I Hate My Bodyguard

I Hate My Bodyguard

Episode Satu

Jumat pukul 3 sore,

Chelsea masuk mobil dengan wajah kesal, dia membanting tasnya lalu duduk bersandar dengan lunglai, kebenciannya akan Bodyguardnya benar-benar memuncak siang itu, namun seperti biasa dengan acuh pengawalnya melajukan mobilnya.

Mark memang jarang sekali bicara, laki-laki berusia 28 tahun itu entah mengapa dipilih ayahnya sebagai pengawal pribadinya, "Daddy salah rekrut" keluh Chelsea dihatinya, sungguh keberadaan Mark membuatnya merasa bagai seekor burung didalam sangkar yang dijaga seekor singa.

Kembali dengan geram Chelsea mengarahkan pandangannya ke jok depan tepat Mark yang tampak asik menyetir namun apa daya dia hanya bisa menarik napas panjang, dadanya semakin terasa sesak hari ini Steven mengakhiri hubungannya yang belum genap dua bulan terngiang kata-kata Steven tentang alasan putusnya tadi, "Mau ngapa-ngapain, susah!" katanya, dan semua itu karena ulah pengawalnya terlalu over protective, padahal mendapat Steven itu tidaklah mudah, seorang idola semua gadis disekolahan karena ketampanan dan prestasinya sebagai pemain basket, namun apa boleh baut eh buat Mark memiliki otoritas penuh untuk terus membuntutinya hingga kontrak kerjanya laki-laki itu berakhir. "Aaaaaarggggh!" pekik Chelsea dengan tanpa sadar.

Kediaman Rumah Mr. James

Tepat satu jam mobil sudah memasuki gerbang utama rumahnya, sore itu waktu menunjukan pukul 4.

Ayah Chelsea, Mr. James adalah seorang pengusaha properti yang sangat sukses, sejak lahir Chelsea sudah hidup dalam gelimangan harta yang melimpah hampir semua hal ayahnya memfasilitasinya, begitupun rumah yang mirip istana lengkap dengan kolam renang besar dan ranch kuda poni khusus dibangun Mr. James untuk menyambut kelahiran Chelsea anak semata wayangnya.

Bak memasuki satu hektar kebun bunga yang sangat indah, terutama Mawar berwarna putih begitu mendominasi hingga 15 menit perjalanan dari gerbang utama tidak akan pernah membuat bosan mata memandang.

Sesampainya didepan rumah, seperti biasa Chelsea menunggu pintu mobilnya dibukakan, Mark membukakan pintu untuk nona kecilnya, dengan wajah yang masih cemberut Chelsea bergegas keluar, dia sangat muak melihat tampang pengawalnya.

Namun tak lama berselang gadis itu menghentikan langkahnya, "Hey....!" hardiknya seraya menoleh pengawalnya sambil berkacak pinggang, kali ini dia menatap tajam, Markpun membalas dengan tatapan sama, Chelsea langsung melengos kalah gertak. "Sial dia nantangin gue" pikirnya, "Hmmm.....Situ gak bosen kerja ginian? teman gue bilang lu cocok jadi artis, artis bokep." tanyanya sambil tersenyum sinis, Chelsea memang tidak pernah sopan dengan siapapun, dia besar tanpa didikan baik kedua orang-tuanya, Mr. James sangat jarang pulang bahkan kadang sebulan sekali karena harus keliling manca negara untuk mengurus bisnisnya begitupun Ms. Rossy ibunya meninggal tepat setelah Chelsea lahir, sehingga Chelsea tumbuh kurang kasih sayang dan hidup bebas menjadi ratu dalam asuhan para asistennya dan Mark hampir empat tahun ini menjadi pengawalnya sekaligus merangkap sopir, melatihnya berkuda, berenang bahkan pelajaran matematikanya.

Mark menanggapinya dengan hanya menggeleng seperti biasa tidak begitu menghiraukannya, "Emang gak ada pacar? homo ya?" lanjut Chelsea lagi dengan penasaran, sementara Mark masih sibuk mengambil tas dan semua perlengkapan sekolah nonanya untuk dibawanya turun, "Masalahnya klo gue kuliah, masih ada lu lagi! Lu lagi, bisa gila gue!" Chelsea dengan terus cerewet melanjutkan kalimatnya melampiaskan kekesalannya akan kejadian disekolah tadi kepada pengawalnya.

