Eleven

Nayaka
Nayaka
Perusahan Anda terlihat semakin berkembang, putra Anda memang penerus yang luar biasa. (Dia tidak berbohong, kemampuan Rahagi dalam memimpin perusahaan adalah hal yang patut diacungi jempol)
Wira
Wira
Lalu pujian seperti apa yang harus aku ucapkan untuk putra tertuamu, Tuan? Sadam begitu memukau, dia bisa membuat anak-anak perusahaan kalian semakin disegani. (Menurut Wira, Sadam adalah lawan bisnis paling berat untuk anaknya, kakak dari Prema itu cerdasnya bukan main)
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Tidakkah kalian merasa bosan membicarakan pekerjaan di waktu santai seperi ini? (perempuan itu berseru dengan bosan)
Elyana
Elyana
Para pria memang seperti itu, mereka selalu setia mengencani berkas setiap saat. (Dia merujuk pada Nayaka dan putra sulungnya yang memang hampir tidak bisa lepas dari yang namanya pekerjaan, bahkan di hari libur pun)
Elyana
Elyana
Oh, tehnya begitu harum. Anda memang pintar dalam memilih barang yang berkualitas, Nyonya Pramudya. (Teh yang diminumnya barusan merupakan rasa terbaik yang pernah dia coba)
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Tentu, saya membelinya langsung dari China. Bukankah ini sangat menyegarkan? (Isyana kembali meneguk teh harum tersebut)
Elyana
Elyana
Anda yang terbaik, haha.
Kedua Nyonya itu tertawa bersama, mereka terlihat begitu menikmati pembicaraan santai dan ringan tersebut.
Berbeda halnya dengan Kiran yang hanya memutar bola matanya bosan.
Tidak ada yang menarik di sini, selain itu dia juga tidak bisa melakukan apapun karena mata Sadam begitu tajam mengawasinya.
Kenapa dua orang itu belum juga kembali? apa mereka begitu menikmati waktu bersama di taman?
Sadam
Sadam
Kiran, ada masalah? (bibirnya tersenyum penuh hinaan)
Pria ini, dia memang tidak bisa membiarkan Kiran merasa tenang sedetikpun di rumah ini.
Kiran
Kiran
Tidak, Kak. Aku baik-baik saja.
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Oh, bukankah ini putri bungsu kalian? kamu begitu mempesona, pasti banyak pria yang bertekuk lutut untukmu. (Isyana berkata dengan jujur, namun entah mengapa Kiran merasa kata-katanya agak menusuk)
Nayaka
Nayaka
Ya, Kiran sepertinya sudah memiliki kekasih. Aku melihatnya diantar teman laki-lakinya kemarin.
Elyana
Elyana
Tinggal putra sulung kami saja yang belum memiliki pasangan. Sadam sepertinya tidak tertarik dengan perempuan.
Sadam
Sadam
Ma, aku tidak seperti itu. (Raut wajahnya terlihat jengkel)
Sadam
Sadam
Oh, kamu tertawa? dari tadi kamu hanya diam, sekarang kamu tertawa adik kecil? (Sadam menatap seorang remaja tampan yang duduk di samping Wira)
Galang
Galang
Aku hanya tidak tahu harus berkata apa, Kakak bilang aku tidak boleh ikut campur dalam urusan orang dewasa. (Galang, adik satu-satunya Rahagi)
Hanya potongan wajah yang agak mirip.
Selain itu, Rahagi dan Galang adalah dua orang yang saling bertolak belakang.
Rahagi yang banyak diam, dan Galang yang suka bicara.
Rahagi cenderung ketus, sedangkan Galang cukup ceria.
Sadam
Sadam
Aku tidak melihat sedikitpun kemiripan antara kamu dan kakakmu. (Sadam sepertinya akan menyukai si kecil Pramudya ini)
Wira
Wira
Kedua anakku memang tidak mirip sama sekali, kecuali bentuk wajahnya. (Wira juga heran, kenapa Rahagi dan Galang memiliki sifat yang jauh berbeda?)
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Aku bersyukur Galang tidak sediam kakaknya.
Kiran memperhatikan sosok yang barusan dibicarakan.
Galang, pemuda tampan yang sedikit polos dan menggemaskan.
Sepertinya anak ini bisa diraihnya dengan mudah.
Haruskah Kiran mengganti targetnya? mereka sama-sama Pramudya.
Mata Kiran berkilat licik.
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Oh, kalian sudah kembali? (Isyana menatap dua orang yang baru saja duduk bergabung dengan mereka)
Wira
Wira
Bagaimana? apa keputusan kalian?
Nayaka dan istrinya menatap satu sama lain. Apakah malam ini akan menjadi malam terakhir mereka berkunjung ke kediaman Pramudya?
Galang
Galang
Aku rasa Kakak sudah tidak sabar untuk memperistri Kakak ipar. Bukankah begitu? (Galang tersenyum manis menatap semua orang)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Galang, tidak perlu tersenyum! kamu tidak semanis itu. (Rahagi sedikit jengkel dengan ledekan adiknya)
Elyana
Elyana
Jadi? (Elyana menginterupsi, dia tidak sabar ingin mengetahui kebenarannya )
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Kami tidak akan terburu-buru, lagipula Prema masih kuliah.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Mungkin, tahun depan? bukan begitu, sayang? (Rahagi beralih menatap perempuan disampingnya)
Prema(ML)
Prema(ML)
Ya, aku ingin menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu. (Prema berkata dengan yakin)
Wira
Wira
Oh, baiklah. Tidak apa-apa. Selesaikan dulu kuliahmu, itu jauh lebih penting. (Wira dengan bijak berkata)
Isyana(Ibu Rahagi)
Isyana(Ibu Rahagi)
Mama bisa bicara dengan Kakekmu nanti, dia pasti mengerti.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Terimakasih, Ma.
Prema tidak sanggup menatap wajah orangtuanya sekarang, mereka pasti bertanya-tanya tentang hal apa yang terjadi.
Sadam juga cukup kaget dengan semua ini.
Dia pikir Prem bersungguh-sungguh ingin lepas dari Rahagi, tapi mereka bahkan tidak membahas tentang pembatalan pertunangan.
Apa Rahagi mengancam adiknya? awas saja kalau benar seperti itu. Dia tidak akan segan-segan memberi pelajaran kepada pria sok tampan didepannya ini.
Terpopuler

Comments

Lesia Nurlina

Lesia Nurlina

awal nya suka baca.. sekarang lansung tidak suka.. apa susah nya.. batal kan tunangan

2022-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!