Sudah 1 tahun hubungan percintaanku dengan Mas Aryo berjalan. Dan namanya saja 2 remaja yang saling jatuh cinta kami sering terlihat bersama. Namun aku dan Mas Aryo masih dalam koridor berpacaran yg aman dan sehat.
hihi....
aku sebut aman dan sehat karena jujur aja selama pacaran aku dan dia lebih sering jalan bersama teman-teman. Kontak fisik pun sekedar berpelukan dan bergandengan tangan.
Kalau pergi sering rame dengan beberapa kawan. Malam minggu seperti biasa dia pun ngapel ke rumah kecuali ada keperluan keluarga yg membuat nya absen namun di ganti dengan minggu siang dia main menghabiskan waktu di rumahku. Itupun dia lebih sering main PS dengan Axcell atau main catur bersama papah.
Ya akhirnya hubunganku dg Mas Aryo tidak mendapat pertentangan dari Papa. Karena dia sangat pandai membawa diri bergaul dg orang tua. Dia pandai mengambil hati orang tuaku. Karena sifatnya yg hangat dan sopan akhirnya Papa mengijinkann ku dekat dg Mas Aryo.
Dan lagi nilai pelajaranku tidak pernah jelek ataupun jatuh sejak aku berpacaran dg nya. Malah nilai fisika ku yg dulunya di level angka memalukan perlahan mulai naik. Mas Aryo yg jago Matematika dan fisika sering kali mengajariku pekerjaan rumah. Jadi itung-itung sambil berenang sambil minum air, sambil pacaran aku dapat les gratis dari guru muda yg tampan hehehhe.
Aku pun pernah di ajak main ke rumahnya. Rumahnya besar elegan. Pagarnya tinggi hitam seperti kerajaan. Ada 2 orang security yg menjaga pintu pagarnya. Tampak 2 mobil mewah berjajar di garasi dan 1 mobil. minibus keluaran plat baru . Dan kulirik ada 1 Moge yg bertenggar gagah di dalam. Lalu motor sport Mas Aryo jg terparkir di dalam menemani moge.
Beberapa kali aku ke rumahnya tak pernah melihat keluarga nya berkumpul. Rumahnya selalu rame dg canda 3 orang pembantunya namun aku belum pernah sekali pun menjumpai kedua orang tuanya di rumah. Aku kadang hanya menjumpai Myrna adik bungsunya yg teman Axcell. Myrna anak yg ramah dan baik. Sejak bertemu pertama kali dg ku dia langsung akrab dg ku. Mungkin dia ingin memiliki kakak perempuan yg bisa di ajak saling curhat.
Ohya setelah aku bertanya tentang keluarga nya pada Mas Aryo. Dia mengatan memiliki 1 kakak laki laki yg sekarang sedang kuliah di luar negri. Namanya Bimo Selisihnya 2 tahun dengan nya. Aku masih penasaran dengan kehidupan keluarga Mas Aryo. Namun aku tak berani menanyakan langsung walaupun aku sebagai kekasihnya.
"Drea, Sebentar lagi aku akan kelulusan. Aku akan mengundang bunda dan Papi untuk hadir saat wisuda kelulusanku. Mau kah kau nanti mendampingiku saat kelulusan? " tanya nya saat main ke rumahku.
Aku terdiam memikirkan kalimatnya.. Bunda dan Papi. Hmm harusnya kalo manggil Papi pasangannya Mami. Bunda dan Ayah, Mama dan Papa, Hmmmm
Aku memikirkan hal remeh sambil mencubit hidungku berkali kali. Namun seolah dia mengerti yg ku pikirkan.
"Kamu pasti bingung kan dengan situasi ini. Nanti lah ku akan perkenalkan pada mereka. Jadi Kedua orang tua asli ku berpisah sejak aku berumur 3 tahun dan Mas Bimo umur 5 tahun lalu 1 tahun kemudian Papi menikahi Bunda.
Hak asuh anak jatuh ke tangan papi karena sejak kecil memang papi lebih dekat dengan kami anak-anak nya. Mami sempat naik banding dengan keputusan hakim namun mami kalah dg tuntutannya.
Namun papi masih memberi kelonggaran pada Mami untuk menjenguk kami dan memberikan rumah lama kami untuk mami tempati, bahkan papi lebih memilih tinggal di rumah kecil peninggalan kakek. "
" Dulu setiap minggu mami akan datang menjenguk kami.Terkadang aku dan Mas Bimo di ajak menginap di rumah Mami sebulan sekali. Lalu frekuensi kedatangan mami semakin berkurang setelah Mami menikah lagi dengan Om Fredy 6 bulan setelah bercerai dg Papi. Dan setelah mami mempunyai anak lagi Si kembar Riana dan Riany mami malah tak pernah lagi menjenguk kami. "
Kulihat Mas Aryo menghembuskan nafas dengan berat. Selama dia bercerita aku hanya diam dan menggenggam tangannya dg erat memberi dukungna moral.
" Mas Aryo ambil hikmahnya aja." Jawabku mencoba menenangkan aku bingung harua bagaimana menghadapi kekasihku ini.
