Sejak acara duet maut ku malam itu nama ku dan Zulfikar jadi terkenal. Aku heran dengan mahasiswa disini cepat sekali mengidolakan seseorang yg hanya sekedar duet. Sudah 2 bulan acara itu berlalu. Namun Perasaan Kak Zul padaku semakin di perlihatkan di muka umum. Kadang dia menungguku di parkiran atau dia sengaja menungguku di masjid ketika akan sholat dhuhur.
Ratna dan satria pun sudah jadi sepasang kekasih yg sedang kasmaran. Aku mencebikkan mulutku ketika melihat mereka berdua lengket kemana-mana berdua. Sedangkan aku harus puas menanti kehadiran Mas Aryo.
Siang itu di depan masjid kampus, aku melihat Kak Zul duduk menunggu seseorang sambil tangannya membawa sebuah bungkusan. Dia terlihat gelisah sambil matanya jelalatan ke dalam masjid. Tumben Satria tidak ada di sebelahnya biasanya Merek berdua sering jalan kemana-mana bersama.
Karena Ratna sedang halangan bulanan mKa kali ini aku melaksanakan sholat sendiri . Aku mempercepat langkah ku keluar dari masjid menuju ke kantin. Suara Kak Zul memanggilku.
" Andrea, boleh saya bicara sebentar. " katanya. Aku memicingkan mataku kepanasan.
" Iya boleh. Ada apa Kak? "
"Lebih baik kita bicara di dalam kantin ya. disini panas banget, " Ajak nya aku mengangguk setuju. Mungkin segelas orenge Jus bisa meredakan haus ku.
Aku berjalan mendahuluinya lalu masuk lah ke dalam kantin Sriwedari. Aku memesan segelas Orange jus dan dia memesan kopi hitam. Lalu dia memesan sepiring tahu cryspi untuk cemilan.
Sambil menunggu pesanan datang. Dia menoleh kanan kiri melihat suasana kantin yg agak sepi. Beberapa mahasiswa memang masih ada disitu. Kantin ini buka sampai malam. karena pada mlama hari di buat perkuliahan extantion atau kelas malam untuk mahasiswa yg berstatus pekerja juga.
Pesanan kami datang. Dan dia mempersilahkan ku untuk minum. Aku menghisap minumanku dari sedotan putih.
" Tumben kamu sendirian? " tanya nya sambil menuangkan cairan hitam itu ke atas tatakan gelas.
" Ratna tadi pulang duluan perutnya sakit lagi dapat bulan " jawabku sambil mencomot tahu crispy
" Owh pantas aja tadi Satria buru-buru kabur setelah kelas selesai"
" Andrea, boleh aku bertanya sesuatu hal sama kamu? " tanya nya sambil menyalakan sebatang rokok di tangan nya.
"Silahkan saja kak " jawabku asal. Aku memang telah lumayan sering bertemu dia jadi ada rasa biasa ketika aku hanya di temani dia seperti siang ini
" Andrea apa kamui sudah punya kekasih?tolong jujur pada ku ya"
Aku langsung tersedak mendengar pertanyaan nya yg pelan namun terdengar seperti silet di telingaku.
" Kenapa tanya seperti itu kak? "
Dia tersenyum sambil menghembuskan asap rokok nya di uadara.
" Ya jawab saja sudah apa belum? " Aku terdiam beberapa detik lalu tersenyum dengan paksa. Aku memang tak pernah mengakui hubungan ku dengan Mas Aryo di depan teman-teman. Mereka tau nya aku masih jomblo karena aku terlalu pilih-pilih pacar.
Ada beberapa teman atau kakak kelas yg berusaha mendekekati ku. Namun mundur karena melihat Kak Zul lebih agresif mendekatiku.
" Kalau aku bilang sudah, apakah ada pengaruh kak? " jawabku tenang. toh selama ini hubunganku dengan dia sebatas adik tingkat saja. Tak ada yg istimewa aku pun tak pernah memberinya harapan palsu.
Dia tersenyum namun ada gurat kekecewaan di pelupuk matanya.
" Apakah jawaban itu benar? Atau hanya bercanda? "
Aku mengangguk membenarkan.
" Andrea sudah hampir 1 tahun ini aku memendam perasaan cinta pada mu. " Jawabnya lagi
" Apakah tidak ada kesempatan bagi ku untuk mendekatimu? "
Aku mengetuk gelasku dengan ujung jariku.
" Jangan mencintaiku Kak. Aku sudah memiliki kekasih " jawabku lagi
"Kakak sudah ku anggap abangku sendiri. Karena selama ini sikap kakak baik dan memperlakukan aku seperti adik"
Dia tersenyum lagi dan menyeruput kopi yg sudah agak dingin.
" Di dalam hubungan laki-laki dan perempuan dewasa tidak pernah ada istilah hubungan kakak dan adik Andrea. Itu hanya omong kosong orang yg tidak gentlemen" Katanya agak getir di telingaku
Hmmmm... salah mu sendiri mencintaiku. Jangan mencintaiku Kak Batinku konyol. Namun cinta tidak pernah bisa di paksa dan dia akan tumbuh mengikuti alur tuannya.
Sorot mata nya terlihat sangat pedih namun lebih baik aku mengatakan kejujuran itu dari sekarang aku tidak mau memberinya harapan palsu. Apa yg ku takutkan selama ini dari pendekatannya adalah pernyataan cinta nya. Aku dengar banyak gadis di kampus ini juga memuja nya.
Zulfikar adalah mahasiswa teknik masih muda namun dia juga memiliki kehidupan ekonomi yg sangat baik. Ayahnya seorang pengusaha otomotif dan sedari dia kuliah semester pertama dia sudah memegang kantor cabang usaha Ayahnya. Pantas saja dia tak. pernah kekurangan uang dan dia sering mentraktir teman-temannya. Dan dia juga salah satu dermawan di setiap kegiatan sosial.
" Aku akan tetap menunggu mu sampai aku benar-benar melihat undangan pernikahan kamu dengan lelaki 'Itu'! " Katanya penuh penekanan. Aku yg merasa pada situasi yg tidak enak ini jadi gelisah.
Aduh Ratna kenapa pake sakit perut segala sih. Aku harus segera pergi dari hadapan Kak Zul karena takut kebaperanku terlihat di matanya. Aku ingin segera berlari meninggalkan nya.
" Kak aku mohon sekali lagi. Berhentilah mencintaiku, Anggap aku sahabat atau adikmu. Masih banyak gadis lain yg lebih baik dariku" kataku mencoba menenangkan nya.
Rokok itu sudah 3 batang habis di hisapnya. Hmm ......
Begini lah rasanya melihat laki-laki dewasa patah hati.
" Andrea. tolong jangan melarangku mencintai mu. Cinta ku tulus Andrea. Aku akan selalu mencintai mu. Dan untuk saat ini biarkan aku mengantarmu pulang" katanya lagi.
Aduh kenapa laki-laki yg biasanya lembut ini jadi pemaksa ya. Aku jadi merinding
" Maaf Kak aku membawa motor sendiri
Dan terimakasih untuk semua kebaikan dan perhatian Kakak selama ini. Aku mohon maaf tidak bisa membalasnya. Aku pamit pulang dulu ya Kak" Kataku undur diri
Ku lihat dia masih mematung. Aku segera bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan keluar pintu. Aku hanya melihat Kak Zul dengan wajahnya yg menyedihkan.
Maaf kan aku Kak Zul. kataku sendiri.
POV ZULFIKAR
Hari ini aku sengaja menunggu Andrea selesai sholat dari masjid. Sudah setahun ini aku paham dengan kebiasaannya di kampus. Gadis cantik keturunan indo itu telah merampok hatiku dari awal dia kuliah.
Dia gadis yg agak pendiam namun ramah selama ini tak pernah kulihat bersama pria lain atau pun bercengkrama dengan centilnya.
Wajahnya yg imut dan cantik mengingatkan ku akan sosok Alina mantan kekasihku yg telah meninggalkan ku dengan menikahi pilihan orang tua nya.
Perbedaan dengan Alina adalah Andrea adalah sosok gadis mandiri dan lebih cerdas. Dia lebih cuek dan sepertinya tidak menghiraukan kecantikan dia yg membuat beberapa cowok disini berlomba mendekatinya.
Karena Satria aku bisa mendekatinya. Hubungan Satria dengan Ratna teman baiknya sudah berjalan mulus dan kini aku harus berjuang untuk mendekati Andrea.
Semoga usahaku selama ini membuahkan hasil.
Namun kini gadis cantik itu telah menolak ku. Dia mengatakan telah memiliki kekasih yg sudah 3 tahun bersama nya.
Ya Tuhan kenapa aku begitu bodoh tak bisa menangkap sinyal persahabatan saja yang di ulurkannya pada ku. Ah kenapa jalan cintaku harus seperti ini Tuhan. 2x aku gagal menjalani asmara.
Alina lebih memilih Benu suaminya meninggalkan ku dengan cintaku selama 1 tahun. sekarang Andrea.
Apakah aku tidak KAU takdirkan bahagia ya Allah...
Aku teringat Pak Haji Romli seorang ustadz di pondok pesantren Al ikhlas yg setiap bulan ku datangi. Aku harus segera menemui beliau saat ini aku ingin mendengarnya nasehat dari beliau agar otak dan hati ku yg sedang galau ini bisa sedikit terobati.
Aku segera memacu kecepatan mobilku. 80/km ku lihat spedo meter ku.
Bismillah
Ya Allah hiburlah hamba MU ini. Hamba Ikhlas dengan semua ketetapan MU.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments