Gadis Bernyali

Setelah sampai di kamarnya, Eldanno dikejutkan dengan keadaan kamarnya yang berantakan. Padahal dirinya bisa di kategorikan manusia pecinta kebersihan. Tapi apa yang dilakukan gadis itu, sungguh mengusik matanya.

Eldanno mengedarkan pandangannya berkeliling, mencari si Biang onar. Namun gadis itu tak ada disana. Membuat hatinya mulai bertanya-tanya. Kemana gerangan gadis itu pergi?

Eldanno beralih ke kamar mandi untuk mencari gadis itu disana. Lagi-lagi tempat itu kosong. Hatinya mulai merasa risau. Dengan tergesa, Eldanno mencarinya lagi ke segala tempat yang ada di kamarnya. Membuka lemarinya, mengobrak-abrik seprei dan selimutnya. Mungkin saja, gadis itu bersembunyi disana.

Eldanno mengatur nafasnya. Mengingat-ingat kembali saat dia terakhir kali menyambangi kamarnya. Tapi Eldanno yakin, kalau dirinya mengunci kembali pintu kamarnya. Sangat mustahil rasanya, gadis itu bisa kabur dari sana.

Eldanno menatap tirai yang melayang tertiup angin. Dengan deru nafas yang mulai melonggar, Eldan menghampiri pintu balkon yang terbuka.

Benar saja, gadis itu sedang mematung disana. Memandang lepas pada hamparan tanah kosong yang hijau nan luas disana. Sepoi angin menerbangkan sebagian rambutnya yang panjang terurai, membawa serta angannya ke langit biru.

Tubuhnya hanya dibalut kemeja putih miliknya. Memamerkan lekuk bayangan di dalamnya. Eldan menatap intens pada tubuh gadis itu dari ujung kepala. Secara berangsur, tatapannya mulai turun ke bawah. Dan berhenti pada ujung kemejanya. Tepat diatas paha mulus gadis itu.

Seringaian tipis menghiasi wajahnya. Perlahan dia berjalan mendekat, menghampiri gadis yang sedang terpaku.

Rhibie begitu tersentak, saat ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Seketika, gadis itu menoleh pada pria di belakangnya.

"Siapa yang mengizinkanmu memakai pakaianku, hm?" Sapa Eldanno seraya membenamkan wajahnya di pundak Rhibie. Menghirup rakus, feromon gadis itu.

Rhibie diam tak menyahut. Dia berusaha membuka jeratan tangan Eldanno yang melingkar di pinggangnya.

Namun Eldanno mempertahankannya, erat.

"Apa kau sengaja, ingin menggodaku dengan pakaian ini?" Tanya Eldanno lagi. Dan meletakkan dagu di pundak si gadis.

"Gue rasa, lo gak perlu digoda. Sudah ada set*n yang ngegoda lo!" Rhibie berucap sinis.

Kembali, Eldanno menyeringai tipis.

"Jadi kau kah, set*n itu?" Balas Eldanno. Dan memutar tubuh Rhibie untuk berhadapan dengannya.

Dag! Dug...! Dag! Dug...!

Jantung mereka berpacu lebih cepat.

Tatapan mereka bertemu dengan intim dari jarak sedekat ini. Eldan menatap dalam pada mata gadis itu. Bola mata yang bening dan jernih berwarna hitam kecoklatan. Hidung mancung, bibir sensual nan penuh dengan rona merah alami seakan menantangnya untuk di cumbu.

Dengan cepat, Rhibie mengalihkan tatapannya ke samping. Menarik nafasnya, padahal tidak sesak. Mencoba mengusir ketidak nyamanannya.

"Berani lo ngatain gue set*n? Bukankah sebutan itu lebih pantas buat lo? Manusia gak punya akhlak, yang tak memiliki jiwa kemanusiaan!"

"Tapi kamu 'kan yang bilang, kalau ada set*n yang menggodaku?" Ucap Eldanno dengan intonasi suara bikin merinding.

"Tapi yang dimaksud, bukan gue kali!"

"Lalu, apa ini?" Goda Eldanno seraya mencubit gemas ujung bulatan di dada Rhibie yang menonjol.

Seketika, Rhibie meringis seraya menggigit bibirnya. Detik kemudian, dia menepis cepat tangan Eldanno dari dadanya.

Rhibie mengoreksi penampilannya sendiri. Dada menonjol nun bulat dengan ujungnya yang mendominasi warna kemeja yang dipakainya. Tanpa dalaman seakan ingin mengintip dunia luar. Ditambah dengan kemeja itu yang panjangnya cuma di atas paha. Lelaki mana yang takkan tergoda melihatnya?

Lagi-lagi, Rhibie salah menjatuhkan pilihannya.

Dengan cepat, Rhibie menyilangkan kedua tangannya di atas dada. Berusaha menutupi fatamorgananya.

"Ngapain di tutupin? Aku udah liat semuanya. Bahkan mencicipinya..." Ledek Eldanno.

"Penggoda!..." Sambungnya berbisik. Dan,

Plakk!!

Satu tamparan keras mendarat di wajahnya.

"Bajing*n, tak berotak! Bedeb*h! Bangs*t! Dasar anj*ng sa... Umm..."

Makian kotor dari mulut Rhibie tak sempat kelar sampai tuntas. Sebab mulut Eldanno terlebih dulu menghukumnya. Dengan menggigit bibir gadis itu sedikit keras.

"Emmhh... Sakit..." Rintih Rhibie.

Eldanno melepaskan gigitannya. Dan menyeret Rhibie ke kamarnya. Menghempaskan gadis itu di ranjangnya.

"Lo mau ngapain?" Seru Rhibie seraya menahan dada Eldanno yang menghimpit tubuhnya.

"Kamu harus di hukum, biar mulutmu gak asal mangap!" Jawab Eldanno. Lalu menyeruk leher Rhibie dengan hidungnya.

"Tapi lo yang salah 'kan? Wajar lah, kalau gue marah!" Bantah Rhibie seraya menahan wajah Eldanno.

"Kesalahanmu bukan hanya itu saja, Baby! Kau sudah berani memakai pakaianku tanpa izin..."

"Lalu bagaimana dengan lo, yang udah berani merusak pakaian gue tanpa izin?" Balas Rhibie dengan menaikkan dagunya, menantang!

"Kau juga, sudah membuat isi lemariku berantakan..."

"Lo lebih parah! Udah ngehancurin hidup gue. Bahkan lebih berantakan!" Tempas Rhibie tak mau kalah.

"Tapi aku gak bicara kasar, kayak kamu..."

"Tapi gue gak kayak lo! Udah merkosa anak orang tanpa perasaan!" Sungut Rhibie menggebu.

"Ya, udah! Balaskan dendam itu padaku!" Eldanno menggulingkan tubuhnya ke samping. Dan tidur telentang.

"Silahkan, perkosa aku sekarang!" Sambung Eldanno yang sudah merentangkan kedua tangannya, pasrah.

Rhibie melirik sebal pada pria disampingnya. Ingin rasanya dia melempar asbak tebal ke wajah pria itu.

"Najis, gue!" Rhibie berdecih muak. Lalu bangkit dari tempatnya.

Namun dengan cepat, Eldanno menahannya. Dan menarik Rhibie ke arah dekapannya.

"Kau harus menerima hukumanmu dulu!" Bisik Eldanno dan membalikkan posisinya. Mengurung Rhibie di bawah tubuhnya.

"Lepasin gue, Ibl*s sial*n... Ummh...." Berontak Rhibie yang belum menyelesaikan ucapannya. Karena lagi, pria itu sudah menggigit bibirnya.

"Please! Sakiiit!!" Mohonnya.

"Itu hukuman, jika kamu berani bicara kasar lagi!" Ujar Eldanno setelah melepaskan gigitannya.

"Tapi, lo..."

Eldanno segera ******* rakus bibir Rhibie. Dan mencumbunya brutal.

"Jangan ada lagi kata lo-gue, atau aku akan menghukummu lagi seperti barusan!" Ancam Eldanno seraya menatap bibir Rhibie yang semakin memerah akibat siksaannya.

Rhibie menarik nafasnya. Dan membuang wajahnya kesamping.

"Sekarang udah faham 'kan, Sayang?"

"Tapi gue..."

"Aku"

"Mmm... Maksudku, Aku ingin pulang. Tolong izinkan aku pulang!" Pinta Rhibie gugup dan kaku.

"Jangan mimpi!"

"Kau telah mendapatkan apa yang kau inginkan. Sekarang, lepaskan aku! Dan izinkan aku melanjutkan hidupku di luar sana!"

"Aku akan melepaskanmu, setelah aku bosan dengan tubuhmu!" Sahut Eldanno dan membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya. Melanjutkan aksinya untuk menghukum Rhibie.

"Aku mohon! Lepaskan aku pergi! Aku janji gak bakal laporin kamu ke polisi, jika kamu melepaskanku sekarang!" Rhibie mencoba menawarkan negosiasinya.

"Emang kamu punya nyali untuk melaporkanku?"

"Jangan panggil namaku Rhibie Amoura, jika aku tak bernyali"

"Jadi... namamu Rhibie Amoura?"

"Nama yang cantik!" Sambung Eldanno, memuji.

Rhibie hanya mendelikkan matanya.

"Maaf! Aku tak tertarik dengan tawaranmu..." Bantah Eldanno.

"...Tapi, aku lebih tertarik dengan ini!" Sambungnya. Dan mulai membuka kancing kemeja yang di pakai Rhibie.

"Aku mohon, jangan!! Jangan melakukannya lagi!" Pinta Rhibie seraya menahan tangan pria itu.

"Tapi kau harus menjalani hukumanmu. Karena udah menamparku, mengobrak-abrik isi lemariku, dan membuat kamar ini jadi berantakan!"

"Soal itu, aku minta maaf! Aku janji akan membereskannya lagi!"

"Terserah! Tapi kau tetap harus menerima hukumanmu" Bantah Eldanno dengan tangan yang mulai meremas dada Rhibie seraya menjelajahi lehernya dengan kecupan basah.

"Tapi rasanya masih sakit dan perih. Apa kau tak kasihan padaku?" Rhibie masih mencoba mencari jalan untuk meloloskan diri. Berharap, pria itu tak mengulangi kebejatannya.

"Jangan khawatir! Aku akan melakukannya dengan pelan, agar tak menyiksamu" Dalih Eldanno.

Terpopuler

Comments

Clara Akahsya

Clara Akahsya

idihhh...najis mau perkosa loe bekas pecunnn

2021-11-09

2

sandi

sandi

laki kampret bs bgt silat lidahnya,, sapa y korban sapa y dsalahin!! 😂😂😂😂
tp ngakak ps dsuru perkosa balik!! 😱😱😂😂😂😂😅😅😅

2021-09-30

5

Lily Andhini

Lily Andhini

haaa... ngakak aku thor

2021-09-11

5

lihat semua
Episodes
1 Who They Are?
2 Tragedi Yang Tragis
3 Aku Harus Apa?
4 Gadis Bernyali
5 Buaya
6 Tebak Namaku!
7 Dilema
8 Pengorbanan Joanna
9 Melamar Pekerjaan
10 Firasat
11 Mulai Tahu Tentang Rhibie
12 Aku Tahu, Siapa Kamu
13 Kenapa Dengan Rhibie?
14 Kurang Tidur?
15 Paket Misterius
16 Maaf!
17 Tak Pantas Dicintai
18 Mulai Berubah
19 Dia Gak Tahu
20 Rencana
21 Sendirian
22 Sudah Sah
23 GPS
24 Gak Amanah
25 Gara-gara Kamu!
26 Kehamilan Rhibie
27 Akhirnya Bertemu
28 Benih Aneh
29 Kabar Dari Papa
30 Gak Rela
31 Sejuta Rindu Untukmu
32 Pelatih Yang Tak Bermain
33 Tak Ingin Berpisah
34 Provokasi
35 Amarah
36 Trauma Yang Terulang
37 Ganjaran Yang Tak Adil
38 Adik Kecilku
39 Tuntutan Menyebalkan
40 Menantang
41 Partner Busuk Yang Ideal
42 Tangan Dingin
43 Salah Faham
44 Mimpi Yang Terwujud
45 Pembalasan
46 Kecewa
47 Kena Mental
48 Hal Yang Tak Biasa
49 Di Atas Normal
50 Belajar Dari Pengalaman
51 Misi Menyelamatkan Eldanno
52 Misi Menyelamatkan Eldanno Part 2
53 Ancaman Untuk Rhibie
54 Satu Nyawa
55 Papa Pelindung
56 Ending
57 (Season 2) Rencana Kejutan
58 Kenyataan Pahit
59 Kelakuan Wanita Hamil
60 Kehadiran Orang Tak Diundang
61 Pemarah Yang Merepotkan
62 Menghindar
63 Mengurai Fitnah
64 Hukuman Yang Menyesakkan
65 Pria Menyebalkan
66 Membayar Ganti Rugi
67 Cucu Kecil Yang Nakal
68 Kuat Iman
69 Menggemaskan
70 Jalan Terbaik
71 Bertemu Bu Siti
72 Semoga Kalian Bahagia!
73 Jangan Lupakan Aku!
74 Perusak
75 Jangan Menolak!
76 Menyaksikan Mereka Dalam Persembunyian
77 Feeling
78 Gara-gara Makan Rujak
79 Diluar Rencana
80 Antara Cinta Dan Benci
81 Malaikat Penyelamat
82 Baby Alea
83 Menunda Momongan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Who They Are?
2
Tragedi Yang Tragis
3
Aku Harus Apa?
4
Gadis Bernyali
5
Buaya
6
Tebak Namaku!
7
Dilema
8
Pengorbanan Joanna
9
Melamar Pekerjaan
10
Firasat
11
Mulai Tahu Tentang Rhibie
12
Aku Tahu, Siapa Kamu
13
Kenapa Dengan Rhibie?
14
Kurang Tidur?
15
Paket Misterius
16
Maaf!
17
Tak Pantas Dicintai
18
Mulai Berubah
19
Dia Gak Tahu
20
Rencana
21
Sendirian
22
Sudah Sah
23
GPS
24
Gak Amanah
25
Gara-gara Kamu!
26
Kehamilan Rhibie
27
Akhirnya Bertemu
28
Benih Aneh
29
Kabar Dari Papa
30
Gak Rela
31
Sejuta Rindu Untukmu
32
Pelatih Yang Tak Bermain
33
Tak Ingin Berpisah
34
Provokasi
35
Amarah
36
Trauma Yang Terulang
37
Ganjaran Yang Tak Adil
38
Adik Kecilku
39
Tuntutan Menyebalkan
40
Menantang
41
Partner Busuk Yang Ideal
42
Tangan Dingin
43
Salah Faham
44
Mimpi Yang Terwujud
45
Pembalasan
46
Kecewa
47
Kena Mental
48
Hal Yang Tak Biasa
49
Di Atas Normal
50
Belajar Dari Pengalaman
51
Misi Menyelamatkan Eldanno
52
Misi Menyelamatkan Eldanno Part 2
53
Ancaman Untuk Rhibie
54
Satu Nyawa
55
Papa Pelindung
56
Ending
57
(Season 2) Rencana Kejutan
58
Kenyataan Pahit
59
Kelakuan Wanita Hamil
60
Kehadiran Orang Tak Diundang
61
Pemarah Yang Merepotkan
62
Menghindar
63
Mengurai Fitnah
64
Hukuman Yang Menyesakkan
65
Pria Menyebalkan
66
Membayar Ganti Rugi
67
Cucu Kecil Yang Nakal
68
Kuat Iman
69
Menggemaskan
70
Jalan Terbaik
71
Bertemu Bu Siti
72
Semoga Kalian Bahagia!
73
Jangan Lupakan Aku!
74
Perusak
75
Jangan Menolak!
76
Menyaksikan Mereka Dalam Persembunyian
77
Feeling
78
Gara-gara Makan Rujak
79
Diluar Rencana
80
Antara Cinta Dan Benci
81
Malaikat Penyelamat
82
Baby Alea
83
Menunda Momongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!