Aku Cinta kamu

Ada saja ulah Stevy untuk menarik perhatian Aryo yg dingin.

Pernah aku tak sengaja melihat Stevy membawa 1 kotak yg telah di bungkus dengan kertas kado warna biru. Dia sengaja membuat pengumuman di depan kelas, menyatakan akan memberi kejutan untuk ultah Kak Aryo.

Dia meminta dukungan teman-teman nanti untuk datang saat istirahat ke kelas Kak Aryo untuk menyanyikan Lagu Happy birthday.

Tak lupa Stevy membagikan se kotak snack pada para pendukungnya. dia berdalih kue perayaan. Mungkin hanya aku dan Ratna yang tidak di beri kue tersebut.

Namun kenyataan nya saat istirahat Stevy dan para pendukung nya harus kecewa karena respon Kak Aryo sangat datar dan dingin.

Tapi Stevy sepertinya tak ambil pusing malah dia menyuruh Kak Aryo membuka kado dari nya.

Kata teman yang ikut disana, hadiah itu berupa jam tangan dan ber merk luar negeri. Oleh-oleh dari Papi nya sewaktu ada perjalanan bisnis.

Mungkin jika Kak Aryo matre dia bisa saja memanfaatkan situasi seperti itu. Namun kata Aida teman sekelasku, reaksi Kak Aryo biasa saja hanya mengucapkan terimakasih.

🎉🎉🎉🎉🎈🎈🎈🎈

Suatu siang di Aula sekolah kami sedang mempersiapkan acara malam pelantikan anggota baru Pecinta Alam MAHAMERU. kami bersiap menuju gunung Arjuno. Perbekalan dan semua peralatan telah di periksa. Stevy dan Janet terlihat menyeret 1 ransel besar ke dalam sekolah.

" Kak Reza tolong dong bantuin angkat. Masa tega sih sama cewek bawa berat begini. " Rajuknya pada seniorku.

Aku melirik Stevy. Dan entah kenapa Kak Reza niat mengusilinya.

" Stev kamu mau aku bantu? syarat nya kamu jadi pacar aku ya" katanya bercanda

" Sial, mending aku jadi prawan tua kak daripada pacaran sama kamu, udah item buluk lagi! " Pfuih mulut pedas Stevy meluncur cepat seperti tak pernah makan bangku sekolah.

Kak Reza kaget dengar ocehan Stevy yang pedas. Lalu kulirik Kak Reza yg tampak geram dan mengepalkan tangannya ke bawah. Tiba-tiba Mas Aryo datang menepuk pundak nya.

" Za. udah sana jangan dengerin omongannya. Kalau kamu marah dia makin menjadi. Udah biar aku yang hadapi Stevy " katanya sambil berbisik di telinga Reza.

" Stevy! Ga seharusnya kamu bicara seperti itu! ayo minta maaf dulu sama Reza" kata Kak Aryo.

" Huh iya iya.. maafin Stevy kak Reza" katanya seperti tak ikhlas. Aku yang mendengar semuanya dari awal ngerasakan sakit hatinya Kak Reza. Namun aku tak berani berbuat apapun karena aku tak mau menambah keruh suasana.

Setelah kejadian itu Kak Aryo tampak semakin menjauhi Stevy. Mungkin dia illfeel dengan perbuatan gadis itu.

Entah lah usaha Stevy mendekati Kak Aryo rasanya seperti tak ada gunanya hingga suatu hari setelah kenaikan kelas Kak Aryo mendatangiku di kantin sekolah.

Dia minta ijin sabtu malam minggu mau datang main ke rumah. Aku yang belum pernah di datangi teman cowok jadi bingung menjawab. Aku bilang akan minta ijin dulu pada orang tua apakah aku sudah boleh membawa teman laki main ke rumah.

Tampaknya Kak Aryo orang yang sangat tau beretika. Sehingga perkataanku itu di terimanya. Hari itu masih kamis dan dia menunggu jawabanku besok lusa.

*********

Setelah makan malam bersama keluarga biasanya kami berkumpul di ruang keluarga untuk saling bercengkrama sebentar sebelum aku dan Axell masuk kamar untuk belajar.

Kebiasaan orang tuaku sejak kami masih duduk di bangku sekolah dasar adalah sering menunggu kami belajar. Saling bercanda dan bercerita sehingga kami merasakan kasih sayang yang sangat berlimpah. Saat seperti itu biasanya Papah atau Mamah menanyakan kejadian apa yang telah kami alami di sekolah.

Bahkan hal kecil pun sering di tanyakan papah.

"Andrea gimana kabarmu hari ini di sekolah? PR kamu kemarin berapa nilainya? " Seperti biasa kata pembuka papa saat kumpul keluarga. Lalu mulai lah aku ceritakan smua kejadian di sekolah namun aku masih menyimpan rapat keberadaan Kak Aryo yang hampir setahun ini sering mengantarku pulang sekolah.

" Pah boleh ga teman Andrea main kesini? " ijin ku pada Papah.

" Boleh aja nak, memang nya siapa sih yang mau main ke rumah? " Jawab Mama. Papa mendelik merasa di dahuluin.

" Hmm dia kakak kelas Andrea ma. Ketua Osis di sekolah. Ya kalau Papah mengijinkan. Andrea akan mempersilahkan dia kesini. Kalau Papah ga kasih ijin ya sudah ga apa-apa. " jawabku pasrah.

Kulihat papah menghela nafas berat.

" Oh cowok ya, hmmm... anak gadis papah tersayang tercantik di dunia.. Papah gak mau kamu pacaran ya.. masih kecil masih kelas 1"

"Emm tapi Pah, kan Drew habis ini naik kelas 2 " protesku pada pria yang sangat aku cintai itu. Papah tetap menggelengkan kepala. Aku cemberut dan tak terasa mulutku maju 5 centi. Axelle melihat bibirku monyong tak dapat menahan tawa gelinya

" Oh My God, Kak Drew udah kayak pantat bebek tu Pah. kasih ijin Pah ntar Axelle yang jadi security nya" katanya sambil tak berhenti tertawa.

Tiba-tiba papah mengangguk setuju dengan adikku. Lalu tangannya menyentuh pipiku

" Ok papah ijinkan tapi dengan syarat dia tidak boleh bawa kamu keluar rumah. Hanya dirumah saja dan di dampingi bodyguard papah" jawabnya mengalah sambil menunjuk ke bahu Axelle

Aku cemberut. Ish.. masa sih mau ketemu cowok di tungguin adek kan gak lucu ya. Tapi daripada papah mencabut ijin nya aku lekas menganggukkan kepala.

" Iya iya baik lah. Drew ngalah deh sama papah. pokoknya Dre janji dia hanya main aja gak ngajakin kemana-mana"

Axelle mendekatiku lalu berbisik di telinga kananku

" Sttt.. jangan lupa bawain Axelle kopi brulle yang beli di Coffe shop Koko itu kak, yang deket sama sekolah kakak"

wah ini pemerasan namanya. belum apa-apa aku sudah di palakin sama adik ku sendiri . Aku cubit pelan perutnya dia meringis kesakitan.

" Papah, kak Drew gak jadi... uoopp...ppppp" segera ku bungkam mulut nya dan mengiyakan palakannya.

""""**'''''''''''''''""""""'!!!!!"""""""""""***

Pulang sekolah tadi aku tak melihat Kak Aryo di depan gerbang sekolah. Entah mengapa aku merasakan kehilangan. Lalu ku dengar seseorang memanggilku dari jauh. Aku menoleh ternyata cowok yang ku pikirkan dari tadi telah berlari kecil menghapiriku.

" Drea. Gimana udh dapat ijin belum dari papahmu? " tagihnya.

Aku mengangguk pelan karena malu. Lalu

" Yesss!!! Tunggu aku jam 19.00 wib ya.. ohya kamu pulang sama Ratna ya hari ini aku masih ada rapat OSIS. Gapapa kan Drew. Biar nti aku bisa pulang cepat"

"Iyaa gapapa" jawabku renyah. Lalu dia pergi meninggalkan ku di depan gerbang menunggu Ratna mengambil motor di parkiran.

Saat aku berjalan ke arah parkiran kulihat Antonio mengejarku dan memanggil nama ku.

Spontan aku menoleh dan berhenti.

" Andrea.. nanti malam apa aku boleh main ke rumah mu? " pinta nya sambil terengah-engah.

Wahuh gimana nih. gak. mungkin aku mengiyakan permintaan Antonio secara aku sudah berjanji sama Kak Aryo.

Namun aku tak mau menyakiti hatinya jadi aku beralasan aja yg masuk akal.

" Maaf Ton. Nanti malam orang tua ku mengajak aku ke acara keluarga. Jadi maaf ya aku gak bisa" kataku akhirnya berbohong tapi aku sungguh menyesal tidak mengatakan hal yg sesungguhnya pada nya.

"Oh sayang sekali ya. Padahal ada hal penting yg ingin kusampaikan. Tapi next time lah masih ada waktu"katanya seolah menghibur hatinya sendiri.

Maaf ya Ton,kamu kalah langkah dengan ketua OSIS.

kataku sendiri dalam hati.

🧀🧀🧀🧀🧀🧀

Episodes
1 Pov Andrea
2 MASA OSPEK
3 Masa Ospek bagian II
4 PENDEKATAN
5 PENDEKATAN 2
6 Aku Cinta kamu
7 Aku Cinta kamu 2
8 pacaran
9 Masa lalu mu
10 Perpisahan
11 Awal Berpisah
12 Kejutan
13 Mahasiswa Baru
14 Godaan cinta
15 Jangan mencintai ku
16 Lamaran
17 Pengakuan dosa
18 Jalan yg benar
19 Mami aku sudah dewasa
20 Masih Ada Harapan
21 Maafin aku
22 Asa yang terpendam
23 Sakit
24 Perhatian yang sia-sia
25 perhatian untuk mu
26 Opname
27 Sakit ku melebihi sakit mu
28 Cinta Monyet Axell
29 Masih sakit
30 Kekepoan Satria
31 Kacau
32 pertemuan pertama setelah putus
33 Malika
34 Pengintaian
35 nasehat sahabat
36 Kedatangan Aryo
37 Penasaran Zul
38 Aryo pusing
39 Tolong aku Pi..
40 Pamer pacar
41 pamer pacar lagi
42 Butuh konsen
43 Bab 43
44 atur strategi
45 Bermalam di rumah Dona
46 Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47 Teror Mami
48 Berkunjung ke rumah Dona
49 Lunch dengan keluarga Dona
50 Sakitnya tuh disini
51 cemburu
52 Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53 Buang dong gengsinya...
54 Masa lalu Hana Sarasvati
55 Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56 Nasehat bunda
57 Stres mau bertemu camer
58 Rumah Bimo
59 pov andrea
60 Pertengkaran
61 Menyembunyikan tangis
62 Meredakan emosi Mami
63 Aku gak kuat sama Mami, Pi
64 curhat anak gadis pada Ayah nya
65 persiapan berangkat
66 Keinginan Andrea yang aneh
67 Ijin ke Merapi
68 Tak dapat ijin
69 Zul sedih
70 Mengantar keberangkatan team Mapala
71 Kedatangan di gunung merapi
72 Kedatangan relawan Taruna
73 Ekspedisi di mulai
74 menemukan korban
75 Resti hilang
76 firasat
77 Upaya penyelamatan Aryo
78 Zein menyelamatkan Aryo
79 Resti ketemu
80 Menjemput Aryo
81 Pertemuan masa lalu
82 Kondisi darurat Aryo
83 Dasar Licik !
84 Aryo operasi
85 Pertikaian Ferdy dan Hana
86 Om Ferdy Pulang
87 Jika perbuatan curang itu menuai karma
88 Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89 Bertemu Andrea di rumah sakit
90 Dia calon adik ipar saya
91 Mami cari gara-gara
92 Aryo sadar
93 Permintaan Aryo
94 Kepergian Andrea
95 Jangan tinggal kan aku Sayang!
96 membuka kebohongan Mami
97 Membongkar kebusukan Mami II
98 Perang Dingin
99 POV Ferdy
100 Akhir nya .. Home sweet home
101 POV BU HANA
102 POV Hana2
103 Masih tentang Bu Hana
104 Akhirnya Talak satu untuk Hana
105 Pelantikan
106 cemburu
107 Ancaman Papi
108 penyesalan
109 Broken heart ya Dona
110 cincin
111 Satrio dan Ratna
112 Begini ya jadi calon istri
113 Persaingan antar lelaki
114 Harus merelakan walau tak rela
115 Pamit
116 Aku Pergi untuk kembali
117 Aku pergi untuk kembali 2
118 Permintaan yang sulit
119 Ada hati yang harus di perjuangkan
120 Pertemuan
121 Galau
122 Tugas pertama
123 Operasi pembebasan Sandera
124 Wisuda
125 Galau lagi
126 Menolong korban
127 Tidak kondusif
128 Hana berulah lagi
129 Aryo Hilang
130 Ternyata karena ancaman Vania
131 Akhirnya berita itu terdengar
132 Rencana ke Papua
133 Kabar terbaru dari Aryo
134 Kedatangan jenasah korban
135 Siapa korban nya
136 Harus kuat
137 Menanti kabar
138 Aryo di temukan
139 Ternyata
140 Kenyataan Pahit
141 Firasat buruk itu jadi kenyataan
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Pov Andrea
2
MASA OSPEK
3
Masa Ospek bagian II
4
PENDEKATAN
5
PENDEKATAN 2
6
Aku Cinta kamu
7
Aku Cinta kamu 2
8
pacaran
9
Masa lalu mu
10
Perpisahan
11
Awal Berpisah
12
Kejutan
13
Mahasiswa Baru
14
Godaan cinta
15
Jangan mencintai ku
16
Lamaran
17
Pengakuan dosa
18
Jalan yg benar
19
Mami aku sudah dewasa
20
Masih Ada Harapan
21
Maafin aku
22
Asa yang terpendam
23
Sakit
24
Perhatian yang sia-sia
25
perhatian untuk mu
26
Opname
27
Sakit ku melebihi sakit mu
28
Cinta Monyet Axell
29
Masih sakit
30
Kekepoan Satria
31
Kacau
32
pertemuan pertama setelah putus
33
Malika
34
Pengintaian
35
nasehat sahabat
36
Kedatangan Aryo
37
Penasaran Zul
38
Aryo pusing
39
Tolong aku Pi..
40
Pamer pacar
41
pamer pacar lagi
42
Butuh konsen
43
Bab 43
44
atur strategi
45
Bermalam di rumah Dona
46
Rencana Pertunangan Dona dan Aryo
47
Teror Mami
48
Berkunjung ke rumah Dona
49
Lunch dengan keluarga Dona
50
Sakitnya tuh disini
51
cemburu
52
Minta bantuan Bimo meluluhkan andrea
53
Buang dong gengsinya...
54
Masa lalu Hana Sarasvati
55
Sepenggal kisah perceraian Orang tua Aryo
56
Nasehat bunda
57
Stres mau bertemu camer
58
Rumah Bimo
59
pov andrea
60
Pertengkaran
61
Menyembunyikan tangis
62
Meredakan emosi Mami
63
Aku gak kuat sama Mami, Pi
64
curhat anak gadis pada Ayah nya
65
persiapan berangkat
66
Keinginan Andrea yang aneh
67
Ijin ke Merapi
68
Tak dapat ijin
69
Zul sedih
70
Mengantar keberangkatan team Mapala
71
Kedatangan di gunung merapi
72
Kedatangan relawan Taruna
73
Ekspedisi di mulai
74
menemukan korban
75
Resti hilang
76
firasat
77
Upaya penyelamatan Aryo
78
Zein menyelamatkan Aryo
79
Resti ketemu
80
Menjemput Aryo
81
Pertemuan masa lalu
82
Kondisi darurat Aryo
83
Dasar Licik !
84
Aryo operasi
85
Pertikaian Ferdy dan Hana
86
Om Ferdy Pulang
87
Jika perbuatan curang itu menuai karma
88
Satu persatu terbongkar kebusukan mu Mi!
89
Bertemu Andrea di rumah sakit
90
Dia calon adik ipar saya
91
Mami cari gara-gara
92
Aryo sadar
93
Permintaan Aryo
94
Kepergian Andrea
95
Jangan tinggal kan aku Sayang!
96
membuka kebohongan Mami
97
Membongkar kebusukan Mami II
98
Perang Dingin
99
POV Ferdy
100
Akhir nya .. Home sweet home
101
POV BU HANA
102
POV Hana2
103
Masih tentang Bu Hana
104
Akhirnya Talak satu untuk Hana
105
Pelantikan
106
cemburu
107
Ancaman Papi
108
penyesalan
109
Broken heart ya Dona
110
cincin
111
Satrio dan Ratna
112
Begini ya jadi calon istri
113
Persaingan antar lelaki
114
Harus merelakan walau tak rela
115
Pamit
116
Aku Pergi untuk kembali
117
Aku pergi untuk kembali 2
118
Permintaan yang sulit
119
Ada hati yang harus di perjuangkan
120
Pertemuan
121
Galau
122
Tugas pertama
123
Operasi pembebasan Sandera
124
Wisuda
125
Galau lagi
126
Menolong korban
127
Tidak kondusif
128
Hana berulah lagi
129
Aryo Hilang
130
Ternyata karena ancaman Vania
131
Akhirnya berita itu terdengar
132
Rencana ke Papua
133
Kabar terbaru dari Aryo
134
Kedatangan jenasah korban
135
Siapa korban nya
136
Harus kuat
137
Menanti kabar
138
Aryo di temukan
139
Ternyata
140
Kenyataan Pahit
141
Firasat buruk itu jadi kenyataan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!