Aku Bukan Tawanan
Namanya Rhibie Amoura, gadis yang merentangkan kedua tangannya untuk para perempuan yang mengalami kehancuran dalam hidupnya. Saat ini ada empat gadis yang berhasil ia selamatkan dari percobaan bunuh diri. Dan kini mereka tinggal dalam sebuah rumah kecil yang berukuran 5x8m di tepi pantai dari sebuah pedesaan kecil.
Jangan tanyakan siapa orang tuanya! Karena sampai saat ini, dia sendiri tidak mengetahui dari mana dirinya berasal. Satu hal yang dia tahu, dia di besarkan oleh Paman Jo. Seorang penguasa keamanan di wilayah pasar ikan di pantai tersebut, alias seorang preman. Namun beliau memiliki figur seorang ayah untuk Rhibie. Paman Jo menjaga Rhibie seperti berlian. Bayi mungil yang ia temukan dalam bangkai kapal 22 tahun silam.
Bertahun-tahun, Rhibie kecil di asuh dan di besarkan dalam lingkungan para preman yang bernaung di bawah kekuasaan Paman Jo. Hal itu menjadikan sosok Rhibie yang berkelakuan sedikit brutal, bahasanya kasar, urakan, namun masih memiliki attitude dan jiwa empati yang tinggi.
Namun sayangnya, sosok pelindung itu telah berpulang setahun yang lalu. Akibat kanker paru-paru yang menggerogoti tubuh Paman Jo.
Eldanno Ziggy Abraham. Pria berusia 27 tahun, anak tunggal dari seorang pengusaha di ibukota yang bergerak di bidang industri. Perusahaan tersebut mengolah kulit buaya dan ular yang siap di ekspor ke luar negeri sebagai bahan baku untuk pembuatan tas, dompet dan jam tangan dari brand ternama di Eropa. Bukan tanpa alasan brand tersebut melirik industri milik keluarga Abraham. Tentu karena kualitasnya yang dapat di andalkan untuk brand berkelas.
Namun sifat Eldanno, tak se-berkelas industri Ayahnya. Pria muda yang menyukai se* bebas, minuman keras dan segala isi tentang dunia malam. Semua sangat mudah untuk ia dapatkan dengan kekayaan dari orang tuanya yang takkan habis di makan tujuh turunan sekalipun. Karena industri itu sudah menyebarkan cabang perusahaannya di berbagai kota. Bahkan di negara-negara Asia.
Ditunjang dengan tubuh proporsional bak model berikut wajah tampannya. Hanya dengan menjentikkan jari, maka para wanita akan mengantri untuk mencicipi keperkasaannya, berikut uangnya. Tanpa adanya jalinan, apalagi sebuah kepastian. Bisa di gilir untuk sekedar menjadi teman tidur dari Eldanno saja, sudah membuat mereka bangga. Itu artinya, mereka sudah bisa dikategorikan gadis berkelas yang setaraf dengan selera Eldanno.
Sebab pria itu tak ingin bercinta dengan sembarang wanita yang asal bernafas saja untuk menyalurkan hasrat birahinya. Dia akan menyeleksi setiap wanita yang akan diajaknya tidur, sesuai selera Eldanno tentunya.
Sampai-sampai Retha sang Ibu tiri, hampir di buatnya mati penasaran. Hingga detik ini, wanita berusia 33 tahun itu belum menyerah untuk menggoda Eldanno. Apalagi? Kalau bukan untuk mencicipi kehangatan dan keperkasaan anak dari suaminya.
Wanita memalukan!
Hari ini, Eldan telah gerah dengan wanita berkepribadian ganda itu. Bagaimana Eldan tak memanggilnya begitu? Sebab di satu sisi, di saat Ayah Eldan ada di rumah. Wanita itu akan menjelma menjadi sosok Ibu yang hangat dan lembut, layaknya malaikat. Namun ketika suaminya pergi ke kantor, Retha secara diam-diam memasuki kamar Eldan dengan pakaian langrienya yang tembus pandang. Bahkan wanita itu berani menanggalkan pakaiannya di hadapan Eldan untuk menggodanya.
Hal itu membuat Eldan memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan bermukim di sebuah rumah mewah di bibir pantai. Dengan alasan untuk mengurus peternakan Buaya dan Ular yang telah dirintisnya bersama dua sahabatnya Baghal dan Axelle disana. Tentu saja, peternakan itu masih berhubungan dengan industri Ayahnya.
Eldan berdalih akan menjadi pemasok utama untuk industri sang Ayah. Karena alasan itulah, Dimas Abraham Ayahnya merelakan anak semata wayangnya pergi ke tempat yang jauh darinya.
Baghal Ryuga Damara. Pria tampan lainnya yang merupakan salah satu sahabat Eldan, berkarakter dingin, tak banyak bicara, peduli dan memegang teguh arti persahabatan.
Axelle Dion Attala, sahabat Eldan yang lain. Axelle berbeda dengan Baghal yang cenderung kaku. Pria ini mudah terbuka dengan orang lain, terutama wanita. Karena sifatnya yang sedikit playboy, sifat Eldan menular padanya. Hanya saja, dia lebih suka berhubungan dengan wanita lewat jalinan asmara. Namun sejauh ini, hubungan Axelle dengan beberapa wanita yang di pacarinya. Belum ada niatan untuk serius. Meskipun sedikit playboy, jangan lupakan jika Axelle juga sangat menjunjung tinggi sebuah persahabatan.
Jessica Jasmine. Gadis yatim piatu yang ditemukan Rhybie hampir sekarat karena kelaparan di malam yang dingin 2 tahun silam. Meski Rhibie memanggilnya sebagai sahabat, Namun Jessie memuja Rhibie sebagai Maha Dewi yang urakan di matanya. Dia sangat peduli pada Rhibie dan seakan tak mampu hidup tanpa sang Maha Dewi.
Joanna Flora Markus, gadis paling muda diantara mereka berlima. Hanya saja dia begitu bodoh, cuma gara-gara di putusin, Joanna seperti orang hilang arah dan membuatnya nekad menyayat urat nadinya sendiri untuk mengakhiri hidupnya.
Namun aksinya di gagalkan Rhibie dengan menyelamatkan nyawa Joanna dan membawanya ke puskesmas. Setelah Rhibie mengintrogasi kebodohannya, Joanna pun mencurahkan kesesakan yang tengah dihadapinya. Dengan murka, Rhibie pun mencerca gadis itu dengan segala petuah bijaknya. Padahal, mereka baru pertama bertemu lho!
Justru cercaan Rhibie menyadarkan Joanna dari kekhilafannya. Hingga detik ini, Joanna selalu berusaha untuk bisa membalas budi pada sang Maha Dewi, seperti yang dikatakan Jessie. Mereka akan melakukan apapun untuk Rhibie.
Dua lagi sahabat dari Rhibie, namanya Karmen dan Sandra. Dua orang ini tak begitu aktif, dikarenakan kondisi mereka yang sedang hamil. Kehamilan tanpa sosok suami yang mendampingi mereka. Karena kekasih mereka lari dari tanggung jawabnya. Sebab itulah, mereka di takdirkan bertemu dengan Rhbie karena sang Malaikatul maut belum waktunya menjemput mereka.
"Lo yakin, akan menjanjakan sayuran ini tanpa gue temenin?" Tanya Jessie meyakinkan. Namun tangannya tetap sibuk menata sayuran dalam keranjang di atas motor matic.
"Iya. kalian urus aja kebunnya. Dan pastikan harus kesiram semua!" Ujar Rhibie seraya memakaikan helm di kepalanya. Dan di balas sebuah anggukan dari mereka berempat.
"Hati-hati, Rhibie! Jaga dirimu!" Pesan Karmen seraya melambaikan tangan.
Rhibie yang sudah mulai memaut gasnya, seketika mengerem motornya ketika mendengar pesan menggelikan dari sahabatnya.
"Tumben, lo bucin sama gue?" Seringai Rhibie yang diikuti gelak tawa dari para sahabatnya. Kemudian gadis itu melanjutkan niatnya untuk menjajakan dagangannya mengelilingi perkampungan di sepanjang pantai.
Begitulah cara mereka untuk bertahan hidup. Mereka bercocok tanam di kebun belakang rumahnya. Rumah peninggalan Paman Jo. Kemudian mereka menjual hasil panennya dan menikmatinya.
Rhibie berkeliling untuk menjajakan dagangannya di pantai tersebut. Rupanya rejeki mereka hari ini, di takdirkan sedikit. Sudah menjelang petang, sayuran itu masih menumpuk di keranjang. Namun semua itu tak menyulutkan semangat Rhibie popuntuk menjual sayuran itu hingga tandas. Sebab persediaan susu Ibu hamil untuk Sandra dan Karmen sudah hampir habis.
Kesialan Rhibie tak sampai disitu, tiba-tiba hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Rhibie memutuskan untuk berteduh di sebuah rumah besar yang kosong tak berpenghuni. Dan dia sudah sering mampir ke rumah besar itu untuk sekedar beristirahat atau berteduh. Sebab rumah itu tak memiliki kunci pagar dan tanpa satpam keamanan yang berjaga disana. Meskipun dia numpang beristirahat hanya di bagian terasnya saja. Tentu saja, pintu rumahnya di kunci dong...
*****
Disebuah tempat hiburan malam yang kecil di pinggir pantai. Tiga pria tampan itu sedang menenggak minuman kerasnya. Mereka menyebutnya sebagai perayaan tinggal di tempat baru.
Bukan Eldan namanya, jika setelah minum dia harus melewatkan kencan dengan wanita. Namun dia lupa, bahwa ini bukanlah club malam yang sering mereka kunjungi. Dimana kebanyakan dari para pengunjungnya, mengetahui pasti siapa mereka.
"Kau harus bayar DP-nya dulu, Bos! Jika ingin membawanya!" Seru sang mucikari dengan senyuman meledek. Padahal gadis "Asuhannya" sudah tak sabar ingin segera menghambur ke atas ranjang bersama Eldan.
Eldanno pun meraba saku celananya. Dan merabanya lagi ke segala tempat di pakaiannya. Aah... sial! Dompetnya tak ada disitu.
Tunggu sebentar! Bukankah sedari tadi dia sama sekali tak menyentuh dompetnya dan tak mengeluarkan uang sepeserpun.
Ya... Karena minuman itu di bayarin Baghal semua.
Dengan tubuh yang semakin memanas, Eldan kembali menghampiri sahabatnya.
"Bro, pinjem duit dong! Dompet gue ketinggalan" Bisiknya dengan wajah yang merah karena mabuk dan hasratnya yang mulai memuncak.
"Sorry, Dann! Gue gak bawa uang cash banyak. Uang gue udah abis pake bayar minuman" Sahut Baghal seraya menyalakan korek dan menyulut rokoknya, santai.
Pertanyaannya kini beralih pada Axelle dengan menggedikkan dagunya sebagai isyarat.
Tanpa basa-basi, Axelle pun mengeluarkan dompetnya yang tak di lengkapi uang cash. Membuat Eldan mengumpat kesal.
Eldan pun memutuskan untuk pulang sebentar ke rumahnya. Mengambil dompetnya yang ketinggalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
joong
nyoman dulu yaa...
2022-05-12
0
Husna
terasa nak minum coffee bean pulak tengok visual tu mnum 🤤🤤🤤
2021-12-14
1
lusika
cerita nya menarik hrusnya klo kek gini lebih greget lagi visual nya dari Amerika atau turkii klo dri korea atau cina krang huttt
2021-12-06
1