Sejenak Mark terdiam, dia mulai menyadari Chelsea sudah bukan anak kecil lagi yang biasa bermain air hujan memaksa menunggangi kuda-kuda poni-nya hingga seringnya Mark harus menggendong paksa untuk membuatnya berhenti.

"HEY!!!" kembali pekikan Nonanya membuyarkan lamunannya, "Yes Ms," jawab Mark dengan singkat. "Hah! yas yes mulu!" gerutu Chelsea seraya dia bergegas memasuki rumah dan Markpun hanya tersenyum sambil mengikutinya.

Kriiiiing.... kriiiing...

Terdengar telp rumah berdering tepat sesaat Chelsea memasuki ruang tamunya, bi Inah pengasuh setianya terlihat berlari kearah telp, "Selamat siang Tuan, iya Ini Tuan, Non Chelsea baru tiba, Non Daddy Non telp ini" tengoknya sambil lanjut dengan terbungkuk-bungkuk menyerahkan wireless phone kearah Chelsea yang dengan kasar gadis itu merebutnya, memang sikap Chelsea tidak pernah seindah wajahnya.

"Daddy.....Miiiiiisss Youuu! Hiks...Hiks" pekik Chelsea sambil drama terisak manja, memang juga dia sangat kangen ayahnya, "Darling are you alright? Sorry Dad sibuk sebulan ini, but Dad Yakin Mark menjagamu dengan baik?" Chelsea menirukan kalimat ayahnya yang lama-lama dia hapal selalu itu kalimat ayahnya jika lama tidak pulang, "Dad besok siang sudah dirumah, ada kejutan untukmu Sayang." Hibur Mr. James hanya itu senjatanya, "YES!" Pekik Chelsea dengan girang, Mark yang sedari tadi berdiri tak jauh hanya memandangi tingkah nonanya dengan lekat sebetulnya itulah yang membuat akhirnya dia bertahan karena rasa prihatin dengan keadaan Chelsea yang sangat kesepian pikirnya.

"HEY!!! Daddy mau ngomong nich, mau pecat ya Dad?" ucap Chelsea seraya menoleh, dilemparnya telp itu ke arah Mark yang dengan sigap laki-laki itu menangkapnya, kini Chelsea beralih memandangi pengawalnya penasaran ayahnya mau bicara apa pikirnya.

"Yes Sir...Apa kabar?" Mark memulai menyapa Tuannya, "I am Ok Mark, saya butuh Kamu hubungi design interior untuk mengganti suasana rumah Mark, bisa?" tanya Mr. James ditelepon, "Bisa Tuan, tentu saja" jawab Mark dengan sedikit heran sudah sejak dia bekerja disana tidak pernah ada renovasi apapun, "Apakah mungkin, tuannya menyibukan diri karena tidak sanggup mengingat semua kenangan tentang mendiang istrinya" pikir Mark sambil memandang kembali sekeliling ruangan, "Mark?..." suara Mr. James kembali memanggilnya, "Iya Tuan...Saya bisa panggilkan sore ini Tuan", "Ok good! saya mau Chelsea mendapat suasana baru dirumah Mark....", "Maaf Tuan, bukannya Nona akan kuliah ke Paris Tuan?" lanjut Mark memberanikan diri bertanya, "Maybe no! saya tidak bisa melepas dia jauh Mark, dan kontrak kamu akan habis saat dia luluskan? kalau saya cari pengganti, untuk jaga dia di Paris, entah bagaimana Mark..., Dia akan membenci saya bukan?" Mark kembali tertegun waktu begitu cepat berlalu, Mr. James mengingatkan kembali dirinya bahwa dalam enam bulan lagi kontrak mengawal Chelsea akan selesai, kembali dia menarik napas dalam ada kelegaan dengan segera dia bisa melanjutkan kembali hidupnya untuk langsung menikahi Shinta yang sudah setia menantinya hampir 4 tahun.

Mr. James masih terdengar antusias dan bagi Mark ini tidak seperti biasanya, "Mark, saya juga ada feeling hal baik akan terjadi dekat-dekat ini" lanjut Mr. James lagi padanya, "Tentu saja Tuan." Jawab Mark sambil menganggukan tanda setuju.

"Mana daddy, liat lu ngangguk-ngangguk sich! Dasar oon." Celetuk Chelsea lagi-lagi dengan singit dia terus memandangi pengawalnya kali ini lebih lekat karena terdengar laki-laki itu seperti akan mengakhiri percakapannya, "Baik, selamat siang Tuan, jaga kesehatan, terima kasih" demikian katanya sambil meletakan kembali gagang telp itu diatas meja pajangan dekat dimana Chelsea berdiri.

"HEY! Katakan! bicara apa tadi Tuanmu?" tanya Chelsea masih dengan tatapan sinisnya, Mark mengampiri Chelsea dan membisikinya, "Bersikaplah manis, maka aku akan memberitahumu," tegasnya, Chelsea terlihat begitu gugup dan spontan mendorongnya menjauh, namun apa daya badan mungilnya tidak cukup kuat, Mark yang tinggi tegap sedikitpun tidak bergeming, malah tubuh Chelsea mungil itu hampir terjengkang jika Mark tidak sigap meraih pinggang mungilnya alhasil gadis itu menubruk dada bidangnya.

"Ugh.....Haarum!" batin Chelsea dengan tak sadar sedikit hanyut mengendus harum baju pengawalnya, hingga tak lama gadis itu panik sendiri dan wajahnya merona karena malu menyadari bi Inah mesam-mesem sejak tadi menontonnya. "LEPASKAN!" Hardik Chelsea lagi sambil berontak melepaskan diri dari rengkuhan pengawalnya.

"Semoga jodoh" celetuk bi Inah lirih, membuat ketiganya kaget bersamaan, langsung wanita tua itu menutup mulut dengan kedua tangannya, Chelsea balik menatap murka ke arah pembantunya, "APAAA?!" Bentaknya, si bibi jatuh bersimpuh gemetaran.

Mark melepaskan Chelsa dan bergegas membantu Bi Inah berdiri, "Terima kasih Bi, atas doanya" jawabnya sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya kearah Chelsea mengerjai, Chelsea semakin melotot dan berteriak, "Najis!" pekiknya sambil berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"BRUGG" terdengar pintu terbanting dilantai dua.

Dengan perasaan terhina bercampur malu, Chelsea menghempaskan tubuhnya keatas kasur, "Andai aku bisa memecat keduanya" lirihnya dengan kembali terisak, dunia sungguh sunyi pikirnya.

"Ms. Universe wake up!" seseorang membangunkannya rupanya Chelsea ketiduran karena lelah menangis, mata sembabnya melirik weker disamping meja tempat tidurnya, waktu sudah menunjukan pukul enam sore saat itu.

"Get out!" Kumatnya lagi menghardik Mark yang berdiri tak jauh dari depan pintu, "Nona belum makan sejak siang tadi, mandilah makan malammu sudah siap." jawab Mark tak menghiraukan usiran Chelsea.

Akhirnya Chelseapun memaksa diri untuk turun dari tempat tidur memang perutnya terasa lapar banget pikirnya.

"Buka!" Perintah Chelsea sambil menunjuk kearah kakinya, sadar dia tidur dengan masih bersepatu sekolahnya, Markpun menghampiri dan menurutinya, dengan perlahan dia membuka satu-persatu sepatu nona-nya, "Apa kau dibayar untuk membuka bajuku juga?" lanjut Chelsea setadinya dengan maksud menghina ada kepuasan batin baginya saat melihat pengawalnya bersimpuh dihadapannya, "Tidak Nona, mau saya bukakan juga?" lirik Mark menengadah, sikap dan tatapan santainya justru membuat Chelsea kembali panik hingga spontan hendak menendang tangannya, namun tak sampai tendangan itu mendarat, Mark sudah lebih dulu menangkap kedua betis mulusnya, lagi-lagi Chelsea hanya bisa memekik, "Menjijikan! Sungguh tidak sopan! dasar lapuk! lepaskan kakiku atau aku lapor Daddy mau?!" namun Mark hanya menatapnya, hingga membuat Chelsea diam dan kembali menunduk sadar akan dirinya tidak pernah cukup kuat melawan. "Gue mau mandi, keluar" pintanya dengan nada kesal yang ditahan.

Mark melepaskannya lalu beranjak meninggalkan ruangan, Chelseapun bergegas menuju kamar mandi, dibenamkannya tubuhnya ke bathtub. "Aku menderita sekali Tuhaaaaan...Aku ingin segera lulus dan kabur dari sini" ratap gadis itu dengan pilu.

Setengah jam kemudian Chelsea menyudahi edisi ratapannya, diraihnya handuk dan dengan perlahan dia mengeringkan seluruh tubuhnya hingga sampai di betis ada sedikit tanda memerah di sana, cengkraman kuat Mark menyisakan bekas, "Dasar kurang ajar! Dia menyakitiku" lanjut Chelsea mengambil ponselnya,

Ckrek...Ckrek.....

diphotonya kedua betis kakinya sebagai bukti penganiayaan pikirnya, "Duhhh....Sakit, tunggu pembalasanku, eh kog gak jelas merahnya?" gumamnya lagi seraya lanjut menyengkram kembali betisnya sendiri dan buru-buru mengabadikannya kembali sebelum warna kemerahannya hilang, Ckrek...Ckrek..... "nah ini jelas" lanjutnya lagi sambil senyam-senyum sendiri, diambilnya beberapa pakaian dari lemarinya hingga setelah belasan baju berserakan pilihapun jatuh ke dress terusan sebetis berwarna putih lengan pendek berkancing penuh dibagian depan, dress itu memang favoritnya walau sudah lama tidak dia pakai sedikit agak sempit pikirnya.

Chelsea terus memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya didepan kaca kemudian gadis itu tersipu seraya bergumam, "Montok gue hi hi" kini dirinya sudah mulai perduli dengan penampilannya.

Setengah jam Chelsea masih terpaku di depan cermin, gadis itu menari-nari sambil mengibas-ngibaskan rambut pirang ikalnya yang kini hampir sepinggang, "Besok aku kesalon" pikirnya sambil kembali dia duduk dimeja rias dan lanjut mengeringkan rambutnya asal dengan hairdryer.

Kriuk....kriuk...

Tak lama berselang alarm perutnya berbunyi, memang sudah jam 7 lewat, diapun bergegas keluar kamar, didapatinya seperti biasa Mark terduduk di Sofa (pos dia disitu emang) seruangan dengan dirinya hanya bersekat pintu dengan ruang tidurnya.

Markpun menoleh dan melipat korannya lalu bangkit berdiri, sejenak dia menatap nonanya terkesima ada yang berbeda gadis itu terlihat dewasa dengan rambut terurai, sekilas mereka beradu pandang kemudian saling membuangmu muka.

Imagenya ini aja ya.......

"Whew ah! Gue deg-degan sodara-sodara tolooong...Si Oon menatap aneh," pekik Chelsea dalam hati, keduanya nampak kikuk lalu sama-sama menunduk, Chelsea melanjutkan langkahnya keluar mendahului pengawalnya menuruni tangga menuju ruang makan.

Mark mengikutinya seperti biasa, dengan tetap menunduk sesekali dia mengamati Chelsea dari belakang, memang heran sejak kejadian siang tadi dirinya jadi terus memikirkan gadis didepannya itu dengan tidak biasa, Chelsea di usianya yang baru menginjak 18 tahun, sudah terlihat bak gitar Spanyol, ditambah paras cantiknya kini lebih terlihat sempurna, bibirnya seksi merah merekah, matanya bulatnya indahnya tidak hengkang dari pikirannya, "Kacau!" gumamnya dalam hati sambil beberapa kali terlihat menarik napas panjang.

Sejenak Chelsea tampak berhenti dan menoleh "Daddy bicara apa tadi?", tanyanya membuyarkan lamunan, "Ya?" tanyanya balik bertanya, "Daddy bicaraaa apaaaaa?", Chelsea mengulang dengan nada tak sabar, kini tatapannya setengah menyelidik, dan mata indah itu kembali menusuk jantungnya, "DUG!" berdegup kencang sungguh kali ini dia tak sanggup menantap Chelsea lama, dan dirinya kembali menunduk.

Mendapati Mark seperti lagi-lagi mengacuhkannya, Chelseapun membalikan badannya dengan kembali kesal, dia memang terbiasa dengan Mark yang tidak akan menjawab jika itu tidak harus diketahuinya.

Lanjut yaaaa? lebih seruuuuu lho #edisiPD

Terpopuler

Comments

mamayot

mamayot

hai salam dari MY BODYGUARD PANJI

2021-07-26

0

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

nyimak dulu ya

2020-09-13

1

Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸

Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸

visualnya kok tante2 bingit ya thor 🤭🤣 trus ini nyeritain ttg kisah dari indo apa luar negri?klo luar negri kok nama maid nya bi inah 😁

2020-09-07

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!