2 Juni adalah hari jadi ku dengan Mas Arya. Sudah 3 tahun kami menjalin kasih dengan kondisi LDR an (Long Distance Relationship)
Selama dia pendidikan hanya beberapa kali saja aku bisa bertemu dengan nya saat dia di ijin kan pesiar agak lama.
Bisa jadi 2 bulan sekali aku baru bisa bertemu dengan nya. Dan sebulan sekali aku baru bisa berbicara lewat video call dengan nya itu pun melalui hand phone bunda atau Myrna. karena jadwal keluarga nya yg menjenguk kesana sebulan sekali maka kesempatan itu aku pergunakan sebaik-baik nya. Bisa di bayangkan betapa rindu beratnya aku. Kadang aku iri dengan teman-teman ku yg bisa setiap hari bertemu dengan kekasihnya.
Hari ini jadwal Bunda dan Papi berkunjung lagi ke tempat pendidikan nya. Seperti biasa Bunda akan mengirimkan ku pesan untuk station pada jam yg telah kami sepakati.
" Assalamualaikum sayang" sapa nya lembut. Aku melihat wajah kekasih ku di layar hand phone ku.
" Waalaikum salam mas, apa kabar nya?"
" Kabar ku baik. Happy anniversary ke 3 tahun sayang. Smga di tahun ke 4 anniversary kita tahun depan aku sudah melamar mu" katanya tegas dan mampu membuat lidahku kelu untuk menjawab. Hatiku sangat berbunga - bunga mendengarnya.
" Happy Anniversary too mas, Aku mencintai mu " jawabku sebatas kata itu yg mampu ku ucapkan.
" So sweet... semoga langgeng sampai pernikahan ya sayang" tiba-tiba wajah bunda nongol di layar hand phone ku.
" Aamiin.. terimakasih bunda" jawabku malu
Lalu kami di biarkan melanjutkan percakapan rindu kami oleh bunda.
Saat berbicara dengan nya rasanya tak. cukup waktu 1 jam yg di sediakan. Rasanya aku ingin mempercepat putaran waktu saja sehingga aku bisa segera bersama nya. Namun itu sangat tidak mungkin terjadi.
Aku tak pernah menampilkan wajah sendu di depan nya. Karena aku tak mau membuatnya kuatir tentang keadaan ku. Walaupun aku sangat ingin mengatakan aku membutuhkan kehadirannya setiap saat.
Mungkin aku sangat egois memikirkan perasaanku sendiri bisa jadi dia pun menginginkan hal yg sama.
Biasanya setelah selesai video call aku akan menangis tersedu-sedu menahan rindu ku.
Jika kita menunggu sesuatu hal jarak 1 tahun sangat lah lama sekali hitungan nya. Bahkan 1 detik rasanya 1 tahun.
Namun aku akan tetap menunggu nya. hingga hari itu tiba.
---------------------------------
Pagi itu suasana kampus ku sedikit heboh karena ada persiapan untuk acara konser amal penggalangan dana korban banjir bandang di salah satu desa di kota ku.
Setiap fakultas wajib menyumbangkan karya nya untuk acara nanti malam. Dan fakultas ku mendaulat aku untuk menyanyi. Pertama aku menolak karena aku merasa malu. Walaupun dulu saat SMU aku terkenal sangat pemberani. Namun aku tidak percaya diri jika urusan tarik suara.
Teman-teman tetap memaksa ku terus. Karena aku juga sebagai Ketua Jurusan di kelas dengan sangat terpaksa aku menyanggupi kesepakatan teman sekelas ku.
Aku memilih lagu yg sangat ku hapal dan menjadi lagu kesayangan ku.
Dan di saat aku mulai naik panggung demam panggung mulai menghinggapi ku.
Sial nya para penonton sudah mulai bersorak sorai menghendaki ku segera bernyanyi.
Aku menghampiri anggota band yg sedang bersiap mengiringi lagu ku.
Aku terkejut tak menyangka Kak Zul sudah duduk dengan manis memegang gitar.
Hmmm...
Aku tak pernah tahu ternyata dia juga pemain band di kampus ini.
" Andrea kamu ingin menyanyikan lagu apa? " tanya cowok bermata teduh itu.
" Kangen nya Dewa! " Sahutku agak keras karena suara berisik teriakan penonton yg bercampur dengan suara musik yang sedang di stel.
" Oke hapal ya? " tanya nya lagi.
Aku mengangguk. Sesaat kemudian aku sudah terhanyut membawakan lagu milik Dewa.
Reff :
*Percaya lah pada ku aku pun rindu kamu
ku akan pulang..
melepas semua kerinduan yang terpendam
Jangan katakan cinta menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedih mu itu
Ku akan datang...
Iringan gitar Kak Zul sangat ku hayati. Ku bayang kan seraut wajah kekasihku yg sedang menempuh pendidikan di kawah candra di muka.
Saking menghayati nya tak terasa air mataku meleleh.
Tepuk tangan bergemuruh meng aplaus suara ku.
Lagi !!
Lagi !!
Teriak dari bawah panggung. Kak Zul memberiku kode untuk menyanyikan lagu lagi. dia menawarkan ku duet dengan nya.
Aku mengangguk setuju lumayan lah memberikan ku kekuatan secara tidak langsug.
Dia memilih lagu nya Ari **** dan BCL :
**Tiba saat nya kita saling bicara
Tentang perasaan yg kian menyiksa
Tentang rindu yg menggebu
Tentang cinta yg tak terungkap
Sudah terlalu lama kita berdiam
Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam
Memenuhi mimpi mimpi malam kita
Duhai sayangku
Cintaku
Lepaskan lah
Perasaan mu rindu mu seluruh cinta mu
Dan kini hanya ada aku dan diri mu
Sesaat di keabadiaan**.
Ternyata suara kami sanggup menghipnotis penonton sehingga mereka ikut koor menyanyikan lagu ini hingga selesai.
Aku segera turun dari panggung dan di sambut dengan tepukan puas para penonton.
Teman-temanku langsung merubungku dan beberapa teman cewek merangkulku bangga.
" Wah ternyata kamu bakat jdi artis Idol baru! Nyanyi lagi dong " teriak Nastiti sambil jejingkrakan.
" Eh enak aja.. honor ku mahal tau! " Gurau ku dan di balas dg cubitan di pipi ku.
Ternyata penggalangan dana kali ini sangat sukses karena panitia telah mengundang bintang tamu anak band kampus sebelah yg sedang naik daun.
Pulang acara malam itu Kak Zul menawari ku untuk pulang dengan nya. Karena hari telat larut malam pukul 23.00 wib. Papah yang sedari tadi menelpon ku,kembali menelpon lagi.
"Dre, kamu pulang jam berapa nak? Axel Papah suruh jemput ya?" tanya beliau kuatir.
" Maaf Pah, acara nya baru usai. Ini Andrea bersiap pulang. gak usah di jemput Pah, nanti Dre jalan nya rame-rame sama teman. Kasihan Axel pasti udah ngantuk " Jawabku
" Yakin kamu berani pulang sendiri nak?"
Tiba-tiba Satria dan Zulfikar berada di dekatku.
"Dre, bareng kita aja Yuk, motor tinggal aja di kampus aman, asal kunci dobel. Zul bawa mobil. Kasihan kamu kemalaman" Ajak Satria. Waduh gimana ini, 2 orang laki-laki walaupun aku mengenal mereka dengan baik namun ada perasaan jengah juga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments