Sementara diruangan tadi, telah hadir Pastor Yulius, beliau membuka pembicaraan, menatap Mr. James dengan haru, "Sabar dan ikhlaskan," katanya, sambil menepuk pundak jemaatnya itu.
"Yang mana mempelai laki-lakinya?" Romo mengamati seisi ruangan, Mark mengacungkan jarinya, Romo tersenyum, "Ya seharusnya kamu melakukan pengakuan dosa dulu, namun karena ini darurat sekiranya Tuhan mengampuni dosa-dosamu sehingga pernikahan ini bisa saya berkati dengan seijin-Nya", " Amin" jawab Mark dengan penuh yakin.
Mark merasa dirinya benar-benar bodoh sedangkan 6 bulan lagi, seharusnya dia menikahi Shinta, karena keluarganya dan keluarga Shinta sudah 80 persen menyiapkan segalanya.
Melihat Mark tetap berdiri dan terlihat pasrah, "Ada ganjalan? karena pernikahan tidak bisa dilakukan jika ada keberatan dari pihak manapun!" Romo berucap seraya menoleh kepada seluruh yang hadir.
Mr.James berusaha bersikap tenang dihadapan Romo atau pastornya itu, dia berharap pernikahan tersebut tetap terjadi, bagaimanapun dia seorang yang taat agama, padahal Chelsea sudah diberi tahu berkali-kali untuk menjaga kesucian diri sebelum pernikahan naas kejadian ini membuatnya benar-benar terpukul, "Chelsea sudah gagal," jerit hati laki-laki tua itu sambil tertunduk lesu.
Romo Yulius memahami penderitaan bathin jemaatnya, memang akan tidak mudah menikahkan seorang anak dengan cara terpaksa karena sebuah kekhilafan terlebih calon mantunya adalah pegawainya sendiri, namun Tuhan berkehendak lain, dan semua baik adanya, pikir Pastor itu.
"Mana mempelai wanitanya?" tanya Romo Yulius menetralkan suasana, nampak Chelsea keluar dituntun Bi Inah, menghampiri semua yang hadir dengan wajah tertunduk malu, bagaimanapun Chelsea sangat menghormati Romo baptisnya, pasti Romo kecewa kepada dirinya pikir Chelsea seraya setengah berlari memeluk Romo baptisnya dengan sesegukan gadis itu berkata, "Maafkan Chelsea Romo," Romo Yulius memeluknya dengan penuh kasih, "Semua orang bisa jatuh, Tuhan memaafkanmu Nak," dituntunnya gadis itu mendekati Mr. James yang tampak sigap berdiri, Romopun melirik Mark untuk bersiap, Mark mengerti seraya mengangguk kearahnya.
Kini Mark memberanikan diri mengangkat wajahnya, memandang Chelsea yang terlihat begitu anggun menggunakan dress putih semata kaki lengan pendek, rambutnya diikat satu dengan jepit berhiaskan dua bunga mawar putih kecil-kecil yang Bi Inah petik darurat dari balkon kamar, "Istriku begitu cantik" pikirnya, tak berani lama memandang diapun menghampiri Mr. James yang sudah siap menyerahkan tangan Chelsea kepadanya.
Kini terlihat wajah Chelsea menegang, Mr. James tahu Chelsea sedang merasa tertekan, "Pernikahan tidak akan terjadi jika ada yang keberatan atau merasa terpaksa." Dia setengah berbisik menujukan kalimat itu kepada anak semata wayangnya, Chelsea sangat paham maksud ayahnya, gadis itu mengangguk tidak ingin menyakiti hati ayahnya lagi, "Chelsea menangis karena menyesal mengecewakan hati Daddy, bukan karena terpaksa harus menikah." Ucap gadis itu meyakinkan ayahnya, Mr. James kemudian menyerahkan tangan Chelsea kepada calon suaminya, Mark tampak kikuk memegangi tangan kanan Chelsea erat.
Kini keduanyapun berdiri tepat dihadapan Pastornya untuk mengucapkan janji suci pernikahan. "Baiklah semua berkumpul, dan kalian ucapkan janji nikah dan apa yang dipersatukan Tuhan, tidak dapat dipisahkan manusia" demikian pemberkatan itu terjadi, dan Romo berpamitan karena sore-nya akan memimpin Misa.
Selepas kepergian Romo
Chelsea menepis tangan suaminya, bermaksud menghampiri ayahnya yang terlihat langsung masuk menuju rumah, Markpun mengikutinya dari belakang, tampak Mr. James terduduk lunglai di kursi ruang tamu, "Keluarlah kalian berdua dari rumahku" usir Mr. James kepada anak dan menantunya, Chelsea nampak melongo tak percaya dengan apa yang didengarnya, Mark kembali berusaha meraih tangan istrinya, namun lagi-lagi Chelsea menepisnya dengan mata melotot, hal itu membuat Mark kembali pasrah.
"Chelsea kemasi barang-barangmu, Bi Inah tolong bantu," hancur rasanya ayahnya tiada ampun jerit hatinya, namun dia tidak berani menawar kali ini, Chelsea hanya menunduk menahan air matanya yang serasa mau jatuh lagi.
"Mark, Aku tau Kau akan menikah 6 bulan lagi, jika sampai itu terjadi dan Kau menyia-nyiakan anakku, Kau tahu betul siapa Aku!" Tatap Mr. James tajam, Mark mengangguk, Chelsea menoleh suaminya dengan wajah pucat pasi, apa yang baru saja didengarnya membuatnya depresi, "Daddy tega menikahkan aku, kepada yang sudah memiliki kekasih bahkan sebentar lagi akan menikah!" Pekiknya dalam hati, melihat keputus-asaan Chelsea, Mark meraih tangan istrinya yang kali ini Chelsea tidak menolaknya, Mark tetap berpamitan, walau Mr. James tidak menjawabnya bahkan membuang muka.
Chelsea mengikuti langkah suaminya sambil tetap menoleh kebelakang berharap ayahnya memanggilnya kembali masuk, bagaimanapun dia belum siap hidup dengan orang asing diluaran sana, bagaimana jika Mark jahat kepadanya, kepada siapa dia akan meminta tolong jika ayahnyapun tidak memperdulikannya, dan benar Mr. James tetap membuang muka tidak sedikitpun menoleh kepergiannya, "Begini rasanya diujung kematian" pikirnya sambil menunduk pilu.
Mark menuntun tangan istrinya sambil sibuk mengetik di ponselnya.
"Tuhan ampuni aku, " pekik Mr. James dalam hati seraya terduduk lemas diruang tamu, disaksikan Pak Pri dan para pembantunya.
Laki-laki tua itu menangis tanpa rasa malu dihadapan semua pegawainya yang tertegun tak percaya Tuannya serapuh itu.
Chelsea putus sekolah dan menikahi pengawalnya, "Hidup anakku pasti akan dalam kemiskinan," pikirnya lagi mengusap air matanya, namun dia tidak mungkin menopang menantunya untuk bagaimana menghidupi Chelsea, diapun kurang lebih paham sifat Mark yang tidak akan mudah menerima bantuannya.
"Nona muda menggodanya Tuan," kata Pak Pri melaporkan hasil rekaman CCTV diruangan Mark, Mr. James tertegun, "Aku pasrah Tuhan" Gumam Mr. James, "Sudahlah Pri, saya belum bisa berpikir" jawabnya, Mr. James merebahkan dirinya kesandaran sofa dengan lunglai, dipandanginya sekeliling mengingat-ngingat masa kecil anaknya yang begitu periang, lucu dan manja memang saat kematian istrinya terjadi semua menjadi hancur, pekerjaan adalah pelariannya dan melepas pengasuhan Chelsea kepada para pembantunya, dan berakhir ditangan pengawalnya.
"Tuan? maafkan saya, apa yang selanjutnya harus saya lakukan?" Kata Pak Pri lagi.
Mr. James tersentak sadar dan iya dia harus memastikan anaknya tetap baik-baik saja diluaran sana, "Hmm, (Mr. James masih tertegun sambil berpikir) Aku ingin anakku dan gerak-gerik menantuku tetap dalam pengawasan, laporkan semua tiap harinya, pastikan Mark menepati janjinya!" Jawab Mr. James, "Baik Tuan" Pak Pri berlalu meninggalkan Mr. James yang dia paham pasti butuh waktu untuk sendiri, namun Pak Pri paham semua terjadi bukan karena kesalahan Chelsea namun karena pola didik Mr. James yang membebaskan Chelsea sehingga menjadi liar pikirnya.
Tak lama berselang tampak Bi Inah datang tergopoh-gopoh dengan dua koper besar, Mr. James tersadar, anaknya pergi tanpa membawa apapun, diapun terpaku memandangi koper Chelsea sambil menarik napas dalam, "Chelsea sudah pergi Bi," katanya lirih, Bi inah terjatuh dilantai sambil menangis, dia belum berpamitan pikirnya.
"Tuan, Nona muda juga tidak membawa dompet ataupun ponselnya" lanjut Bi Inah lagi sambil terisak, Mr. James tambah panik.
"Ya sudahlah biarkan sedapat-dapat suaminya, kalau bertengkar juga pasti kembali, Chelsea tau aku tidak mungkin benar-benar membuangnya Bi?" katanya lagi. "Pasti Tuan, dan Tuan mudapun tidak akan membuat Non sengsara, Saya yakin!", "Tolong jangan sebut bedebah tengik itu dihadapan Saya Inah." Mr. James menimpali dengan sikap jengah, kemarahan masih berkecamuk dihatinya, walau dia sadar anaknyalah yang berulah, tapi harusnya Mark bisa menjaganya timbangnya lagi. Bi Inah mengangguk dengan ketakutan, kemudian wanita tua itu kembali mengangkat koper-koper Chelsea menuju kamarnya.
Sabar yaaa Readers jempol pegel banget nech gila mana udah pagi, masih mau lanjut gak?.......Tolong gantian jempolnya ya, Thank youuuuu 💓🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Tum Morang
dasar orang tua egois.... 😡😡😡😡
2021-06-16
0
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-14
0
Naoki Miki
haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tinggalkan jejaak🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-17
2