Pagi itu aku berangkat ke sekolah sendiri. Papa hari ini keluar kota dan Axelle tampaknya sedang menjalani masa tenang sekolah. 2 minggu lagi dia akan mengikuti ujian akhir. Sebenarnya ujian akhir semester ku ku sudah selesai jadi ke sekolah pun tinggal menunggu pengumuman dari guru aja untuk persiapan pengambilan raport.
Jadi pagi ini aku berangkat sekolah naik ojek online. Aku memang tak di belikan papa motor karena papa tak mengijinkan aku naik motor. Entah berapa puluh kali merengek merayu beliau namun jawabannya hanya mengedikkan bahu. Namun akhirnya beliau menjawab enteng akan membelikan ku motor klo nanti aku sudah memiliki KTP.
HAH!!
kalian pasti bingung kan guys, hampir semua orang tua pasti akan membelikan motor anaknya jika mampu secara ekonomi tanpa alasan seperti papaku. Aku sering merajuk dan akhirnya dengan syarat itu lah papa akan membelikanku. kurang 2 bulan lagi usia ku akan menginjak 17 tahun dan saat itu pula aku akan segera memiliki KTP.
Karena kemarin papa udah ngasih kode aku untuk mengurus surat ke Pak RT dan semua itu murni aku yang jalan ke rumah Pak RT dan Pak RW untuk meminta tanda tangan. Papa berkata bahwa aku harus mulai tanggung jawab dengan diriku sendiri.
Harus mulai mandiri tidak boleh menggantung kan diri pad orang lain. Karena tak selamanya kita ini mampu begitu petuah beliau dan karena aku juga aktifit di karang taruna di kampung jdi aku juga tak segan ke rumah Pak RT dan Pak RW. Beliu berdua telah mengenal baik keluarga kami.
Pelajaran yg dapat ku ambil disini adalah satu kita tidak boleh manja dan menggantungkan diri pada orang lain dan yg kedua kita sebagai mahluk sosial harus bisa bersosialisasi dan menempatkan diri di lingkungan tempat tinggal agar kita di mudah kan jika kita membutuhkan tetangga.
Kembali lagi dengan rutinitas pagi ku ini. Abang Ojek sudah menghentikan laju motornya di depan gerbang sekolah HARAPAN BANGSA. aku turun dan segera memberikan helm dan mengangsurkan uang.
Dan setelah mengucapkan terimakasih aku segera berjalan menuju ke dalam sekolah. Hari ini aku bisa santai karena tidak ada pelajaran hanya menunggu pengumuman tentang siapa saja yg nilainya jelek dapat ujian ulangan alias Her. Karena aku yakin nilaiku bagus jadi aku melangkah kan kaki ini dengan ringan
Tas ranselku ada yg menarik dari belakang refleks aku segera memutarkan tubuhku menghadapi tubuh di belakangku.
" Selamat Pagi kekasih ku ! " Ku dengar suara yg sangat ku kenal dan ku rindukan. Lalu tanganku di tarik dan di menepi di bawah canopi teras ruang OSIS. Aku melirik di dalam ruangan itu sudah ada beberapa kakak kelas anggota OSIS.
" Eh pagi Mas , Ish jangan di tarik dong" jawabku agak kesal. Dia tersenyum manis dan sanggup meleleh kan rasa kesalku.
Hmmmm... rasa nya adem mendengar kata2 nya. Dan terdengar deheman beberapa orang dari dalam ruang OSIS. Aku menundukkan kepala malu. Namun Mas Aryo bersikap cuek bahkan aku di tarik ke dalam ruang OSIS.
" Halo teman-teman kenalin nih Andrea. Mulai hari ini dia resmi jadi pacar saya. Dan ingat ya jangan ada yg berani mengganggu nya" katanya konyol sambil menggandeng tangan kiri ku.
Bisa di bayangkan betapa merah padamnya wajahku.
" So sweet sih Ar. Akhirnya si gunung es meleleh" celutuk seorang cewek yg mempunyai rambut kepang.
Aku tahu maksud gunung es itu Kak Arya. Memang sih dia sebelumnya terkesan dingin dan cuek.
" Wah romanya kita mau makan-makan traktiran nih guys" celutuk seorang cowok berkaca mata.
" Atur aja lah, pesen yg kalian suka dibkantin nanti aku yg bayar" seloroh Mas Aryo. aku mendengus malu
Lalu banyak bisikan bahkan ucapan selamat dari teman-teman OSIS nya. Bahkan Kak Bayu yg dulu sempet mau ngerjain aku saat OSPEK juga maju mendekati kami untuk berjabat tangan.
" Wah... si bule ini takluknya sama gunung es ya.. aturan aku dulu yg dapat nih''gurau nya. Dan di balas pelototan mata elang Kak Aryo..
Tapiii eiittt eittt apa ga salah denger tadi dia bilang si bule. Aku menunjukkan jari ku sendiri ke hidungku.
Kak Bayu tertawa melihat wajahku.
" Iyaa bulee.. kamu tuh gak ngerasa ya kalo julukanmu disini si bule! bule cuek " tertawa keras
Hmmmm... wajah bule papa ternyata mudah di kenali disini ditambah lagi dengan rambut panjang ku yg agak blonde.
Kalo ini memang asli aku warnai hihi...
Lalu datang seorang cewek memakai rok dan baju seragam ketat rambutnya pendek seperti style nya Demi moore artis lawas luar negeri mantan istri Om Bruce willis. Dia melihatku dengan tatapan agak sinis tanpa berkata apa-apa dia memberikan sebuah agenda di tangan Kak Aryo.
" Ar, udah deh gak usah lebay. Tuh tugas kamu udah aku beresin. Udah ya proklamasinya kalo perlu pake toa Ar. "
Anehnya Mas Aryo gk marah ataupun tersinggung dengan omongannya yg ku rasa tidak enak. Aku menggerakkan kaki ku mau meninggalkan ruangan namun tangan kak Aryo menahan ku.
"Tunggu sebentar aku antar kamu ke kelas"
" Dona, Lo mau pasangin toa nya entar gue yg bicara" katanya dengan lidahnya menjulur.
Dan dia pun melempar gumpalan kertas yg tadi kulihat di remasnya ke dada kak Aryo.
"Konyol! " sungutnya
Dan sesaat kemudian Mas aryo sudah menarikku keluar menuju kelasku. Ya drama tadi cukup menyita waktuku selama 20 menit. Entah kenapa Mas aryo yg dingin itu jadi bertingkah konyol seperti ucapan cewek tadi.
" Drea. Jangan di pikirin tentang Dona. Dia tuh sepupu aku, Udah biasa dia jadi satpam aku hahaha... tiap ada cewek yg deket dia pasti galak" jelasnya sambil tertawa geli. Dia bersandar di dinding kelas. Tampak beberapa teman yg melihat kami sok pengen tau alias kepo.
"Oh jadi Kak Dona itu sepupunya Mas Aryo. Ya bagus lah ada satpam nya biar Mas Aryo gak nakal dan umbar ketampanan dimana2 " jawabku sambil nyengir. Hidungku di pencet kebawah sama cowok tampan ini
"Awwww....sakit tau.. ntar hidung mancungku bisa pesek Mas" aq meringis menahan tangannya.
Dia tertawa sambil tangannya di turunkan. Ehmm matanya menatapku tajam.. ugh
Aku masih saja tak tahan di tatap dg nya. .
" Wajah tampan ini anugrah dari Allah SWT. kalau ada yg menikmati nya kan gak bisa dilarang sayang. Dan lagi aku bukan cowok yg suka tebar pesona lho.. coba tanya teman2 di OSIS atau tanya teman sekelasku. "
HAH?!
Serius nih dia gak pernah tebar pesona secara dia cakep. Karena ada beberapa gumaman dari beberapa teman dan aku merasa risi akhirnya aku pamit ke Mas Aryo untuk masuk ke dalam.
" Aku masuk dulu yah. Gak enak nih di depan kelas jadi tontonan." pamitku. Dia mengangguk sambil mengacak puncak kepalaku.
" Yuks masuk sono. jangan ngelamunin aku ya. Ntar pulang bareng sama aku." Katanya sambil melambaikan tangan kanan nya.
Aku segera masuk ke dalam dan ternyata tadi ada gank nya Stevy yg melihat kami di depan. Stevy sepertinya agak sinis memandangku.
" Eh ada ya orang gak jijik menelan ludahnya sendiri. Bilangnya ga ada hubungan apa-apa tapi kalo di pepet terus senyum-senyum bahagia.. Cih!! memalukan! " Sindirnya sambil berjalan di depanku.
Jiwa muda ku berontak.. Hmmm ngapain si nih anak ngajak ribut ya..
Lalu Ratna segera menghalau Stevy ke belakang.
" Stev. Maksud kamu sama siapa? " Kata Ratna sambil pura-puralewat. Stevy mundur beberapa langkah.
Ratna keluar dari bangkunya dan menarikku untuk duduk.
"Toh janur kuning belum melengkung maju terus pantang malu Stev" Teriak salah satu anggota gank nya. Lalu di susul suara tertawa teman-teman cowok di belakang kami.
Kalau tidak ingat malu aku bisa aja beradu mulut meladeni sindiran Stevy namun aku masih mampu menahan diri. Untuk apa menanggapi orang bar bar macam dia. Ngabisin tenaga dan pastinya akan membuat tontonan gratis yg gak lucu di kelas.
Karena tak mendapat tanggapan apapun dariku. Stevy sepertinya menahan marah. Mungkin dia cemburu melihatku tadi dengan Mas Aryo. Sudah lah aku tak mau memikirkan nya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments