Kurang Tidur?

"Dokternya sudah datang, Bos" Ucap anak buah Eldanno yang diikuti dua orang di belakangnya.

"Apa mereka dokternya? Sudah kukatakan, Aku butuh dokter perempuan!"

"Maaf, Bos? Soalnya saya bingung, dokter umumnya seorang pria. Dan ini istrinya seorang bidan. Biar gak salah, saya ajak dua-duanya!" Sahut anak buah Eldanno.

"Perkenalkan, saya Dirga. Saya dokter umum, dan ini istri saya. Namanya Rossa" Ucap pria bermantel putih itu memperkenalkan diri.

"Baiklah, saya butuh istri anda!" Ujar Eldanno seraya melenggang menuju kamarnya.

"Apa? Anda mau apa 'kan, istri saya?" Sentak dokter Dirga, terkejut.

Eldanno membalikkan badannya seraya memutar bola matanya, jengah.

Dokter Dirga pun mengangguk, setelah faham dengan sikap Eldanno.

Eldanno membawa Bidan Rossa ke kamarnya. Tapi kali ini, Rhibie sudah terbangun dari tidurnya. Namun dia belum sempat beranjak dari tempatnya.

"Ini siapa?" Tanya Rhibie seraya menatap Eldanno dan bidan Rossa, bergantian.

"Saya Bidan Rossa, saya akan memeriksa anda" Bidan Rossa menyahut ramah. Sebelum Eldanno menjawabnya.

"Anda bidan? Mau memeriksa saya? Anda fikir, saya hamil?"

"Tapi suami anda yang memintanya, Nyonya"

"Suami??" Rhibie bergumam lirih. Dan menatap Eldanno.

Namun pria yang ditatapnya, nampak santai duduk di sofa seraya memainkan ponselnya.

"Silahkan berbaring nyonya!" Perintah bidan Rossa.

"Tapi saya gak hamil, Bu Bidan!"

"Kamu harus di periksa, Bie! Aku khawatir kamu kenapa-kenapa"

"Memang aku kenapa?"

"Karena kamu bangunnya siang. Gak biasanya kamu begini!"

"Bangun siang? Ya, karena aku ngantuk. Bukan sakit!" Tolak Rhibie.

"Ayo bidan, periksa saja dia!" Perintah Eldanno.

"Tunggu sebentar, Bu! Tapi aku gak pakai baju" Tahan Rhibie. Dan menarik selimutnya, lebih naik lagi.

"Gak apa-apa, kita sama-sama perempuan. Lagi pula, saya bisa lebih gampang memeriksa anda!" Ucap si bidan seraya tersenyum. Dan kembali meminta Rhibie untuk berbaring.

Dengan teliti, bidan itu memeriksa tubuh Rhibie yang tanpa busana. Bidan itu tersenyum tipis, saat melihat beberapa jejak merah di tubuh Rhibie. Belum lagi, kondisi gadis itu yang tak berpakaian.

"Apa kalian pengantin baru?"

"Bukan!" Rhibie.

"Iya" Eldanno.

Seketika, bidan Rossa menatap bingung pada mereka secara bergantian dengan kening yang berkerut.

"I... Iya. Kami pengantin baru" Ucap Rhibie gugup. Karena Eldanno tengah menghunuskan tatapan tajamnya.

Kembali bidan Rossa tersenyum seraya mengangguk.

Pantas saja, tubuh gadis ini penuh jejak merah. Depan-belakang, berstempel semua...

Batin bidan Rossa.

Kalau Bidan mau iseng, silahkan periksa ke bawahnya lagi. Disana juga ada, kok!😝

Perempuan paruh baya itu, menempelkan stetoskopnya pada tubuh Rhibie. Memeriksa satu-persatu setiap organ dalam pasiennya. Setelah beberapa kali memeriksanya, dia pun melepaskan earpeace dari telinganya. Dan menggantungkannya di leher.

"Istri anda baik-baik saja, Tuan. Dia hanya kelelahan dan kurang tidur. Saya sudah mencatat resep vitaminnya disini!" Ucap bidan Rossa seraya menyodorkan secarik kertas di hadapan Eldanno.

"Hem... Terima kasih! Tolong sertakan nomor rekening anda di bawahnya!" Sahut Eldanno.

Bidan Rossa pun kembali mengambil kertasnya. Lalu, menulis sederet angka disana. Kemudian keluar, setelah berpamitan pada Eldanno dan Rhibie.

"Katakan padaku! Apa yang kamu lakukan semalam, sampai-sampai kamu kurang tidur?" Tanya Eldanno seraya menghampiri gadis yang masih terpaku di tempat tidur.

"Aku..." Rhibie menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Eldanno mengangguk pelan seraya menatap lekat pada Rhibie, menunggu jawaban.

"Aku... Hehe..."

"Jangan cengengesan! Atau aku harus memberikan press dulu, biar kamu jujur?"

"Jangan! Jangan! Iya, aku akan jujur" Rhibie menolak, cepat.

"Semalem... Aku... Mainin HP kamu..." Sambungnya, lemah dan terbata.

"Apa??"

"Karena aku kesepian. Mataku juga, melek terus gak ngantuk-ngantuk. Lagian, akunya di kurung terus. Siang-malam kerjaan ku cuma tidur mulu. Giliran malem, mataku melek gak jelas!" Ucap Rhibie cemberut.

Eldanno menarik nafasnya. Dia bingung harus menjawab apa.

"Makanya, aku bolehin pulang dong! 'Kan bosen, disini terus!" Rengek Rhibie.

"Berikan aku anak! Nanti, aku izinkan kamu keluar rumah!"

"Apa??" Mata Rhibie melotot seketika.

"Apa aku harus mengulanginya?"

"Enggak! Aku gak mau hamil anak kamu!"

"Ya, udah. Menua lah disini, bersamaku!"

"Please, jangan kayak gini! Aku mau bebas! Aku bosan di kurung terus. Dikira, aku burung?"

"Sudah kukatakan! Jika ingin bebas? Hadirkan malaikat kecil dari perut mungilmu, untukku!"

"Dasar gila!" Maki Rhibie.

"Terserah!" Sahut Eldanno dan berlalu keluar dari kamarnya.

******

Di suatu tempat, di ibukota. Seorang gadis yang berpakaian minim, keluar dari mobilnya. Dia mengenakan rok mini ketat berwarna merah yang menonjolkan bok*ng seksinya. Saking pendeknya, andai dirinya mencondongkan tubuhnya sedikit saja. Maka dalam**nya akan mengintip dunia luar.

Gadis itu berjalan memasuki sebuah rumah besar dan mewah, seraya memutar-mutar gantungan kunci mobil menggunakan jari telunjuknya.

Setelah sampai di depan pintu, gadis itu menekan tombol bell. Dan menekannya lagi.

Tak berapa lama, terdengar suara dentuman sepatu yang beradu dengan lantai. Dan pintu pun terbuka.

"Cari siapa?" Tanya Retha, Ibu tiri Eldanno. Wanita usia kepala tiga itu, melipat kedua tangannya di depan dengan angkuh.

"Perkenalkan, Aku Adelle!" Sahut gadis itu seraya menjulurkan tangan.

Namun Retha hanya diam, tak ada minat untuk menyambut uluran tangannya.

"So... Dimana Eldanno? Aku ingin bertemu dengannya!" Sambung Adelle. Dan menarik tangannya kembali. Sadar tak mendapat sambutan.

"Eldanno tak ada di rumah" Sahut Retha jutek.

"Kemana??"

"Gak tahu! Permisi, aku mau tidur siang" Ujar Retha kemudian mendorong daun pintu, hendak menutupnya.

"Eeh... Tunggu sebentar, Tante!" Adelle menahan daun pintu yang hampir tertutup.

"Tante, katamu?? Sorry, aku gak punya ponakan yang bentuknya kayak gini!" Ketus Retha.

"Tapi, anda ibunya Eldanno 'kan?"

Retha hanya memalingkan wajahnya, tak ramah.

"Ada apa ini? Retha, kenapa tamunya gak di ajak masuk?" Tanya papa Dimas yang baru muncul.

"Oom, perkenalkan saya Adelle" Gadis itu menyalami papa Dimas dengan santun. Dan kali ini, uluran tangannya bersambut.

"Kamu cari siapa?"

"Saya mau cari Eldanno, Oom. Karena sudah hampir dua minggu, saya tak bertemu dengannya"

"Apa kau temannya?" Papa Dimas menurunkan sedikit kacamata minusnya.

Adelle mengangguk cepat, seraya tersenyum.

"Apa Eldanno tak memberi tahumu?"

"Tentang apa, Oom?"

Papa Dimas berdehem, kemudian menarik nafasnya.

"Eldanno sekarang, tinggal di pantai &$#¥€¢%. Kalau mau mencarinya, silahkan pergi ke sana!"

"Apa??" Adelle tersentak kaget.

Setelah perbincangan kesana-kemari, Adelle pun pamit dengan hati yang kecewa.

"Kamu tega banget, Eldan! Pergi gak bilang-bilang. Mana nomormu ganti, lagi!" Gerutu Adelle, setelah masuk ke dalam mobilnya.

Terpopuler

Comments

Adinda DamayantiNew

Adinda DamayantiNew

bakal seru nie ada org ketiga

2021-10-05

2

sandi

sandi

cewe ga penting dateng oiiii

2021-10-01

3

Diana Zahira

Diana Zahira

mudah2an bukan pengacau🤦🏼‍♀️

2021-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Who They Are?
2 Tragedi Yang Tragis
3 Aku Harus Apa?
4 Gadis Bernyali
5 Buaya
6 Tebak Namaku!
7 Dilema
8 Pengorbanan Joanna
9 Melamar Pekerjaan
10 Firasat
11 Mulai Tahu Tentang Rhibie
12 Aku Tahu, Siapa Kamu
13 Kenapa Dengan Rhibie?
14 Kurang Tidur?
15 Paket Misterius
16 Maaf!
17 Tak Pantas Dicintai
18 Mulai Berubah
19 Dia Gak Tahu
20 Rencana
21 Sendirian
22 Sudah Sah
23 GPS
24 Gak Amanah
25 Gara-gara Kamu!
26 Kehamilan Rhibie
27 Akhirnya Bertemu
28 Benih Aneh
29 Kabar Dari Papa
30 Gak Rela
31 Sejuta Rindu Untukmu
32 Pelatih Yang Tak Bermain
33 Tak Ingin Berpisah
34 Provokasi
35 Amarah
36 Trauma Yang Terulang
37 Ganjaran Yang Tak Adil
38 Adik Kecilku
39 Tuntutan Menyebalkan
40 Menantang
41 Partner Busuk Yang Ideal
42 Tangan Dingin
43 Salah Faham
44 Mimpi Yang Terwujud
45 Pembalasan
46 Kecewa
47 Kena Mental
48 Hal Yang Tak Biasa
49 Di Atas Normal
50 Belajar Dari Pengalaman
51 Misi Menyelamatkan Eldanno
52 Misi Menyelamatkan Eldanno Part 2
53 Ancaman Untuk Rhibie
54 Satu Nyawa
55 Papa Pelindung
56 Ending
57 (Season 2) Rencana Kejutan
58 Kenyataan Pahit
59 Kelakuan Wanita Hamil
60 Kehadiran Orang Tak Diundang
61 Pemarah Yang Merepotkan
62 Menghindar
63 Mengurai Fitnah
64 Hukuman Yang Menyesakkan
65 Pria Menyebalkan
66 Membayar Ganti Rugi
67 Cucu Kecil Yang Nakal
68 Kuat Iman
69 Menggemaskan
70 Jalan Terbaik
71 Bertemu Bu Siti
72 Semoga Kalian Bahagia!
73 Jangan Lupakan Aku!
74 Perusak
75 Jangan Menolak!
76 Menyaksikan Mereka Dalam Persembunyian
77 Feeling
78 Gara-gara Makan Rujak
79 Diluar Rencana
80 Antara Cinta Dan Benci
81 Malaikat Penyelamat
82 Baby Alea
83 Menunda Momongan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Who They Are?
2
Tragedi Yang Tragis
3
Aku Harus Apa?
4
Gadis Bernyali
5
Buaya
6
Tebak Namaku!
7
Dilema
8
Pengorbanan Joanna
9
Melamar Pekerjaan
10
Firasat
11
Mulai Tahu Tentang Rhibie
12
Aku Tahu, Siapa Kamu
13
Kenapa Dengan Rhibie?
14
Kurang Tidur?
15
Paket Misterius
16
Maaf!
17
Tak Pantas Dicintai
18
Mulai Berubah
19
Dia Gak Tahu
20
Rencana
21
Sendirian
22
Sudah Sah
23
GPS
24
Gak Amanah
25
Gara-gara Kamu!
26
Kehamilan Rhibie
27
Akhirnya Bertemu
28
Benih Aneh
29
Kabar Dari Papa
30
Gak Rela
31
Sejuta Rindu Untukmu
32
Pelatih Yang Tak Bermain
33
Tak Ingin Berpisah
34
Provokasi
35
Amarah
36
Trauma Yang Terulang
37
Ganjaran Yang Tak Adil
38
Adik Kecilku
39
Tuntutan Menyebalkan
40
Menantang
41
Partner Busuk Yang Ideal
42
Tangan Dingin
43
Salah Faham
44
Mimpi Yang Terwujud
45
Pembalasan
46
Kecewa
47
Kena Mental
48
Hal Yang Tak Biasa
49
Di Atas Normal
50
Belajar Dari Pengalaman
51
Misi Menyelamatkan Eldanno
52
Misi Menyelamatkan Eldanno Part 2
53
Ancaman Untuk Rhibie
54
Satu Nyawa
55
Papa Pelindung
56
Ending
57
(Season 2) Rencana Kejutan
58
Kenyataan Pahit
59
Kelakuan Wanita Hamil
60
Kehadiran Orang Tak Diundang
61
Pemarah Yang Merepotkan
62
Menghindar
63
Mengurai Fitnah
64
Hukuman Yang Menyesakkan
65
Pria Menyebalkan
66
Membayar Ganti Rugi
67
Cucu Kecil Yang Nakal
68
Kuat Iman
69
Menggemaskan
70
Jalan Terbaik
71
Bertemu Bu Siti
72
Semoga Kalian Bahagia!
73
Jangan Lupakan Aku!
74
Perusak
75
Jangan Menolak!
76
Menyaksikan Mereka Dalam Persembunyian
77
Feeling
78
Gara-gara Makan Rujak
79
Diluar Rencana
80
Antara Cinta Dan Benci
81
Malaikat Penyelamat
82
Baby Alea
83
Menunda Momongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!