Sixteen

Prema cukup menikmati makanannya.
Hidangan yang disediakan oleh Rahagi memang tidak diragukan lagi kelezatannya, tapi masakan ibunya jauh lebih enak dari itu.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Pelan-pelan, tidak akan ada yang merebutnya darimu. (Rahagi mengusap sudut bibir Prema yang terdapat noda makanan dengan jempol tangannya)
Prema hampir tersedak saat menerima perlakuan Rahagi yang tak terduga. Dia mencoba untuk bersikap tenang dan biasa saja.
Jika tidak ada orang lain di sini, dia sudah menendang kaki tunangannya ini.
Kurang ajar sekali Rahagi ini, apa dia bermaksud untuk mempermainkannya?
Jonathan
Jonathan
Luar biasa, makanan yang Anda sajikan begitu sesuai dengan selera saya. Apa restorannya ada di dekat sini?
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Haha, apa Anda ingin diantar ke sana? Johan bisa mengantar Anda. (Rahagi cukup senang karena tamunya begitu senang dengan hidangan yang disediakan)
Jonathan
Jonathan
Apakah tidak masalah? saya benar-benar ingin membawakannya untuk adik saya. (Makanan yang diolah dengan berbagai macam rempah merupakan sesuatu yang disukai adik kecilnya)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Johan, setelah ini tolong antar Pak Jonathan ke sana!
Johan
Johan
Baik, Pak.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Terimakasih untuk kesediaan Anda datang ke sini, semoga kedepannya semua berjalan dengan lancar. (Rahagi berdiri kemudian menyalami Jonathan)
Jonathan
Jonathan
Saya juga berterimakasih atas sambutan Anda yang begitu luar biasa. Ya, saya berharap kesuksesan untuk kedua perusahaan.
Jonathan
Jonathan
Saya pergi. Nona Prema, senang bertemu dengan Anda. (Jonathan menoleh kepada Prema yang hanya berdiri diam menatapnya)
Prema(ML)
Prema(ML)
Ya, sampai jumpa. (Kenapa ucapannya malah terdengar seperti mengusir dengan halus ya?)
Jonathan tersenyum mendengarnya. Pria tampan bertubuh tinggi itu pamit dan pergi keluar dari ruangan tersebut.
Dibelakangnya diikuti oleh sekretaris Jonathan yang sejak tadi menunggu di luar bersama Johan.
Prema kembali duduk saat orang-orang tersebut menghilang dari pandangannya.
Prema(ML)
Prema(ML)
Kamu memang pintar bermain peran ya? (Mata perempuan itu menyipit menatap Rahagi yang masih berdiri)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Dua pekan kamu menghilang, kemudian datang dengan sekotak bekal. Ada yang lebih aneh dari itu? (Rahagi ikut duduk di samping tunangannya)
Prema(ML)
Prema(ML)
Jika bukan karena Mama yang menyuruh, aku juga tidak mau datang ke sini. (Prema berkata dengan jengkel)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Aku tidak yakin kamu datang ke sini hanya karena menuruti kemauan Tante Elyana. (Prema adalah tipe perempuan yang keras kepala, Rahagi tahu itu)
Prema(ML)
Prema(ML)
Aku bahkan tidak yakin dengan penglihatanku sendiri.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Apa maksudmu?
Prema(ML)
Prema(ML)
Kamu mau memakan sesuatu yang kubawa. Biasanya kamu tidak akan mau menyentuhnya. (Prema jadi ingat saat-saat dulu dia yang begitu gencar mendekati Rahagi)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Sudahlah, aku tidak mau bertengkar.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ada apa kamu ke sini? apa karena merindukanku? (ucapannya bermaksud mengejek, tapi raut wajahnya begitu datar)
Prema(ML)
Prema(ML)
Aku lihat adik tiriku itu tidak pernah lagi datang ke sini. Apa hubungan kalian sudah berakhir? (Orang terdekatnya bilang terakhir Kiran mengunjungi kantor Rahagi adalah dua Minggu yang lalu)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Oh, aku cukup terkejut dengan pertanyaan mu. Apa kamu mengikuti Kiran kemanapun dia pergi? sepertinya kamu berbohong tentang ingin berpisah dariku ya? (Rahagi jadi sanksi kepada keputusan Prema)
Prema(ML)
Prema(ML)
Tidakkah kamu merasa terlalu percaya diri saat ini, Tuan?
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ayolah, mengaku saja jika kamu memang masih mencintaiku? (Rahagi semakin gencar menggoda perempuan disampingnya)
Hening. Prema tidak menjawab.
Rahagi merasa heran karena Prema terlihat diam dan menunduk.
Prema(ML)
Prema(ML)
Rahagi. (Prema mengangkat kepalanya pelan, kemudian memusatkan pandangannya kepada tunangannya tersebut)
Yang dipanggil hanya mengangkat satu alisnya pelan.
Prema(ML)
Prema(ML)
Perasaan untukmu tumbuh selama sepuluh tahun di sini. (Prema menunjuk dada sebelah kirinya)
Prema(ML)
Prema(ML)
Aku mencintaimu sepenuh hati, tentu saja . Dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghapusnya. (Mata Prema tiba-tiba terlihat sendu)
Prema(ML)
Prema(ML)
Jadi, tentu saja aku masih mencintaimu sampai sekarang. (Dia kesal karena merasakan pandangannya memburam)
Prema(ML)
Prema(ML)
Tapi karena kamu sendiri menolaknya mentah-mentah, maka aku sedang berusaha untuk menghapusnya. Aku harap kamu akan bersabar untuk itu. (Perempuan itu mendengus saat merasakan pipinya basah karena air matanya sendiri)
Prema(ML)
Prema(ML)
Simpan saja kotak makanannya! aku pergi.
Prema pergi dengan langkah tergesa, dia tidak mau menangis dihadapan pria itu.
Sedangkan Rahagi tidak bisa berbuat apa-apa. Pria itu terdiam selama beberapa waktu.
Dia merasa tertohok dengan pernyataan perempuan itu.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Hahh.
Rahagi tidak tahu apa yang salah dengan pikirannya. Tapi dia merasa tangisan Prema barusan begitu mengganggunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!