Selepas kepergian Chelsea, Mr. James benar-benar merasakan lebih sedih daripada ditinggal kepergian mendiang istrinya, hidup laki-laki tua itu lebih terasa hampa terlebih laporan Pak Pri dari anak buahnya, bahwa Mark kembali menjadi montir, "Anakku pasti miskin dan menderita," pikirnya.
"Mengapa justru kini setelah Chelsea pergi, malah Aku sering berada dirumah, kenapa tidak dari dulu-dulu!" Sesalnya lagi.
Sudah satu setengah bulan tepat dari kepergian Chelsea memang Mr. James lebih sering menghabiskan waktunya di ruangan kerja rumahnya terlebih pembangunan beberapa apartemennya sudah hampir tahap penyelesaian.
"Apa yang harus saya lakukan Pak Pri?" tanyanya kepada asistennya yang sedari tadi duduk di sofa menemani Mr. James mengobrol. Pak Pri mengarahkan pandangannya dengan penuh prihatin, dia sangat paham pasti ini mengenai Nona mudanya, "Jika kamu jadi Saya, Pri? ini tentang Chelsea," lanjutnya lagi, "Saya, mohon maaf jika tidak sesuai dengan pemikiran Tuan, mungkin saya akan menelepon?" jawabnya ragu, karena takut bersebrangan dengan pemikiran majikannya, "Berikan Saya ponselmu!" Pak Pri bergegas memberikan ponselnya kepada Mr. James, "Mana nomor barunya itu?", "Nona Chelsea 2 Tuan," jawabnya, "Saya telepon dari nomormu Pri, takutnya jika nomor Saya, Dia tidak angkat!" Mr. James melirik asistennya meminta persetujuan, "Silahkan, Tuan!" Jawab Pak Pri dengan lega, Tuannya menyetujui idenya, padahal Pak Pri tau Tuannya tidak mudah untuk merubah sebuah keputusan, tapi kali ini Pria itu terlihat rapuh, begitulah memang sekeras-kerasnya hati seseorang Ayah jika tentang anak akan senantiasa lemah pikirnya.
Kemudian tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruang kerja tersebut, "Ya! Masuk!", ternyata Bi Inah, "Teman Nona berkunjung Tuan, Nona Tamara dan Nona Soffie," Mr. James mengurungkan niatnya sementara, dikembalikannya ponsel Pak Pri kembali, "Nanti saja Pri," Pak Pri terlihat mengangguk penuh hormat, mengikuti langkah Tuannya yang bergegas menuju ruang tamu.
Didapatinya dua gadis itu tampak seperti kebingungan, "Morning Om," serentak kedua gadis itu menyapa, Mr. James pun tersenyum dan memeluk erat satu persatu kehadiran dua gadis itu mengobati rasa kangennya kepada Chelsea, "You both fine?" tanyanya, mereka mengangguk dan duduk. "Ada apa?" tanya Mr. James kepada mereka yang terlihat sedikit gugup, keduanya tampak seperti hendak menyampaikan sesuatu yang sangat penting, semoga mengenai Chelsea pikir Mr. James dengan penuh kesabaran, "You or Me?...." tanya Tamara kepada Soffie, "You!" Jawab Soffie singkat, "Kalian sudah pasti tahu, Chelsea sudah menikah dengan Mark pengawalnya bukan?" kedua gadis itu mengangguk lalu terunduk merasa prihatin temannya menikahi seorang supir pikir mereka sambil menggidik, memahami hal itu Mr. James menjadi merasa malu, "Om boleh tahu? ceritakan apa yang kalian lihat, atau Chelsea pernah menceritakan sesuatu tentang pengawalnya?" selidik Mr. James yang kebetulan memang sudah lama ingin cari tahu, sepemikirnya biasa antar teman lebih saling terbuka.
"Iya Om, begini terakhir malam kami bertemu sewaktu Audrey Ulang tahun......" Soffie memulai, namun sepertinya tak sanggup meneruskan, "Ya! Katakan tidak apa-apa," Mr. James menenangkan kedua gadis itu, "Emmm....Chelsea katanya sudah di kiss paksa sama dia (Mark)" Tamara seperti kesal, karena mungkin gara-gara itu temannya menderita, "Chelsea, membencinya Om! Iya kan Tam?" lanjutnya sambil melirik kearah temannya, Tamara mengiyakan.
Mr. James terduduk lemas, "Oh Tuhan! Apa yang sudah aku lakukan!" Pekik batinnya, anakku adalah korban Mark selama ini, dan aku menitipkan kepada hewan buas itu!
Air muka Mr. James menjadi merah padam spontan refleks mengepalkan kedua tangannya dan memukul dudukan sofa, sementara kedua gadis itu hampir loncat karena kaget, meraka sangat ketakutan melihat amarah ayah Chelsea, Mr. James menoleh kearah Pak Pri, "Habisi Dia!" Pak Pri terperanjat namun tak kuasa selain mengangguk menyetujuinya, "Maksud Om..., adalah habisi hubungannya, membawa Chelsea pulang supaya bisa bermain dengan kalian lagi" tersadar bahwa masih ada kedua gadis itu di depannya beliau langsung merevisi menjelaskan maksud kalimatnya tadi, begitu banyak hal yang terlewati, aku harus tahu lebih banyak hal walau hatiku sangat terpukul, batinnya lagi dengan penuh penyesalan.
"Kog Om malah menikahkan Chelsea sich?" tanya Soffie penasaran, "Maksudnya Soffie kan, mereka tidak pacaran." Pikirnya tega sekali main asal nikahkan orang, dia khawatir temannya dalam tekanan orang-tuanya, Mr. James menatap kedua gadis itu dengan bingung, menimbang-nimbang apakah perlu dijelaskan duduk perkara sebenarnya atau membiarkan pikiran mereka yang dia sadar bahwa mereka berpikir dialah yang memaksa anaknya menikah dikondisi yang tidak tepat.
"Thank you kalian sudah perhatian dengan Chelsea, namun Om terpaksa lakukan itu karena Chelsea berbuat diluar batas!" Jawab Mr. James menerangkan nampak kedua gadis itu terbelalak serta saling pandang mengerti maksud Ayah Chelsea. "Tidak mungkin Om, Chelsea punya pacar kog, mantannya Audrey dan Chelsea bilang kita, Mark memang kayak berusaha pisahkan Steven dengan Chelsea kemana-mana terus dibuntuti, Steven aja bilang pegang tangan Chelseapun susah." Tepis Tamara, "Betul om, tapi sekarang sich Steven balikan lagi sama Audrey, yakan Tam ya?" lanjut Soffie sambil meyakinkannya lagi kearah temannya, dan Tamara menggangguk mengiyakan.
Mr. James mengerutkan dahinya namun jelas-jelas di camera CCTV anaknya memang memulai duluan, ini pasti ulah Mark menaburkan obat sesuatu, kalau memang kenyataanya Chelsea sesuai dengan pengakuan Tamara dan Soffie, terlebih dia mengingat-ingat Chelsea bolak-balik mengatakan tidak menyadari perbuatannya, "Aku benar-benar seorang Ayah yang tak termaafkan! Sayang maafkan Daddy" jerit batinnya lagi, namun Mr. James kembali menguasai dirinya terlebih lawan bicaranya adalah bocah-bocah kecil yang belum mengerti banyak hal mengenai hidup.
"Apakah kalian sudah makan siang?" Mr. James menawarkan kedua gadis itu, memang pas jadwal makan siang saat itu, "No, Om Thank you, kita cuma ingin menyelamatkan Chelsea, kita pikir om paksa dia menikah." balas Tamara sambil menoleh Soffie yang mengganguk mengiyakan, Tamara dan Soffie memang teman paling dekat diantara kumpulan genk clubbingnya. Mereka akhirnya berpamitan pulang.
Mr. James terduduk kembali diruang tamu, lama Laki-laki itu termenung, kemudian dia menoleh Pak Pri dengan tatapan kosong yang penuh penyesalan, "Tuan apakah ingin berkonsultasi dengan Romo Yulius (Pastor)?", Pak Pri tiba-tiba berucap, Mr. Jamespun seperti ada pencerahan "Aku akan menelepon beliau Pri" sambil bergegas Mr. James melakukannya.
"Siang Romo, apakah sebuah pernikahan bisa diajukan pembatalan?", tanyanya langsung to the point, "Selamat siang Tuan James, bagaimana maksudnya?" terdengar suara romo sedikit bingung, "Saya baru kedatangan tamu, teman-teman Chelsea, mereka mengatakan Chelsea banyak mendapat pelecehan secara sexual, apakah Gereja bisa menganulasi pernikahannya demi keselamatan anak saya, Romo?" jelas Pria itu, dan lama Si Romo tidak menjawab, "Ini saya yakin kebenaran Romo, waktu itu Chelsea mengatakan dengan jelas, dia tidak ingat apa yang dilakukannya, semua ada bukti rekamannya, mohon bantuan" Hiba laki-laki itu, "Sebetulnya Gereja tidak mengijinkan perceraian, namun pembatalan bisa diajukan jika ada bukti kuat, bahwa salah satu mempelai tidak dalam keadaan merdeka." Jawab Romo Yulius, "Namun kembali lagi, sifatnya pengajuan, belum tentu gereja meluluskannya Tuan," lanjut Romo lagi, "Berapa lama prosesnya persetujuan pembatalan itu" tanya Mr. James karena, dia sangat ingin membuat perhitungan dengan, ******** tengik yang sudah memperdaya anaknya itu, "Pembatalan, bersifat hanya pengajuan dan belum pernah terjadi hal tersebut selama hidup saya Tuan", "Paling tidak boleh diajukan kan?" Mr. James sedikit gusar, "Iya boleh ajukan saja bersama semua bukti-buktinya Tuan,", "Terima kasih Romo, saya mohon demi kemanusiaan" Mr. James bersikukuh memohon, kemudian dia mengakhiri percakapannya dengan sedikit lega, ada secercah harapan, bahwa dia menebus kesalahannya dengan membebaskan anaknya, pikirnya dalam hati.
Helloooo Readers... semoga bisa menghibur masa karantina kita ya, Corona oh corona 😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Tum Morang
si audrey tu pelaku nya. 😠😠😠😠
2021-06-21
0
Oot
yah si bapak 😌
2020-10-27
1
Alfifi Peace
Jangan di pisah kn donk...udahh mulai cinta tuhh
2020-05-25
6