhirnya diapun mengalah, Chelsea tersenyum penuh kemenangan, "Makan tuh yang asin!" katanya lagi menatap Mark sinis, diapun mulai menyendok makanannya, "Huek!!!" Chelsea melepehnya kembali, punya suaminya ternyata lebih asin lagi pikirnya, bagaimana bisa, Mark santai melahapnya, apa memang seleranya yang asin-asin pikirnya, diapun tertunduk ada rasa malu dihatinya, "Aku memang suka yang asin-asin, terlebih istri sendiri yang membuatnya," jawabnya sambil ngakak.

Chelsea berlari ke kamar sambil menangis lagi, dihempaskan tubuhnya ke kasur sambil memeluk bantal, untuk pertama kali dalam hidupnya Chelsea merasa tidak berguna, kenapa ya masak telur goreng aja susah batinnya, "Daddy, Chelsea ingin pulang!" sambil terus terisak berharap keajaiban seseorang membawanya keluar dari situ, atau seseorang bisa menghiburnya seperti Bi Inah, "Bibiiiiii" pekik Chelsea lagi dengan lirih, tidak ada pertolongan disana, si Oonpun gak datang menghapiri pikirnya tentang Mark, "Aku masih laper" keluhnya lagi, namun dia enggan kalau harus memasak lagi bisa gila lebih baik lapar daripada masak pikirnya.

Sementara Mark memang masih berusaha menghabiskan makanan buatan istrinya, kemudian dia memasak omelet ditaburi jamur dan keju, menggoreng sosis dan Frenchfries cemilan kesukaan Chelsea, dituangkannya segelas susu dan dan segelas jus jeruk, menyiapkannya di meja.

Mark mendatangi istrinya dikamar yang ia tahu sedang galau, duh nich bocah kirain 6 bulan lagi bakal bebas tugas, hanya karena 6 ronde jadi terjebak seumur hidup begini, "Masih laparkan, keluarlah" ucap Mark kepada istrinya, Chelsea menoleh langsung berbinar seraya mengusap air matanya, "Ahk! Untung bentuk tubuh dan paras cantikmu mengobati semuanya! Draw lah," pikirnya sambil terus mengamati istri kecilnya yang bersemangat bangkit karena mendengar makan.

Mark sebetulnya ingin sekali memeluk lagi, "Tapi bisa-bisa habis aku ditendangnya nanti." batinnya lagi, akhirnya dia mengurungkan niatnya mengampirinya dikasur. "Kalau sudah jadi istri, jangan sedikit-sedikit menangis" katanya lagi, Chelsea cemberut kembali, apa benar demikian emang istri bukan wanita, gak ngertiin banget nih orang, kata Chelsea dihatinya. "Minggir! Sempit!" hardiknya, sambil menabrak Mark di pintu, Mark mengurut dahinya seraya mengikuti kembali duduk di meja makan menemani istrinya yang tengah lahap.

"Situ aja yang masak, Saya kerjain yang lain" sambil mengunyah terdengar Chelsea menawar, "Hmm...boleh!" Jawab Mark sambil tersenyum nakal mengerjai, "Sebetulnya, Istri harusnya semuanya, dapur, sumur, kasur, suami cari duit" lanjut Mark, Chelsea menghentikan makannya sambil melotot tak setuju, "Kog, istri banyak banget!...Lagian cari duit dimana? orang sudah dipecat, emang gampang cari kerja yang sebesar gaji Daddyku?" jawab Chelsea sinis, "Aku S2, cari kerja mudah, jadi bodyguard lagi juga beres!" Jawab Mark santai, "Heh! Iya dan kau akan meniduri anak kawalanmu kembalikan? Hiiiiy! MENJIJIKAN!" Chelsea memekik sambil melempar napkinnya ke wajah Mark, kembali laki-laki itu tertawa, "Ya, kalau diperkosa lagi mana nolaklah Hahaha...." Mark benar-benar ngakak puas kali ini, Chelsea diam seribu bahasa.

Kemudian Chelsea beranjak berdiri hendak pamit tidur namun Mark menahannya, "Cuci piring gelas dulu" kata Mark mengingatkan, Chelsea menurutinya walau berat hati seumur hidup dia baru kali ini mencuci piring apalagi wajan hitam jorok banget pikirnya, namun tidak ada pilihan dia saat ini menumpang pikirnya.

Prang!....Prang!....Prang! Kegaduhan kembali terjadi, setelah semua bersih dan rapih, Chelsea berlalu meninggalkan Mark yang tetap tersenyum kepadanya, "Selamat istirahat Istriku" kata laki-laki itu, Chelsea tidak menjawab dibantingnya pintu kamar dengan keras dan menguncinya, "Aku pasrah Tuhan" ucapnya lirihnya sambil merebahkan dirinya diatas kasur, bagaimanapun dia terdidik untuk mempercayai bahwa pernikahan satu kali seumur hidup.

Gimana ceritanya Readers??? masih mau lanjut? Mohon Comment yang beri ide ya thank you love all

Terpopuler

Comments

Sri Anggraeni

Sri Anggraeni

see

2021-10-27

0

Oot

Oot

hahahha lucuuu

2020-10-27

0

Erin Liu

Erin Liu

👍👍👍👍

2020-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!