Episode 18 Bara yang padam...

Pukul 3 Sore....

Mark mengantar istrinya hingga depan pintu apartemen, kembali dia mengecup kening istrinya untuk pamit kerja "Aku pergi kerja dulu Sayang," sejenak Chelsea terlihat mengurungkan dirinya memasuki rumahnya, dia memeluk suaminya erat seperti tidak ingin ditinggal, "Aku ada beberapa meeting penting, bisa malam baru pulang" ucap Mark sambil membalas pelukan istrinya lagi, dia paham jika Chelsea terlihat manja seperti itu berarti tidak ingin ditinggal.

Markpun sebetulnya merasakan kerinduan yang sama, berat rasanya jika jauh dari istrinya walau hanya sebentar saja, "Jangan lupa makan, dan belajar yang giat Sayang," lanjutnya lagi sambil terus menciuminya, Chelsea membalasnya sambil terus tak melepas pelukannya, "Ok! Tidak malam sekali, Ok?" lanjut Mark lagi, dan Chelsea mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

Mark meninggalkan istrinya yang masih menatapnya dari depan pintu, "Akh!" Gumamnya sambil menghampirinya lagi, dia meraih tangan istrinya kembali, "Tersenyumlah untukku Sayang," pinta suaminya, akhirnya Chelseapun tersenyum, "Hati-hati, selamat bekerja" Ucapnya lembut, kini Markpun merasa lega, "Masuklah dulu," pintanya, Chelseapun menurutinya dan menutup pintu, kali ini dengan langkah ringan Mark bergegas menuju Lift.

Pukul 4, Ibu Sri datang mengajarnya, setelah selesai dia mengajak Gurunya untuk makan malam bersama, mereka memang sudah sangat dekat, setelah pukul 6 Bu Sripun berpamitan, Chelsea mengantarnya hingga depan pintu, "Terima kasih sekali, sudah bersabar mengajar Saya, Ibu" Gurunya mengganguk seraya tersenyum penuh hormat, Chelsea menatap kepergian Gurunya hingga hilang memasuki Lift, kemudian diapun masuk kembali dan membereskan isi rumahnya yang memang seharian ditinggalkan sedikit berantakan, Chelsea mulai tidak terbiasa jika tidak ada yang rapih, lanjut dirinya bersantai di Sofa, mengistirahatkan badannya hingga tertidur.

Drrrrrt....Drrrrrt....Drrrrrt

Ponselnya bergetar yang terhimpit disampingnya mengagetkannya, diapun terbangun dan mengeceknya kali saja suaminya pikirnya,

ada pesan SMS dari nomor yang tidak dikenal,

"This is Dad, pulanglah! Pernikahanmu sudah Dad batalkan."

Seperti tersambar petir disiang bolong, Chelsea langsung terduduk, dia menyadari itu adalah nomor telepon Ayahnya, tak terasa butiran air matanya mengalir deras, dia memang sangat merindukan Ayahnya, namun bagaimana mungkin pernikahannya bisa dibatalkan sedang dia sangat tahu peraturan sebuah pernikahan secara hukum bahwa tidak bisa dipisahkan manusia.

Tak lama ponselnya berdering kini Ayahnya meneleponnya, Chlesea ragu untuk mengangkatnya, dia masih sangat ketakutan namun tampak Mr. James tak henti-hentinya menelepon, akhinya Chelseapun mengangkatnya, "Daddy....," dengan terbata-bata Chelsea menjawab, masih trauma dirinya dengan kemurkaan ayahnya dulu, "Sayang....., Daddy menjemputmu diloby, kita pulang sekarang," Jawab Mr. James dengan nada sangat lembut, Chelsea menarik napas lega, ternyata tidak ada tanda kemarahan lagi disana, tanpa pikir panjang diapun beranjak menemui ayahnya yang sudah hampir dua bulan dia menahan rindunya.

Sesampainya dipintu keluar, kembali gadis itu menoleh seluruh ruangannya, ada banyak kenangan disana namun....

"Kalau aku teruskan maka ini perzinahan." Pikirnya dengan berat Chelsea menutup pintu dan menguncinya. "Chelsea kamu bisa." Sesamapinya didalam lift Chelsea terus menguatkan dirinya, sekuat tenaga gadis itu menghalau semua kesedihannya, lagian Mark sudah bertunangan laki-laki itu tinggal kembali saja pikirnya, "Iya dia bisa melanjutkan kembali mimpinya." lirih Chelsea teringat kata-kata Mark tentang, "Manusia tidak bisa benar-benar hidup tanpa impiannya, Shinta adalah impiannya!"

Pikiran itu memantabkan langkahnya menemui Mr. James yang tampak terlihat gusar mondar-mandir di loby.

Sejenak Chelsea mengamati ayahnya dari kejauhan sebelum benar-benar menghampirinya, "Aku sudah menyakitimu Dad, kali ini Chelsea akan perbaiki semuanya" gumamnya lagi lirih, kembali gadis itu menyeka air matanya, ada perasaan hampa menyayat hatinya, padahal awal-awal inilah yang diharapkannya ayahnya menjemputnya, namun kali ini sedikit berbeda, namun apa daya pernikahannya sudah batal dan bagaimana perasaan Mark tentangnyapun Chelsea tidak mengerti pikirnya, kembali gadis itu menarik napas dalan "Aku harus menerima semuanya, dan melanjutkan hidupku!".

Sambil terisak Chelsea berlari memeluk Ayahnya erat, "Maafkan Chelsea Daddy...." tangisnya pecah.

Mr. James membalas pelukan putrinya sama erat, rindunya kali ini terbayar punah, "Ayah macam apa aku ini!" pikirnya, dia sudah membiarkan anaknya sendiri dalam penderitaan, Mr. James tidak berani bertanya bagaimana keadaan putrinya selama ini, yang dia ingat jika Chelsea menangis itu karena sedih atau kesal, "Aku penyebab semuanya" Pikirnya geram mengingat ulahnya sendiri terutama kepada mantan menantunya.

Mr. James memapah anaknya masuk kedalam mobil, yang kemudian Pak Pri bergegas melajukan mobilnya meninggalkan apartemen itu.

Didalam mobil, Mr. James tetap memeluk Chelsea erat, dibelainya kepalanya penuh kerinduan, "Daddy akan memberi pelajaran kepadanya, tenanglah Sayang..." Ucapnya menenangkan Chelsea yang bersandar dibahunya, Chelsea kaget dengan ucapan ayahnya, "Chelsea hanya ingin pulang rumah Dad...." Jawab gadis itu, sambil menatapnya,

Mr. James mengangguk paham, sepertinya Chelsea bisa melupakan semuanya, digenggamnya kali ini tangan Chelsea erat, Chelsea nampak menggeser duduknya, merebahkan kepalanya kesandaran Jok dan terpejam, mungkin ingin tidur pikir Mr. James sambil tetap memandangi putrinya penuh haru.

Kini tidak ada satu katapun terucap dari keduanya, "Apa Mark akan merasa kehilanganku?" pikir Chelsea melayang "Ah tidak mungkin! Mark mengakui menikahiku pun malu kan!" tepis Chelsea lagi dihatinya.

Pukul 9 Malam....

Mobil itu sampai memasuki pekarangan rumahnya, Chelsea tampak ragu-ragu untuk masuk, namun Mr. James kembali memapahnya, terlihat Bi Inah berdiri terpaku memandanginya penuh rasa haru, Chelsea berlari memeluk wanita itu, "Maafkan sikapku selama ini Bi," pekiknya penuh penyesalan, Bi Inah menagis membalas pelukan Nona mudanya, "Bibi sangat rindu Non" balas wanita tua itu sambil sesegukan, pemandangan itu membuat Mr. James terpaku kaget melihat sikap Chelsea anaknya yang kini terlihat lembut dan dewasa.

Bi Inah memapah Chelsea menuju ruang tidurnya, Mr. James menarik napas lega sambil tersandar di sofa ruang keluarga, kini pikirannya jauh menerawang, Mr. James berharap pernikahan anaknya segera mendapatkan persetujuan pembatalan, "Minimal dia sudah kembali" ucapnya lirih.

"Biarkan aku sendiri saja Bi," sesampainya di depan pintu ruangannya, Chelsea menatap Bi Inah yang langsung terlihat menganggukan kepala, "Selamat istirahat Nona, atau mau saya ambilkan sesuatu?" tumben pikirnya biasa bajupun minta disiapkan, Chelsea tampak menggeleng, kemudian Bi Inah membungkuk meninggalkan Chelsea yang masih terlihat asing dirumahnya sendiri.

"Ambilkan turun juga HP nona-mu Bi," terdengar suara Tuannya dari bawah tangga, sejenak Chelsea nampak tertegun kemudian diserahkan ponsel pemberian Mark kepada Bi Inah, "Ini berikan Daddy Bi, katakan selamat malam padanya dan aku mau istirahat." Seraya menarik napas panjang Chelsea memandangi ponselnya yang ikut berlalu dalam genggaman pembantunya, Bi Inah kurang lebih paham Nonanya keberatan menyerahkan ponselnya namun itu adalah perintah.

Hello Readers tetap dirumah.... Stay Save again and again.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Tum Morang

Tum Morang

😠😠😠😠😠 knp jadi kek gini shi.... kasihan mark.. susah payah banting tulang kok di tinggal gitu aja... isssss... 😠😠😠😠 semoga pernikahan nya gak bisa di batal kan.. mana ada kek gitu.
. pernikahan di batalkan.... jngan jahat sama mark thor.... 😠😠😠😠

2021-06-21

0

Mima Simanjuntak

Mima Simanjuntak

🥺🥺🥺🥺🥺

2020-05-16

1

Cik Gu Comel

Cik Gu Comel

poor u, Mark. Pdhal dia sudah menyiapkan segala sesuatu buat little wife. Tipe romantis bgt Babang Mark ini. Bikin melting hati aku,Bang.

2020-04-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!