Jam dinding telah menunjukkan pukul 18.00 wib, aku mondar mandir di depan kaca. Setelah sholat magrib tadi aku segera berhias lebih tepatnya bingung mencari baju yang tepat untuk menemui Kak Aryo. Sudah 5 kali ganti baju ku coba. Ahhh.. . jadi gemas sekali. aku merasa baju-baju ini tak pantas ku pakai. Aku yang tomboy berusaha memakai gaun yg di jahit kan mama.
Pilihan terakhirku pada gaun merah maron sederhana berpita besar di belakang. Ini adalah gaun yang biasa ku pakai saat ada acara semi formal di keluarga.
Mamah masuk ke dalam kamarku dan menggelengkan kepalanya melihat baju yang bertumpuk di atas ranjang.
"Duh yg mau ketemu pangerannya" canda mama. pipiku bersemu merah. Mama mengambil sisir yang ada di meja rias. Lalu dia menyisir rambutku dengan pelan.
" Anak gadis mama udh jatuh cinta ya.. Mamah jadi ingat se umuran kamu begini udah di jodohkan sama eyang putri. " senyum mama mengembang.
Hah!
Baru kali ini mama bercerita tentang masa remaja nya. Mamah lebih moderen dalam berpikiran. Beliau orang yang terbuka. Jadi sebenarnya aku bisa bebas bercerita tentang apa aja. Namun entah kenapa aku malu jika menyangkut Aryo.
" Mama di jodohkan dengan siapa? "tanyaku penasaran.
" Dengan anak tetangga eyang putri. Dia sudah mapan bekerja di salah satu perusahaan ternama sebagai direktur. Namun Mamah lebih memilih kekasih mamah sejak sekolah" jawab mamah sambil tersenyum
" Pasti papah kan ma, yang jadi kekasih mamah dulu" Tebak ku asal. Mama tertawa lirih sambil mengangguk.
Ugh.. jadi papah dan mamah sejak sekolah udh pacaran. Tapi kenapa papah melarang aku pacaran? ini namanya curang batinku.
Mamah seolah bisa membaca pikiranku. Lalu beliau menceritakan suatu kisah. Pada masa mama remaja dulu pacaran adalah hal tabu. jika anak gadis sudah mulai terlihat jalan dengan laki laki maka dia akan segera di nikahkan agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Pun jika mereka pacaran jaman dulu juga pacaran sehat. Tidak sampai berbuat yang lebih dari sekedar gandengan tangan,
Kalau remajaa jaman sekarang di bebaskan.pacaran bisa kebablasan. Banyak pergaulan bebas yg mengakibatkan masa depan anak gadis nya rusak. Hamil duluan, pernikahan muda yg hanya mengandalkan napsu tanpa berpikir dewasa. Lalu bertengkar dan bercerai. Itu hal yg sangat di takutkan orang tua ku. Karena itu mereka sangat membatasi pergaulan kami terutama aku dg lawan jenisku.
Dan ternyata ketakutan Mamah dan Papah sangat berasalan sekali karena menurut cerita beliau, tanpa bermaksud ghibahin orang lain hanya sebagai pembelajaran nyata. Anak sahabat papa mengalami kejadian itu. Putri tunggalnya terpaksa menikah di usia yg sangat muda karena ' kecelakaan ' dan hamil duluan. Betapa malu nya keluarga besar mereka terlebih lagi ada insiden si laki-laki itu kabur ke luat kota.
Laki-laki tak bertanggung jawab itu sepertinya akan melarikan diri. Namun karena si putri terus menerus menangis dan berniat menggugurkan kandungan jika tak bisa menemui kekasihnya akhirnya Org tua nya bekerja keras mencari keberadaan lelaki itu. Dan dia di temukan bersembunyi di rumah keluarganya di luar kota.
Akhirnya pernikahan itu di gelar dg sederhana hanya untuk menutupi aib yg di torehkan anaknya. Tepat 6 bulan kemudian lahirlah bayi laki-laki yg lucu.
Kelahiran itu tak serta merta membuat laki-laki itu bertanggung jawab. Dia semakin malas aja pekerjaannya hanya mongkrong di club malam dan paginya tidur sampai matahari di atas kepala. Hidupnya menumpang pada orang tua si gadis. Karena setiap hari bertengkar akhirnya si gadis mengusir dan meminta cerai.
Hmmm...memang cinta saja tidak cukup untuk bertahan pikirku pedih mendengar cerita mama. Dan aku meyakin kan mama, aku akan jaga diri dan kehormatanku hingga nanti saat nya tiba aku akan berikan pada suamiku seorang. Mama tersenyum percaya padaku.
Ting tong...
Suara bel rumahku terdengar. Lalu tak lama suara Axell memanggilku. Aku melihat mama, lalu beliau mengangguk. Aku segera keluar menemui tamu yg telah ku nantikan lama.
" Assalamualaikum Andrea. Aku tepat waktu kan? " Kata cowok yg belakangan ini sering mengisi lamunanku.
" Waalaikum salam kak. Iya tepat waktu. Ayuk masuk ke dalam kak" jawabku dan dia menyerahkan sebuah paper bag coklat yg dingin.
" Ini untuk teman malam minggu kita. Kebetulan aku tadi mampir disana dulu"
Ternyata keinginan Axelle terpenuhi dg oleh2 Kak Aryo. 5 gelas kopi kesukaan Axelle dan Papah.
" Makasih kak, kok banyak banget beli nya" tanyaku heran
" Eh iya tadi ada promo jd skalian lah ku beli untuk orang tua mu. Siapa tau beliau berkenan. " Katanya lagi
Aku membawa bungkusan itu ke dalam. Axelle ternyata dari tadi mengintipku.
" Kak, Itu kan abang nya si Myrna. Teman sekolahku. Eh dia tajir lho Kak" aku segera menempelkan telunjuk ku ke mulut adik ku
" Stttt... ntar aja ceritanya. Nih dapat oleh-oleh. Aku ambil 2 ya buat aku sama Kak Aryo"
Kataku sambil merogoh kantong coklat itu.
Mata Axell berbinar melihat kopi kesukaannya terkabulkan dengan Aryo.
Papah malam ini di tahan mamah di dalam kamar. Mamah sudah mengatur strategy agar papah tidak merecoki kami di luar. Hanya Axell yg memang sengaja duduk di ruang tamu pura-pura main game di hand phone nya.
Setelah aku memperingatkan Axell agar tak berisik aku keluar menemui Kak Aryo.
" Tamunnya pinter ya, bawa minuman sendiri " Canda ku sambil mengangsurkan kopi kekinian padanya.
Aryo tersenyum maniss sekali. Dia menerima kopi dari tanganku.
Kak Aryo sengaja mengajak ku duduk di depan teras. Di temani cahaya lampu taman yang temaram dan suasana malam yg romantis tiba-tiba Kak Aryo bertanya.
" Andrea, Apa kamu ngerasa nyaman saat jalan denganku? " aku mendongak kan kepala lalu menganguk.
" Kalau aku cinta kamu bagaimana? " Ucapnya tiba-tiba . Aku tertunduk malu pipiku hangat rasanya. Wow cowok ini gak ada basa basinya sih ngerayu kek atau apa lah untuk melancarkan aksinya biar si cewek luluh dulu gitu. lah ini langsung tembak mati aja.
Hening lalu dia menatap pupil coklatku minta jawaban.
" Aku juga cinta kamu kak" Lha kok ini yg jawab bukan aku, tapi Axelle yg sedang mengintipku di jendela.
Sialll !!
Ternyata dari tadi Axelle mengintipku. Lalu dengan gemas aku lempar bantal kursi yg tadi aku pegang. Dia tertawa terbahak-bahak. Namun Anehnya Kak Aryo ikut tertawa konyol juga karena merasa malu.
" Aku gak mau Cell Cinta sama cowok. Aku masih normal" katanya terkekeh. Ternyata Kak Aryo sudah kenal Axelle sebelumnya. Karena Axelle adalah sahabat Myrna adiknya.
Setelah aku kembali duduk di depan Kak Aryo. Dia mulai menagih jawabanku. Aku mengangguk lalu berkata.
" Aku juga cinta kamu kak "
" Apa Andrea? aku gak dengar! "
katanya pura-pura galak. Aku mencubit tangannya gemas.
" Ulangi lagi Drea. Ayoo yg keras"
Hmmm... aku jadi teringat masa Ospek jadinya
" Aku cinta kamu Kak aryo jelek" kataku sambil menutup mulut dan tertawa..
Lalu.
CUP!
kecupan di pipiku tiba2 mendarat tanpa. permisi. Aku memukul lengan nya lagi takut ketahuan Axell dan Papah. Lalu Kak Aryo tertawa.
"Mulai sekarang jangan panggil aku dengan sebutan Kak! " Sungutnya
"Lalu mau di panggil apa? " tanyaku polos
"Mas Aryo! Kan lebih mesra kesannya"
" Baik lah Mas Aryo sayang" kataku sedikit menggoda
Dengan gemas dia menarik hidungku ke bawah. Dan tersenyum senang.
Malam itu aku tak bisa tidur nyenyak membayangkan kejadian tadi sore yang membuatku bahagia.
Resmi sudah aku berpacaran dengan Kakak kelas tampanku ini. Dan besok pagi aku akan menceritakan pada Ratna seorang. Aku ingin melihat ekspresi wajah sahabatku itu. Pasti dia akan teriak kegirangan bahkan mencubitiku. Biarlah aq tak perduli yg penting malam ini aku bisa tidur nyenyak memimpikan kekasihku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments