PENDEKATAN

Tak terasa aku sudah menjalani pelajaran di sekolah ini satu semester atau 6 bulan. Rasanya baru kemarin mengikuti OSPEK.

Aku pun telah memiliki banyak teman baik yang sekelas maupun lain kelas. Bahkan aku juga mengenal banyak kakak kelas. Aku memang aktif di 2 kegiatan ekstra kurikuler yang paling di minati siswa yaitu Pecinta alam dan Renang.

Dengan kegiatan itu aku mulai mendapatkan banyak teman baik. Termasuk Antonio cowok paling tampan di kelas sebelah. Antonio sering bertemu aku saat sama-sama mengikuti Pecinta Alam.

Dan seperti biasa Antonio akan semangat sekali mengikuti kegiatan ektra ini jika ada aku di dalamnya.

Aku tau Antonio sepertinya suka dengan ku namun aku tak pernah menanggapinya. Seperti siang ini dia tiba-tiba datang menghampiriku di kelas saat istirahat.

Aku menyenggol kaki Ratna memberikan isyarat agar membantu menyelamatkan aku dari Antonio yg sudah duduk bertenggar di atas meja ku.

Uh

Dengan senyum nya yang cool pasti gadis di sekolah ini akan merasa klepek klepek jika di dekatinya. Namun entah aku tak menyukai senyum nya itu.

" Andrea Aku sudah lapar dan ingin menikmati se porsi bakso kotak di kantin. " Sapa nya renyah

Aku mendelik ke arahnya.

"Antonio tolong turun dari meja ku! "

Dia terkekeh sambil berdiri pura-pura mengelap meja ku.

" Ayo lah Drea, pasti kamu lapar kan! Kali ini aku traktir" katanya cepat

"Kok Andrea, saja sih Ton. Aku kan dengar juga! " kata Ratna pura-pura protes. Memang Ratna tak akan membiarkanku sendiri.

" Okee.. Kita bertiga ke kantin. " katanya sambil tersenyum.

" Ya udah sih kamu jalan duluan" Kata ku enggan.

Lalu dia berjalan keluar kelas. Ratna berbisik ke telinga ku.

" Ehmm tenang saja aku yang akan jadi pihak ke 3 mu dengan Antonio" katanya sambil mengedipkan matanya. Dan aku paham dengan isyarat itu

🍒🍒🍒🍒

Di dalam kantin ternyata sudah separuh di penuhi oleh kakak kelas yang membaur antara cowok dan cewek.

Aku mengambil tempat di sudut yang langsung berhadapan dengan jendela kantin yang terbuka lebar.

"Andrea ,Ratna kalian jadi pesan apa? " tanya Antonio

"Aku mau mie pangsit aja sama Teh hangat" jawabku

Ratna memilih gado-gado dan es jeruk. Ternyata Antonio memilih bakso seperti keinginan nya tadi di kelas.

Di saat kami menunggu pesanan datang kulihat sosok tampan yang belakangan ini aku pikirkan. Dia datang dengan 3 orang teman nya yang aku tak kenal.

Aku pura-pura tak melihatnya agar dia tak tak melihatku sedang bersama Antonio. Entah mengapa aku merasa tidak nyaman dengan adanya Antonio di saat ada Kak Aryo.

aku berharap dia tidak mengetahui aku duduk di bangku paling sudut.

Namun..

" Andrea! " teriak Kak Aryo. Aku terpaksa menoleh melihatnya.

Dia berjalan mendekatiku. Lalu

" boleh aku bergabung disni bersama kalian? "

Kulihta wajah Antonio seperti enggan. Namun Ratna menjawab cepat

"Silahkan kak.Tuh sebelah Antonio kosong" tunjuknya.

Dan dia dengan santai nya duduk di samping Antonio. Aku tatap wajah mereka berdua bergantian.

" Andrea nanti pulang sekolah aku antar. Dan jangan lupa kamu sudah berjanji kemarin ya? Silahkan menikmati makan siang" Katanya sambil tersenyum.

Aku mengangguk mengiyakan. Karena aku memang sengaja agar Antonio tahu aku tak punya perasaan apapun padanya. Wajahnya masih tampak kesal.

Setelah itu Kak Aryo meninggal kan kami dan bergabung dengan kumpulan teman-teman nya.

Dan Benar sesuai perkataan nya saat di kantin, 10 menit setelah bel pulang sekolah, Ku lihat Aryo sudah menunggu ku di depan kelas. Rambut lurusnya yang cepak tampak agak basah. Di lengan kanan nya tampak menggantung tas sekolah hitam. Tingginya 175cm dan kira-kira berat badannya 65 kg. Aku melirik kanan kiri seperti takut ketahuan teman-teman kelasku.

Ratna sudah aku beritahu kalau pulang sekolah aku tak bisa pulang dengan dia karena Aryo yang akan mengantarku Pulang. Ratna bersiul ganjen seperti menggodaku. Pipiku rasanya panas dan memerah.

Ku lihat di depan Stevy dan gank nya sudah nongkrong dan ketawa ketiwi gak jelas.

Mereka kumpulan anak manja yg sukanya kumpul nongkrong di Kantin, cafe bahkan mall. Maklum mereka memiliki uang jajan lebih daripada kami. Stevy, linda, aurel, Niki dan Janet. Dari ke 5 org itu hanya Linda yang terlihat lebih kalem. Mereka semua anak orang berada. Orang tuanya banyak yang jadi pejabat dan pengusaha.

Tak di pungkiri masa SMA adalah masa kita untuk saling berlomba menunjukkan eksistensi dan jati diri.

Aku kurang menyukai bergaul dengan kalangan Stevy walaupun ku akui wajahku lebih cantik daripadanya. Bukan aku gede Kepala namun beberapa teman maupun kakak kelas ku pun mengatakan demikian dan itu pun ku tau dari banyaknya surat cinta yang mereka kirimkan padaku.

Yah Jaman itu memang belum ada hand phone, telepon umum lah yang jadi sasaran curhat kita. lembaran surat dan amplop wangi yang jadi saksi sejarah perjalanan masa remaja ku saat itu.

Ku lihat Aryo dengan sabar menunggu ku keluar kelas. Aku ragu mau melangkah karena Stevy CS belum beranjak dari depan kelas. Aku malu jika terlihat berduaan dengan Aryo. Namun Ratna seolah mengerti perasaanku dia mempunyai inisiatif untuk memberitahu Aryo kalo aku masih di dalam

" Kak Aryo. Nunggu siapa sih kok dari tadi bengong disitu" aku dengar suara di luar menyapa Aryo.

" Andrea! " Jawabnya keras dan singkat

Wow.. wow.. wow

kudengar riuh suara di luar. akhirnya ku beranikan diri keluar. Dan rasanya hampir pingsan melihat Aryo masih menunggu ku dengan santai sambil tangan nya memainkan kunci motor.

Secepat kilat aku menghampirinya dan kuanggukkan kepalaku menyapanya.

" Yuks" ajakku

Lalu kami berjalan beriringan dan kudengar dengungan di belakang kami. Ah sudahlah pasti besok gosip akan beredar besok pagi.

Aryo mengikutiku dari belakang. Dan setengah berlari dia mensejajarkan langkah nya di sebelahku. Tak lama kami telah sampai di parkiran motor.

Aryo mengeluarkan motor Sport nya dan menyerahkan helm kepadaku. Dan karena aku sudah mempersiapkan diri mengganti rok ku dengan celana panjang jadi aku tak takut lagi jika paha ku terlihat.

Setelah helm menutupi kepalaku tiba-tiba tangannya meraih tali helm dan mengunci nya. Aku tertunduk malu. Dan akhirnya kami pun mengarungi jalanan untuk pulang.

🍒🍒🍒🍒🍒

25 menit kemudian aku sudah sampai di depan halaman rumahku. Setelah turun dan menyerahkan helm aku basa basi mengajaknya masuk rumah. Dia menggeleng dan mengucapkan terimakasih.

" Makasih Drea. Lain kali aja aku mampir. Aku buru-buru ke rumah Marcus mau menyelesaikan tugas Fisika. " katanya tersenyum

Dan hari itu hatiku berbunga seperti musim semi. Mama yg melihatku sudah sampai di halaman rumah terlihat terkejut.

" Assalamualaikum Mah" Sapaku dengan wajah sumringah

" Waalaikum salam Nak, lho tumben udah cepet aja pulangnya. Biasanya 1 jam lgi kamu sampai " ledek mamah.

Aku tersenyum dan tidak berusaha menceritakan kejadian itu pada mama. Biarlah nanti beliau tau dengan sendiri nya.

Aku masuk ke dalam kamar untuk mengganti baju seragamku dengan pakaian rumah, setelah itu aku menelpon Ratna.

" Selamat siang Tante. Ratna ada? " tanyaku pada suara wanita yang sedang berbicara padaku.

" Siang Nak, Ratna ada ini dengan siapa? " Jawabnya

" Ini Andrea Tante, Teman sekolahnya"

" iya ada sebentar... Ratna.. Ratna ada Andrea telepon Nak! "kudengar keras suaranya lagi.

Tak lama kemudian ke dengar desahan suara. Uhh.. Ratna pasti capek batinku.

" Halo iya Dre, kamu dah sampai rumah? Gimana Kak Aryo mampir Dre,? " tanya Ratna

Aku masih senyum sendiri merasakan bahagia karena Kak Aryo.

" Emm.. udah Rat 10 menit yang lalu. Kak Aryo tidak mau mampir, dia mau ke rumah temannya untuk mengerjakan fisika."

" What! Oh My God, Kak Aryo bener-bener ngeluangin waktu dia, buat lo"☺ kata Ratna

" Eh Dre, tadi pas kamu jalan ke parkiran Si Stevy kayaknya senewen deh. Dia agak uring-uringan liat Kak Aryo jalan sama kamu. Trus semua Gank nya pada komporin dia untuk lebih deket ke Kak Aryo Dre! " kata Ratna menjelaskan detail.

Aku menghela nafas panjang agak sedikit sakit mendengar ucapan Ratna. Namun aku juga sadar toh Kak Aryo itu bebas saja menentukan mau jalan sama siapa saja. toh kami belum ada hubungan spesial.

" Gak papa lagi Rat. Aku kan tidak ada hubungan apa-apa sama Kak Aryo. Jadi Sah aja dia mau deketin atau di deketin cewek yang lain"

Ratna mendengus kesal

" Kamu tidak boleh pesimis Dre. Aku liat sejak Ospek memang Kak Aryo sering deketin kamu. Sering belain kamu di depan teman2 OSIS nya. Mungkin dia ada hati Dre. Dan aku denger juga dari kak Rizkia, kalo Kak Aryo sering pantau kamu dari jauh lho. Tapi baru tadi dia ada keberanian deketin kamu. Kata Kak Rizkia Kak Aryo dingin sama cewek Dre. Entah kesambet apa tiba-tiba tertarik sama kamu. " terangnya berapi api.

Aku sedikit terhibur dengan perkataan Ratna mengingat beberapa moment kedekatanku dengan Kak Aryo. Kak Rizkia adalah Kakak kandung Ratna yang kebetulan satu kelas dengan Kak Aryo.

" Entah lah Rat. Aku gak mau memikirkan itu. Kan kita baru kelas 1 SMU. Malu Ah.. Dan aku takut di marahin papah ku jika ketahuan Aku jalan sama cowok " kataku pelan

Memang Papah pernah menasehatiku dengan Axell kalau kami harus bisa menjaga diri dan kehormatan. Walaupun Axell cowok tapi Papah tetap menasehati agar dia pun mampu menjaga diri dan kehormatannya karena laki-laki atau wanita itu sebenarnya resiko nya sama.

Kalau laki-laki lebih di takutkan terjerumus ke dalam pergaulan bebas dengan teman nya. Papah takut Axell merokok, tawuran dan terlibat narkoba benda haram. Yang merusak masa depan.

Sedangkan dengan ku anak gadisnya Papah kuatir aku jadi anak yang perperilaku buruk dengan teman-teman sering nongkrong di cafe yang bertemu dengan om-om , atau takut aku berpacaran bebas. Entah lah papah ku sangat memproteksi anaknya.

Dan papah sering menasehati ku bahwa sebenarnya kita gak perlu pacaran. Karena orang yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik pula sebaliknya. Aku selalu teringat pesan papah karena aku ber cita cita kelak hanya suami ku lah yg berhak atas cinta dan kehormatanku untuk yang pertama kali.

Dan selesai aku ngobrol dengan Ratna. Aku duduk di meja makan untuk menyantap makan siang yang telah di sediakan mama.

" Andrea sudah sholat duhur nak? " tanya Mamah. Aku terdiam dan langsung lari ke kamar mandi sambil berteriak kecil.

" Belum ma.. lupa.. "

Mama menggelengkan kepala melihat ku.

Siang itu aku hanya makan siang berdua dengan Mamah setelah sholat duhur. Karena Papah biasanya pulang menjelang magrib dan Axell masih ada les tambahan pelajaran.

Sambil menyendokkan nasi ke piring nya, Mama terlihat sedikit tersenyum sendiri.

" Andrea tadi pulang sama siapa?"

Degg !

Hampir saja aku tersedak mendengar pertanyaan beliau.

"Hmmm..teman mah"

Jawabku pelan takut mamah Marah.

"Kok tumben mau di antar sama teman cowok? biasa nya jutek kalau ada yang mau nganterin" tanya mamah lagi.

Aku menghentikan aktifitas makan ku sejenak, aku bingung harus menjawab apa.

" Ehmm..anu ma, itu dia kakak kelas Drea. Kebetulan ketua OSIS, rumahnya sejalan dengan rumah kita"

Jawabku asal tapi memang kenyataannya demikian juga.

"Anak mamah udah gadis dewasa nih, kalau hanya sekedar teman tidak apa-apa nak, tapi kamu juga harus jaga diri. Jangan sampai kamu mau di bonceng dengan laki-laki yang berganti-ganti. Takut di lihat tidak baik sama tetangga. Yang penting berteman dulu ya nak.Ingat Andrea masih kelas I " kata mamah panjang

"Iyah mah pasti, Drea akan menjaga diri"

Aku mengangguk pelan

lalu kami berdua melanjutkan makan yang sempat terjeda.

Gank Stevy. dia nomer 2 dari kanan.

Episodes
1 Pov Andrea
2 MASA OSPEK
3 Masa Ospek bagian II
4 PENDEKATAN
5 PENDEKATAN 2
6 Aku Cinta kamu
7 Aku Cinta kamu 2
8 pacaran
9 Masa lalu mu
10 Perpisahan
11 Awal Berpisah
12 Kejutan
13 Mahasiswa Baru
14 Godaan cinta
15 Jangan mencintai ku
16 Lamaran
17 Pengakuan dosa
18 Jalan yg benar
19 Mami aku sudah dewasa
20 Masih Ada Harapan
21 Maafin aku
22 Asa yang terpendam
23 Sakit
24 Perhatian yang sia-sia
25 perhatian untuk mu
26 Opname
27 Sakit ku melebihi sakit mu
28 Cinta Monyet Axell
29 Masih sakit
30 Kekepoan Satria
31 Kacau
32 pertemuan pertama setelah putus
33 Malika
34 Pengintaian
35 nasehat sahabat
36 Kedatangan Aryo
37 Penasaran Zul
38 Aryo pusing
39 Tolong aku Pi..
40 Pamer pacar
41 pamer pacar lagi
42 Butuh konsen
43 Bab 43
44 atur strategi
45 Bermalam di rumah Dona
46 Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47 Teror Mami
48 Berkunjung ke rumah Dona
49 Lunch dengan keluarga Dona
50 Sakitnya tuh disini
51 cemburu
52 Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53 Buang dong gengsinya...
54 Masa lalu Hana Sarasvati
55 Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56 Nasehat bunda
57 Stres mau bertemu camer
58 Rumah Bimo
59 pov andrea
60 Pertengkaran
61 Menyembunyikan tangis
62 Meredakan emosi Mami
63 Aku gak kuat sama Mami, Pi
64 curhat anak gadis pada Ayah nya
65 persiapan berangkat
66 Keinginan Andrea yang aneh
67 Ijin ke Merapi
68 Tak dapat ijin
69 Zul sedih
70 Mengantar keberangkatan team Mapala
71 Kedatangan di gunung merapi
72 Kedatangan relawan Taruna
73 Ekspedisi di mulai
74 menemukan korban
75 Resti hilang
76 firasat
77 Upaya penyelamatan Aryo
78 Zein menyelamatkan Aryo
79 Resti ketemu
80 Menjemput Aryo
81 Pertemuan masa lalu
82 Kondisi darurat Aryo
83 Dasar Licik !
84 Aryo operasi
85 Pertikaian Ferdy dan Hana
86 Om Ferdy Pulang
87 Jika perbuatan curang itu menuai karma
88 Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89 Bertemu Andrea di rumah sakit
90 Dia calon adik ipar saya
91 Mami cari gara-gara
92 Aryo sadar
93 Permintaan Aryo
94 Kepergian Andrea
95 Jangan tinggal kan aku Sayang!
96 membuka kebohongan Mami
97 Membongkar kebusukan Mami II
98 Perang Dingin
99 POV Ferdy
100 Akhir nya .. Home sweet home
101 POV BU HANA
102 POV Hana2
103 Masih tentang Bu Hana
104 Akhirnya Talak satu untuk Hana
105 Pelantikan
106 cemburu
107 Ancaman Papi
108 penyesalan
109 Broken heart ya Dona
110 cincin
111 Satrio dan Ratna
112 Begini ya jadi calon istri
113 Persaingan antar lelaki
114 Harus merelakan walau tak rela
115 Pamit
116 Aku Pergi untuk kembali
117 Aku pergi untuk kembali 2
118 Permintaan yang sulit
119 Ada hati yang harus di perjuangkan
120 Pertemuan
121 Galau
122 Tugas pertama
123 Operasi pembebasan Sandera
124 Wisuda
125 Galau lagi
126 Menolong korban
127 Tidak kondusif
128 Hana berulah lagi
129 Aryo Hilang
130 Ternyata karena ancaman Vania
131 Akhirnya berita itu terdengar
132 Rencana ke Papua
133 Kabar terbaru dari Aryo
134 Kedatangan jenasah korban
135 Siapa korban nya
136 Harus kuat
137 Menanti kabar
138 Aryo di temukan
139 Ternyata
140 Kenyataan Pahit
141 Firasat buruk itu jadi kenyataan
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Pov Andrea
2
MASA OSPEK
3
Masa Ospek bagian II
4
PENDEKATAN
5
PENDEKATAN 2
6
Aku Cinta kamu
7
Aku Cinta kamu 2
8
pacaran
9
Masa lalu mu
10
Perpisahan
11
Awal Berpisah
12
Kejutan
13
Mahasiswa Baru
14
Godaan cinta
15
Jangan mencintai ku
16
Lamaran
17
Pengakuan dosa
18
Jalan yg benar
19
Mami aku sudah dewasa
20
Masih Ada Harapan
21
Maafin aku
22
Asa yang terpendam
23
Sakit
24
Perhatian yang sia-sia
25
perhatian untuk mu
26
Opname
27
Sakit ku melebihi sakit mu
28
Cinta Monyet Axell
29
Masih sakit
30
Kekepoan Satria
31
Kacau
32
pertemuan pertama setelah putus
33
Malika
34
Pengintaian
35
nasehat sahabat
36
Kedatangan Aryo
37
Penasaran Zul
38
Aryo pusing
39
Tolong aku Pi..
40
Pamer pacar
41
pamer pacar lagi
42
Butuh konsen
43
Bab 43
44
atur strategi
45
Bermalam di rumah Dona
46
Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47
Teror Mami
48
Berkunjung ke rumah Dona
49
Lunch dengan keluarga Dona
50
Sakitnya tuh disini
51
cemburu
52
Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53
Buang dong gengsinya...
54
Masa lalu Hana Sarasvati
55
Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56
Nasehat bunda
57
Stres mau bertemu camer
58
Rumah Bimo
59
pov andrea
60
Pertengkaran
61
Menyembunyikan tangis
62
Meredakan emosi Mami
63
Aku gak kuat sama Mami, Pi
64
curhat anak gadis pada Ayah nya
65
persiapan berangkat
66
Keinginan Andrea yang aneh
67
Ijin ke Merapi
68
Tak dapat ijin
69
Zul sedih
70
Mengantar keberangkatan team Mapala
71
Kedatangan di gunung merapi
72
Kedatangan relawan Taruna
73
Ekspedisi di mulai
74
menemukan korban
75
Resti hilang
76
firasat
77
Upaya penyelamatan Aryo
78
Zein menyelamatkan Aryo
79
Resti ketemu
80
Menjemput Aryo
81
Pertemuan masa lalu
82
Kondisi darurat Aryo
83
Dasar Licik !
84
Aryo operasi
85
Pertikaian Ferdy dan Hana
86
Om Ferdy Pulang
87
Jika perbuatan curang itu menuai karma
88
Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89
Bertemu Andrea di rumah sakit
90
Dia calon adik ipar saya
91
Mami cari gara-gara
92
Aryo sadar
93
Permintaan Aryo
94
Kepergian Andrea
95
Jangan tinggal kan aku Sayang!
96
membuka kebohongan Mami
97
Membongkar kebusukan Mami II
98
Perang Dingin
99
POV Ferdy
100
Akhir nya .. Home sweet home
101
POV BU HANA
102
POV Hana2
103
Masih tentang Bu Hana
104
Akhirnya Talak satu untuk Hana
105
Pelantikan
106
cemburu
107
Ancaman Papi
108
penyesalan
109
Broken heart ya Dona
110
cincin
111
Satrio dan Ratna
112
Begini ya jadi calon istri
113
Persaingan antar lelaki
114
Harus merelakan walau tak rela
115
Pamit
116
Aku Pergi untuk kembali
117
Aku pergi untuk kembali 2
118
Permintaan yang sulit
119
Ada hati yang harus di perjuangkan
120
Pertemuan
121
Galau
122
Tugas pertama
123
Operasi pembebasan Sandera
124
Wisuda
125
Galau lagi
126
Menolong korban
127
Tidak kondusif
128
Hana berulah lagi
129
Aryo Hilang
130
Ternyata karena ancaman Vania
131
Akhirnya berita itu terdengar
132
Rencana ke Papua
133
Kabar terbaru dari Aryo
134
Kedatangan jenasah korban
135
Siapa korban nya
136
Harus kuat
137
Menanti kabar
138
Aryo di temukan
139
Ternyata
140
Kenyataan Pahit
141
Firasat buruk itu jadi kenyataan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!