Dia mencoba tersenyum getir. Lalu aku bertanya sesuatu yg agak sensitif.
" Apakah setelah Mami Mas Aryo mempunyai keluarga baru, Kalian tak pernah berkunjung ke rumah Mami? " tanyaku pelan takut dia tersinggung
" Keluarga baru mami telah pindah ke kota lain. Kota tempat kelahiran Om fredy. Karena disana Om fredy mengembangkan usaha keluarganya. Jarak kota ini dg tempat tinggal mami dapat di tempuh 12 jam perjalanan. "
" Apakah Mas Aryo tidak pernah mendatangi keluarga mami stelah itu? atau ke rumah kakek nenek Kakak? "
Aku mencoba menggali lagi rahasia keluarga nya, dengan perlahan ku usap tangannya.
"Pernah. Ke rumah baru mami pernah kesana saat liburan dan menginap disana. Namun aku tidak betah karena Om Fredy sepertinya kurang menyukai keberadaan anak-anak mami dari papi. Entah lah apa itu hanya perasaan ku saja namun setiap aku kesana Om fredy jarang menemui aku maupun Mas Bimo. Namun kedua adik tiri ku sepertinya menyukai kami. Lalu dia melanjutkan kisahnya lagi.
" Kamu tau sayang. Ternyata cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga. Terbukti dari rumah tangga Papi dan Mami yg telah di bina jampir 6 tahun hancur hanya karena saat itu papi bukan lah orang berada. Papi saat itu hanya seorang karyawan di perusahaan orang.Gaji bulanan papi hanya cukup utk makan dan susu aku sama Mas Bimo. Dan faktanya mami menyerah berjuang utk papi karena keterbatasan ekonomi papi. Dulu sebelum menikah dengan Papi ,Mami di jodohkan dengan seorang pengusaha Property dan orang terkaya di kampung Kakek. Namun karena mami dan papi sedari awal sudah berpacaran lama, mami menolak perjodohan itu. Setelah 6 tahun menjalani rumah tangga yang pas-pasan Mami menyerah dan menangis mengadu ke orang tuanya karena kekurangan. Yah akhirnya anak manja kakek menyerah"
Aku terkejut dengan pernyataan Mas Arya. Ternyata dia sangat terluka.
" Mami pulang ke rumah kakek dan di nikah kan dengan Om fredy yang memang mencintai mami sejak lama. Om fredy itu orang kaya di kota nya. Dia sudah memiliki Istri 1 namun istrinya tidak bisa mempunyai anak sehingga dia mengajak menikah dan mami dengan sukarela mau di jadikan istri kedua hanya karena om fredy berkata akan memberikan apapun permintaan mami "
"Mas Aryo tau darimana semua cerita itu? " tanyaku masih agak takjub.
"Dari Mbok Ginah pembantu kesayangan Mami yang mengasuh mami dari kecil. Papi tak pernah menceritakan semua itu. Sejak aku tau cerita dari mbok Ginah aku jadi malas bertemu dengan mami. Aku tak menyangka ternyata pikiran mami tentang kebahagian di ukur dengan materi. "
" Tapi biar bagaimana pun. Mami itu orang yang melahirkan Mas Arya . Jadi Mas harus tetap hormat dan sayang sama mami nya. "Kata ku lagi.
Dia tersenyum kaku. Dan mencubit pipi ku gemas.
" Jadi Myrna itu anak dari bunda dan papi ya? " tebakku lagi
"Iya.. Myrna itu anak bunda dan papi. Namun aku sungguh menyayangi Myrna karena dia adik kandungku. Karena kami 1 ayah lain ibu. Dan sejak aku dan Mas Bimo kecil memang bunda telah merawat kami dengan sangat baik. Dia tak pernah sekalipun bersikap kasar dan jahat. Bahkan kami lebih dekat dengan bunda daripada dengan Mami. Aku jadi heran dengan cerita di luar yang kadang menyedihkan menceritakan kisah ibu tiri yang kejam dan jahat" 🤨
"Bahkan bunda lebih rela di marahi papi ketika membela kami yang kadang melalaikan kewajiban. Sampai -sampai mami pernah cemburu dengan kedekatanku dengan bunda daripada dengan mami" Terusnya bercerita
" Apakah bunda menikah dengan papi setelah kondisi perekonomian papi membaik?" tanyaku lancang.
Mas Aryo membelalak kan matanya sepertinya dia kurang suka dengan pertanyaanku.
"Hey, darimana datangnya pikiran itu huh?! Hmmm... baiklah mungkin kamu belum tau ya, bunda bersedia menikah dengan papi karena waktu itu aku menderita sakit demam berdarah dan typus. Hampir saja nyawaku tak tertolong kalau tidak ada bunda" jawabnya. Aku semakin tak mengerti.
" Sudah 3 hari demamku tidak turun dan di saat sakit itu papi bingung harus bertindak bagaimana. Saat itu Papi tidak mempunyai uang yang cukup untuk membawaku ke Rumah Sakit sehingga papi membawaku ke sebuah klinik bidan yang ada di kampung nya. Dengan pertimbangan agar aku dapat pertolongan pertama dulu. Dan disana lah papi bertemu dengan bunda yang menjadi bidan andalan." Mas Arya mengambil nafas sebentar lalu tangan kanan nya mengambil selembar tissue yang ada di atas meja.
Kemudian di melanjutkan lagi ceritanya
" Dan menurut cerita Bunda sudah jatuh cinta sejak pertama kali melihatku. Entah karena rasa iba atau apa akhirnya bunda merawat aku sampai sembuh. Setelah aku sembuh dari situlah akhirnya aku merasa sangat menyayangi bunda dan berharap setiap hari bertemu dengannya."
" Entah bagaimana ceritanya selang 3 bulan setelah kesembuhanku papi melamar dan menikahi bunda. Otomatis aku dan Mas Bimo sangat bahagia karena kasih sayang dari mami yang hilang telah tergantikan dengan kehadiran bunda. Lalu papi keluar kerja dan mengembangkan usaha klinik bunda dan merambah menjadi distributor peralatan medis. Alhamdulillah di tangan dingin papi klinik Bunda telah berubah menjadi Rumah Sakit ibu dan anak yang terkenal di kota ini. Jadi bunda menikah dengan papi itu dalam kondisi papi yang kekurangan namun beliau mau menerima papi dengan ikhlas" begitu lah dia dengan lancar menceritakan semua masa lalu keluarganya yang tidak pernah ku sangka sangat penuh drama.
" Andrea ada sesuatu hal lagi yg harus aku tanyakan . Aku sudah mendaftar ke Perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDN untuk kuliah mengambil fakultas kedokteran dan fakultas Teknik Informatika. Dengan harapan setelah lulus aku bisa membantu di Rumah Sakit bunda.Namun Mami menyarankan ku untuk mencoba ke Akademi Militer karena dia ingin salah satu anak lelakinya bisa meneruskan jejak Eyang Swarsono. Ayah Mami, Menurut kamu apa yang harus aku pilih? Dan Mas Bimo pun tak mau menuruti mami karena dia lebih memilih kuliah di fakultas kedokteran di Australia"
Aku terdiam memikirkan pertanyaannya. Ini adalah sebuah pilihan yang sulit sekali. Menjadi seorang dokter bukan kah sangat keren dan sangat berjasa dalam kemanusiaan? Namun menjadi seorang abdi negara juga sangat membanggakan karena kita bisa berbakti pada nusa dan bangsa tercinta.
" Mas lebih condong kemana? "
Dia mengedikkan bahunya dan menggeleng
" Jujur saja dari kecil aku suka melihat eyang memakai seragam militernya. Aku lebih suka bermain perang-perangan dan sampai dengan sekarang aku juga membenci darah" katanya lirih. Aku tersenyum dan dapat mengambil kesimpulan pasti
"Mas sepertinya ingin menjadi abdi negara" jawabku mencoba membantu pilihan dia. Dia mengangguk kan kepala.
Akhirnya dia mengambil keputusan untuk mencoba mendaftar menjadi seorang Taruna. Pendidikan militer yang akan melahirkan generasi perwira muda. Namun aku juga mengingatkan dia agar tetap berkomunikasi dengan orang tuanya apakah papi dan bunda nya menyetujui semua.
Setelah diskusi panjang dan melelahkan dia pamit pulang dengan senyuman kelegaan di matanya.
Yah itu lah gunanya jadi kekasihmu mas, gak hanya tempat bermanja saja namun aku juga bisa jdi patnermu dalam menyelesaikan masalah pribadi mu, gumamku sendiri.
Hari yang di nantikan oleh Mas Aryo telah tiba. Wisuda kelulusannya dan aku pun telah meminta ijin Mamah dan Papah untuk turut mendampingi nya saat kelulusan. Orang tua ku menyetujui bahkan mamah telah membuatkan ku gaun yang sangat istimewa. Gaun berwarna biru dongker yang mempunyai panjang selutut dan di hiasi batu swaroski di depan dada.
Tepat pukul 07.00 Wib sebuah mobil berhenti di depan rumahku. Tak lama kemudian ku lihat Mas Aryo turun menggenakan kemeja warna putih dan memakai celana bahan berwarna hitam. Dia telah meminta ijin pada Mamah dan papah untuk membawaku ke sekolah. Kedua orang tuaku menyetujuinya. Dan saat aku akan keluar rumah Axelle dengan usil mulai menggoda ku.
"Aduh tuan putri, Beruntung sekali ya dapat pangeran tampan dan sekarang di jemput kereta kencana..hihii"
Aku menutup mulut usil adikku.
" Sudah jangan berisik. Mandi sana bau! " usirku tegas sambil mencubit pinggangnya.
Dia meringis kesakitan dan malah pergi ke ruang tamu menemui Mas Aryo.
Aku segera keluar menemui Mas Aryo dan kami pun berjalan beriringan menuju mobil mewah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments