My Husband Is Mafia

My Husband Is Mafia

Bianca & Axel

...🌷SELAMAT MEMBACA🌷...

...----------------...

Praaaang...

Terlihat seorang pria paruh baya marah marah sampai melempar sebuah gelas yang hampir mengenai seorang gadis yang menangis diatas lantai.

"Saya tidak mau tau kau harus lakukan apa yang saya minta!"

Marah Pria sambil menatap tajam gadis malang itu.

"hiks,hiks, aku gak mau pa, kenapa sih hiks papa tega melakukan ini padaku"

tangis gadis itu dengan sedih.

"hehh... kau itu cuman anak tiri jadi jangan berharap saya kasihan, dan satu lagi kau harus terima sebagai balas budi pada saya, PAHAM!"

gadis yang bernama Bianca itu hanya bisa menangis sejadi-jadinya, tidak tau harus berbuat apa. Dengan teganya papa tirinya menjual nya hanya demi uang.

Bianca anak yatim piatu, ayahnya meninggal saat ia masih berusia 5 tahun dan ibunya meninggal 1 tahun yang lalu setelah 10 tahun menikah dengan papa tirinya yang bernama Denis.

Dan sekarang Bianca berusia 20 tahun, ia sebenarnya sudah masuk kuliah tapi akhir-akhir ini jarang masuk karena tidak diperbolehkan oleh papa tirinya.

"Sekarang cepat masuk kamar dan jangan coba coba kabur lagi atau..."

Bianca yang takut cepat cepat pergi menuju kamarnya.

"Kalian cepat awasi dia sampai besok!"

perintah Denis nada tegasnya pada kedua anak buahnya yang sedari tadi berdiri dibelakangnya.

"Baik tuan"

Setelah melihat keduanya pergi melakukan perintah nya, Denis langsung tertawa jahat.

"Akhirnya aku bisa kaya lagi, uang adalah segala nya,hahaha..."

Setelah itu ia pergi melangkahkan kakinya menuju ruangan nya.

pembantu yang bekerja disana juga langsung membereskan gelas yang dipecahkan tuannya tadi.

🌿🌿🌿

Dalam sebuah ruangan yang cukup gelap dan berbau amis terlihat seorang pemuda sedang asyik menyiksa seorang pria.

Dia dengan kejamnya mencongkel mata pria itu dan menusuk nusuk tubuhnya dengan pisau.

"hahaha... sungguh menyenangkan bukan" tawa pemuda itu dengan kejam.

"heiii...kenapa diam? apa itu menyakitkan sampai kau tidak sanggup berbicara lagi, hmm..."

"Ck, makanya jangan coba-coba mengkhianati ku dan sekarang bagaimana rasanya menyenangkan bukan hahaha..."

ejek pemuda itu sambil tertawa.

Dua orang anak buahnya yang melihat cara menyiksa bosnya hanya bisa menelan ludah ketakutan, untuk saja mereka tidak berkhianat kalau tidak mungkin sudah tersiksa seperti pria itu.

Karena sudah terlalu muak, pemuda itu langsung menebas lehernya dengan sadis.

"fiuuuh... akhirnya selesai juga"

"kalian cepat kasih mayatnya ke Joy"

perintahnya pada kedua anak buahnya yang berdiri dekat pintu.

Joy itu adalah nama Singa jantan peliharaannya.

"Baik bos"

Lalu dengan cepat mereka melaksanakan perintah bosnya.

Axel Alexander itulah nama pemuda yang dipanggil bos itu, berusia 25 tahun.

"Cih, menjijikkan"

decak Axel saat melihat pakaiannya terkena darah pengkhianat tadi.

Lalu ia pergi dari ruangan itu menuju kamar nya yang berada di lantai atas.

Axel sekarang berada di markas mafianya yang berada didalam hutan yang tak diketahui orang lain kecuali anggota mafia nya.

Seperti ini markasnya yang bisa dibilang mirip sebuah mansion.

