Aku Cinta kamu 2

Jam dinding telah menunjukkan pukul 18.00 wib, aku mondar mandir di depan kaca. Setelah sholat magrib tadi aku segera berhias lebih tepatnya bingung mencari baju yang tepat untuk menemui Kak Aryo. Sudah 5 kali ganti baju ku coba. Ahhh.. . jadi gemas sekali. aku merasa baju-baju ini tak pantas ku pakai. Aku yang tomboy berusaha memakai gaun yg di jahit kan mama.

Pilihan terakhirku pada gaun merah maron sederhana berpita besar di belakang. Ini adalah gaun yang biasa ku pakai saat ada acara semi formal di keluarga.

Mamah masuk ke dalam kamarku dan menggelengkan kepalanya melihat baju yang bertumpuk di atas ranjang.

"Duh yg mau ketemu pangerannya" canda mama. pipiku bersemu merah. Mama mengambil sisir yang ada di meja rias. Lalu dia menyisir rambutku dengan pelan.

" Anak gadis mama udh jatuh cinta ya.. Mamah jadi ingat se umuran kamu begini udah di jodohkan sama eyang putri. " senyum mama mengembang.

Hah!

Baru kali ini mama bercerita tentang masa remaja nya. Mamah lebih moderen dalam berpikiran. Beliau orang yang terbuka. Jadi sebenarnya aku bisa bebas bercerita tentang apa aja. Namun entah kenapa aku malu jika menyangkut Aryo.

" Mama di jodohkan dengan siapa? "tanyaku penasaran.

" Dengan anak tetangga eyang putri. Dia sudah mapan bekerja di salah satu perusahaan ternama sebagai direktur. Namun Mamah lebih memilih kekasih mamah sejak sekolah" jawab mamah sambil tersenyum

" Pasti papah kan ma, yang jadi kekasih mamah dulu" Tebak ku asal. Mama tertawa lirih sambil mengangguk.

Ugh.. jadi papah dan mamah sejak sekolah udh pacaran. Tapi kenapa papah melarang aku pacaran? ini namanya curang batinku.

Mamah seolah bisa membaca pikiranku. Lalu beliau menceritakan suatu kisah. Pada masa mama remaja dulu pacaran adalah hal tabu. jika anak gadis sudah mulai terlihat jalan dengan laki laki maka dia akan segera di nikahkan agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Pun jika mereka pacaran jaman dulu juga pacaran sehat. Tidak sampai berbuat yang lebih dari sekedar gandengan tangan,

Kalau remajaa jaman sekarang di bebaskan.pacaran bisa kebablasan. Banyak pergaulan bebas yg mengakibatkan masa depan anak gadis nya rusak. Hamil duluan, pernikahan muda yg hanya mengandalkan napsu tanpa berpikir dewasa. Lalu bertengkar dan bercerai. Itu hal yg sangat di takutkan orang tua ku. Karena itu mereka sangat membatasi pergaulan kami terutama aku dg lawan jenisku.

Dan ternyata ketakutan Mamah dan Papah sangat berasalan sekali karena menurut cerita beliau, tanpa bermaksud ghibahin orang lain hanya sebagai pembelajaran nyata. Anak sahabat papa mengalami kejadian itu. Putri tunggalnya terpaksa menikah di usia yg sangat muda karena ' kecelakaan ' dan hamil duluan. Betapa malu nya keluarga besar mereka terlebih lagi ada insiden si laki-laki itu kabur ke luat kota.

Laki-laki tak bertanggung jawab itu sepertinya akan melarikan diri. Namun karena si putri terus menerus menangis dan berniat menggugurkan kandungan jika tak bisa menemui kekasihnya akhirnya Org tua nya bekerja keras mencari keberadaan lelaki itu. Dan dia di temukan bersembunyi di rumah keluarganya di luar kota.

Akhirnya pernikahan itu di gelar dg sederhana hanya untuk menutupi aib yg di torehkan anaknya. Tepat 6 bulan kemudian lahirlah bayi laki-laki yg lucu.

Kelahiran itu tak serta merta membuat laki-laki itu bertanggung jawab. Dia semakin malas aja pekerjaannya hanya mongkrong di club malam dan paginya tidur sampai matahari di atas kepala. Hidupnya menumpang pada orang tua si gadis. Karena setiap hari bertengkar akhirnya si gadis mengusir dan meminta cerai.

Hmmm...memang cinta saja tidak cukup untuk bertahan pikirku pedih mendengar cerita mama. Dan aku meyakin kan mama, aku akan jaga diri dan kehormatanku hingga nanti saat nya tiba aku akan berikan pada suamiku seorang. Mama tersenyum percaya padaku.

Ting tong...

Suara bel rumahku terdengar. Lalu tak lama suara Axell memanggilku. Aku melihat mama, lalu beliau mengangguk. Aku segera keluar menemui tamu yg telah ku nantikan lama.

" Assalamualaikum Andrea. Aku tepat waktu kan? " Kata cowok yg belakangan ini sering mengisi lamunanku.

" Waalaikum salam kak. Iya tepat waktu. Ayuk masuk ke dalam kak" jawabku dan dia menyerahkan sebuah paper bag coklat yg dingin.

" Ini untuk teman malam minggu kita. Kebetulan aku tadi mampir disana dulu"

Ternyata keinginan Axelle terpenuhi dg oleh2 Kak Aryo. 5 gelas kopi kesukaan Axelle dan Papah.

" Makasih kak, kok banyak banget beli nya" tanyaku heran

" Eh iya tadi ada promo jd skalian lah ku beli untuk orang tua mu. Siapa tau beliau berkenan. " Katanya lagi

Aku membawa bungkusan itu ke dalam. Axelle ternyata dari tadi mengintipku.

" Kak, Itu kan abang nya si Myrna. Teman sekolahku. Eh dia tajir lho Kak" aku segera menempelkan telunjuk ku ke mulut adik ku

" Stttt... ntar aja ceritanya. Nih dapat oleh-oleh. Aku ambil 2 ya buat aku sama Kak Aryo"

Kataku sambil merogoh kantong coklat itu.

Mata Axell berbinar melihat kopi kesukaannya terkabulkan dengan Aryo.

Papah malam ini di tahan mamah di dalam kamar. Mamah sudah mengatur strategy agar papah tidak merecoki kami di luar. Hanya Axell yg memang sengaja duduk di ruang tamu pura-pura main game di hand phone nya.

Setelah aku memperingatkan Axell agar tak berisik aku keluar menemui Kak Aryo.

" Tamunnya pinter ya, bawa minuman sendiri " Canda ku sambil mengangsurkan kopi kekinian padanya.

Aryo tersenyum maniss sekali. Dia menerima kopi dari tanganku.

Kak Aryo sengaja mengajak ku duduk di depan teras. Di temani cahaya lampu taman yang temaram dan suasana malam yg romantis tiba-tiba Kak Aryo bertanya.

" Andrea, Apa kamu ngerasa nyaman saat jalan denganku? " aku mendongak kan kepala lalu menganguk.

" Kalau aku cinta kamu bagaimana? " Ucapnya tiba-tiba . Aku tertunduk malu pipiku hangat rasanya. Wow cowok ini gak ada basa basinya sih ngerayu kek atau apa lah untuk melancarkan aksinya biar si cewek luluh dulu gitu. lah ini langsung tembak mati aja.

Hening lalu dia menatap pupil coklatku minta jawaban.

" Aku juga cinta kamu kak" Lha kok ini yg jawab bukan aku, tapi Axelle yg sedang mengintipku di jendela.

Sialll !!

Ternyata dari tadi Axelle mengintipku. Lalu dengan gemas aku lempar bantal kursi yg tadi aku pegang. Dia tertawa terbahak-bahak. Namun Anehnya Kak Aryo ikut tertawa konyol juga karena merasa malu.

" Aku gak mau Cell Cinta sama cowok. Aku masih normal" katanya terkekeh. Ternyata Kak Aryo sudah kenal Axelle sebelumnya. Karena Axelle adalah sahabat Myrna adiknya.

Setelah aku kembali duduk di depan Kak Aryo. Dia mulai menagih jawabanku. Aku mengangguk lalu berkata.

" Aku juga cinta kamu kak "

" Apa Andrea? aku gak dengar! "

katanya pura-pura galak. Aku mencubit tangannya gemas.

" Ulangi lagi Drea. Ayoo yg keras"

Hmmm... aku jadi teringat masa Ospek jadinya

" Aku cinta kamu Kak aryo jelek" kataku sambil menutup mulut dan tertawa..

Lalu.

CUP!

kecupan di pipiku tiba2 mendarat tanpa. permisi. Aku memukul lengan nya lagi takut ketahuan Axell dan Papah. Lalu Kak Aryo tertawa.

"Mulai sekarang jangan panggil aku dengan sebutan Kak! " Sungutnya

"Lalu mau di panggil apa? " tanyaku polos

"Mas Aryo! Kan lebih mesra kesannya"

" Baik lah Mas Aryo sayang" kataku sedikit menggoda

Dengan gemas dia menarik hidungku ke bawah. Dan tersenyum senang.

Malam itu aku tak bisa tidur nyenyak membayangkan kejadian tadi sore yang membuatku bahagia.

Resmi sudah aku berpacaran dengan Kakak kelas tampanku ini. Dan besok pagi aku akan menceritakan pada Ratna seorang. Aku ingin melihat ekspresi wajah sahabatku itu. Pasti dia akan teriak kegirangan bahkan mencubitiku. Biarlah aq tak perduli yg penting malam ini aku bisa tidur nyenyak memimpikan kekasihku.

Episodes
1 Pov Andrea
2 MASA OSPEK
3 Masa Ospek bagian II
4 PENDEKATAN
5 PENDEKATAN 2
6 Aku Cinta kamu
7 Aku Cinta kamu 2
8 pacaran
9 Masa lalu mu
10 Perpisahan
11 Awal Berpisah
12 Kejutan
13 Mahasiswa Baru
14 Godaan cinta
15 Jangan mencintai ku
16 Lamaran
17 Pengakuan dosa
18 Jalan yg benar
19 Mami aku sudah dewasa
20 Masih Ada Harapan
21 Maafin aku
22 Asa yang terpendam
23 Sakit
24 Perhatian yang sia-sia
25 perhatian untuk mu
26 Opname
27 Sakit ku melebihi sakit mu
28 Cinta Monyet Axell
29 Masih sakit
30 Kekepoan Satria
31 Kacau
32 pertemuan pertama setelah putus
33 Malika
34 Pengintaian
35 nasehat sahabat
36 Kedatangan Aryo
37 Penasaran Zul
38 Aryo pusing
39 Tolong aku Pi..
40 Pamer pacar
41 pamer pacar lagi
42 Butuh konsen
43 Bab 43
44 atur strategi
45 Bermalam di rumah Dona
46 Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47 Teror Mami
48 Berkunjung ke rumah Dona
49 Lunch dengan keluarga Dona
50 Sakitnya tuh disini
51 cemburu
52 Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53 Buang dong gengsinya...
54 Masa lalu Hana Sarasvati
55 Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56 Nasehat bunda
57 Stres mau bertemu camer
58 Rumah Bimo
59 pov andrea
60 Pertengkaran
61 Menyembunyikan tangis
62 Meredakan emosi Mami
63 Aku gak kuat sama Mami, Pi
64 curhat anak gadis pada Ayah nya
65 persiapan berangkat
66 Keinginan Andrea yang aneh
67 Ijin ke Merapi
68 Tak dapat ijin
69 Zul sedih
70 Mengantar keberangkatan team Mapala
71 Kedatangan di gunung merapi
72 Kedatangan relawan Taruna
73 Ekspedisi di mulai
74 menemukan korban
75 Resti hilang
76 firasat
77 Upaya penyelamatan Aryo
78 Zein menyelamatkan Aryo
79 Resti ketemu
80 Menjemput Aryo
81 Pertemuan masa lalu
82 Kondisi darurat Aryo
83 Dasar Licik !
84 Aryo operasi
85 Pertikaian Ferdy dan Hana
86 Om Ferdy Pulang
87 Jika perbuatan curang itu menuai karma
88 Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89 Bertemu Andrea di rumah sakit
90 Dia calon adik ipar saya
91 Mami cari gara-gara
92 Aryo sadar
93 Permintaan Aryo
94 Kepergian Andrea
95 Jangan tinggal kan aku Sayang!
96 membuka kebohongan Mami
97 Membongkar kebusukan Mami II
98 Perang Dingin
99 POV Ferdy
100 Akhir nya .. Home sweet home
101 POV BU HANA
102 POV Hana2
103 Masih tentang Bu Hana
104 Akhirnya Talak satu untuk Hana
105 Pelantikan
106 cemburu
107 Ancaman Papi
108 penyesalan
109 Broken heart ya Dona
110 cincin
111 Satrio dan Ratna
112 Begini ya jadi calon istri
113 Persaingan antar lelaki
114 Harus merelakan walau tak rela
115 Pamit
116 Aku Pergi untuk kembali
117 Aku pergi untuk kembali 2
118 Permintaan yang sulit
119 Ada hati yang harus di perjuangkan
120 Pertemuan
121 Galau
122 Tugas pertama
123 Operasi pembebasan Sandera
124 Wisuda
125 Galau lagi
126 Menolong korban
127 Tidak kondusif
128 Hana berulah lagi
129 Aryo Hilang
130 Ternyata karena ancaman Vania
131 Akhirnya berita itu terdengar
132 Rencana ke Papua
133 Kabar terbaru dari Aryo
134 Kedatangan jenasah korban
135 Siapa korban nya
136 Harus kuat
137 Menanti kabar
138 Aryo di temukan
139 Ternyata
140 Kenyataan Pahit
141 Firasat buruk itu jadi kenyataan
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Pov Andrea
2
MASA OSPEK
3
Masa Ospek bagian II
4
PENDEKATAN
5
PENDEKATAN 2
6
Aku Cinta kamu
7
Aku Cinta kamu 2
8
pacaran
9
Masa lalu mu
10
Perpisahan
11
Awal Berpisah
12
Kejutan
13
Mahasiswa Baru
14
Godaan cinta
15
Jangan mencintai ku
16
Lamaran
17
Pengakuan dosa
18
Jalan yg benar
19
Mami aku sudah dewasa
20
Masih Ada Harapan
21
Maafin aku
22
Asa yang terpendam
23
Sakit
24
Perhatian yang sia-sia
25
perhatian untuk mu
26
Opname
27
Sakit ku melebihi sakit mu
28
Cinta Monyet Axell
29
Masih sakit
30
Kekepoan Satria
31
Kacau
32
pertemuan pertama setelah putus
33
Malika
34
Pengintaian
35
nasehat sahabat
36
Kedatangan Aryo
37
Penasaran Zul
38
Aryo pusing
39
Tolong aku Pi..
40
Pamer pacar
41
pamer pacar lagi
42
Butuh konsen
43
Bab 43
44
atur strategi
45
Bermalam di rumah Dona
46
Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47
Teror Mami
48
Berkunjung ke rumah Dona
49
Lunch dengan keluarga Dona
50
Sakitnya tuh disini
51
cemburu
52
Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53
Buang dong gengsinya...
54
Masa lalu Hana Sarasvati
55
Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56
Nasehat bunda
57
Stres mau bertemu camer
58
Rumah Bimo
59
pov andrea
60
Pertengkaran
61
Menyembunyikan tangis
62
Meredakan emosi Mami
63
Aku gak kuat sama Mami, Pi
64
curhat anak gadis pada Ayah nya
65
persiapan berangkat
66
Keinginan Andrea yang aneh
67
Ijin ke Merapi
68
Tak dapat ijin
69
Zul sedih
70
Mengantar keberangkatan team Mapala
71
Kedatangan di gunung merapi
72
Kedatangan relawan Taruna
73
Ekspedisi di mulai
74
menemukan korban
75
Resti hilang
76
firasat
77
Upaya penyelamatan Aryo
78
Zein menyelamatkan Aryo
79
Resti ketemu
80
Menjemput Aryo
81
Pertemuan masa lalu
82
Kondisi darurat Aryo
83
Dasar Licik !
84
Aryo operasi
85
Pertikaian Ferdy dan Hana
86
Om Ferdy Pulang
87
Jika perbuatan curang itu menuai karma
88
Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89
Bertemu Andrea di rumah sakit
90
Dia calon adik ipar saya
91
Mami cari gara-gara
92
Aryo sadar
93
Permintaan Aryo
94
Kepergian Andrea
95
Jangan tinggal kan aku Sayang!
96
membuka kebohongan Mami
97
Membongkar kebusukan Mami II
98
Perang Dingin
99
POV Ferdy
100
Akhir nya .. Home sweet home
101
POV BU HANA
102
POV Hana2
103
Masih tentang Bu Hana
104
Akhirnya Talak satu untuk Hana
105
Pelantikan
106
cemburu
107
Ancaman Papi
108
penyesalan
109
Broken heart ya Dona
110
cincin
111
Satrio dan Ratna
112
Begini ya jadi calon istri
113
Persaingan antar lelaki
114
Harus merelakan walau tak rela
115
Pamit
116
Aku Pergi untuk kembali
117
Aku pergi untuk kembali 2
118
Permintaan yang sulit
119
Ada hati yang harus di perjuangkan
120
Pertemuan
121
Galau
122
Tugas pertama
123
Operasi pembebasan Sandera
124
Wisuda
125
Galau lagi
126
Menolong korban
127
Tidak kondusif
128
Hana berulah lagi
129
Aryo Hilang
130
Ternyata karena ancaman Vania
131
Akhirnya berita itu terdengar
132
Rencana ke Papua
133
Kabar terbaru dari Aryo
134
Kedatangan jenasah korban
135
Siapa korban nya
136
Harus kuat
137
Menanti kabar
138
Aryo di temukan
139
Ternyata
140
Kenyataan Pahit
141
Firasat buruk itu jadi kenyataan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!