Aula utama kampus terasa begitu sesak. Itu wajar saja, karena hampir semua mahasiswa sedang berkumpul di sini.
Luar biasa, nama Rahagi Pramudya memang dapat menarik semua orang, sama seperti bunga cantik yang dapat menarik banyak lebah.
Walaupun tidak ada yang bicara karena Dekan sedang memberikan sambutan di depan sana, tapi Prema merasa panas yang luar biasa pada tubuhnya.
Padahal dia yakin kalau semua pendingin di aula besar ini sudah dinyalakan. Hawa panas manusia memang tidak bisa terkalahkan.
Hanum
Itu, itu tunanganmu, Prema! Ya Tuhan, sebenci apapun aku padanya, aku masih tidak bisa mentolerir ketampanannya. (Hanum menatap Rahagi yang baru memasuki aula dengan pandangan berbinar)
Comments