Setelah selesai mengganti pakaiannya dengan yang baru, Axel langsung turun lantai bawah dan pergi keluar tempat mobilnya berada.

Disana sudah menunggu seorang pria yang sedikit lebih tua dari Axel, yang tidak lain ialah asisten pribadinya serta tangan kanannya dalam dunia mafia.

"sudah selesai bos?" tanya pria itu yang bernama Marsel.

"hmm, sekarang kita langsung kekantor" jawab Axel dengan wajah datar nya.

"bentar bos, tadi barusan tuan besar nelpon minta bos kesana katanya ada yang mau diomongin sama bos"

jelas Marsel dengan panjang lebar.

"ok, sekarang langsung antar saya kesana!"

"Siap bos"

Dengan sigap Marvel membukakan pintu mobil untuk bosnya, lalu ia juga masuk mengemudikan mobil.

...

Dalam kamar Bianca terlihat sedang melamun, hpnya yang berdering dari tadi tidak ia hiraukan.

Tak lama setelah itu baru ia melihat hpnya dan melihat siapa yang menelepon.

Dan terlihat panggilan tak terjawab enam kali dari 'Dinda'.

Tapi Anna tak menelponnya balik ia hanya mengirim sms saja.

"ayah, ibu, kenapa aku harus menerima nasib begini? kenapa papa tega sekali menjualku hanya demi uang, aku dianggap seperti barang saja hiks..hisk.. aku harus bagaimana mana? ya Allah aku gak sanggup hiks..hiks..hiks"

Bianca hanya bisa menangis dan mengeluh sendiri.

Kemudian hp Bianca berdering lagi, dan dengan cepat Bianca menghapus air matanya lalu melihat ternyata dari Dinda lagi.

"Halo assalammualaikum din" jawab Anna yang sudah mengangkat panggilan nya.

"waalaikumsalam Bianca ku cuyuung, kamu lagi dimana sih? akhir-akhir ini gak masuk kuliah?"

tanya Dinda dari sana.

"ehehe...aku dirumah kok"

"teruus kenapa gak masuk sih cuyuung, nanti ketinggalan lho. aku juga kangen niih sama kamu"

"maaf ya aku gak bisa masuk dulu soalnya lagi ada masalah"

"masalah apaan sih? sampai gak bisa masuk kuliah segala?,"

"aku gak bisa cerita ini masalah pribadi"

"owh gitu, eehh... tunggu tu suara kok kayak orang habis nangis yaa... kamu habis nangis bii?"

"enggak kok, aku habis bangun tidur makanya kek gitu suaranya"

"gitu yaa, ya udah semoga cepat selesai masalahnya ya biar bisa masuk lagi, kalau gitu aku matiin dulu yaa... bye bye cuyuung kuh"

"iya makasih din, bye bye juga"

Setelah panggilannya dimatikan, Bianca langsung pergi kekamar mandi.

...

Axel yang sudah sampai dirumah atau lebih tepatnya mansion kakeknya.

Saat memasuki lantai pertama ia langsung disambut oleh para pelayan disana.

"Selamat datang tuan muda"

Dan Axel hanya membalasnya dengan anggukan yang diikuti oleh Marsel dibelakangnya.

"Dimana kakek?" tanya Axel pada salah satu pelayan disana.

"tuan besar diruangan nya tuan" jawab pelayan itu sambil menundukkan kepalanya.

"Sel kau tunggu disini saja"

"baik bos"

Setelah itu Axel langsung pergi naik lift menuju lantai kedua dimana kakeknya berada sekarang.

Untuk lebih jelas Mansion nya hanya dua lantai.

Saat sampai didepan ruangannya, Axel langsung masuk tanpa permisi karena sudah terbiasa begitu masuk tempat sang kakek.

"Ada apa kek?" tanya Axel tak sabaran yang akan menduduki bokongnya di sofa depan meja kerja Kakeknya itu.

"kau ini, bukannya mengucapkan salam tapi malah langsung bertanya?"

"Maaf kek, assalammualaikum"

"hmm, waalaikumsalam"

"kakek mau ngomong apa?"

"ok, jadi begini kakek punya permintaan tapi kau harus janji memenuhi nya"

"hmm, apa?"

"Kau tau sama Denis pria gila harta itu yang rela melakukan apa pun demi uang?"

"hmm.."

"dan dia menjual anak tirinya pada kakek demi uang, dan untuk menembus hutangnya yang lama, ckck sungguh kejam"

Axel yang mendengar cerita kakeknya tampak sudah mulai jengah.

"apa kakek bisa langsung ke poinnya saja?" tanya Axel agak kesal.

"haha...kakek jadi terbawa suasana, jadi begini karena kakek kasihan pada anak itu jadi kakek menerimanya"

"buat apa kakek menerima nya, seperti gak ada yang lain saja"

"kakek menerima nya sekalian untuk kamu biar ada yang mengurus mu, kau sudah cukup umur buat berumah tangga kakek mau cepat cepat gendong cicit"

Axel langsung berdiri dari duduknya mendengar perkataan kakeknya barusan. Raut wajahnya langsung menjadi datar dan menatap tajam kakeknya.

Melihat reaksi cucu kesayangan nya itu, ia hanya bisa mendesah pelan.

"kau harus tau gadis itu anak almarhum dari Nia dan Ardi, tante sama om kamu, Dia tersiksa tinggal bersama Denis, lagian dia anak yang baik,penurut dan cantik"

"aku gak bisa kek" tolak Axel dengan tegas.

"Kakek mohon padamu cuman ini permintaan kakek"

"tapi kenapa harus menikahi nya?"

"yaaa itu kan lebih baik dari pada kau jadikan pembantu, dia cantik lho"

"kakek kan tau Axel masih belum bisa melupakan masa lalu"

"iya kakek tau, makanya mulai sekarang kakek mau kamu perlahan lahan melupakan masa lalu yang kelam itu, oke"

Axel hanya mengusap kasar wajah.

Sebenarnya dia sangat bisa sekali menolaknya tapi ia juga tidak mau melihat kakeknya sedih karena hanya kakeknya itu yang ia miliki sekarang ini dan tentu saja ia sangat menyayangi kakeknya itu.

Walaupun Axel orang nya yang dingin, dan bos mafia yang kejam dan sadis tapi itu hanya untuk musuhnya saja , berbeda dengan orang terdekat nya ia akan menjadi orang yang penyayang.

"kamu pikirkan dulu, kakek gak maksa juga" kata sang kakek sambil menepuk bahu cucunya itu.

"hmm, ya udah kek, Axel pamit dulu kekantor"

" ya udah, hati hati dijalan"

"hmm..."

Setelah itu, Axel pergi keluar.

Saat sudah sampai di lantai bawah, ia langsung memanggil Marsel untuk berangkat ke kantor yang tertunda karena panggilan sang kakek.

BERSAMBUNG...

...🌷Bagi yang suka cerita nya jangan lupa like, komen dan vote ya guys🙏😁 🌷...

Terpopuler

Comments

Siti Nurbaya

Siti Nurbaya

mafia sholeh si axel

2024-09-01

0

Diah Susanti

Diah Susanti

iihhh serem

2023-04-20

0

Chandra Dollores

Chandra Dollores

selamat datang
eh salah
aq datang
heheheh

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bianca & Axel
2 Merasa takut
3 Pernikahan
4 Di bentak
5 kekejaman Axel
6 Sebuah penyesalan
7 Bianca malu
8 Ketakutan
9 Kesedihan Keluarga Smith
10 Dinda kaget
11 Apa kau yakin?
12 Penyerangan
13 Tentang perasaan
14 Tak sanggup
15 Apa dia mulai gila?
16 Kanker otak stadium awal
17 Flashback
18 Gak mungkin
19 Asisten matre
20 Astaghfirullah
21 Kakek Leon minta cicit
22 Penyesalan sang mantan
23 Dicuekin
24 Dijemput suami
25 Liana sang mantan
26 Kemarahan Axel
27 Kaget
28 Cerewet
29 Masih perawan
30 Di ajak suami
31 Seperti kerbau
32 Yang penting nona bahagia
33 Meminta warisan
34 Eric Sanjaya
35 Tuduhan Bianca
36 Mengerjai istri
37 Berita heboh
38 Membantu keluarga Smith
39 Kakek Leon merajuk
40 Merasa bersalah
41 Apa dia marah padaku!!
42 Apa kau tuli!
43 Jaga ucapanmu!!
44 Malam pertama yang tertunda
45 Kekesalan Faisal
46 Kekhawatiran Axel
47 Pertanyaan konyol sang kakek
48 Lepasin!
49 Bianca kesal
50 Aneh
51 Cengeng
52 Axel jengah
53 Dasar Omes!
54 Bangga
55 Daniel Cengeng
56 Kagak! cari aja sendiri!
57 Hamil
58 Apa yang terjadi!
59 Maaf
60 Karena kau bajingan!
61 Kabar buruk
62 Memaafkan
63 Wiliam iri
64 Harus Sekarang
65 Penyiksaan Raditya
66 Dicurigai Istri Sendiri
67 Mantan Mafia Tapi Penakut
68 Rencana Liana
69 Hilang Sudah
70 Bimo
71 Tangisan Bianca
72 Marah
73 Minuman spesial
74 Bianca kecelakaan
75 Penyesalan Liana
76 Wiliam si perjaka tua
77 Arkansa Leon Alexander (END)
78 Pengumuman
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bianca & Axel
2
Merasa takut
3
Pernikahan
4
Di bentak
5
kekejaman Axel
6
Sebuah penyesalan
7
Bianca malu
8
Ketakutan
9
Kesedihan Keluarga Smith
10
Dinda kaget
11
Apa kau yakin?
12
Penyerangan
13
Tentang perasaan
14
Tak sanggup
15
Apa dia mulai gila?
16
Kanker otak stadium awal
17
Flashback
18
Gak mungkin
19
Asisten matre
20
Astaghfirullah
21
Kakek Leon minta cicit
22
Penyesalan sang mantan
23
Dicuekin
24
Dijemput suami
25
Liana sang mantan
26
Kemarahan Axel
27
Kaget
28
Cerewet
29
Masih perawan
30
Di ajak suami
31
Seperti kerbau
32
Yang penting nona bahagia
33
Meminta warisan
34
Eric Sanjaya
35
Tuduhan Bianca
36
Mengerjai istri
37
Berita heboh
38
Membantu keluarga Smith
39
Kakek Leon merajuk
40
Merasa bersalah
41
Apa dia marah padaku!!
42
Apa kau tuli!
43
Jaga ucapanmu!!
44
Malam pertama yang tertunda
45
Kekesalan Faisal
46
Kekhawatiran Axel
47
Pertanyaan konyol sang kakek
48
Lepasin!
49
Bianca kesal
50
Aneh
51
Cengeng
52
Axel jengah
53
Dasar Omes!
54
Bangga
55
Daniel Cengeng
56
Kagak! cari aja sendiri!
57
Hamil
58
Apa yang terjadi!
59
Maaf
60
Karena kau bajingan!
61
Kabar buruk
62
Memaafkan
63
Wiliam iri
64
Harus Sekarang
65
Penyiksaan Raditya
66
Dicurigai Istri Sendiri
67
Mantan Mafia Tapi Penakut
68
Rencana Liana
69
Hilang Sudah
70
Bimo
71
Tangisan Bianca
72
Marah
73
Minuman spesial
74
Bianca kecelakaan
75
Penyesalan Liana
76
Wiliam si perjaka tua
77
Arkansa Leon Alexander (END)
78
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!