Pukul 9 Malam
Mark menjalankan mobilnya sedikit ngebut, karena DJ Favorit Chelsea akan memulai shownya pukul 10 teng, kalau sampai terlambat nona-nya bisa ngamuk-ngamuk pikir Mark, sambil sesekali diliriknya Chelsea dari kaca spion.
Untuk Mark kadang Chelsea bisa menjadi pengobat rindu kepada Clea adik perempuannya, namun Clea berbeda, adiknya tidak seliar ini, mana berani adiknya pakai baju tipis hingga kelihatan perdalaman begitu batinnya dengan tetap tidak terima dia terus membanding-bandingkan adiknya dengan gadis kawalannya namun sebelum mereka masuk mobil, Chelsea sempat berdalih walau belahan sampingnya tinggi hingga paha itu tetap long dress.
"Aku akan akan risih jika menggendong orang mabuk dengan pakaian minim begitu" pikir Mark jauh melayang membayangkan kerepotannya nanti, kemudian diliriknya lagi, "Ah!" gumamnya pelan, Chelsea kini terlihat tengah membuka dua kancing bagian atasnya, "Bandel sekali dia," batin Mark lagi-lagi mengeluh, dia benar-benar tidak suka dengan cara Chelsea berpakaian malam itu, padahal biasanya dia menurut untuk menggunakan pakaian sopan.
Sementara yang tengah dipusingkan sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang menjadi bahan tontonan, Chelsea asik mengamati jalanan, malam itu banyak pasangan muda-mudi yang tampak mesra berjalan bergandengan bahkan ada yang berciuman disepanjang trotoar.
Tanpa sadar Chelsea memegangi bibirnya ada yang masih membekas disana, kemudian dia menoleh sopirnya, "Dia mencium bibirku, apa minta minta dia ajarin aja ya, supaya Steven balik" pikirnya, "Hey.." pekiknya sambil menepuk bahu Mark yang kini menolehnya dari spion, "Harus bayar berapa, kalau kursus ciuman?" lanjutnya dengan spontan yang sontak pertanyaan itu membuat Mark batuk tersedak, seperti biasa Mark mengacuhkannya, "SMA kog oon begini" pikirnya sambil menahan tawa, "Berapa?" lanjut Chelsea penasaran, "Saya tidak tahu Nona" jawabnya, dia memang tidak paham kemana arah tujuan pertanyaan Chelsea sebenarnya, secara tidak ada tempat kursus untuk hal itu.
Tak lama gadis itu menyandarkan kembali posisi duduknya seraya menggerutu, "Dasar oon, masa gak bisa itung, tarif sendiri!"
Kini dia paham ternyata maksud Chelsea adalah minta diajarinya, Mark memutar otak mencari jawaban untuk membuat gadis itu mengerti bahwa hal itu tidak boleh dia inginkan, namun "Bisu ya?!" kembali Chelsea terdengar memarahinya, akhirnya diapun kembali mengabaikannya.
Setengah jam berselang Mark memarkirkan mobilnya kemudian dia menoleh majikan kecilnya yang tengah cemberut menatap kearahnya tajam, "Kita sudah sampai, skip dulu jawabannya, karena harus dihitung dengan kalkulator," ucap Mark santai sambil tersenyum, Chelsea hanya membuang muka, Markpun segera turun dan membukakan pintu mobil baginya.
"Alamak!" batin Mark, dia terkesiap dengan belahan dada Chelsea yang terlihat begitu ranum hingga membuat jantungnya kini berdebar kencang, "Ini akan menggoda banyak orang juga!" pikirnya, "Mana jaketmu Nona?" sambil dia kembali celingak-celinguk kedalam mobil mencari jaket majikannya, namun dengan acuh Chelsea turun dengan tergesa-gesa dia nampak tak sabar ingin segera menemui teman-temannya yang memang sudah 30 menit lalu sampai lebih dulu disana.
Chelsea berjalan setengah berlari memasuki gedung club, dengan sigap langsung Mark mengikutinya namun baru sampai tak jauh dari pintu Chelsea menghentikan langkahnya, dia sejenak mengamati teman-temannya yang sudah nampak asik minum sambil menari-nari menikmati kencangnya alunan music tecno mengelilingi meja besar yang tepat tak jauh dari panggung, mereka adalah Olivia, Miranda, Soffie, Bella, dan Audrey.
Mark sedikit heran dengan sikap nonanya, "Mereka sexy-sexy, ini pesta Audrey, bagaimana dengan pakaianku?" tanyanya sambil merapat mundur supaya terdengar, "Bagaimana Nona?" tanya Mark supaya Chelsea mengulang pertanyaannya memang kencangnya suara music membuat dia tidak mendengarnya dengan jelas, Chelsea dengan sedikit geram dia membalikan tubuhnya, kemudian dia berbisik, "Bajuku sexy gak?!" tanyanya lagi sambil lanjut gadis itu membuka lebih lebar belahan atas bajunya tepat dihadapan Mark.
Lagi-lagi mata laki-laki itu terbelalak lalu dengan gugup dia reflek berusaha mengancingkannya, Chelsea spontan langsung menepisnya, pikirnya istri bukan apa-apa bukan berani-beraninya mengatur caranya berpakaian, "Apa sich katro!" pekiknya sambil mendelik kesal, "Nona bisa diperkosa orang dengan dada terbuka begitu," jawab Mark sambil membalas tatapannya tajam, "Tapi Mereka baik-baik saja selama ini?" Chelsea berdalih sambil menunjuk kearah teman-temannya, akhirnya Mark menunduk sambil menarik napas panjang, percuma juga berdebat Chelsea tidak akan mengerti pikirnya.
Melihat pengawalnya yang kini telihat kalah Chelsea langsung meninggalkannya, dengan cepat dia menyelinap menyusup diantara sesaknya pengunjung menghampiri meja teman-temannya, "Ah!" gumam Mark panik mengikutinya.
"Hello Girls...." Sapa Chelsea setengah berteriak pada teman-temannya, serentak merekapun menoleh dan memburunya mereka tampak bergantian saling memeluk, "Miiiiiss Youuuuuu!!!" pekik mereka dengan girang menyambut kehadiran Chelsea yang kali ini terlambat datang, "You late Girl?" tanya Miranda sahabat dekatnya, "Yea.... My Bodyguard buat masalah!" keluh Chelsea sambil menoleh kearah Mark yang tak jauh berdiri mengawasinya, sekilas Mirandapun ikut mengarahkan pandangannya kearah Mark dengan wajah kesal namun Mark membalas sikap keduanya dengan mengangguk hormat.
Tak lama Audrey menghampiri Chelsea dan langsung menghadiahkannya segelas minuman, "For You....Cheers!" ucapnya sambil tersenyum, "Aww! My Fav! Thank you love!" pekik Chelsea girang, langsung diciumnya pipi gadis itu, "Happy Birthday Drey..." langsung diteguknya habis minuman itu, kini ketiganya tampak akrab mengobrol.
Audrey sebelumnya bukanlah teman Chelsea, dia adalah mantan Steven juga, baru terakhir-terakhir ini setelah satu sekolahan tahu Chelseapun, telah diputuskan Steven akhirnya mereka dekat.
Audrey kembali dari toilet sambil membawa satu gelas minuman lagi dan memberinya untuk Chelsea, "Berikan untuk sopirmu" katanya, Chelsea mengganguk lalu keduanya menghampiri Mark dan memberikannya, "For you, as a gift." ucap Chelsea yang kini sudah terlihat sedikit mabuk, Mark menggeleng karena dia tidak pernah minum jenis minuman cewek pikirnya, "Its my birthday." ucap Audrey memaksa, "Ok, sedikit saja, untuk hari baikmu!" jawab Mark menyerah lalu meneguknya sedikit, "Happy Birthday Ms," katanya lagi, Audrey terlihat sedikit kecewa karena Mark tidak menghabiskanya, melihat itu Chelsea langsung berbuat sesuatu, secepat kilat gelas itu direbutnya dari gengaman Mark dan dihabiskannya, "Dia tidak biasa minuman mahal, kasih dia beer!", Audrey dan Mark terlihat melongo tak menyangka Chelsea mau menghabiskan sisa orang pikir keduanya heran, "Aku mabuk!" lanjut Chelsea sambil tertawa lebar, akhirnya Audreypun ikut tertawa, dirangkulnya temannya itu kembali duduk di meja.
Satu jam berlalu sudah, Mark terus awas berjaga-jaga sambil menghitung berapa banyak majikan kecilnya minum, sudah empat gelas dan biasanya gelas ke enam gadis itu akan tumbang, namun karena belum tengah malam dengan sabar dia tetap berdiri menungguinya, kembali terdengar ABG itu riuh berkelakar, "What Bebe? Really?" teriak Soffie, "Apa? apa gimana tadi?" tanya Miranda juga seperti sedang memastikan sesuatu, "Chelsea dikiss bodyguardnyaaa Ms! Oh no kaaaan?" jawab Bella yang memang duduk berdekatan dengan Chelsea sambil menunjuk-nunjuk kearah Mark.
Mark yang sedari tadi terus mengawasi akhirnya paham dia kini tengah menjadi bahan pergunjingan lalu sebagai tanda hormat dia mengangkat botol beernya, tetapi para ABG itu hanya melengos, "Dasar ABG" pikirnya.
"Chel, gimana rasanya?" tanya Audrey menyelidik, sebetulnya gadis itu masih menyimpan dendam bahwa Chelsealah penyebab Steven memutuskannya, dan kini curhat Steven atas kecurigaannya bahwa Chelsea ada hubungan special dengan pengawalnya terbukti, "Aku harus kasih tau Steven memang sikap over protective pengawalnya itu karena Chelsea selingkuh dengannya, Hmm!" batin Audrey lega, "Hah Apa???" Chelsea menolehnya dengan balik bertanya, "Gimana rasanya dicium sopiiiiir?" Audrey mengulang ucapannya dengan nada kesal, "Tau....Lupa," jawab Chelsea cuek sambil mengangkat bahunya, merekapun akhirnya saling cekikikan karena memang sudah sama-sama mabuk.
"Sudah setengah satu Nona, saatnya pulang." Mark datang mengingatkan nonanya, "Aku masih mau segelas lagi, tolong pesankan," pinta Chelsea dengan nada lembut membuat semua terheran, terutama Audrey begitu terperangah dengan sikap mesra Chelsea kepada pengawalnya, "Benar! pantas saja gelas bekasnya dia minum," batinnya lagi.
Sebetulnya Markpun kaget dengan perubahan sikap nonanya saat itu, tapi mungkin karena mabuk berat dan masih tidak mau pulang makanya demikian pikirnya, "Mohon maaf tidak bisa," Jawab Mark karena ingat pesan Mr. James bahwa Chelsea paling lambat pukul 1 sudah harus pulang namun Chelsea terlihat menunduk seperti kecewa, "Ah! merajuk lagi!" batin Mark, tiba-tiba Miranda berdiri mengampirinya, "Hey Ganteng, pesankan satu lagi untuk temanku," ucap gadis itu sambil lanjut mengelayuti pinggangnya dengan manja.
Menanggapi Sikap Miranda membuat Chelsea menatap kembali pengawalnya dengan pandangan tidak nyaman, ingin sekali dia juga menegur Miranda yang walaupun sedang berusaha membantunya tapi tidak harus memeluk begitu pikirnya, akhirnya diapun ikut berdiri menghampiri, "Aku haus udara panas sekali, tolonglah segelas lagi ya?" pintanya lagi dengan lirih, "Sudah 5 gelas koktail, bercampur kalian meminum lagi 1 botol Wiskey?" jawab Mark kepadanya, "Hanya satu lagi, ya?" pinta Chelsea yang kini berbisik, namun pengawalnya mengabaikannya malah lanjut menuntun Miranda kembali duduk, padanya laki-laki itu hanya melirik sambil mengacungkan telunjuknya sebagai isyarat untuk dia menunggu dan hal itu sungguh membuatnya geram, "Memalukan!" pekik Chelsea sambil berlari menuju kearah pintu keluar, namun tak Mark sudah dapat menggenggamnya, "Lepaskan! Kau jaga Miranda saja!".
"Saya bayar bill dulu, ikutlah" ucap Mark sambil menuntun nonanya kearah kasir, kini gadis itu terlihat menurutinya.
Mark mengantri sambil tetap memegang erat Chelsea yang berdiri dibelakangnya, tiba-tiba gadis itu memeluk punggungnya erat, "Satu lagi saja," katanya lagi, "No!" Jawab Mark singkat, tangan kanannya menggapai kepala gadis itu dan menepuknya lembut, "Besok lagi ya," jawabnya, "Eummmmm engga mau," rengek Chelsea menyelinapkan wajahnya diantara lengan dan pinggang pengawalnya, "Ya?" pintanya lagi sambil mendongakan wajahnya memelas, hampir saja paras wajah itu membuat Mark menyerah dan mengijinkannya minum kembali.
"You Next Sir," Ucapan kasir menyadarkan Mark untuk maju, rupanya sejak tadi kasir itu telah menungunya, "Berapa?", "Meja 8? Bill kekasihmu 3.5 juta Tuan, yang satunya lagi atas nama Audrey sudah dengan kartu kredit." Jawab kasir itu, yang terlihat turut menikmati keromantisan keduanya kali ini, "Biasanya yang ceweknya galak, yang cowoknya sabar, ini agak kebalik" pikirnya, karena seringnya Mark dan Chelsea terlihat bersama disana, "Ok thank you" jawab Mark, selesai membayar seperti biasa Mark menawari nonanya untuk digendong, Chelseapun menurut.
Sesampainya dekat pintu keluar, seseorang menghadangnya yang ternyata Audrey, "Hey, Mister Driver!" Sapanya, "Yes Audrey?", "Bawa saja Dia ke Hotel, kalian saling suka kog!" ucap Audrey dengan pandangan licik, "Hus! Nona, mana pengawalmu?" Mark penasaran Pak Billy lama tidak mengawalnya lagi, "I am not a Baby!" Jawabnya, sambil membuang muka dan berlalu meninggalkan keduanya.
#Tetap dirumah saja ya Ders 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments